You are on page 1of 22

Karsinoma Sel

Skuamosa

Pembimbing :
Dr. Saptadi Setyo Basuki, Sp.B (K)
ONK

Kelompok :
Elliza Kusumaningrum
Maelanti Norma
Miradz Hudaya Muhidin

Karsinoma Sel Skuamosa


Data statistik di Bagian
Patologi Anatomik FKUI
(1986) menyatakan bahwa
tumor ganas kulit menempati
peringkat ke-empat

lebih 80% pasien dengan tumor ganas


kulit datang pada stadium lanjut,

KANKER KULIT
Kanker kulit dibedakan atas :
- kelompok Melanoma dan
- kelompok Non Melanoma.
Kelompok Non Melanoma dibedakan :
- Karsinoma Sel Basal,
- Karsinoma Sel Skuamosa dan
- karsinoma adneksa kulit.

Karsinoma sel skuamosa


(KSS)

Sinonim
Epitelioma sel skuamosa (Prickle),
karsinoma sel prickle, karsinoma
epidermoid, pavement epithelioma,
spinalioma, karsinoma Bowen,
cornified epithelioma.

Karsinoma sel skuamosa


(KSS)

Karsinoma sel skuamosa (KSS)


adalah neoplasma maligna dari
keratinizing cell dengan karakteristik
anaplasia, tumbuh cepat, invasi lokal
dan berpotensi metastasis.

Etiologi
Sinar matahari
Ras/herediter
Faktor genetik
Arsen Inorganik
Radiasi
Faktor Hidrokarbon

Patofisiologi
adanya peran paparan sinar
ultraviolet sinar matahari yang
menyebabkan terjadinya mutasi gen
supresor, disamping itu terdapat pula
peran imunosupresi dan infeksi virus.

Cont.
KSS dapat pula terjadi pada
parut/scar luka bakar, yang disebut
sebagai Marjolin ulcer.

Cont.
KSS berasal dari epidermis yang
mempunyai beberapa tingkat
kematangan, dapat intraepidermal,
dapat pula bersifat invasive dan
bermetastasis jauh.

Insidens
Insidens tertinggi pada usia 50 - 70 tahun,
paling sering pada kulit berwarna di daerah
tropik.
Laki-laki lebih banyak dari wanita.
Lesi dapat timbul dari kulit normal atau dari lesi
prakanker,
pada orang kulit putih hal ini diduga akibat
rangsangan sinar ultraviolet, karsinogen kimia
(Coal tar, arsen, hidrokarbon polisiklik).
pada kulit berwarna : predisposisi trauma, ulkus
kronik, jaringan parut dan dapat pula terjadi dari
fistel yang tidak sembuh-sembuh

Predileksi
kulit yang terpapar sinar matahari,
membrana mukosa, lokasi terbanyak
(orang kulit putih : wajah, ekstremitas
atas, kulit berwarna : ekstremitas
bawah badan, dapat pada bibir
bawah, dorsum manus).

Gejala klinis
Ada 2 tipe KSS.
1. tipe yang mengadakan luka
(ulcerating type)
2. tipe papuler, seperti kembang kol.

Secara histopatologik
ditemukan :

Bentuk intraepidermal
Bentuk invasive
Bentuk ini dapat terjadi dari :
1. Bentuk intraepidermal
2. Bentuk prakanker
3. de novo (kulit normal)

Klasifikasi TNM
T - :Tumor Primer
Tx :Tumor primer tidak
dapat diperiksa
T0 :Tidak ditemukan
tumor primer
Tis:Karsinoma in situ
T1 : Tumor dengan
ukuran terbesar <2 cm
T2 :Tumor dengan ukuran
terbesar >2 s/d <5 cm
T3 :Tumor dengan ukuran
terbesar >5 cm
T4 :Tumor menginvasi
struktur ekstradermal
dalam, seperti kartilago,
otot skelet atau tulang

N -:Kelenjar getah
bening regional
NX:Kelenjar getah
bening regional tidak
dapat diperiksa
N0: Tidak ditemukan
metastasis kelenjar
getah bening
N1:Terdapat
metastasis kelenjar
getah bening regional

M -: Metastasis jauh
MX: Metastasis jauh
tidak dapat diperiksa
M0: Tidak ada
metastasis jauh
M1: Terdapat
metastasis jauh

Stadium
Stadium 0

Tis

N0

M0

Stadium I
Stadium II

T1
T2,T3

N0
NO

M0
MO

Stadium III

T4

NO

MO

Tiap T

N1

MO

Tiap T

Tiap N

M1

Stadium IV

Metastase
Tumor yang terletak di daerah bibir,
anus, vulva, penis lebih cepat
mengadakan invasi dan
bermetastasis dibandingkan dengan
daerah lainnya.
Metastasis umumnya melalui saluran
getah bening.

Diagnosis
Pada Pemeriksaan Fisik

Setiap lesi pada kulit yang


berbentuk seperti kembang kol atau
ulkus yang bersifat kronik dengan
pinggir yang meninggi, berbenjolbenjol perlu dicurigai sebagai
keganasan berupa KSS

Diagnosis pasti ialah dengan biopsi.

Diagnosis Banding
ulkus kronis banal
ulkus tuberkulosis
ulkus diabetik

Prosedur Diagnostik
Pemeriksaan Klinis:
-. Anamnesis
-. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang:
-. Radiologi:
Ro foto toraks, Ro foto tulang di daerah
lesi
dan CT Scan/MRI
-. Histopatologi

Prosedur Terapi
Jenis tindakan tergantung :
ukuran lesi, lokasi anatomi, kedalaman invasi,
gradasi histopatologi dan riwayat terapi.
Terapi topikal : 5 Fluorouracil dan retinoid
Terapi pembedahan : surgical exicision,
MOHS surgeri, Curettage dan
Electrodessication, Cryosurgery
Terapi lain : pemberian sistemik retinoid /
intratumoral retinoid, interferron, fotodinamik
terapi, radioterapi dan khemoterapi

Prognosis
Sangat bergantung kepada :
Diagnosis dini
Cara pengobatan dan keterampilan dokter
Kerjasama antara orang sakit dan dokter

You might also like