Professional Documents
Culture Documents
HALAMAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Usulan Program Kreativitas Mahasiswa
Bidang Kegiatan Gagasan Tertulis dengan judul Tantangan dan Peluang Buah
Kering Sebagai Produk Olahan Pertanian dalam Menghadapi AFTA 2015.
Gagasan ini muncul sebagai salah satu solusi dalam menghadapi pemberlakuan
AFTA pada tahun 2015 dalam sektor pertanian yang mengolah buah-buahan
menjadi produk olahan buah kering.
Pada kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini, yaitu:
1. Muslikhin Hidayat, ST, MT, PhD, selaku dosen pembimbing yang bersedia
memberikan bimbingan serta pengarahan demi terselesaikan penulisan program
kreativitas mahasiswa ini.
2. Orang tua penyusun atas segala motivasi, doa serta dorongan dalam
menyelesaikan karya tulis ini.
3. Teman-teman penyusun yang telah memberikan dukungan semangat, saran dan
informasi data sehinga karya tulis ini dapat selesai.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Tentunya penulisan gagasan dalam karya tulis ini masih memiliki
kekurangan. Oleh karena itu penyusun terbuka menerima semua masukan yang
bersifat membangun. Semoga karya tulis ini dapat memberikan sumbangsih
informasi dan gagasan kepada Indonesia khususnya dalam mengembangkan
produk olahan pertanian di Indonesia.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. iv
RINGKASAN ...........................................................................................................................v
I.
PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
I.1 Latar belakang ..............................................................................................................1
I.2 Tujuan .........................................................................................................................2
I.3 Manfaat ........................................................................................................................3
Strategis
yang
Harus
Dilakukan
untuk
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram alir langkah strategis untuk pengimplementasian gagasan ......................8
iv
RINGKASAN
ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan kawasan perdagangan
bebas dengan pembebasan hambatan tarif dan non tarif bagi negara-negara
ASEAN dalam bidang ekspor-impor. Akibatnya, negara-negara yang tak mampu
bersaing dengan negara lain dalam kekuatan produksinya akan semakin
tertinggal. Dalam menghadapi persaingan tersebut, sektor pertanian dapat
menjadi kekutan utama Indonesia dalam menghadapi AFTA mengingat latar
belakang Indonesia adalah negara agraris. Namun sangat disayangkan produk
pertanian masih belum diolah secara maksimal sehingga sebagian besar hasil
pertanian diekspor dalam bentuk buah segar. Kelemahannya buah tersebut
kurang tahan lama dan anjloknya harga jual pasca masa panen. Oleh karena itu
gagasan ini bertujuan untuk menjadikan komoditi buah kering sebagai produk
olahan hasil pertanian yang dapat bersaing dengan produk ASEAN lain dalam
rangka mengadapi AFTA 2015, meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku
industri pengolahan buah.
Untuk dapat bersaing dengan produk dari negara lain maka harus
dilakukan langkah-langkah strategis diawali dengan mealukan sosialisasi
standardisasi produk buah kering kepada para petani dan pelaku usaha industri
olahan buah. Selanjutnya dilakukan pelatihan dan pendampingan pembuatan
produk buah kering. Pelatihan ini diberikan kepada para petani agar bisa dalam
proses produksinya bisa menghasilkan buah yang mempunyai kualitas berstandar
internasional sehingga dapat diterima di pasar global. Untuk dapat memasarkan
produk ini secara luas maka perlu dilakukan pelatihan dan sosialisasi tentang
ekspor-impor kepada para pelaku usaha industri olahan buah. Hal ini perlu
dilakukan agar penyebaran buah ini ke pasar internasional bisa berlangsung baik
dan dapat dikenal dengan luas oleh konsumen internasional. Pemberian
sosialisasi dan pendampingan peminjaman modal usaha juga dilakukan kepada
para pelaku usaha industri olahan buah demi kelanjutan usaha buah kering ini.
Dengan kualitas unggul dan tahan lama, produk buah kering ini dapat
bernilai ekonomis tinggi sehingga akan meningkatkan pendapatan petani
maupun industri olahan buah. Produk ini juga dapat menjadi salah satu penopang
dan
pendorong
pertumbuhan
ekonomi
negara
Indonesia.
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan kawasan perdagangan bebas
yang dibentuk dan disepakati oleh negara anggota ASEAN pada Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Pemberlakuan
AFTA secara efektif akan dimulai pada tahun 2015 dan hal ini tentu harus
menjadi perhatian khusus bagi seluruh negara anggota ASEAN khususnya negara
Indonesia. Sebagai konsekuensi langsung dari pemberlakuan AFTA adalah
penghapusan hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non tarif bagi
negara-negara anggota ASEAN dalam bidang ekspor-impor. Bagi negara,
perusahaan atau pengusaha yang siap memproduksi produk sesuai kebutuhan dan
standard pasar, AFTA akan menjadi peluang besar untuk mengembangkan bisnis
dan usahanya, begitu pula sebaliknya.
Pemberlakuan AFTA tentu akan berdampak pada sektor pertanian yang
masih menjadi penopang hidup mayoritas masyarakat Indonesia. Komoditi
pertanian yang diproduksi petani masih didominasi produk lokal dan umumnya
kurang kompetitif. Oleh sebab itu, jika hal ini tidak diantisipasi dari awal, tidak
menutup kemungkinan masyarakat Indonesia akhirnya hanya menjadi konsumen
dari komoditi impor negara ASEAN lainnya. Hal ini bisa menyebabkan kerugian
besar bagi petani lokal dan pada akhirnya petani menjadi tidak bersemangat
bertani dan dapat kehilangan mata pencahariannya.
Menyikapi pemberlakuan AFTA di tahun 2015, sudah seyogyanya
dipikirkan tindakan solutif yang dapat dilakukan para petani di Indonesia yaitu
mengembangkan hasil pertanian dengan sentuhan teknologi sehingga akan
dihasilkan produk baru yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Teknologi
pengolahan hasil pertanian tersebut difokuskan pada sektor buah-buahan, yaitu
dengan memproduksi buah kering. Indonesia yang beriklim tropis memiliki buah
khas eksotis dengan kualitas hasil panen tinggi, sehingga melalui produk buah
kering terstandardisasi, Indonesia dapat memanfaatkan momen AFTA 2015
sebagai tantangan sekaligus peluang emas, sebab buah kering ini sudah menjadi
komoditi sehari-hari negara maju seperti Eropa, USA, Canada dan Timur Tengah.
I.2. Tujuan
Dengan memperhatikan kondisi real masyarakat petani Indonesia dan
perkembangan perdagangan regional (AFTA 2015) maka tujuan dari gagasan ini
adalah sebagai berikut:
1. Memanfaatkan AFTA 2015 sebagai tantangan dan sekaligus peluang yang
harus dipersiapkan dan diperjuangkan demi terciptanya peningkatan
produktivitas pertanian dalam negeri
2. Menjadikan komoditi buah kering sebagai produk olahan hasil pertanian
yang dapat bersaing dengan produk ASEAN lain dalam rangka
menghadapi AFTA 2015
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya para petani
yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia.
4. Menjadikan bangsa Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor buah
kering ke berbagai negara
I.3. Manfaat
Manfaat yang bisa dirasakan dari penuangan gagasan tertulis ini dapat
adalah sebagai berikut:
Bagi Mahasiswa
1. Sebagai media untuk menyampaikan gagasan dan mengaplikasikan ilmu
yang dimiliki untuk kepentingan masyarakat
2. Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat melalui program kreativitas
3. Meningkatkan kemampuan berpikir secara kreatif, inovatif dan mandiri
Bagi Masyarakat
1. Memberikan gagasan kepada para petani Indonesia untuk mendapatkan
pengetahuan baru, khususnya dalam produksi olahan pertanian buah
kering yang terstandardisasi
2. Memberikan gagasan kepada pada petani Indonesia bahwa dengan
memproduksi buah kering sesuai standard pasar dapat meningkatkan
kesejahteraan ekonomi petani Indonesia
Bagi Pemerintah
1. Membantu memberikan gagasan kepada pemerintah dalam menyiapkan
dan menghadapi AFTA 2015 di sektor pertanian
produksi negara lain. Daftar buah-buahan yang telah berhasil diekspor ke negara
lain pada tahun 2012 terlampir pada tabel 2.
Permasalahan lain mengenai pengolahan buah diantaranya adalah
terbatasnya penanganan teknologi pasca panen produksi buah-buahan dan
penguasaan teknologi proses produksi di tingkat usaha skala kecil dan menengah,
rendahnya kemampuan inovasi produk di bidang pengolahan buah dan masih
rendahnya standard, serta kurangnya promosi pemasaran dalam distribusi produk
buah olahan secara meluas. Selain itu, jika ditelusur lebih jauh, kondisi ini juga
bisa berdampak pada kesejahteraan petani, dimana nilai tukar kumulatifnya pada
bulan Februari 2012 tercatat 105,1 (turun 0,60 %) dari tahun sebelumnya dan
menunjukkan gambaran tidak baik bagi petani holtikultura (turun 0,23%)
(Bustanul, 2014).
II.2. Solusi yang pernah ditawarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan produk
olahan hasil pertanian
Beberapa program pemerintah masih perlu dikembangkan untuk bekal
petani Indonesia dalam menghadapi AFTA 2015. Namun, beberapa hal yang
sudah pernah dilakukan antara lain:
II.2.a. Melaksanakan Koordinasi Teknis Pengolahan Hasil Pertanian
Koordinasi Teknis Pengolahan Hasil Pertanian di Batam pada tahun 2013
bertujuan untuk menyamakan persepsi teknis rencana kegiatan tahun 2014, dan
evaluasi teknis kegiatan yang difasilitasi oleh Direktorat Pengolahan Hasil
Pertanian, Ditjen PPHP pada tahun sebelumnya melalui Tugas Pembantuan.
Dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) tahun 2015, Direktur
Pengolahan Hasil Pertanian menghimbau untuk tetap optimis dan melakukan
pembenahan-pembenahan terhadap sistem agrobisnis mulai dari on farm,
supporting system dan off farm dengan tetap menjalankan program-program
Kementerian Pertanian (Anonim, 2013).
II.2.b. Pelatihan Pengolahan Hasil Hortikultura
Bekerja sama dengan Seafast Center IPB, Balai Besar Pasca Panen dan
PT. Mahkota Dewa, Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian melakukan pelatihan
pengolahan hasil hortikultura dengan memfasilitasi pelaku usaha pengolahan hasil
hortikultura dalam hal teknologi pengalengan (canning), teknologi vacuum frying,
pengolahan
tanaman
obat,
dan
pengolahan
buah
dan
sayur
untuk
penguatan
agrobisnis,
integrasi
hulu-hilir,
dukungan
bagi
kematangan buah setelah panen akan semakin bertambah dan berujung pada
pembusukan sehingga tidak laku di pasaran. Petani harus memasang strategi
supply chain management yang efektif agar pasokan buah dapat sampai di
lokasi tepat waktu dengan tingkat kematangan yang dikehendaki sehingga masih
memiliki nilai jual tinggi. Oleh karena itu, solusi berupa buah kering mampu
menyelamatkan nilai jual buah pasca panen yang akan memberikan dampak
positif bagi kesejahteraan petani dan pelaku industri pengolahan buah karena
dried fruit memiliki daya tahan yang lebih lama dan harga jualnya relatif stabil.
II.4.
Gagasan
II.4.a. Pemerintah melalui Institusi Pemerintah Pusat
Direktorat Jenderal Kerjasama Industri dan Perdagangan International
Departemen Perindustrian dan Perdagangan
Direktorat ini merupakan focal point dari AFTA 2015, sehingga diharapkan
dapat mensosialisasikan tentang AFTA, dan teknis ekspor-impor kepada petani
dan industri olahan buah.
Direktorat Jenderal Industri Agro Dan Kimia Departemen Perindustrian
Departemen Perindustrian dapat meningkatkan kerjasama antara industri
pengolahan buah-buahan dengan petani dalam bentuk bimbingan teknis,
pembinaan, pengembangan kapasitas produksi melalui diversifikasi produk dan
standard buah olahan, serta membantu mengembangkan pasar ekspor ke luar
negeri.
Kementerian Pertanian
Kementerian Pertanian diharapkan dapat melakukan pemetaan potensi buah,
meningkatkan kemitraan antara industri pengolahan buah-buahan dengan petani
dan pembinaan, serta ikut membantu menginisiasi instansi dan stakeholder terkait
serta masyarakat dalam pembangunan tanaman pangan yang berkelanjutan.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Kementerian ini dapat membantu dalam penyelenggaraan fungsi teknis
pelaksanaan pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah.
Perbankan
Sistem perbankan sangat dibutuhkan agar dapat menjembatani pihak-pihak
produsen seperti koperasi usaha tani maupun pengusaha-pengusaha industri
terkait olahan buah dalam penyediaan modal yang berkesinambungan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
BPOM sebagai lembaga pemerintah yang bergerak di bidang pengkajian
dan penyusunan kebijakan nasional di bidang Pengawasan Obat dan Makanan
memiliki peran penting untuk menghasilkan produk yang berstandar internasional.
II.4.b. Institusi Pendidikan dan Research Centre
Universitas
Universitas memiliki peran sangat penting untuk mengembangkan ide,
memberikan masukan tentang olahan buah terstandard, serta melakukan penelitian
yang berkelanjutan untuk mendukung gagasan ini.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (LITBANG)
Research and Development di LITBANG diharapkan turut ikut serta
memberikan pendampingan produk kepada petani serta melakukan riset-riset
pengolahan buah untuk menghasilkan buah kering kualitas optimal bernilai tinggi.
BBIA/Balai Pascapanen
Balai pasca panen juga merupakan sektor penting dalam produksi buah
kering, antara lain meningkatkan kemitraan antara industri pengolahan buahbuahan dengan petani, membantu mengembangkan diversifikasi produk, dan
meningkatkan pemasaran di dalam dan luar negeri.
II.4.c. Masyarakat dan Lembaga Swadaya
Koperasi Usaha Tani
Melalui koperasi usaha tani, diharapkan petani Indonesia dapat lebih
produktif dalam pengembangan produk olahan pertanian, mandiri, dan mampu
bersaing dalam AFTA 2015.
Industri Olahan Buah
Kelompok industri olahan buah yakni Kelompok Industri Hulu, Kelompok
Industri Antara, dan Kelompok Industri Hilir dapat bersinergis bersama petani
dalam pengolahan buah kering berteknologi tinggi serta memasarkannya.
II.5.
Langkah-Langkah
Strategis
yang
Harus
Dilakukan
untuk
waktu
pencapaian
pengimplementasian
gagasan.
Berikut
pembuatan
adalah
langkah-langkah
buah
kering:
3. Sosialisasi dan
Pelatihan tentang
Ekspor-Impor serta
Teknik Pemasaran
1. Sosialisasi dan
Pelatihan
Standardisasi
2.Pendampingan
kepada petani dan
pengembang dalam
pembuatan produk
4. Pendampingan
tentang
Peminjaman
modal Produksi
petani dan pengembang sesuai dengan kaualitas standard yang sebelumnya telah
disosialisasikan. Hal ini dilakukan agar kualitas serta daya saing kuat di pasaran
dalam rangka menyongsong AFTA 2015. Pendampingan dilakukan oleh para
peneliti baik itu dari badan peneliti maupun dari mahasiswa di univeristas,
Departemen Pertanian, LITBANG serta Badan Pengawas Obat dan Makanan.
3.
Sosialisasi dan Pelatihan Ekspor dan Impor Serta Teknik Pemasaran Produk
Buah Kering
Dalam tahap ini diberikan pengetahuan mengenai teknis ekspor dan
peminjaman modal dan pengelolaannya. Pihak yang dapat turut serta memberikan
sosialisasi ini yaitu Unit Perbankan dan Kementerian UKM.
Pengimplementasian langkah-langkah strategis di atas akan dilakukan secara
bertahap dan dalam jangka waktu yang ditentukan, sehingga saat program AFTA
2015 sudah dijalankan, produk buah kering ini bisa langsung dipasarkan ke
pasaran internasional.
III. KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Gagasan
2013,
Koordinasi
Teknis
Hasil
Pengolahan
Pertanian,
2013,
Pelatihan
Pengolahan
Hasil
Holtikultura,
10
V. LAMPIRAN
Lampiran I. Biodata Ketua dan Anggota
I.
2.
Jenis Kelamin
Perempuan
3.
Program Studi
Farmasi
4.
NIM
12/333390/FA/09320
5.
6.
ard_icha@yahoo.com
7.
No Telepon/HP
085643131750
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Instansi
SD Kemala
Bhayangkari
17 Pontianak
1 Medan
SMP Muhammadiyah 2
SMAN 1
Yogyakarta
Yogyakarta
Jurusan
Tahun MasukLulus
1999-2005
IPA
2005-2006, 2006-2007,
2007-2008
2009-2012
1.
Judul Artikel
Tahun dan
Ilmiah
Tempat
Tahun
11
1.
STPM APMD
2008
Universitas
2009
Ahmad Dahlan
Beregu se-DIY
Yogyakarta
3.
Uji
Aktivitas
Antikoagulan, DIKTI
2012
Tradisional
Menyehatkan
Dalam
Yang
Rangka
Pengaruh
Hot
Spot
Area DIKTI
2014
Semua data yang saya isikan dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis DIKTI 2014.
Yogyakarta, 22 Maret 2014
Pengusul
II.
Anggota Pelaksana 1
A. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
Adiyat
2.
Jenis Kelamin
Laki-laki
12
3.
Program Studi
Teknik Kimia
4.
NIM
13/346762/TK/40615
5.
6.
adiiyat@yahoo.co.id
7.
No Telepon/HP
085278564994
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
SMA
SD Cendana
SMP Cendana
Rumbai
Rumbai
Jurusan
IPA
Tahun Masuk-Lulus
2000-2007
2007-2010
2010-2013
Instansi
Cendana
Rumbai
1.
Judul Artikel
Tahun dan
Ilmiah
Tempat
2.
3.
Jenis Penghargaan
Instansi Pemberi
Penghargaan
PT Chevron
2013
Pasific Indonesia
Indonesia
Universitas Riau
Tahun
2013
2011
2012
cabang Geofisika
13
Semua data yang saya isikan dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis DIKTI 2014.
Yogyakarta, 22 Maret 2014
Pengusul
III.
Anggota Pelaksana 2
A. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
2.
Jenis Kelamin
Perempuan
3.
Program Studi
Teknik Industri
4.
NIM
13/345910/TK/40466
5.
6.
novianda.ai@gmail.com
7.
No Telepon/HP
083867789436
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Bhayangkari 1Medan
SMP N 8
SMA N 1
SDI Al-Azhar 21
Yogyakarta
Yogyakarta
IPA
2000-2006
2007-2010
2010-2013
SD Keumala
Instansi
Pontianak
Jurusan
Tahun MasukLulus
Judul Artikel
Tahun dan
Ilmiah
Tempat
14
1.
Jenis Penghargaan
Instansi Pemberi
Penghargaan
Tahun
Departemen
2010 dan
Yogyakarta
Agama
2011
2.
Depdiknas
2011
3.
Az-zahra
2012
4.
Depdiknas
2007
Depdiknas
2007
6.
Yayasan SDI
se-Indonesia
Al-Azhar
2007
Semua data yang saya isikan dalam biodata iniadalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis
DIKTI
2014.
Yogyakarta, 22 Maret 2014
Pengusul
15
Nama/NIM
Bidang
Alokasi waktu
Ilmu
(Jam/minggu)
Uraian Tugas
-Pendahuluan
-Kondisi kekinian pencetus
gagasan
Annisafia Rizky
1.
Damaskha/
21 jam/minggu
12/333390/FA/09320
membantu
mengimplementasikan
gagasan
-Ringkasan
-Finishing dan Editing
-Langkah-langkah strategis
untuk mengimplementasikan
2.
Adiyat/
Teknik
13/346762/TK/40615
Kimia
21 jam/minggu
gagasan
-Ringkasan
-Kesimpulan
-Finishing dan Editing
-Solusi yang pernah
ditawarkan
Novianda Aditya
3.
Istiqomah/
13/345910/TK/40466
Teknik
Industri
16
17
18
Komoditi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Bawang Putih
Bawang Merah
Kentang
Wortel
Cabe
Tomat
Jamur dan Cendawan
Kubis
Bunga Kol dan Brokoli
Ketimun
Terung
Biji Moster
Buah Hop
Kacang Panjang
Asparagus
Bawang Daun
Chicory
Kacang Kapri
Seledri
Lobak Cina
Jagung Manis
Bayam
Selada
Bawang Bombay
Polong-polongan
Kacang Vigna
Sayuran Lainnya
Ekspor
974
12.647
5.569
72
7.575
2.316
4.397
48.507
5
35
1.277
0
0
31
2
59
41
231
359
265
2.792
1.127
2.039
29.145
24.659
144.123
Total
19