You are on page 1of 13

Manajemen Lingkungan

RISWAN DWI PUTRA


114918

Industri Pelapisan Logam

KATA PENGANTAR

Puji dan sukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatnya sehingga penulisan tugas ini dapat terselesaikan yang
berjudul INDUSTRI PELAPISAN LOGAM.Penyusun mengucapkan banyak
terima kasih kepada bapak pembimbing yang telah mendidik kami, dan kepada
teman-teman penyusun juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan
bantuannya dalam penyelesaian tugas ini.
Di sisi lain penyusun tidak dapat memungkiri jika dalam penyusunan
makalah ini banyak kekurangan, tetapi karena bantuan, petunjuk, dan bimbingan
dari berbagai pihak, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik. Apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penyusunan makalah ini,
merupakan kelemahan dalam pribadi penyusun.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan bisa di gunakan
sebagai penambah wawasan dan pengetahuan.

Makassar, April 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Sumber Logam..............................................................................3
B. Proses Pengolahan Pelapisan Logam......................................................................3
C. Limbah Hasil Pelapisan Logam..............................................................................5
D. Proses Pengolahan Limbah Pelapisan Logam.........................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................................9
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi dan berkembangnya kegiatan industri dapat membawa
dampak positif maupun dampak negatif. Salah satu contohnya adalah industri
pelapisan logam. Beberapa komponen logam memerlukan pelapisan logam yang
dapat melindungi komponen logam agar lebih menarik penampilannya atau lebih
tahan tehadap korosi dan keausan. Dampak negatif dari kegiatan industri pelapisan
logam akan menghasilkan limbah berbahaya yang dapat menjadi permasalahan yang
kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri yang tidak dikelola dengan
baik dan benar dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan (Noor Anis Kundari
dkk, 2009:694). Limbah cair yang dibuang ke perairan akan mengotori air yang
dipergunakan untuk berbagai keperluan dan mengganggu kehidupan biota air.
Limbah padat akan mencemari tanah dan sumber air tanah.
Industri pelapisan logam dalam proses produksinya menggunakan bahanbahan
kimia. Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam industri pelapisan logam adalah
bahan beracun sehingga limbah yang dihasilkan berbahaya bagi kesehatan manusia
baik yang terlibat langsung dengan kegiatan industri maupun yang di sekitar
perusahaan. Limbah cair industri pelapisan logam umumnya banyak mengandung
logam-logam berat sehingga limbah cair ini harus diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang melalui aliran sungai agar kandungan logam-logam didalamnya berkurang.
Industri yang mengolah limbah cairnya sendiri dapat menghasilkan limbah padat
yang umumnya berbentuk endapan. Endapan ini biasanya bersifat racun, sehingga
pengumpulan dan pembuangannya perlu mendapat perhatian yang khusus. Sumber
utama limbah padat suatu industri dibagi dalam tiga kategori yaitu limbah padat
proses industri, limbah padat hasil pengolahan limbah cair, dan limbah padat hasil
pengolahan emisi udara (Surna, 1989). Limbah padat hasil pengolahan limbah cair
industri pelapisan logam (sludge) masih banyak mengandung logam-logam berharga
antara lain seperti nikel, krom, tembaga, besi, seng, aluminium, disamping itu
logam-logam tersebut sangat berbahaya bagi lingkungan hidup. Sampai saat ini
sludge belum dimanfaatkan dan masih menjadi masalah bagi industri pelapisan
logam, tidak hanya karena kandungan logamlogam yang tinggi tetapi juga kuantitas
sludge cukup besar (Edi H dan Sumantri S, 1996:228).

B.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan logam ?
2. Dari manakah logam dihasilkan ?
3. Bagaimana proses pengolahan pelapisan logam ?
4. Limbah apa yang dominan dihasilkan dari pengolahan pelapisan logam ?
5. Bagaimana mengolah limbah hasil pelapisan logam ?

C.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk Mengetahui pengertian logam dan sumber logam
2. Untuk mengetahui proses pelapisan logam
3. Untuk mengetahui limbah yang dihasilkan dari pelapisan logam dan cara
mengolah limbah hasil pelapisan logam

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Sumber Logam
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras,
penghantar listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi.
Bijih logam ditemukan dengan cara penambanganyang terdapat dalam keadaan
murni atau bercampur. Bijih logam yang ditemukan dalam keadaan murni yaitu
emas, perak, bismut, platina, dan ada yang bercampur dengan unsur-unsur seperti
karbon, sulfur, fosfor, silikon, serta kotoran seperti tanah liat, pasir, dan tanah.
Bijih logam yang ditemukan dengan cara penambangan terlebih dahulu dilakukan
proses pendahuluan sebelum diolah dalam dapur pengolahan logam dengan cara
dipecah sebesar kepalan tangan, dipilih yang mengandung unsur logam, dicuci
dengan air untuk mengeluarkan kotoran, dan terakhir dikeringkan dengan cara
dipanggang untuk mengeluarkan uap yang mengandung air.
B.

Proses Pelapisan Logam


Pelapisan logam merupakan pengendapan satu lapisan tipis pada suatu
permukaan logam atau plastik yang biasanya dilakukan secara elektrolit, tetapi dapat
juga hanya menggunakan reaksi kimia.
a) Bahan Baku dan Penunjang
Bahan baku : logam yang akan mengalami proses pelapisan logam
Bahan penunjang :
Air
Pelarut (benzena, trikloroetilen, metil klorida, toluene, karbon tetra
klorida/CCl4, Natrium karbonat, kostik, sianida, boraks, sabun,asam
sulfat,asam hidroklorida, dsb.
b) Proses Pengolahan
Adapun proses pengolahan pelapisan logam dapat ditunjukkan oleh
diagram balok berikut :

Gambar.1 skema pelapisan logam


1) Pada tahap awal operasi pelapisan logam, logam di bersihkan dari lemak
dengan menggunakan pelarut anatara lain : benzena, trikloroetilen, metil
klorida, toluene dan carbon tetraklorida. Kemudian logam selanjutnya
dibilas dengan air untuk menghilangkan lemak dan pelarut yang tersisa

2) Untuk pembersihan logam lebih lanjut, logam dapat dibersihkan


menggunakan larutan basa misalnya : natrium karbonat, kostik, sianida,
boraks atau sabun. Kemudian logam selanjutnya di bilas.
3) Logam yang telah bersih kemudian di bawa ke proses pengasaman atau
pengupasan untuk menghilangkan kerak atau karat dari logam.
Pengasaman menggunakan larutan asam sulfat atau asam klorida. Proses
pengupasan yang terbaru adalah menggunakan pembersih elektrik yang
dilakukan dengan penangas alkali
4) Dalam proses pelapisan terbagi dua yaitu :
Pelapisan tanpa listrik, suatu lapisan dilekatkan pada plastik atau
logam dengan daya katalis atau pemindahan.
Dalam pelapisan elektrik, logam berfungsi sebagai katoda dalam sel
elektrolisis sementara ion logam diberikan oleh anoda atau garam
logam. Garam logam yang umunya digunakan adalah : tembaga, nikel,
kromium, seng, asam, alkali, sianida, kadmium, timbal, timah, emas,
perak, platina.
Pada proses pelapisan inilah terjadi pengendapan satu lapisan tipis
oksida (dalam hal ini adalah garam logam) pada permukaan logam.
Kemudian setelah tahap ini selesai, logam dibilas dapat dengan
menggunakan penangas tetap, penangas mengalir, atau pembilasan
semprot.
C. Limbah Hasil Pelapisan Logam
Beberapa zat berbahaya dari metal finishing wastewater adalah :
Metals : Aluminium, cadmium, chromium, cobalt, copper, iron, lead, nickel,
silbver, tin dan zinc.
Ions ( anion dan cations ) : Ammonium, chromate, cyanide, fluorid, nitrite,
hypophosphites, phosphites and phosphates, sulphide.

Elements dan senyawa-senyawa organic : Chlorine, senyawa hydrocarbon


y ang mengandung halogen dan hydrocarbon seperti mineral oil, petroleum,
benzene dan benzol, senyawa organik dan anorganik yang membutuhkan
oxygen ( COD ).

Adapun sumber lmbah dari industri pelapisan logam antara lain :


1. Pembuangan lemak dengan pelarut membuat pelarut itu sendiri menjadi limbah.
Kebanyakan pelarut ini berbahaya bagi lingkungan.
2. Larutan alkali pembersih mengandung padatan tersuspensi, lemak sabun dengan
tingkat pH yang tinggi.
3.

Pengasaman menghasilkan pembuangan larutan asam secara berkala, larutan


asam buanan, dan air bilasan dengan pH rendah.

4. Pelapisan logam biasanya mengandung sianida dan logam yang dilapisi


5.

Air bilasan yang biasnya mengandung pelarut-pelarut dan logam-logam yang


digunakan. Sember utama air limbah adalah larutan pembilasan yang agak encer
dan sering mengandung 5mg/l 50mg/l ion logam beracun.

6.

Limbah padat dari hasil pengolahan air buangan berbentuk lumpur. Hasil lain
adalah dari perolehan kembali larutan, logam dan endapan saringan.

D. Proses pengolahan limbah pelapisan logam


a. Pengolahan Limbah padat
Setelah presipitasi dari logam-logam maka air limbah mengandung
lumpur metalhydroxides atau metalsulphides dan senyawa-senyawa lainnya
yang tidak larut yang terbentuk selama pengolahan berlangsung. Lumpur ini
harus dipisahkan oleh peralatan pemisah lumpur, biasanya yang digunakan
adalah filter press. Kekeringan yang diperoleh dari filter cake dapat mencapa 30
40 % DS dan 60 70 % air.
Limbah padat mengandung semua logam berat beracun yang berasal dari
operasi pelapisan, dan harus ditangani dengan hati-hati. Endapan hidroksa
logam dapat larut kembali jika terkena air hujan pada pH 5,5 sampai 6,5.
lumpur harus dihilangkan airnya dengan menggunakan saringan bertekanan,
saringan sabuk, atau unggun pasir pengering. Lumpur yang sudah dihilangkan
airnya disimpan pada tempat tertutup sampai ditemukan tanah yang aman dan
dapat mencegah penyebaran logam karena kebocoran.
b. Pengolahan limbah cair
Pengolahan

limbah

dalam

industri

pelapisan

diutamakan

pada

penghilangan logam, asam, alkali, sianida dan kadang-kadang pelarut yang


membahayakan lingkungan. Biasanya limbah dipisahkan antara : limbah yang

mengandung sianida, limbah mengandung krom dan limbah lainnya (logam,


asam dan alkali)
1) Sianida dihancurkan dengan oksidasi. Klorinasi basa dengan menggunakan
kostik dan kemudian klor(gas clor atau hipoklorit) adalah cara efektif
dengan penambahan tiosulfat untuk penghilangan klor. Ozonisasi biasanya
juga digunakan dimana penghancuran lami dengan menggunakan oksigen
dari uadara di dalam kolam-kolam yang tersedia.
2) Krom dapat dihilangkan setelah direduksi menjadi bentuk bermartabat tiga
yang kurang beracun. Pada pH rendah belerang dioksida, natrim bisulfit,
ferosulfat atau metabisulfat dapat digunakan untuk mereduksi krom
bermartabat enam. Larutan krom ini biasanya dicampur dengan larutan
sianida yang telah diolah dan limbah pelapisan lainnya untuk diolah
3) Logam diendapkan pada pH tinggi dengan penambahan kapur dan/atau
kostik. Logam yang berbeda mengendap pada pH yang berbeda antara 811, sehingga agar pengolahan berlangsung efektif, perlu dilakukan dalam
beberapa tahap. Masing-masing satu tahap pada pH tertentu dengan
penambahan lumpur pada akhir setiap tahap. Zat Bantu penggumpal seperti
feriklorida, tawas dan polielektrolit sering digunakan untuk pemisahan zat
padat-cair. Penjernihan perlu dirancang dengan benar agar lumpur hidrolisa
logam dapat dipisahkan dengan tuntas.
Pada pengolahan limbah cair ini, pengolahan untuk skala kecil biasanya
secara

batch.Dulu

pengolahan

limbah

electroplating

sangat

banyak

menggunakan sistem kontinyu, dimana air limbah diolah tahap demi tahap pada
proses yang berbeda. Selain pH dan Redox maka pemeriksaan terhadap
parameter lainnya hanya dapat dilakukan secara sesaat yang tidak memberikan
gamberan keseluruhan mengenai karakter air limbah. Sehingga kontol terhadap
parameter tidak memberikan keadaan yang sebenarnya.
Maka dengan sistem batch akan tercapai kontrol yang sangat mewakili..
Air limbah diolah secara btch dalam satu tangki, reaksi kimia yang diperlukan
dilakukan tahap demi tahap. Pada akhir proses maka hasil pengolahan dapat
diperiksa, hanya bila harga parameter sudah dibawah ambang batas maka air
limbah dapat dibuang ke badan penerima dan lumpur dapat diolah ke filter
press. Sehingga setiap tetes air dapat diperiksa dan semua kegagalan dapat

diatasi dengan cepat. Tetapi kebnyakan sistem ini digunakan hingga kapasita 10
20 m3/hari.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas,dapat diketahui bahwa Logam adalah unsur kimia yang
mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar listrik dan panas, serta
mempunyai titik cair tinggi. Bijih logam ditemukan dengan cara penambanganyang
terdapat dalam keadaan murni atau bercampur.
Pelapisan logam merupakan pengendapan satu lapisan tipis pada suatu
permukaan logam atau plastik yang biasanya dilakukan secara elektrolit, tetapi dapat
juga hanya menggunakan reaksi kimia.dari pelapisan logam ini limbah dominan
yang dihasilkan adalah limbah cair yang dapat diatasi dengan metode batch.
B.

Saran
Penulis berharap agar setiap sektor industri dapat mengatasi limbah insudtri yang
dihasilkan agar tidak menyebabkan kerusakan lingkungan dan menggangu aktivitas
masyarakat sekiar sektor industri yang bersangkuta.

DAFTAR PUSTAKA

http//.penanganan-air-limbah-dari-industri.html
http//.Industri dan Limbah Pelapisan Logam _ fatysahinknowledge.htm
http//.penanganan-limbah-industri-yang.html

You might also like