Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Otitis Media Efusi (OME) atau dikenal juga dengan Otitis Media Sekretori,
Otitis Media Serosa, Otitis Media Mukoid (Glue Ear) adalah penumpukan cairan di
telinga tengah tanpa tanda dan gejala inflamasi. 1,2 Sebahagian menyatakan OME
adalah suatu proses inflamasi pada ruang telinga tengah yang mengakibatkan
penumpukan cairan di belakang membran timpani yang utuh. 3 Hal ini dapat terjadi
secara unilateral ataupun bilateral. 4
OME merupakan penyakit yang sering di derita anak-anak sekitar 90% pada
usia
pendengaran, gangguan bicara, belajar, tingkah laku dan kualitas hidup penderitanya.
2,5
Faktor utama yang berperan pada keadaan ini adalah terganggunya fungsi
Tuba Eustakius, disamping faktor-faktor lainnya seperti hipertrofi adenoid,
adenoiditis, palatoskisis, nasofaring karsinoma dan lain-lain. 1,6,7
Penatalaksanaan OME masih menjadi perdebatan yang terpenting mengetahui
penyebab utamanya. Pemberian terapi antimikroba selama ini menunjukkan hasil
yang baik. Pada Otitis Media Serosa Persisten meskipun sudah mendapatkan
pengobatan medikementosa tetapi tidak memberikan hasil yang memuaskan, maka
tindakan operasi dapat menjadi pilihan. 8
ANATOMI TELINGA
Secara anatomi telinga dibagi atas tiga, yaitu telinga luar, telinga tengah dan
telinga dalam . 9
ETIOLOGI
Penyebab pasti dari OME masih belum jelas. 1 Ada beberapa faktor yang
diduga berhubungan dengan terjadinya OME :
1.
2.
3.
4.
5.
Alergi.
Infeksi.
Malfungsi dari tuba eustakius. 23
Barotrauma.
Radioterapi.
PATOFISIOLOGI
Kelainan fungsi dari tuba eustakius merupakan hal terpenting dalam terjadinya
otitis media. Tuba eustakius pada bayi dan anak-anak lebih pendek, lebih horizontal
dan fungsinya yang kurang matang dibandingkan orang dewasa. Kondisi saperti
infeksi
saluran
nafas
atas
menyebabakan
edema
pada
mukosa
sehingga
Anamnesis. 5
Otoskopi.
Tes Pendengaran
Tes penala : Menunjukkan tuli konduktif. 23
TATALAKSANA
Secara garis besar terapi dibagi atas :
1.
Konservatif 20,22,23
a. Anti histamin
b. Dekongestan oral / topikal
c. Antibiotik
d. Kortikosteroid oral atau topikal
e. Mukolitik
f. Inflasi telinga tengah :
Parasat Valsava
Parasat Toynbee
Metode Politzer.
. Kateterisasi.
2.
Operasi
Miringotomi.
Gambar 5 : Miringotomi 24
KOMPLIKASI / SEKUELE
Gejala sisa dapat terjadi akibat proses penyakit atau akibat dari pengobatan : 20,21,23
DAFTAR PUSTAKA
gendang
Telinga.
Diunduh
dari
http://wiki.verkata.com/id/wiki/Gendang_telinga
13. Helmi, Otitis Media Supuratif, dalam Anatomi Bedah Regio Temporal
Pengetahuan Dasar Terapi Medik Mastoidektomi timpanoplasti, Balai
Penerbit FK UI. Jakarta, 2005. p. 4-27.
14. Lee KJ. Anatomy of the Ear. Essential Otolaryngology and Head and
Neck Surgery, Ninth Edition. New York : Elsevier, 2008. p. 1-22.
15. Bluestone CD. Anatomy And Phisiology of the Eustachian Tube. In :
Byron J, Bailey JB, Ed. Otolaryngology Head and Neck Surgery.
Philladelphia: Lippincott Comp, 1993. p. 1473-82.
16. Rosenfeld, R. M., & Bluestone, C. D. (2003). Clinical Pathway for Otitis
Media with Effusion. In Rosenfeld, & Bluestone, Evidence Based Otitis
Media (2nd Edition ed.,vol 19, pp. 303-20). London: BC Decker
17. Alexander T, Flying with Eusthacian Tube Dysfuction, University of
California. Available At: http;//drdoherty.ucsd.edu/Default.aspx
18. Wright T, Valentine P. The Anatomy and Embriology of External and
Middle Ear. In : Scott Browns Otolaryngology Head and Neck Surgery. 7th
ed.
19. Bluestone CD, Klen JO. Otitis Media, Atelectasis, and Eustachian Tube
Dysfunction. In : Bluestone CD, Ed. Peadiatric Otolaryngology. Vol 1. 2 nd.
Ed. Philadelphia : WB Saunders Company, 1990. p. 321-437.
20. Paparella MM, Jung TKK, Goycoolea MV. Otitis Media With Effusion.
In : Paparella MM, Shumrick DA, Eds. Otology and Neuro-OtologyOtolaryngologi. Vol II. 3rd Ed. Philadelphia : WB Saunders Co, 1991. p.
1317-42
21. Faitong MC, Hasselt CAV. Otitis Media With Effusion in Adults, In :
Scott-Browns Otolaryngology Head and Neck Surgery. 7th Ed. London :
Michael Gleeson. 2008. p. 3388-94.
22. Browning G. Otitis Media With Effusion, In : Scott-Browns
Otolaryngology. Pediatric Otolaryngologi. 7th Ed. London : Clarke Ray,
2008. p. 6/7/1-17.
23. Dhingra PL. Anatomy of Ear. In : Disorder of Middle Ear, Nose and
Throat, Ed. 5th . New Delhi. Reed Elsevier India Private Limited. 2011. p.
69 74.
24. Bluestone CD, Timpanostomy Tubes And Related Prosedures. In:
Rosenfeld RM. Surgical Atlas of Pediatric Otolaryngology. Canada. 2002.
p.1-20
25. Texas Pediatric Surgical Associates Surgeon for Infants, Children, and
Adolescents,Available
from
URL,
http://www.pedisurg.com/PtEducENT/tube.htm
26. L. Gillian. Myringotomy.In :Rob & Smiths Operative Surgery . 4 th ed.
Ear. Butterworths 1986. p. 27-37
27. Kelompok Studi PP. PERHATI-KL periode 2003-2007. Dalam : Soetjipto
D, Wardhani RS, Guideline Penyakit THT-KL di Indonesia, 2007. h. 56
10