Professional Documents
Culture Documents
Manajement Timbang
Terima
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajement
Oleh:
Kelompok 2
A. Amrul Waddin
Dewi Kholifah
Fila Cati Maulana
Miftakhul Amin
S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2010
TIMBANG TERIMA
A. Latar Belakang
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan efekivitasnya adalah saat pergantian shift
(timbang terima pasien).
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan / belum dan perkembangan pasien saat
itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas
sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan.
B. Tujuan
Tujuan umum :
Mengomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting.
Tujuan khusus :
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
2. Menyampaikan hal yang sudah/ belum dilakukan dalam asuhan keperawatan
kepada pasien.
3. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindak lanjuti oleh perawat
dinas berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
C. Manfaat
1. Bagi perawat
Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat
Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.
Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
2. Bagi pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap.
D. Prosedur Timbang Terima
TAHAP
Persiapan
KEGIATAN
WAKTU
1. Timbang
terima 5 menit
dilaksanakan
setiap
pergantian shift/operan.
2. Prinsip timbang terima,
semua
pasien
baru
timbang
khususnya
yang
TEMPAT
Ners
station
PELAKSANA
PP dan PA
serta
yang
membutuhkan
observasi lebih lanjut.
3. PP
menyampaikan
timbang terima pada PP
berikutnya,
perlu
hal
yang
disampaikan
diagnosis medis.
Data
(keluhan
subyektif
obyektif).
Masalah
keperawatan
dan
yang
masih muncul.
Intervensi
keperawatan
sudah
dan
yang
belum
dilaksanakan (secara
umum)
Intervensi
kolaboratif
dan
dependent
Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan
penunjang, dan lainlain).
Pelaksanaan
1. Kedua
kelompok 20 menit
acara
timbang terima.
4. Perawat
yang
melakukan
timbang
terima
dapat
melakukan klasifikasi,
Tanya
jawab,
melakukan
dan
validasi
ditimbang
hal-hal
dasar
pasien
6. Penyampaian
yang
jelas,
singkat,
padat
7. Perawat
dan
yang
melaksanakan
timbang terima yang
mengkaji
penuh
secara
terhadap
Ners
KARU, PP dan
station
PA
ruang
perawatan
masalah keperawatan,
kebutuhan,
dan
dilaksanakan
dan
memerlukan perincian
yang
matang
sebaiknya
dicatat
di
serahterimakan
kepada
petugas
berikutnya.
9. Lama timbang terima
untuk
tiap
pasien
yang
5 menit
untuk
timbang
terima
dituliskan
secara
oleh
Ners
KARU, PP dan
station
PA
diketahui
Diagnosis
Keperawatan
Rencana Tindakan
Telah Dilakukan
Belum Dilakukan
Perkembangan /
Keaadaan Pasien
1.
2.
3.
4.
Masalah :
Teratasi
Belum Teratasi
Teratasi Sebagian
Muncul Masalah Baru
Prolog :
Pada suatu hari di ruang perawatan jam 14.00 WIB, seluruh perawat (perawat
primer dan perawat asosiate) shift pagi dan sore serta kepala ruangan berkumpul
di nurse station untuk melakukan timbang terima.
KARU
PP (pagi)
: Terima kasih atas waktu yang diberikan kepada saya, untuk jumlah
pasien hari ini 15 pasien. Terdiri dari 13 pasien lama dan 2 OB.
Pasien kamar 10.1 atas nama ibu Maryam dengan diagnosis
decompensasio cordis yang masih mengeluh sesak, intervensi yang
sudah dilakukan memberikan O2, infus RL 1 flash, posisi semi
fowler, dan obat yang masuk injeksi lasix, obat oral digoxin.
intervensi selanjutmya tetap posisikan semi fowler, infus D5%, O2,
lakukan EKG pada jam 3 sore dan berikan injeksi furosemid (lasix)
intravena, KCl 1 kolf nanti jam setengah 3
Pasien 10.2 atas nama Bpk. Sutarjo dengan diagnosis diabetes
mellitus. Keadaan umum baik, TD : 160/100 mmHg, Nadi : 80 x /
menit. Injeksi insulin masuk jam 08.00 dosis 4 unit. Dokter visit
pukul 4 sore, injeksi insulin selanjutnya lakukan jam setengah 5 sore
dan cek gula darah jam 5 sore
Pasien 10.3 atas nama Ny. Sukiyem dengan diagnosis hipertensi.
Keadaan umum baik. Rencana pulang nanti jam setengah 3 sore
Dll..
KARU
PP dan PA : Tidak..
KARU
PP (siang) : Saya zainal dan dibantu oleh rekan saya Dewi Kholifah yang
bertugas siang ini untuk merawat ibu sampai nanti jam 9 malam.
Keadaannya sekarang bagaimana Bu? Masih sesak?
Pasien 1
: (mengangguk)
Krlga px 1 : Iya., kalau malam juga nggak bisa tidur, saya jadi bingung..
PA (siang) : Masker oksigennya jangan dilepas-lepas ya? Dan kalau
butuh
PP (sore)
: Selamat siang pak, Saya dan rekan saya yang bertugas siang ini
untuk merawat bapak sampai nanti jam 9 malam. Keadaannya
sekarang bagaimana Pak?
Pasien 2
PA (sore)
PP (sore)
Pasien 2
: Saya sudah baikan pak, apakah nanti sore saya sudah boleh pulang ?
PP (siang) : Nanti sore ibu sudah boleh pulang, tapi ingat bu ya makannya di
kontrol, jangan makan terlalu asin, bersantan dan makanan
berkolesterol tinggi, obatnya di minum rutin dan jangan lupa kontrol.
Pasien 3
: Iya pak
PA (pagi) : Nanti sore Ibu dan klg bisa menyelesaikan administrasinya di kasir.
Kemudian setelah visite ke ruangan pasien, seluruh perawat (Karu, perawat
primer dan perawat asosiate) kembali ke Nurse Station
KARU
: nanti dokter kalau tidak ada halangan akan visite pukul 16.00, tolong
buku statusnya di siapkan.
KARU