Professional Documents
Culture Documents
Proses pelakuan panas adalah suatu proses yang terdiri dari proses
pemanasan dan proses pendingin pada logam dan paduannya dengan cara tertentu
yang bertujuan untuk mendapatkan sifat sifat material yang diinginkan. Proses ini
telah digunakan secara luas dan tidak hanya dilakukan pada logam ferro saja
melainkan telah banyak digunakan pada logam non ferro beserta paduannya.
Namun dikarenakan bahasan dari penulisan ini menggunakan material baja jadi
proses perlakuan panasnya dibatasi hanya pada material baja.
Perubahan dari sifat yang dikarenakan proses perlakuan panas mencakup
pada daerah keseluruhan dari logam dan hanya sebagiannya saja, contoh pada
permukaannya saja.
Baja unsur paduan utamanya adalah besi dan carbon, tetapi selain itu juga
terdapat unsur unsur penyusun yang lain seperti Mn, V, W, Cr, Ni, Si, dll. Carbon
dalam baja larut secara interstisi dan membentuk senyawa karbida yang disebut
sementit (Fe3C) yang sifatnya keras dan getas, sehingga pengaruhnya pada baja
akan meningkatkan kekuatan dengan menghambat laju dislokasi.
Secara umum unsur unsur paduan ditambahkan dalam baja dengan kadar
tertentu bertujuan untuk:
Meningkatkan kekerasan
Menaikkan keuletan
Meningkatkan ketahanan aus
Meningkatkan ketangguhan
Memperbaiki ketahanan korosi
juga diketahui garis transformasi fasa dan titik komposisi tertentu dari baja.
Komposisi eutektoid tedapat pada 0,8% C dan pada Temperatur 723
C. Fasa
( time temperatur
baja adalah diagram CCT. Diagram ini mempunyai bentuk yang agak berbeda
dengan diagram TTT walaupun parameternya sama.
Pada proses pendinginan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pendinginan
lambat dan pendinginan cepat. Pendinginan lambat biasanya dilakukan dengan
cara didingikan didalam tungku dan didinginkan melalui udara bebas.
Pendinginan cepat dilakukan dengan cara dicelupkan kedalam media quench
berupa brine, air, oli dan air garam. Proses pendinginan ditunjukan pada gambar d
Air Oli
Udara
Dalam tungku
gas yang banyak digunakan dapat berupa nitrogen, amoniak, gas eksotrim,
hydrogen, dll.
5. Homogeniezing
Proses ini bertujuan untuk menyeragamkan komposisi baja. Biasanya
dilakukan setelah proses pengecoran. Spesimen dipanaskan sampai temperatur
1100 1200C. kemudian didinginkan secara lambat.
6. Recrystalitation annealing
merupakan proses pemanasan untuk menumbuhkan atau membentuk butir
baru setelah mengalami proses pengerjaan dingin (cold working). Selain itu juga
bertujuan untuk menghilangkan tegangan sisa. Pemanasan dilakukan pada
temperatur 600C selama 0.5 1 jam.
B. )ormalizing
Normalizing merupakan proses perlakuan panas yang dilkukan dengan
cara memanaskan baja sampai temperatur austenisasi (T) kemudian didinginkan
dengan media udara dimana akan didapatkan fasa berupa pearlite. Baja carbon
tinggi seperti die steel dan HSS (High Speed Steel) tidak pernah dilakukan proses
ini karena baja baja ini dikeraskan menjadi struktur martensite dengan cara
pendinginan di udara. Normalizing umumnya dipergunakan pada baja carbon
rendah dan plain carbon dengan tujuan sbb:
1. memperhalus ukuran butir dan menghomogenisasikan
struktur mikro dari hasil coran dan tempa, sehingga dapat
meningkatkan sifat mekanik dalam proses pengerasan
baja.
Sifat Mekanik
Sebelum )
Sesudah )
23.4
28.5
43.7
48.0
Perpanjangan (%)
13.1
24.4
14.2
40.5
2.9
9.4
(Kgm/mm2)
Tabel Efek normalizing pada sifat mekanik baja coran 0.26% C
C. Hardening
Proses hardening biasa dilakukan pada semua perkakas dan bagian penting
dari mesin yang berkaitan dengan hal yang berat. Tujuan mengeraskan perkakas
adalah untuk mendapatkan nilai kekerasannya, sedangkan tujuan mengeraskan
bagian mesin adalah untuk meningkatkan kekuatan tarik serta kekuatan luluhnya.
Namun biasanya bila kekerasan tinggi maka kekuatan tariknya dan kekuatan
luluhnya rendah, oleh karena itu proses hardening yang dilakukan adalah dengan
cara melakukan proses tempering setelah dilakukan pendinginan cepat.
t
Gambar proses hardening yang umum
Pada saat dilakukan pendinginan lambat fasa austenit (FCC) akan berubah
sel satuannya menjadi BCC kembali. Namun karena adanya pendinginan cepat
maka ada atom karbon yang terjebak pada kisi tegak sehingga austenit
bertransformasi menjadi fasa martensit dengan sel sastuan BCT. Martensit inilah
yang bersifat keras dan getas. Contoh specimen yang berfasa martensit adalah
roda gigi, pahat potong, dan dies. Temperatur pemanasan untuk proses hardening
sama dengan proses seperti annealing dan normalizing. Tetapi ada perbedaan
sedikit bila baja yang ingin dikeraskan mempunya kadar karbon lebih besar dari
0,8%, maka pemanasannya dilakukan pada temperature A13 +50 100oC sehingga
struktur yang terbentuk adalah martensit serta karbida yang tidak larut, dimana
kekerasannya lebih tinggi.
Agar diperoleh hasil yang baik dari proses pengerasan, maka benda kerja
sebaiknya harus dibersihkan terlebih dahulu. Untuk baja karbon rendah dan baja
paduan rendah tidak perlu dilakukian preheat (pemanasan awal). Namun pada baja
dengan menambahkan unsur yang akan brdifusi kedalam material dalam kondisi
padat, cair maupun dalam kondisi gas. Proses dari case hardening dibagi menjadi:
Carburisasi
Nitriding
Cyaniding
Diffusion metallishing