You are on page 1of 13

STUDENT-TEACHER AESTHETIC ROLE-SHARING

GENETIKA
Tugas II

BIOLOGI SEL
Disusun oleh:
Kelompok VI
Koordinator: Restu Wulandari
Anggota : Ayuditha Aninda P.
Fathania Izzati
Indri Ambarsari
Anisa Warih N.
Wiwik Subagiyo
Izza Laaliya

PT/06692
PT/06847
PT/06732
PT/06694
PT/06657
PT/06843
PT/06761

LABORATORIUM PEMULIAAN TERNAK


BAGIAN PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

MINGGU II: BIOLOGI SEL


A. Pengantar
Istilah
Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel
sendiri adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup. Kita ketahui
bahwa sel memiliki struktur yang dibagi menjadi dua yaitu struktur sel
prokariotik dan sel eukariotik.
Manfaat
Biologi sel perlu dipelajari secara umum agar kita mengetahui struktur sel,
pembelahan sel, dan proses pembentukan gamet. Dalam dunia peternakan,
biologi sel penting terutama dalam peningkatan mutu genetik dari ternak.

B. Resume Materi Kuliah di RPKPM

Asam Deoksiribonukleat (DNA)


Gen tersusun atas asam nukleat yang disebut asam
deoksiribonukleat (Deoxyribonucleic acid, DNA). Molekul tersebut
berperan sebagai pembawa informasi genetik pada semua organisme selain
beberapa jenis virus. Struktur heliks ganda molekul panjang tersebut
memiliki tulang punggung heliks yang tersusun atas dua rantai unit gula
(S)-fosfat (P) yang berselang-seling. Gulanya adalah sebuah pentosa
(dengan lima molekul karbon) yang disebut deoksiribosa, yang berbeda
dari kerabat dekatnya, ribosa, pada satu atom oksigen. Semua rantai asam
nukleat berpasangan secara antiparalel, tak peduli apakah perpasangannya
terjadi antarrantai DNA, antara rantai DNA dengan rantai RNA, ataupun
antarrantai RNA. Terdapat 4 macam basa organik yang membentuk
perpasangan tersebut: adenine, sitosin, guanine, dan timin. Keempatnya
diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu purin dan pirimidin. Purin
hanya berpasangan dengan pirimidin, dan demikian pula sebaliknya,
sehingga menghasilkan heliks ganda yang simetris. Sebuah ikatan
hydrogen terbentuk diantara atom hydrogen donor bermuatan positif yang

terikat secara kovalen dengan sebuah atom penerima bermuatan negatif


yang juga terikat secara kovalen melalui penggunaan bersama sebuah atom
hydrogen. Adenin berpasangan dengan timin melalui dua ikatan hydrogen;
guanin dan sitosin berpasangan melalui tiga ikatan hydrogen. Sebuah
kompleks basa-gula disebut sebagai sebuah nukleosida; sebuah nukleosida
ditambah fosfat disebut nukleotida. Dengan demikian, DNA adalah suatu
polimer panjang (yaitu sebuah makromolekul yang tersusun atas sejumlah
subunit yang serupa atau identik, disebut monomer, yang berikatan secara
kovalen) yang tersusun atas ribuan pasangan basa nukleotida.

Asam Ribonukleat (RNA)


Molekul-molekul RNA terutama berfungsi dalam sintesis protein,
berperan dalam kapasitasnya sebagai pembawa pesan yang membawa
informasi berupa instruksi-instruksi yang dikodekan oleh DNA, menuju
situs-situs sintesis protein di ribosom dalam sel. Bentuk RNA tersebut
dinamakan RNA messenger (mRNA). Ribosom mengandung sebuah kelas
khusus RNA yang disebut RNA ribosomal (rRNA) yang menyusun
sebagian besar RNA selular. Jenis RNA ketiga, disebut RNA transfer
(tRNA), melekat ke asam-asam amino lainnya dengan menggunakan
kompleks mRNA-ribosom sebagai cetakan. Sejumlah molekul RNA,
disebut ribozim, memiliki kemampuan enzimatik. Semua molekul RNA
selular dibuat dari cetakan DNA. Sebuah rantai untai tunggal RNA bisa
melipat balik dan membentuk bagian-bagian untai ganda terlokalisasi
melalui perpasangan basa komplementer.

Replikasi DNA
Replikasi merupakan proses pelipatgandaan DNA. Pada replikasi
DNA, rantai DNA baru dibentuk berdasarkan urutan nukleotida pada DNA
yang digandakan. Proses replikasi ini diperlukan ketika sel akan membelah
diri. Pada setiap sel, kecuali sel gamet, pembelahan diri harus disertai
dengan replikasi DNA supaya semua sel turunan memiliki informasi
genetik yang sama. Pada dasarnya, proses replikasi memanfaatkan fakta
bahwa DNA terdiri dari dua rantai dan rantai yang satu merupakan
konjugat dari rantai pasangannya. Dengan kata lain, dengan mengetahui

susunan satu rantai, maka susunan rantai pasangan dapat dengan mudah
dibentuk.

Transkripsi
Transkripsi adalah proses menyalin data yang terdapat pada rantai
sense DNA. Proses ini terjadi di dalam inti sel dimulai dengan pembukaan
rantai DNA oleh enzim helikase. Setelah itu penempelan enzim polimerase
pada daerah promotor sekuen gen dan barulah enzim polimerase mulai
aktif menyalin kode genetik pada rantai sense DNA hingga bagian triplet
basa nitrogen yang mengandung informasi untuk mengehentikan proses
menyalin. Hasil dari proses transkripsi adalah mRNA dengan kode
pasangan yang terdapat pada rantai sense DNA. Rantai RNA yang
mengandung kode ini disebut pula dengan kodon. Jadi mRNA adalah
kodon. Setelah proses transkripsi selesai maka m-RNA akan segera
bergerak meningggalkan inti sel menuju sitoplasma untuk melakukan
proses selanjutnya (translasi).

Translasi
Translasi adalah proses proses penerjemahan kodon menjadi asam
amino dan menyambungkan setiap asam amino yang sesuai kodon dengan
ikatan peptida menjadi protein. Organel yang aktif melakukan proses
penerjemahan kodon adalah ribosom. Setelah ribosom melekat pada triplet
kodon maka t-RNA yang berada di sitoplasma akan membawakan asam
amino yang sesuai pada kodon. Triplet anti-kodon terdapat pada t-RNA.
Triplet ini akan berpasangan dengan triplet kodon sambil membawa
sebuah asam amino. misal GUA akan membawa asama amino valin, UAA
akan membawa asama amino tirosin. Dan dengan bantuan ribosom asama
amino-asama amino tersebut akan digabungkan dengan ikatan peptida
menjadi protein.

Kromosom

Kromosom merupakan struktur dalam sel berupa panjang deret


panjang molekul yang terdiri dari satu molekul DNA dan berbagai protein
terkait yang merupakan informasi genetik suatu organisme.
Jumlahkromosom
* berbeda antara species
* perkawinan antara dua species dibutuhkan jumlah kromosom yang sama.
Jika jumlah berbeda maka keturunan tidak ada atau bersifat steril,
perkecualian pada :
1. SapiBos Taurus X SapiBosIndicus(s.Bali)
Sapi jantan steril
2. Kerbau Rawa (48) X Kerbau Murrah (50)
F1

Kerbau (49)

Jumlah kromosom pada berbagai macam hewan

Seks kromosom pada unggas (ayam)

BETINA

JANTAN

ZW atau ZO

ZZ

(Heterogametik)

(homogametik)

Tipe Kromosom

Autosom
Kromosom yang tida ada hubungannya dengan penentuan jenis
kelamin

Kromosom sex (Kromosom kelamin)


Kromosom yang menentukan jenis kelamin

Berdasarkan letak sentomer

Metasentris
Sentromer terletak tepat ditengah sehingga kromosom tepat terbagi
menjadi dua, sehingga saat terjadi pembelahan membentuk seperti
huruf V

Akrosentris
Sentromer terletak di salah satu ujung kromosom, sehingga saat
pembelahan terbentuk seperti huruf J

Telosentris
Sentromer terletak di ujung kromosom sehingga saat terjadi
pembeaghan kromosom berbentuk lurus

Asentris

Kromosom tidak memiliki sentromer

Submetasantris
Apabila sentromer berada antara posisi akrosentris dan metasentris

Gen
Unit biologis terkecil yang berada dalam posisi dengan urutan
tertentu pada sebuah kromosom dan dapat menentukan fenotip serta fungsi
tertentu dari individu (teorimanik-manik).
Gen terbentuk dari untaian DNA. Setiap satu untaian DNA
mengandung banyak gen, semua gen ini diperlukan untuk mengoprasikan
semua bagian dalam tubuh.
Hipotesis Teori Manik-Manik
1. Gen merupakan unit dasar dari struktur terkecil, gen tidak
dapat dipisah-pisahkan
2. Gen merupakan suatu unit dasar yang menimbulkan fungsi
tertentu
3. Kromosom adalah pembawa gen
Mekanisme kerja gen
Dasar :Teorisatu-gen-satu-enzim
Karakteristik dari suatu organ ditentukan oleh fenotip dari bagianbagiannya
Fenotip dari bagian-bagian tersebut ditentukan oleh jaringan yang
menyusunnya
Fenotip jaringan ditentukan oleh setiap sel yang menyusun setiap jaringan
Setiap sel ditentukan oleh deretan alur reaksikatalis yang dikendalikan
oleh enzim (mengatur susunan dasar dari sel)
Keberadaan enzim ini ditentukan oleh ada tidaknya suatu gen

C. Studi Referensi oleh Kelompok


Kembar adalah dua atau lebih individu yang membagi uterus yang sama
dan biasanya, tapi tidak selalu, dilahirkan dalam hari yang sama. Pada
manusia, ibu dengan kandungan yang membawa bayi kembar dengan
demikian akan mengalami persalinan berganda dan biasanya masa
mengandung yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu) daripada kehamilan
bayi tunggal. Karena kelahiran prematur biasanya memiliki konsekuensi
kesehatan kepada bayi, kelahiran kembar seringkali ditangani secara khusus
yang agak berbeda daripada kelahiran biasa.
Jenis kembar

Perbedaan kembar dizigotik (kanan) dan monozigotik (kiri).

Dilihat dari asal usul zigot, dikenal dua jenis persalinan kembar:
fraternal (dizigotik) dan identik (monozigotik). Kembar dizigotik adalah hal
yang umum terjadi pada vertebrata, sementara kembar monozigotik merupakan
hal yang jarang dijumpai. Manusia memiliki kemampuan ini.

Kembar dizigotik atau fraternal (DZ)


Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar non-identik") terjadi
karena zigot-zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang berbeda.
Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat pada dinding rahim yang
terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan. Pada manusia,

proses ovulasi kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang
ke tuba fallopi yang apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari
satu zigot.
Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa
dan berkembang dalam amnion dan plasenta yang terpisah. Mereka dapat
memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama.
Kajian juga menunjukkan bahwa bakat melahirkan kembar DZ
diwariskan kepada keturunannya (bersifat genetik), namun hanya
keturunan perempuan/betina yang mampu menunjukkannya (karena hanya
perempuan/betina yang dapat mengatur pengeluaran sel telur).

Kembar monozigotik atau identik (MZ)


Kembar monozigotik terjadi ketika sel telur tunggal terbuahi dan
membentuk satu zigot (monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot
tersebut membelah menjadi embrio yang berbeda. Kedua embrio
berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama. Tergantung dari
tahapan pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama
(dikenal sebagai monoamniotik) atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi,
kembar identik bukan monoamniotik dapat berbagi plasenta yang sama
(dikenal dengan monokorionik, monochorionic) atau tidak. Semua kembar
monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi amnion yang sama (atau
amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi dalam
kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit
sehingga mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke janin yang
berkembang.
Kembar MZ selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah
sama (klon) kecuali bila terjadi mutasi pada perkembangan salah satu
individu. Tingkat kemiripan kembar ini sangat tinggi, dengan perbedaan

kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan. Perbedaan terjadi


pada hal detail, seperti sidik jari. Bila individu beranjak dewasa, tingkat
kemiripan biasanya berkurang karena pengalaman pribadi atau gaya hidup
yang berbeda. Penelitian dari Fraga et al. (2005) mengungkap adanya
pengaruh epigenetik dalam proses yang membedakan individu-individu
yang kembar MZ, akibat berbedanya gen-gen yang diaktifkan. Meskipun
ada pengaruh kebiasaan atau pengalaman yang memengaruhi perbedaanperbedaan itu, ilmuwan beranggapan proses acak lebih banyak berperan
dalam perbedaan-perbedaan yang terjadi. Penelitian dengan tikus bahkan
menunjukkan adanya perbedaan aktivitas pada histon (terkait dengan
epigenetik) dari empat sel pertama yang terbentuk.

Ada juga jenis kembar yang lain, yaitu kembar siam. Kembar
siam adalah keadaan anak kembar di mana tubuh keduanya bersatu. Hal
ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara
sempurna. Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam
200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25%,
dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin perempuan. Dari seluruh kembar
dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu dada
sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen dan panggul antara
enam hingga sepuluh persen.

Ada beberapa jenis kembar siam:


Thoracopagus:Kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax).Jantung selalu
terlibat dalam kasus ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik
dengan atau tanpa operasi adalah rendah. (35-40% dari seluruh kasus).
Omphalopagus: Kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya
masing-masing tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya
kembar siam jenis ini hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan,
diafragma dan organ-organ lain. (34% dari seluruh kasus).
Xiphopagous: Kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage.
Pygopagus (iliopagus): Bersatu di bagian belakang. (19% dari seluruh
kasus).
Cephalopagus: Bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah. Kembar
siam jenis ini umumnya tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius
di otak. Dikenal juga dengan istilah janiceps (untuk dewa Janus yang
bermuka dua) atau syncephalus.
Cephalothoracopagus: Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis kembar
siam ini umumnya tidak bisa bertahan hidup. (juga dikenal dengan
epholothoracopagus atau craniothoracopagus).
Craniopagus: Tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpisah. (2%).
Craniopagus parasiticus: Bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki
tubuh.
Dicephalus: Dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga
atau empat lengan (dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) Abigail dan
Brittany Hensel, adalah contoh kembar siam dari Amerika Serikat jenis
dicephalus tribrachius.
Ischiopagus: Kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh.
(6% dari seluruh kasus).
Ischio-omphalopagus: Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang
membentuk huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua
atau tiga kaki. Jenis ini biasanya memiliki satu sistem reproduksi dan
sistem pembuangan.

Parapagus: Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan
jantung yang seringkali dibagi. (5% dari seluruh kasus).
Diprosopus: Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanan.
Kejadian kembar pada ternak

Kebuntingan kembar pada hewan unipara


Sapi dan kerbau termasuk hewan unipara yang secara normal melepaskan
satu ovum sewaktu ovulasi dan hanya satu fetus yang berkembang di
dalam uterus. Terkadang terjadi kembar dua dan jarang sekali terjadi
kembar tiga. Kelahiran kembar pada hewan unipara tidak diinginkan dan
dalam banyak hal bersifat patologik serta sering membahayakan induk
maupun fetus. Kejadian abortus untuk kebuntingan kembar sesudah tiga
bulan masa kebuntingan lebih besar daripada kebuntingan tunggal. Sekitar
30-40% kebuntingan kembar berakhir dengan abortus bahkan dapat
meningkat hingga 50%. Sedangkan pada kebuntingan tunggal normalnya
hanya sekitar 3-5%.
Banyak kebuntingan kembar berakhir dengan premature. Periode
kebuntingan kembar umumnya 5 hari lebih singkat daripada kebuntingan
tunggal. Ukuran anak unipara yang kembar biasanya lebih kecil dan lebih
lemah daripada anak tunggal. Hal ini mungkin disebabkan berkurangnya
daerah plasenta atau berkurangnya zat makanan yang tersedia untuk setiap
fetus, serta penyingkatan periode kebuntingan.
Distokia pada akhir kebuntingan kembar juga lebih sering terjadi. Hal ini
disebabkan akibat kehilangan tonus uterus yang berkembang, adanya fetus
yang mati dan menggembung, letak fetus kembar yang menyilang, dan
sering terjadinya letak sungsang pada salah satu fetus.

Sapi potong
Berdasarkan

hasil

penelitian menunjukkan

bahwa

kelahiran

kembar dipengaruhi oleh lokasi, bangsa induk serta jenis kelamin pedet.
Paritas berpengaruh secara kuadratik terhadap kelahiran kembar dengan
puncak kelahiran kembar pada paritas ke-2 dan 3. Jenis kelamin yang

dominan adalah betina 56% dan jantan 28% yang berasal dari sejumlah 64
pedet kelahiran kembar. Pakan dan nutrien yang dikandungnya tidak dapat
berdiri sendiri dalam memicu terjadinya kelahiran kembar, tetapi harus
berinteraksi dengan lokasi dan berlaku hanya pada status fisiologis tertentu
saja baru dapat memicu terjadinya ovulasi lebih dari satu yang jika pada
saat tersebut terjadi pembuahan barulah dapat berakhir dengan kelahiran
kembar pada sapi potong.
Diduga sapi PO mengandung gen kelahiran kembar dengan
persentase yang lebih besar dari sapi potong umumnya sehingga sebaiknya
sapi PO dijadikan prioritas dalam membangun breeding herd sapi kembar
di Indonesia.
D. Daftar Pustaka
http://triharyantosaputra.wordpress.com/2012/07/07/fisiologi-kebuntinganternak/
id.wikipedia.org/wiki/Kembar
Talib, Chalid, R. H. Matondang, dan T. Herawati, 2011, Faktor-faktor Penentu
Kelahiran Kembar pada Sapi Potong, Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner 2011

You might also like