You are on page 1of 25

UJI KETRAMPILAN KEBIDANAN II (ANC)

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. A PRIMIRAVIDA TRIMESTER III
DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS
DI UNUSA
SURABAYA

DISUSUN OLEH :
ELVIRA SONIAR
1250013059

PRODI D3-KEBIDANAN
FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2015

LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan kebidanan Pada Ny. A Primigravida Trimester III Dengan Kehamilan
Fisiologis ini dibuat sebagai persyaratan dalam menyelesaikan Uhap II dengan kompetensi
ANC yang dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2014 di Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya.

Surabaya, 31 Januari 2014


Mahasiswa

ELVIRA SONIAR
NIM. 1250013059

Mengetahui,

Penguji 1

Penguji 2

Hinda Novianti, S.ST.M.Kes

Anis Rosyidah, S.ST

TINJAUAN TEORI

Konsep Dasar ANC


Ante
: Depan
Natal
: Kelahiran
Care
: Perawatan
Ante Natal Care adalah perawatan yang diberikan kepada ibu dan janinnya selama masa
kehamilan secara berkala yang diikuti upaya koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan.
(Nardho Gunawan 1994,h:2)
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetri untuk
optimalisasi maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama
kehamilan.
(Sarwono 2007,h:278)
Tujuan Ante Natal Care :
a Tujuan Umum
Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu selama kehamilan sesuai dengan
kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan kehamilannya dengan baik, melahirkan
bayi yang sehat dan memperoleh kesehatan yang optimal pada masa nifas serta dapat
menyusui dengan baik dan benar.
b Tujuan Khusus
Agar ibu memahami pentingnya pemeliharaan kesehatan selama hamil, bersalin,
nifas, bayi, dan anak.
Memantau kemajuan kehamilan.
Agar ibu mampu untuk mempersiapkan persalinan sesuai dengan faktor resiko
yang dihadapi.
Mendeteksi faktor resiko secara dini.
Agar bayi yang dilahirkan sehat.
Agar ibu mampu untuk merawat bayi secara eksklusif (hanya ASI minimal
sampai 6 bulan).
Agar ibu mau menjadi akseptor keluarga berencana.
Agar ibu mampu mengenali gejala kelainan sebelum mencari pertolongan.
Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilan :
1 Layanan Kebidanan Primer
Merupakan pelayanan kebidanan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
2 Layanan Kebidanan Kolaborasi
Merupakan layanan bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara
bersama atau sebagai salah satu proses kegiatan layanan.
3 Layanan Kebidanan Rujukan

Merupakan layanan bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih
tinggi atau sebaliknya, bidan menerima rujukan dari dukun, juga layanan horizontal
maupun vertikal ke profesi kesehatan lain.
Standar Asuhan Kehamilan :
a Kunjungan minimal Ante Natal Care :
1 bulan 1x UK 0- 28 minggu
2 minggu 1x UK 28-36 minggu
1 minggu 1x UK > 36 minggu
Kontrol jika ada keluhan.
b Pelayanan Standar 14 T
:
Timbang berat badan dan tinggi badan (T1)
Dalam keadaan normal, kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil
dihitung dari TM I sampai TM III berkisar antara 9-13,9 kg. Kenaikan berat
badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4-0,5 kg tiap minggu,
dimulai dari TM ke II.
Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor
resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga
panggul.
Ukur Tekanan darah (T2)
Tekanan darah yang normal 110/80-140/90 mmHg, bila melebihi 140/90
mmHg perlu diwaspadai adanya preeklampsia.
Ukur Tinggi fundus uteri (T3)
TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang
dicantumkan dalam HPHT.
Pemberian Tablet Fe (minimal 90 tablet selama kehamilan, dengan dosis 1 tablet
setiap hari) (T4)
Pemberian imunisasi TT lengkap (T5)
Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera diberikan saat wanita hamil
melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu ke-4.
Pemeriksaan Hb (T6)
Pemeriksaan Hb pada ibu hamil harus dilakukan pada kunjungan pertama
dan minggu ke 28. Bila kadar Hb <11 gr% ibu hamil dikatakan anemia, maka
harus diberi suplemen 60 gr Fe dan 0,5 mg asam folat hingga Hb menjadi 11 gr
% atau lebih.
Pemeriksaan VDRL (T7)
Veneral Disease Research Lab / VDRL merupakan pemeriksaan yang
dilakukan pada ibu hamil yang datang pertama kali, diambil spesimen darah
vena 2 cc. Apabila hasil positif dilakukan pengobatan dan rujukan.
Perawatan Payudara (T8)
Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil dilakukan
2x/hari sebelum mandi, dimulai pada usia kehamilan 6 minggu.
Pemeliharaan tingkat kebugaran (T9)
Pemeriksaan protein urin atas indikasi (T10)

II

Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urin mengandung protein atau


tidak, untuk mendeteksi gejala preeklampsia.
Pemeriksaan reduksi urin atas indikasi (T11)
Untuk ibu hamil dengan riwayat diabetes mellitus.
Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T12)
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan yodium di daerah
endemis yang akan berefek buruk terhadap tumbuh kembang janin.
Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T13)
Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria, juga diberikan
kepada ibu hamil dengan gejala malaria seperti panas tinggi disertai menggigil,
serta hasil apusan darah yang positif.
Temu wicara / konseling dalam rangka persiapan rujukan (T14)

Proses Terjadinya Kehamilan


1 Pembuahan / Fertilisasi
Jutaan spermatozoa ditumpahkan di forniks vagina dan di sekitar porsio pada
waktu koitus. Hanya ada satu spermatozoa yang mempunyai kemampuan (kapasitasi)
untuk membuahi.
Fertilisasi adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang
biasanya berlangsung di ampulla tuba, karena di ampulla merupakan bagian tuba
terluas dan dekat dengan ovarium. Untuk mencapai ovum, spermatozoa harus melewati
korona radiata (lapisan sel di luar ovum) dan zona pellusida (suatu bentuk glikoprotein
ekstraseluler), yaitu 2 lapisan yang menutupi dan mencegah ovum mengalami
fertilisasi lebih dari 1 spermatozoa.
Pada saat spermatozoa menembus zona pellusida terjadi reaksi korteks ovum.
Granula korteks di dalam ovum berfusi dengan membran plasma sel, sehingga enzim di
dalam granula-granula dikeluarkan secara eksositosis ke zona pellusida. Hal ini
menyebabkan glikoprotein di zona pellusida berkaitan satu sama lain membentuk sautu
materi yang keras dan tidak dapat ditembus spermatozoa lagi.
Spermatozoa yang telah masuk ke sitoplasma (vitelus) kehilangan membran
nukleusnya., yang tinggal hanya pronukleusnya, sedangkan ekor dan mitokondria
berdegenerasi. Kedua pronukleus bersatu membentuk zygot yang terdiri atas bahan
genetik dari perempuan dan laki-laki. Zygot yang mempunyai 44 kromosom atosom
(kromosom tubuh) dan 2 kromosom X akan tumbuh sebagai janin perempuan.
Sedangkan zygot yang mempunyai 44 kromosom atosom, 1 kromosom X, 1 kromosom
Y akan tumbuh sebagai janin laki-laki.
Dalam 3 hari terbentuk kelompok sel yang sama besarnya. Hasil konsepsi berada
dalam stadium morula. Hasil konsepsi disalurkan ke pars ismika dan pars intertisialis
tuba, dan terus disalurkan ke kavum uteri oleh arus serta getaran silia pada permukaan
tuba dan kontraksi tuba.
2 Nidasi / Implantasi

Pada hari ke-4 hasil konsepsi mencapai stadium blastula (blastocyte), suatu
bentuk yang di bagian luarnya adalah trofoblas dan di bagian dalamnya inner cell. Inner
cell ini berkembang menjadi janin dan trofoblas berkembang menjadi plasenta. Sejak
trofoblas berbentuk, produksi Human Chorionic Gonadotropin (HCG) di mulai, suatu
hormon yang memastikan bahwa endometrium akan menerima (reseptif) dalam proses
implantasi embrio. Produksi HCG meningkat sampai hari ke-60 kehamilan. Fungsinya
mempengaruhi korpus luteum untuk tumbuh terus, dan menghasilkan progesteron,
sampai plasenta dapat membuat cukup progesteron sendiri.
Terkadang saat nidasi terjadi luka perdarahan pada desidua (Tanda Hartman).
Umumnya nidasi terjadi di dinding depan / belakang uterus, dekat fundus uteri. Setelah
nidasi berhasil, selanjutnya hasil konsepsi akan tumbuh dan berkembang di dalam
endometrium.
Terjadi diferensiasi sel-sel blastokista. Sel-sel yang lebih kecil, yang dekat pada
ruang eksoselem, membentuk entoderm dan yolk sac, sedangkan sel-sel yang lebih
besar menjadi ektoderm dan ruang amnion. Dari perkembangan ruang amnion dapat
dilihat bahwa bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion. Di dalamnya terdapat
jaringan lembek, jeli Wharton, yang berfungsi melindungi 2 arteri dan 1 vena umbilicus
yang berada di dalam tali pusat.
Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah nidasi
embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia plasentasi
berlangsung pada minggu ke-12 sampai minggu ke-18 setelah fertilisasi. Lapisan
desidua yang meliputi hasil konsepsi ke arah kavum uteri disebut desidua kapsularis,
yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus disebut desidua basalis, di situlah
plasenta dibentuk. Yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat
makanan, karena hasil konsepsi bertumbuh ke arah cavum uteri sehingga lambat laun
menghilang. Darah ibu dan darah janin dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin
dan lapisan luar korion, sehingga tidak ada percampuran darah antara ibu dan janin.
4 Pertumbuhan Janin
Akhir 1 bulan
: Panjang badan janin mencapai 7,5-10 mm. Organ-organ viseral
seperti jantung, hepar, paru-paru, pembuluh darah sudah
terbentuk. Jantung pun sudah mulai berdenyut. Permulaan kaki
dan tangan berupa tonjolan.
Akhir 2 bulan
: Panjang badan janin mencapai 2,5 cm. Mukanya sudah
terbentuk jelas. Sudah mempunyai lengan dan tungkai dengan
jari tangan dan kaki.
Akhir 3 bulan
: Panjang badan janin mencapai 7-9 cm. Kuku sudah ada, jenis
kelamin sudah dapat ditentukan. Janin mulai bergerak, namun
belum dapat dirasakan ibu.
Akhir 4 bulan
: Panjang badan janin mencapai 10-17 cm. Berat 100 gr. Kulit
mulai ditumbuhi lanugo.

Akhir 5 bulan

: Panjang badan janin mencapai 18-27 cm. Berat 300 gr. Bunyi
jantung sudah dapat didengar. Gerakan janin sudah dapat
dirasakan ibu. Janin mulai dapat menghisap ibu jari.
Akhir 6 bulan
: Panjang badan janin mencapai 28-34 cm. Berat 600 gr. Kulit
janin keriput dan lemak mulai ditimbun di bawah kulit.
Akhir 7 bulan
: Panjang badan janin mencapai 35-38 cm. Berat 1000 gr.
Kepala dan tubuh proporsional.
Akhir 8 bulan
: Panjang badan janin mencapai 42,5 cm. Berat 1700 gr.
Permukaan kulit masih merah dan keriput.
Akhir 9 bulan
: Panjang badan janin mencapai 46 cm. berat 2500 gr. Janin
sudah dapat membedakan gelap dan terang.
Akhir 10 bulan
: Panjang badan janin mencapai 50 cm. Berat 3000 gr. Janin
sudah matur. Kulit sudah halus dan hampir tidak terdapat
lanugo. Kepala ditumbuhi rambut. Pada laki-laki testis sudah
ada dalam skrotum. Pada perempuan labia mayora sudah
menutupi labia minora.
5 Tanda-Tanda Persalinan
a Kontraksi (HIS)
Ibu merasa kenceng-kenceng, teratur dengan nyeri dari pinggang ke paha. Hal
ini disebabkan karena pengaruh hormone oksitosin yang secara fisiologis membantu
dalam proses pengeluaran janin.
Terdapat 2 jenis kontraksi, yang pertama kontraksi palsu (Braxton Hicks), dan
yang kedua kontraksi sebenarnya (His). Kontraksi palsu berlangsung sebentar, tidak
terlalu sering, dan tidak teratur, semakin lama tidak ada peningkatan kekuatan
kontraksi.
Sedangkan kontraksi yang sebenarnya bila ibu hamil merasakan kencengkenceng semakin sering, waktunya semakin lama, dan rasanya semakin kuat,
disertai mulas atau nyeri seperti kram perut. Kontraksi ini bersifat fundal recumbent
/ nyeri yang dirasakan terjadi pada bagian atas atau tengah perut atau puncak
kehamilan (fundus), pinggang, panggul, serta perut bagian bawah. Tidak semua ibu
hamil merasakan his palsu.
b Pembukaan Serviks
Terjadi pembukaan serviks (dilakukan pemeriksaan dalam), pada primigravida
>1 dan multigravida 2 cm. pada primigravida pembukaan biasanya terjadi diiringi
dengan nyeri perut, pada multigravida biasanya tidak diiringi dengan nyeri perut.
Rasa nyeri terjadi karena adanya tekanan panggul saat kepala janin turun ke area
tulang panggul sebagai akibat melunaknya rahim.
c Bloodshow
Menjelang persalinan, terlihat lendir bercampur darah yang ada di leher rahim
akan keluar sebagai akibat terpisahnya membrane selaput yang mengelilingi janin
dan cairan ketuban mulai memisah dari dinding rahim.

Tanda selanjutnya pecahnya ketuban, di dalam selaput ketuban (korioamnion).


Cairan ketuban umumnya berwarna bening, tidak berbau, dan akan terus keluar
sampai ibu akan melahirkan. Setelah ketuban pecah ibu akan mengalami kontraksi /
nyeri yang lebih intensif.
III
a

Kehamilan
Pengertian
Kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi
sperma, dan ovum, konsepsi, pertumbuhan zygot, nidasi pada uterus, pembentukan
plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
(Manuaba 2010, h:75)
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi/penyatuan dari spermatozoa dan ovum,
dilanjutkan dengan nidasi, bila dihitung dari saat lahirnya bayi, kehamilan normal
berlangsung dalam 40 minggu.
(Wiknjosastro 2009)
Kehamilan adalah sesuatu yang dimulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir
dengan permulaan persalinan.
(Obstetri Fisiologi 1983)
Diagnosa Kehamilan
Tanda Duga Kehamilan (Presumptif)
Amenore (tidak dapat haid)
Kehamilan menyebabkan endometrium tidak luruh, sehingga amenore dianggap
sebagai tanda kehamilan, namun tidak dapat dianggap sebagai tanda pasti kehamilan,
karena amenore dapat terjadi karena stress, malnutrisi, atau penyakit kronik.
Mual & Muntah
Karena sering terjadi di pagi hari disebut dengan morning sickness. Biasanya terjadi
pada trimester 1 kehamilan. Hal ini disebabkan karena naiknya kadar hormon HCG
yang menyebabkan naiknya asam klorida dalam lambung. Namun mual dan muntah
juga belum dapat dikatan sebagai tanda kehamilan pasti, karena mual dan muntah
dapat disebabkan karena stress, malnutrisi, atau gangguan pencernaan.
Mengidam
Mengidam sering terjadi pada trimester I dan awal trimester II kehamilan. Biasanya
menghilang dengan makin tuanya kehamilan. Namun mengidam juga belum dapat
dikatan sebagai tanda pasti kehamilan, karena mengidam dapat dipengaruhi oleh
faktor psikologis.
Konstipasi
Konstipasi terjadi karena efek relaksasi progesterone atau perubahan pola makan.
Konstipasi juga dapat terjadi karena adanya gangguan dalam proses reabsorbsi di
usus ataupun gangguan pencernaan yang lain.
Pingsan
Sering dijumpai pada tempat-tempat ramai dan sesak.
Mastodinia

Payudara membesar menyebabkan rasa kencang dan sakit. Hal ini bukan tanda pasti
dari kehamilan, karena dapat terjadi pada pengguna kontrasepsi hormonal, pendeita
tumor otak / ovarium.
Gangguan kencing (Miksi)
Miksi atau sering kencing dapat terjadi karena kandung kemih yang tertekan rahim.
Gejala ini akan hilang pada trimester kedua dan muncul kembali pada trimester ketiga
saat kepala janin mulai masuk PAP.
Pigmentasi Kulit
Perubahan pigmentasi kulit biasanya terjadi pada wajah, payudara, perut. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon MSH (Melanocyte Stimulating
Hormon), juga dapat terjadi karena ketidakcocokan penggunaan krim wajah.
Lelah (fatigue)
Disebabkan karena metabolisme basal menurun.
Tanda Mungkin Kehamilan (Probably)
Uterus membesar
Uterus berubah menjadi lebih lunak dan globuler.
Tanda Piskacek
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran
tertentu. Hal ini dipengaruhi oleh hormon progesteron.
Tanda Hegar
Tanda ini mulai terlihat pada minggu ke-6. Tanda ini berupa perlunakan pada ismus
uteri. Hal ini terjadi Karena ismus uteri mengalami hipertrofi (panjang & lunak) yang
dipengaruhi oleh hormon relaksin.
Tanda Goodel
Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Serviks teraba lebih lunak. Hal ini terjadi
karena hipertrofi dan hiperplasi pada kelenjar-kelenjar serviks, yang dipengaruhi oleh
hormon relaksin.
Tanda Chadwick
Adanya hipervaskularisasi pada vagina menyebabkan vagina dan vulva tampak lebih
merah dan agak kebiruan. Pembuluh-pembuluh darah genetalia eksterna membesar
karena oksigenasi dan nutrisi yang meningkat.
Tanda Hartman
Saat terjadi nidasi terkadang menyebabkan perlukaan kecil pada desidua, sehingga
menyebabkan keluarnya darah dari genetalia pada awal kehamilan.
Braxton Hicks
Pasien mengeluh perutnya kencang, tanpa disertai rasa sakit. Hal ini terjadi karena
peregangan pada perimetrium.
Ballotment
Pada minggu ke 16-20 janin lebih kecil dibandingkan dengan banyaknya air ketuban,
maka kalau rahim didorong atau digoyangkan, janin akan melenting di dalam rahim.
Ballotment dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun dengan jari yang
melakukan pemeriksaan dalam.
Tanda Pasti Kehamilan (Positif)

Denyut Jantung Janin (DJJ)


DJJ dapat didengar dengan fundoskop saat UK 30 minggu. Jika menggunakan
dopler dapat didengar saat UK 12 minggu. Jika menggunakan NST ( Non Stres Test)
dapat didengar pada UK >32 minggu.
Gerakan Janin
Gerakan janin dapat dirasakan pada ibu primigravida saat UK 18-20 minggu. Jika ibu
multigravida dapat dirasakan saat UK 14-16 minggu.
Terlihat bagian-bagian janin saat USG/Rontgen.
Diagnosa Banding Kehamilan
Hamil palsu (Pseudocyesis / Spuria)
Gejalanya sama dengan kehamilan seperti amenore, perut membesar, mual, muntah,
dan bahkan merasakan gerakan di perut, namun uterus tidak membesar, reaksi
kehamilan negatif.
Mioma Uteri
Perut dan rahim membesar namun pada pemeriksaan dalam rahim teraba padat, dan
tanda kehamilan negatif.
Kista Uteri
Perut bertambah besar namun rahim teraba sebesar biasa (pemeriksaan dalam), dan
reaksi kehamilan negatif.
Kandung kemih penuh
Terjadi retensio urin, pada pemasangan kateter keluar banyak air kencing.
Hematometra
Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan hymen inperforata. Perut terasa
sakit setiap bulan, terlambat haid, tidak terdapat tanda kehamilan lain.
Klasifikasi Kehamilan
Trimester I
: UK 0-12 minggu
Trimester II
: UK 13-27 minggu
Trimester III
: UK 28-40 minggu
Penambahan Berat Badan Wanita Hamil
Trimester I penambahan berat badan : 1 kg
Trimester II penambahan berat badan : 5 kg
Trimester III penambahan berat badan: 5,5 kg
Penambahan berat badan ini disebabkan oleh :
Berat janin (3 kg), plasenta (0,5 kg), air ketuban (1 kg).
Berat rahim (dari 30 gr menjadi 1 kg)
Penimbunan lemak seperti di buah dada, pantat, dan lain-lain (1,5 kg)
Retensi air (1,5 kg)
Pemantauan penambahan berat badan saat pemeriksaan kehamilan sangatlah penting.
Karena jika kenaikan berat badan terlalu berlebih menandakan bayi besar, DM,
polihidramnion.
Perbedaan Primigravida & Multigravida
Primigravida

Multigravida

Buah dada tegang


Puting susu runcing
Perut tegang dan menonjol
Striae livide
Perineum Utuh
Vulva tertutup
Hymen inperforatus
Vagina sempit & teraba rugae
Portio runcing
Ostium externa tertutup

Buah dada lembek & menggantung


Puting susu tumpul
Perut lembek & menggantung
Striae livide & albican
Perineum berparut
Vulva menganga
Hymen curuncula myrtiformasis
Vagina longgar
Portio tumpul

Perubahan Fisiologis Wanita Hamil


Uterus
Pada trimester I minggu pertama uterus masih berbentuk seperti buah avocado.
Panjang uterus akan bertambah lebih cepat dibandingkan lebarnya, sehingga akan
berbentuk oval. Ismus uteri pada minggu pertama akan mengalami hipertrofi yang
mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak (Tanda Hegar).
Pada trimester II uterus membesar karena hipertrofi & hiperplasi otot polos rahim,
serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik. Peredaran darah pada rahim juga
bertambah sesuai dengan bertambah besarnya rahim. Pertumbuhan uterus tidak rata,
uterus lebih cepat tumbuh di daerah implantasi dari ovum dan di daerah insersi
plasenta (Tanda Piskacek).
Pada Trimester III uterus akan terus membesar dalam rongga pelvis dan seiring
perkembangannya uterus akan menyentuh dinding abdomen, mendorong usus ke
samping dan ke atas, hingga menyentuh hati.
Ovarium
Pada Trimester I korpus luteum berdiameter 3 cm dan mulai mengecil saat
plasenta mulai terbentuk. Indung telur yang mengandung korpus luteum akan
meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 6
minggu.
Pada Trimester II plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum.
Pada Trimester III korpus luteum sudah tidak berfungsi lagi karena sudah
digantikan oleh plasenta.
Vulva & Vagina
Pada trimester I terjadi perubahan hormon estrogen yang mengakibatkan
hipervaskularisasi vagina dan vulva yang terlihat lebih merah atau kebiruan (Tanda
Chadwick). pH vagina berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan pH vagina
membuat wanita hamil lebih rentan terkena infeksi vagina, khususnya jamur.
Pada trimester II oksigenasi dan nutrisi pada genetalia meningkat. Peningkatan
vaskularisasi vagina dan visera panggul menyebabkan sensitivitas yang menyolok.
Peningkatan sensitivitas dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual.

Pada trimester III kekenyalan / elastisitas vagina bertambah, artinya daya regangnya
bertambah sebagai persiapan persalinan.

Serviks
Pada Trimester I karena pembuluh darah dalam serviks bertambah, dan terjadi
hiperplasia kelenjar-kelenjar serviks karena hormon relaksin maka serviks berubah
menjadi lebih lunak (Tanda Goodel).
Pada Trimester II serviks bertambah lunak dan akan mengeluarkan sekresi lebih
banyak.
Pada Trimester III konsentrasi kolagen menurun dan serviks berubah menjadi lebih
lunak (pada perabaan selunak bibir atau ujung bawah daun telinga).
Dinding Perut
Pembesaran perut / rahim menyebabkan peregangan dan robeknya selaput elastis di
bawah kulit, sehingga striae gravidarum.
Payudara
Pada Trimester I payudara akan mulai membesar, dan tegang akibat hormon
somatoprotein, estrogen, dan progesteron. Somatoprotein mempengaruhi
pertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga
terjadi pembuatan kasein. Progesteron juga mempengaruhi terbentuknya lemak di
sekitar alveoli, sehingga payudara menjadi besar. Rasa geli, berat, dan nyeri mulai
timbul pada minggu ke 6 setelah proses fertilisasi. Peningkatan suplai darah
membuat pembuluh darah di bawah kulit berdilatasi, yang menyebabkan pembuluh
darah tampak seperti jalinan jaring biru di bawah kulit.
Pada Trimester II pertumbuhan kelenjar mammae meningkat secara progresif.
Kadar hormon luteal dan plasenta pada masa hamil meningkatkan poliferasi ductus
laktiferus dan jaringan lobules alveolar sehingga pada palpasi payudara teraba
penyebaran nodul kasar jaringan ikat, akibatnya jaringan menjadi lebih lunak dan
lebih jarang.
Pada Trimester III di usia kehamilan 32 minggu biasanya kolostrum sudah mulai
keluar.
Saluran Pernafasan
Pada Trimester I kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap laju
metabolik dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara.
Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamen-ligamen pada kerangka iga
berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat. Wanita hamil bernafas lebih
dalam tetapi frekuensi nafasnya hanya sedikit meningkat.
Pada Trimester II terjadi penurunan tekanan CO2, sehingga wanita hamil sering
mengeluh sesak.

Pada Trimester III wanita hamil sering mengeluhkan sesak nafas. Hal ini karena
usus tertekan diafragma karena pembesaran rahim. Kapasitas vital paru juga
meningkat.
Sistem Kardiovaskuler
Pada Trimester I volume darah total & plasma darah meningkat. Perubahan volume
rata-rata plasma maternal berkisar 20% - 100%, selain itu pada minggu ke-5
cardiac output akan meningkat.
Pada Trimester II setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik
kembali pada tekanan darah sebelum hamil.
Pada Trimester III volume darah bertambah 25 % dengan puncaknya pada UK 32
minggu, diikuti curah jantung yang meningkat 30 %. Terjadi pula peningkatan
jumlah granulosit dan limfosit.
Saluran Pencernaan
Pada Trimester I terjadi peningkatan salivasi / hipersalivasi. Tonus otot-otot
pencernaan melemah sehingga motilitas makanan lebih lama dalam saluran
pencernaan.
Pada Trimester II karena terjadi peningkatan hormon progesteron biasanya terjadi
konstipasi. Panas perut juga dapat terjadi akibat aliran balik asam gas ke dalam
esophagus bagian bawah.
Pada Trimester III biasanya terjadi perut kembung karena adanya tekanan uterus
yang membesar dalam rongga perut.
Sistem Muskuloskeletal
Pada Trimester I tidak terlalu banyak perubahan yang terjadi pada sistem
muskuloskeletal. Karena pengaruh hormon relaksin, terjadi hipertrofi dan
hiperplasia pada otot-otot serviks dan ismus uteri, yang menyebabkan terjadinya
perlunakan dan pemanjangan pada organ tersebut.
Pada Trimester II mobilitas persendian akan berkurang terutama pada persendian
siku dan pergelangan tangan, dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan
yang berhubungan di sekitarnya.
Pada Trimester III pusat gravitasi wanita akan bergeser ke depan. Persendian
panggul akan terasa lebih longgar karena ligamen-ligamen yang melunak.
Sistem Integumen
Pada Trimester I jaringan elastik kulit perut mudah pecah, menyebabkan striae
gravidarum, atau tanda regangan. Perubahan yang umum terjadi adalah
hiperpigmentasi pada wajah, areola, dan abdomen, serta peningkatan ketebalan kulit
dan lemak sub dermal. Hiperpigmentasi terjadi karena pengaruh hormon MSH
(Melanocyte Stimulating Hormon).
Pada Trimester II hiperpigmentasi striae livide/albican, linea alba/nigra, pada wajah
dan areola semakin terlihat jelas.
Pada Trimester III Pigmentasi semakin bertambah dan akan menghilang setelah
persalinan.

Metabolisme
Tingkat metabolik basal pada wanita hamil meningkat 15-20 % pada trimester akhir.
- Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155mEq/L menjadi
145mEq/L. Hal ini disebabkan hemodulasi darah dan kebutuhan mineral yang
diperlukan janin.
- Kebutuhan protein wanita hamil meningkat untuk perkembangan dan
pertumbuhan janin, serta persiapan laktasi.
h

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan


1 Faktor Fisik
Status Kesehatan
Status kesehatan merupakan salah satu faktor yang termasuk faktor fisik yang
berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu hamil. Jika ibu hamil memiliki suatu
riwayat penyakit yang kronik (jantung, hipertensi, DM, hepatitis, HIV/AIDS, IMS)
akan berdampak pada status kesehatannya selama hamil, dan juga akan dapat
mengancam janin yang dikandungnya.
Status Gizi
Status gizi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan pada masa kehamilan,
karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil
serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin.
Gaya Hidup
Sebagian orang mempunyai gaya hidup yang buruk, tak terkecuali pada ibu hamil.
Seperti kebiasaan begadang, merokok, minum jamu, berkendara jauh dengan sepeda
motor, dan sebagainya. Jika hal tersebut tidak dapat dihentikan besar kemungkinan
akan berdampak buruk terhadap kesehatan ibu dan janin.
2 Faktor Psikologis
Peristiwa kehamilan merupakan suatu rentang waktu di mana tidak hanya terjadi
perubahan fisik namun juga psikologis yang memerlukan penyesuaian emosi, pola
pikir, dan perilaku yang berlanjut hingga bayi lahir. Faktor psikologis dipengaruhi
oleh :
Stressor Internal
Meliputi faktor-faktor pemicu stress yang berasal dari ibu hamil sendiri.
Stressor Eksternal
Meliputi faktor-faktor pemicu stress yang berasal dari luar (masalah ekonomi, konflik
keluarga, tekanan dari lingkungan) yang memberikan pengaruh baik ataupun buruk
terhadap psikologi ibu hamil.
Dukungan Keluarga
Dalam melewati masa kehamilannya, ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang
intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
Substance Abuse

Substance abuse adalah perilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil
termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat tertentu yang dapat
membahayakan ibu dan janin.
Faktor Sosial
Fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menentukan kualitas pelayanan kepada
ibu hamil. Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat berperan dalam kualitas perawatan
bayinya. Semakin tinggi pendidikan ibu hamil, maka semakin tinggi pula tingkat
pengetahuannya. Ibu hamil yang bekerja juga mempunyai pengetahuan yang lebih baik
daripada ibu yang tidak bekerja.

Faktor Budaya
Budaya maupun adat istiadat yang dilakukan selama berlangsungnya masa kehamilan
ada yang berdampak baik maupun buruk. Jika berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan
janin sebaiknya tidak dilakukan. Namun jika adat atau kebiasaan tidak berdampak
buruk atau malah bertambah baik, tidak masalah untuk dilakukan.
5 Faktor Ekonomi
Kondisi ekonomi ibu hamil yang rendah akan mempengaruhi status gizi, banyaknya
jumlah anak, dan gangguan emosi.
Perubahan Psikologis Wanita Hamil
Trimester I (Masa Penentuan)
Pada trimester ini ibu merasa cemas, mencari tanda-tanda tentang kebenaran
kehamilannya, dan mengalami penurunan libido.
Trimester II (Pancaran Kesehatan)
@ Fase Prequeckening
Mengevaluasi kembali hubungan dengan ibunya.
Perubahan identitas (penerima kasih saying ke pemberi kasih sayang)
@ Fase Postqueckening
Sudah menerima kehamilan.
Fokus pada kehamilan.
Peningkatan libido.
Trimester III (Menunggu & Waspada)
Pada trimester ini ibu merasa khawatir, waspada, dan libido menurun.
Ukuran Tuanya Kehamilan Menurut Leopold
12 minggu
: 1-2 jari di atas tepi atas simphisis.
16 minggu
: pertengahan simphisispusat.
20 minggu
: 1-2 jari di bawah pusat.
24 minggu
: tepat di pusat.
28 minggu
: 1-2 jari di atas pusat.
32 minggu
: pertengahan pusat-px.
36 minggu
: 2 jari di bawah pusat.
40 minggu
: pertengahan pusat-px.
Jika dalam bulan
: TFU (dlm cm) : 3,5 = tuanya kehamilan dalam bulan.
Ukuran Tuanya Kehamilan Menurut Mc. Donald

20 cm : 5 minggu
23 cm : 6 minggu
26 cm : 7 minggu
30 cm : 8 minggu
33 cm : 9 minggu
l Tafsiran Berat Janin Menurut Johnson Tausack
TFU (dalam cm) 12 x 155
m Ukuran Panggul Dalam
Bidang Pintu Atas Panggul
Konjugata Diagonalis
D : 12,5-13 cm
Dari tepi bawah shimpisis-promontorium
Konjugata Obstetrika
D : 1,5-2 cm
Dari tepi tengah shimpisis-promontorium
Konjugata Vera / Diameter Anterior Posterior
D : >11 cm
Dari tepi atas shimpisis-promontorium
Diameter Transversa
D : 12,5-13 cm
Diameter melintang
Bidang Tengah / Rongga Panggul
D : 10 cm
Dua tulang spinosus
Pintu Bawah Panggul
D : 7,5 cm
Diameter Sagitalis Posterior
n Ukuran Panggul Luar
Distansia Spinarum
Jarak spina ilika anterior superior kanan & kiri.
(N : 24-26 cm)
Distansia Cristarum
Jarak terjauh crista iliaka kanan & kiri
(N : 26-28 cm)
Konjugata Eksterna / Bodilogue
Jarak dari tepi atas shimpisis ke prosesus spinosus ruas tulang lumbal ke-5
(N : 18-20 cm)
Ukuran Lingkar Panggul
Jarak dari tepi atas simphisis ke SIAS kanan, ke pertengahan SIAS & trokhantor
mayor kanan, ke SIPS kanan, ke SIPS kiri, ke pertengahan SIAS & trokhantor mayor
kiri, ke SIAS kiri, kembali kembali ke tepi atas simphisis.
(N : 80-90 cm)
Distansia Tuberum
Jarak tuber ischiadica kanan & kiri.
(N : 10-11 cm / 1 kepalan tangan)

Indikasi Pengukuran Panggul Luar :


a Pada primigravida.
b Pada multigravida yang mempunyai riwayat obstetri jelek.
c Jika terdapat kelainan letak pada hamil tua.
d Jika tinggi badan <145 cm.
e Jika mempunyai kelainan pada panggul atau kaki (kifosis, skoliosis, pincang).
Tanda Bahaya Kehamialan
Sakit kepala hebat
Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan sering kali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala dapat terjadi karena
ibu hamil kurang istirahat atau menderita tekanan darah tinggi. Sakit kepala yang
menunjukkan masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan
tidak hilang dengan istirahat. Kemungkinan gejala preeklampsia.
Pandangan mata kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam
kehamilan. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa
ibu adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan mata kabur atau
berbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai sakit kepala yang hebat.
Kemungkinan gejala preeklampsia.
Bengkak pada wajah, tangan, dan kaki
Edema atau bengkak adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam
jaringan tubuh. Biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta
pembengkakan pada wajah, tangan, dan kaki. Bengkak dapat menjadi masalah yang
serius apabila dibuat istirahat tidak hilang, dan disertai keluhan fisik lain.
Kemungkinan adalah gejalan anemia, gagal jantung, atau preeklampsia.
Nyeri di ulu hati
Nyeri ulu hati yang mendadak dan sangat kuat tidak dapat disepelekan, karena bisa
jadi tanda awal penyakit jantung.
Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut yang normal terjadi pada akhir kehamilan akibat dari kontraksi rahim.
Apabila perut ibu terasa sangat nyeri secara tiba-tiba bahkan jika disentuh sedikit
saja terasa sangat keras seperti papan serta disertai perdarahan pervaginam, ini
menandakan terjadinya solusio plasenta.
Gerakan janin berkurang
Gerakan janin normal minimal 10x/hari. Gerakan janin akan mudah terasa jika ibu
berbaring atau beristirahat. Jika gerakan janin berkurang bahkan tidak ada sama
sekali kemungkinan adalah kematian janin dalam rahim.
Keluar cairan (darah/lendir) dari vagina sebelum kehamilan cukup bulan.
Jika terjadi pengeluaran cairan atau darah sebelum kehamilan cukup bulan, harus
segera datang ke fasilitas kesehatan, karena kemungkinan dapat terjadi KPD /
ketuban pecah dini.

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, dkk.2007.Obstetri Williams, Edisi 21 volume 1, Jakarta:EGC


Manuaba,dkk.2007.Pengantar Kuliah Obstetri.Jakrta:EGC
Mochtar Rustam,1998.Sinopsis Obstetri.Jakarta:EGC
Nardho Gunawan,1994.Pedoman Pelayanan Ante Natal Care di Tingkat Pelayanan
Dasar.Jakarta:Departemen Kesehatan RI:2
Sarwono,2008.Ilmu Kebidanan.Jakarta:BP-SP

SOAP TEORI
Subjektif (S)
Merupakan data yang diperoleh dari hasil anamnesa ke klien maupun keluarga klien.
Terdiri dari :

Identitas klien & suami (nama, umur, agama, pekerjaan, pendidikan terakhir, alamat)
Keluhan klien
HPHT
TP

Objektif (O)
Merupakan data yang diperoleh dengan melakukan pemeriksaan langsung ke pasien.
1 Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum
Kesadaran
TTV
Berat Badan
Tinggi Badan
2

Pemeriksaan Fisik Khusus


a Inspeksi
Wajah
: Pucat / tidak, odem / tidak.
Mata : Konjungtiva anemis / tidak, sklera ikterus / tidak, palpebra odem /
tidak.
Hidung
: PCH / tidak, terdapat polip / tidak, sekret berlebih / tidak.
Mulut : Mukosa bibir lembab / kering, terdapat stomatitis / tidak, terdapat
tonsillitis / tidak.
Telinga: Pendengaran baik / tidak, terdapat serumen berlebih / tidak,
terdapat purulen / tidak.
Dada : Terdapat tarikan interkoste / tidak, terdapat luka / tidak.

Payudara
: Simetris / tidak, puting menonjol / tidak, terdapat
hiperpigmentasi pada areola / tidak, terdapat pembesaran kelenjar
monsgomery / tidak, terdapat luka / tidak.
Abdomen
: Pembesaran perut sesuai uk / tidak, terdapat luka bekas
SC / tidak, terdapat hiperpigmentasi linea alba / linea nigra, striae livide /
striae albican.
Genetalia
: Terdapat tanda Chadwick / tidak, terdapat fluor albus
berlebih / tidak, terdapat kondiloma akuminata / tidak, terdapat kondiloma
lata / tidak, terdapat varises / tidak.
Anus : Terdapat hemoroid / tidak.
Ekstremitas bawah : Odem / tidak.
Ekstremitas atas
: Odem / tidak.

Palpasi
Kepala
: Terdapat benjolan abnormal / tidak.
Mata : Palpebra odem / tidak.
Leher : Terdapat peembesaran vena jugolaris / tidak, terdapat pembesaran
kelenjar tyroid / tidak.
Payudara
: Terdapat benjolan massa / tidak, konsistensi kenyal /
tidak, sudah keluar kolostrum / belum.
Abdomen :
Leopold I : Untuk mengetahui TFU,
Untuk menentukan bagian janin yang berada di fundus.
Untuk mengetahui TBJ.
Posisi pasien
: Terlentang dengan kaki ditekuk.
Posisi petugas
: Menghadap ke pasien.
Cara : Mengetengahkan uterus dan
menelusuri sampai fundus.
Leopold II : Untuk mengetahui bagian janin yang berada di
samping kanan & kiri perut ibu.
Posisi pasien
: Terlentang dengan kaki ditekuk.
Posisi petugas
: Menghadap ke pasien.
Cara : Tangan kiri petugas mendorong
perut kanan ibu ke arah kiri, tangan kanan
meraba bagian kiri perut ibu. Tangan kanan
petugas mendorong perut kiri ibu ke arah
kanan, tangan kiri meraba bagian kanan
perut ibu.
Variasi :

o Ahfeld : Tangan kiri sisi ulnar diletakkan di


pusat, ditekan ke arah punggung, tangan
kanan meraba bagian kanan & kiri perut ibu.
o Boedin : Tangan kiri berada di fundus,
menekan ke arah simphisis, tangan kanan
meraba bagian kanan & kiri perut ibu.
Leopold III : Untuk menentukan presentasi & apakah
presentasi sudah masuk PAP/belum.
Posisi pasien
: Terlentang dengan kaki ditekuk.
Posisi petugas
: Menghadap ke pasien.
Cara :Tangan kanan berada di tepi atas
simphisis, meraba & menggoyangkan
bagian janin yang berada di tepi atas
simphisis.
Variasi

:
o Kneebel
:Tangan kanan berada di tepi
atas simphisis, tangan kiri berada di fundus,
menggoyangkan secara bergantian.
Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh presentasi masuk ke PAP.
Posisi Pasien
: Terlentang & kaki diluruskan.
Posisi Petugas
: Menghadap kaki pasien.
Cara : Tangan kanan dan kiri berada di samping kanan
dan kiri tepi atas simphisis. Apabila tangan bertemu, berarti
seluruh presentasi belum masuk PAP, apabila divergen
menguncup, berarti 1/3 bagian presentasi masuk PAP,
apabila divergen sejajar, berarti 2/3 bagian presentasi
masuk PAP, apabila divergen meembuka berarti bagian
presentasi masuk PAP.
Genetalia
:
Terdapat
pembesaran
kelenjar skene / tidak, terdapat pembesaran kelenjar
bartholine / tidak.
Ekstremitas bawah : Terdapat odem pada 1/3 pretibia /
tidak, terdapat odem pada os maleolus / tidak, terdapat
odem pada metatarsal / tidak.
Ekstremitas atas
: Terdapat odem pada metacarpal / tidak.
Auskultasi

Dada : Suara jantung lup dup tunggal / tidak, terdengar


bunyi wheezing, ronchi, stridor / tidak.

Perkusi
Tendon Achilles

DJJ
: DJJ normalnya 120-160 x/m. DJJ dibedakan
dengan nadi ibu (DJJ lebih cepat 2x dari nadi ibu), suara
bising usus, gerakan janin, aorta ibu.
: Reflek patella + / tidak. Jika + berarti ibu tidak
kekurangan vitamin B1, kemungkinan ibu kuat untuk
mengejan saat persalinan.

Pemeriksaan UPL (Ukuran Panggul Luar)


Distansia Spinarum
: Jarak antara spina iliaka kanan & kiri.
(N : 24-26 cm)
Distansia Crsitarum : Jarak terjauh crista iliaka kanan & kiri.
(N : 28-30 cm)

(N : 18-20 cm)

Konjugata Externa : Jarak dari tepi atas simphisis ke


prosesus spinosus ruas tulang lumbal ke lima.

Lingkar panggul
: Jarak dari tepi atas simphisis ke
SIAS kanan, ke pertengahan SIAS kanan dan trokhantor
mayor kanan, ke SIPS kanan, ke SIPS kiri, ke pertengahan
SIAS kiri dan trokhantor mayor kiri, ke SIAS kiri, kembali
ke tepi atas simphisis.

(N : 80-90 cm)
Distansia Tuberum
: Jarak antara tuber ischiadica kanan & kiri.
(N : 10-11 cm / 1 kepalan tangan)
4 Pengukuran LILA
(N : 23,5 cm 27 cm)
Jika >27 cm kemungkinan obesitas, DM.
Jika <23,5 cm kemungkinan KEK.
5 Pengukuran BB
6

Pengukuran TB
: TB wanita hamil minimal 145 cm.
Jika <45 cm kemungkinan panggul sempit.

Analisa Data (A)


Merupakan hasil analisa dan interpretasi data. Ha Pri Tu Hi Tu Let In Ja Ku.
Penatalaksanaan (P)
Terdiri dari rencana tindakan, evaluasi, dan pendokumentasian.

TINJAUAN KASUS

Tanggal

: 31 Desember 2014

Jam

:10.00 WIB

Tempat: Lab. Unusa


S

Nama Istri

: Ny.A

Nama Suami : Tn.A

Umur

: 26 thn

Umur

: 31 thn

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indo

Suku/bangsa : Jawa/Indo

Pendidikan

: SD

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Swasta

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Jl.Wonokromo

Alamat

: Jl.Wonokromo

Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dengan usia kehamilan 8 bulan, dan ibu
ingin memeriksakan kehamilannya

HPHT

: 26 April 2014

TP

: 1 februari 2015

:
1

Pemeriksaan Fisik Umum


:
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran
: Komposmentis
Berat Badan
: Sebelum hamil : 75 kg
Kenaikan BB : 8 kg
Tinggi Badan : 156 cm
TTV
: TD : 120/70 mmHg
N
: 80x/m

Saat ini : 83 kg

S
RR

: 35,50C
: 20x/m

Pemeriksaan Fisik Khusus :


Kepala
: Rambut hitam, tidak ada benjolan abnormal.
Wajah
: Tidak pucat, tidak odem, tidak terdapat chloasma gravidarum.
Mata
: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus, palpebra tidak odem.
Hidung
: Tidak terdapat PCH, tidak ada sekret berlebih, tidak ada polip.
Mulut
: Mukosa bibir kering, pucat, lidah bersih, tidak terdapat stomatitis, tidak
terdapat tonsillitis.
Telinga
: Pendengaran baik, tidak terdapat serumen, tidak terdapat purulen.
Leher
: Tidak terdapat pembesaran vena jugolaris, tidak terdapat pembesaran
kelenjar tyroid.
Dada
: Tidak terdapat tarikan interkoste, suara jantung lup dup tunggal, tidak
ada luka, tidak ada suara wheezing, ronchi, maupun stridor.
Ketiak
: Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe.
Payudara
: Simetris, putting menonjol, terdapat hiperpigmentasi pada areola, tidak
ada luka, tidak ada nyeri tekan, konsistensi kenyal, ASI belum keluar.
Abdomen
: Pembesaran perut sesuai usia kehamilan, tidak terdapat luka bekas SC,
terdapat hiperpigmentasi : linea alba, linea nigra, striae livide, striae
albican.
Leopold I
:
Teraba bulat, lunak, tidak melenting, berarti bokong.
TFU :
Pertengahan pusat px
(Menurut Leopold)
28 cm = 28 : 3,5 = 8 bulan (Menurut Mc. Donald)
TBJ : (28-12) x 155 = 2,480 kg (Menurut J. Tausack)
Leopold II
:
Bagian kanan perut ibu teraba panjang, datar, keras,
beararti punggung kanan (puka).
Bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin
(tangan dan kaki).
Leopold III
:
Pada tepi atas simphisis teraba bulat, keras, melenting,
berarti kepala dan belum masuk PAP.
Leopold IV
: Tidak dilakukan.
DJJ
:120x/mnt
Pemeriksaan UPL :
Distansia Spinarum : 25 cm
(N : 24-26 cm)
Distansia Cristarum : 29 cm
(N : 26-28 cm)
Konjugata Externa : 20 cm
(N : 18-20 cm)
Lingkar panggul
: 83 cm
(N : 80-90 cm)
Genetalia
: Tidak terdapat fluor albus, tidak terdapat kondiloma akuminata, tidak
terdapat kondiloma lata, terdapat tanda Chadwick, tidak terdapat varises.
Anus
: Tidak terdapat hemoroid.

Ekstremitas bawah (kanan & kiri) : Tidak terdapat odem pada 1/3 pretibia, os maleolus,
dan metatarsal.
Ekstremitas atas (kanan & kiri) : Tidak terdapat odem pada metakarpal.
Reflek patella : Reflek + pada patella kanan dan kiri
LILA
: 32 cm (N : 23,5-27 cm)
A

:
Ny. A G1P0000 tunggal, hidup, UK 34, letak kepala, puka, intra uteri, kesan jalan lahir
normal, keadaan umum baik, fisiologis.
P

:
Memberitahukan hasil pemeriksaan ke ibu.
e/ ibu memahami pemberitahuan petugas.
Menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi miring kiri/kanan.
e/ ibu menyetujui anjuran petugas.
Memberitahukan tanda bahaya trimester 3 ke ibu.
e/ ibu mengerti pemberitahuan petugas.
Melakukan pendokumentasian.
e/ sebagai hasil telah dilakukan pemeriksaan.

You might also like