Professional Documents
Culture Documents
Filariasis
Penyebab filariasis / kaki gajah / elephantiasis:
Nematoda darah / jaringan:
Wuchereria bancrofti
Brugia malayi
Brugia timori
Habitat:
Saluran limfe
Kelenjar limfe
Hospes antara:
Nyamuk
Demam berulang-ulang selama 3-5 hari. Demam dapat hilang bila istirahat
dan timbul lagi setelah bekerja berat.
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang
menjalar dari pangkal kaki atau lengan ke arah ujung.
Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, kantong buah zakar yang terlihat
agak kemerahan dan terasa panas
Pembesaran yang menetap pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar
Diagnosa
Segitiga J. Gordon
PENYEBAB
LINGKUNGAN
HOST
VEKTOR
Penyebab Penyakit
PenyakitGajah
Kaki
Kaki Gajah ( Filariasis ) disebabkan oleh
beberapa spesies cacing filaria :
1. Wuchereria bancrofti
2. Brugia malayi
3. Brugia timori
4. Brugia pahangi
5. Brugia Kalimantani
Wuchereria bancrofti
Manusia:
Urban: Culex quenquefasciatus (Jakarta, Bekasi,
(Tangerang, Semarang)
Rural: An. subpictus, An. vagus & An aconitus (Flores)
Periodik nocturnal
Tipe lain: subperiodik nokturnal (Thailand)
diurnal
(Kep. Pasifik)
Hewan
Wuchereria kalimantani
Wuchereria kalimantani
Rural:
An. balabacensis
Kalimantan
Periodik nocturnal
Presbytis cristata
Dipakai sebagai model penelitian dilaboratorium:
Uji in vivo obat filariasis
Penelitian nyamuk: vektor percobaan
Brugia malayi
Rural:
Nokturnal
Manusia
An. barbirostris (anthropophylic): persawahan (Sulawesi)
Selubung lepas
Sub-periodik nokturnal
Manusia, hewan (kera, kucing): zoonosis
Ma. uniformis, Ma. Indiana, Ma. anulifera, Ma.anulata,
Ma.dives
anthropozoophylic: swamp area
Sumatra, Kalimantan & Sulawesi
Brugia timori
Rural:
Nokturnal:
Manusia
An. barbirostris
persawahan
Flores, NTT
Brugia pahangi:
MIKROFILARIA
1 = KEPALA
2 = EKOR
3 = INTI
4 = SELUBUNG
1
2
MF Wuchereria bancrofti
EKOR MF
W. bancrofti
B. malayi
B. timori
224 - 296
177 - 230
265 - 323
PANJANG =
LEBAR
PANJANG =
2 KALI LEBAR
PANJANG =
3 KALI LEBAR
ADA 2 INTI
TERPISAH
ADA 2 INTI
TERPISAH
DALAM
DARAH
DALAM
DARAH
DALAM DARAH
& CAIRAN
HIDROKEL
Siklus hidup
Hospes difinitif:
Manusia, hewan (kera, kucing)
Hospes antara:
Nyamuk: Culex, Anopheles, Aedes, Mansonia
Habitat:
Sistem limfe (kelenjar limfe, saluran limfe)
Bentuk infektif:
Larva stadium tiga
Cara infeksi:
Gigitan nyamuk yg mengandung larva stad. tiga
Larva masuk kedalam tubuh hospes secara aktif
Infeksi filariasis > sukar infeksi d/p plasmodium
L3
PROBOSCIS
NYAMUK
Vektor Penular
Di Indonesia diketahui ada 23 spesies
nyamuk yang berperan dalam penularan
filariasis antara lain :
Anopheles
Culex
Mansonia
Aedes
Armigeres
Cara pengobatan
Lingkunga
n
Tempat perkembangbiakan
nyamuk penular filariasis
Pengobatan
Massal
Pengobatan massal di berikan setahun sekali selama 5
tahun berturut-turut pada penduduk yang berusia 2 tahun
keatas
Obat anti kaki gajah sebaiknya diminum sesudah makan
dan dalam keadaan istirahat / tidak sedang bekerja
(sore).
Individual
Dilakukan kepada kasus klinis, baik stadium dini maupun
lanjut
Jenis dan dosis obat tergantung dari keadaan kasus.
Albendazole Paracetamol
DEC (100 mg)
Berat Badan
(400mg)
(500mg)
Tablet
Tablet
Tablet
10 16
17 25
26 33
34 40
41 50
51 58
59 67
68 75
76 83
> 84
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
5,5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0,5
0,5
1
1
1
1
1
1
1
1
Paracetamol
CTM
Antasida
Salep
Amoksisilin
1.
Penceg
ahan
Menggunakan pakaian
penutup atau lengan panjang
apabila keluar rumah pada
malam hari
Menggunakan kelambu
waktu tidur
Gerakkan seluruh warga desa untuk minum obat anti kaki gajah
Yakinkan warga desa bahwa kaki gajah adalah penyakit menular yang
dapat disembuhkan, bukan penyakit karena guna-guna, keturunan
atau kutukan.