You are on page 1of 6

BAB II

TINJAUAN TEORI
A.

Masalah Utama
Gangguan proses pikir : waham

B.

Pengertian.
Waham adalah merupakan keyakinan tentang suatu isi pikir yang tidak sesuai
dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaan,
biarpun dibuktikan kemustahilannya. Waham merupakan gejala sekunder skizofrenia,
ketidakmampuan memproses stimulus internal dan eksternal melalui proses informasi
secara akurat dan menimbulkan waham ( Struart and Sundeen, 1995 ).
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah
( Maramis, 1980 ).

C.

Proses terjadinya waham.


1. Merasa diancam oleh lingkungan, cemas dan merasa sesuatu yang tidak
menyenangkan dirinya.
2. Indiidu mencoba mengingkari ancaman dari obyek realitas dengan menyalahkan
kesan terhadap kejadian.
3. Individu memproyeksikan pikiran dan perasaan internal pada lingkungan, sehingga
tidak dapat diterima menjadi bagian eksternal.
4. Individu mencoba memberi pembenaran / rasional / alas an interpretasi personal
tentang realita pada diri sendiri / orang lain.

D.

Macam macam waham.


1. Waham agama.
Adalah keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang
kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham kebesaran.
Keyakinan klien secara berlebihan bahwa klien memiliki kebesaran / kekuasaan
khusus, diucapkan secara berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham somatik.
Adalah klien yakin bahwa bagian tubuhnya terganggu / terserang penyakit,
diucapkan secara berulang kali tetapi tidak sesuai dengan keyakinan.

Waham curiga.
Adalah klien yakin bahwa ada seseorang / kelompok yang berusaha merugikan /
mencederai dirinya, diucapkan secara berulang kali tetapi tidak sesuai dengan
keyataan.
Waham nihilistik.
Adalah klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada didunia ini / meninggal dunia,
diucapkan secara berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham dosa.
Adalah klien yakin bahwa dirinya merasa berdosa dan selalu dibayangi perasaannya
bersalah dengan perbuatannya, diucapkan secara berulang kali tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan.
Waham bizar.
a. Sisip pikir.
Adalah keyakinan klien terhadap suatu pikiran orang lain yang disisipkan
didalam pikirannya secara berlebihan dan diucapkan secara berulang kali tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan.
b. Siar pikir.
Adalah keyakinan klien terhadap sesuatu atau orang lain. Mengetahui apa yang
ia pikirkan walaupun ia tidak mengatakannya kepada orang tersebut dan
diucapkan secara berulang tetapi tiodak sesuai dengan kenyataan.
c. Kontrol pikir.
Adalah klien yakin bahwa pikirannya selalu dikontrol oleh kekuatan diluar
dirinya atau kekuatan aneh, hal tersebut diucapkan secara berulang tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan.
E.

Rentang respon.
Rentang respon waham / neurobiologik
Respon Adaptif

Pikiran logis.
Persepsi akurat.
Emosi konstan.
Dengan pengalaman.
Perilaku sesuai.
Hubungan social.
Harmonis.

Respon Maladaptif

proses pikir kadang


terganggu.
Reaksi
emosi
berlebihan.
Perilaku yang tidak
biasa menarik diri.

gangguan proses pikir /


waham.
Kerusakan proses emosi.
Perilaku yang tidak
terorganisir isolasi sosial
( Struart and Sundeen,
1998 ).

F.

Penyebab.
1. Faktor predisposisi.
Faktor biologis.
-

Hambatan perkembangan otak.

Gajala yang mungkin timbul adalah hambatan dalam belajar, berbicara, daya
ingat dan perilaku menarik diri.

Pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal, perinatal, neonatus


dan anak anak.

Faktor psikologis.
-

penolakan dan kekerasan dalam kehidupan klien.

Pola asuh masa kanak kanak yang tidak adekuat, misalnya tidak ada kasih
sayang, diwarnai dengan kekerasan dan adanya kekosongan emosi.

Faktor sosial budaya


-

kemiskinan.

Konflik sosial budaya.

Kehidupan yang terisolasi disertai stress yang menumpuk.


2. Faktor presipitasi.
a.

Hubungan yang bermusuhan.

b.

Merasa ada tekanan.

c.

Isolasi diri / sosial.

d.

Pengangguran disertai dengan perasaan yang tidak


berguna.

e.
G.

Putus asa dan tidak berdaya.

Tanda dan gejala.


Data Mayor :
a.

Data Subyektif :
a) Merasa curiga
b) Merasa cemburu
c) Merasa diancam
d) Merasa sebagai orang hebat
e) Merasa memiliki kekuatan yag luar biasa
f) Merasa sakit/rusak organ tubuhnya
g) Merasa sudah mati

b.

Data Obyektif
a) Marah-marah tanpa sebab
b) Banyak kata (logorhoe)
c) Menyendiri

d) Sirkumtansial
e) Inkoheren
Data Minor :
A. Data Subyektif :
a) Merasa orang lain menjauh
b) Merasa tidak ada yang mau mengerti
B. Data Obyektif :
a) Marah-marah karena alasan sepele
b) Menyendiri
H.

Akibat
Kerusakan komunikasi verbal.
Resiko mencederai diri / orang lain / lingkungan.

I.

Pohon masalah
Resiko ----- Resiko Perilaku Kekerasan
CP ---------- Perubahan proses pikir: waham

Etiologi ---- Gangguan konsep diri: harga diri rendah


J.

Sumber Koping
Ada beberapa sumber koping individu yang harus dikaji yang dapat berpengaruh
terhadap gangguan otak dan perilaku kekuatan dalam sumber koping dapat meliputi
seperti : modal intelegensi atau kreativitas yang tinggi. Orang tua harus secara aktif
mendidik anak-anaknya, dewasa muda tentang ketrampilan koping karena mereka
biasanya tidak hanya belajar dan pengamatan. Sumber keluarga dapat berupa pengetahuan
tentang penyakit, financial yang cukup, ketersediaan waktu dan tenaga dan kemampuan
untuk memberikan dukungan secara berkesinambungan.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
A. PENGKAJIAN
1. Anamnesa
a. Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, alamat. Identitas
penanggung jawab.
b. Alasan masuk rumah sakit
Gejala yang menjadi alasan keluarga membawa klien ke RS
c. Riwayat kegagalan melalui tahap perkembangan yang sehat
d. Hubungan yang tidak harmonis
e. Riwayat status sosial da riwayat adanya konflik sosial
f. Riwayat penggunaan cara penyelesaian masalah yang tidak stabil seperti
menyalahkan orang lain
g. Kaji pada keluarga : adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa,
gejala dalam belajar dan bicara, pola asuh dalam keluarga
2. Pemeriksaan fisik dan observasi
a. Klien kadang-kadang tampak panik
b. Tidak mampu untuk berkonsentrasi, waham atau ide-ide yang salah
c. Ekspresi muka kadang sedih kadang gembira
d. Tidak mampu membedakan khayalan dengan kenyataan
e. Sering tidak memperlihatkan kebersihan diri, gelisah, tidak bisa diam
f. Mendominasi pembicaraan
g. Mudah tersinggung
h. Menolak maka dan minum obat
i. Menjalankan kegiatan agama yang berlebihan atau tidak sama sekali
melakukannya, merusak diri sendiri dan orang lain serta lingkungkungan.
j. Jarang mengikuti atau tidak mau mengikuti kegiatan sosial
k. Sering terbangun pada dini hari
l. Penampilan kurang bersih
B. MASALAH KEPERAWATAN
a. Kerusakan komunikasi verbal.
b. Perubahan proses pikir : Waham.
c. Gangguan konsep diri : harga diri rendah.

You might also like