Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu
kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan
keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi
tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern
yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik,
evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata
farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun
1400 - 1600an.
Dalam
hal ini farmasi memiliki beberapa cabang yang berkaitan dengan ilmu
kefarmasian antara lain farmasi komunitas yang membahas hubungan antara farmasi dan
komunitas, farmasetika yang membahas tentang pembuatan sediaan obat
menjadi siap
dipakai, kimia farmasi yang membahas tentang meneliti sintesis zat kimia, mengukur kadar
obat, mensintesis obat yang kurang baik dari hasil biomedik, biologi farmasi yang
menemukan zat kimia pada tanaman, dan biomedik yang membahas tentang penyakit dan
diadakan percobaan pada hewan tikus atau pencit
Makalah ini dibuat berdasarkan pada pembelajaran sebelumnya, sehingga dalam bab
ini, kami akan membahas dan mengetahui cabang cabang farmasi serta tujuan kedepannya
dari setiap cabang yang ada dalam farmasi.
1.3 Tujuan
1.4
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengenal cabang-cabang yang ada di farmasi sehingga dapat
bermanfaat untuk kedepannya dan mengetahui potensi yang dimiliki pada setiap
cabang yang ada.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari setiap cabang yang ada di farmasi sehingga
dapat memperdalam pengetahuan tentang cabang-cabang yang ada pada farmasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Farmasis
Farmasis adalah seseorang yang meracik dan menyerahkan atau membagikan obat.
Pengertian lainnya, farmasis adalah seseorang yang ahli dalam obat-obatan dan umumnya
adalah pakar kesehatan yang mengoptimalkan penggunaan obat kepada pasien untuk kesehatan
yang lebih baik.
Pekerjaan Kefarmasian
Tenaga Kesehatan adalah Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Biologi Farmasi (dalam arti luas) ialah ilmu (terapan) dalam bidang farmasi
berlandaskan biologi yang penerapannya mencakup penemuan, pengembangan dan produksi
obat, standardisasi, pengendalian pengolahan serta penggunaan. Biologi farmasi mempunyai
sub-disiplin dasar antara lain sitologi, genetika, mikrobiologi, botani, zoology, biokimia,
biologi molekul, farmakologi, toksikologi, bioteknologi dan farmakognosi. Kaitan dengan ini
farmakognosi ialah ilmu mengenai obat dan bahan pembantu yang berasal dari organisme
Biomedik adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan azas-azas dan pengetahuan
dasar ilmu pengetahuan alam (biologi, kimia, dan fisika) untuk menjelaskan fenomena hidup
pada tingkat molekul, sel, organ dan organism utuh hubungannya dengan penyakit dan
mencarikan serta mengembangkan bahan yang tepat untuk mencegah, mengobati, dan
memulihkan kerusakan akibat penyakit.
Tujuan mempelajari Ilmu Biomedik adalah menangani masalah kesehatan / kedokteran yang
belum terpecahkan dengan pendekatan klinis, bukan sekedar menyokong pendekatan klinis.
Demikian luas bidang cakup ilmu biomedik sehingga terbuka peluang bagi yang bukan
dokter dengan latar belakang pendidikan ilmu pengetahuan alam untuk mengembangkan
minatnya dalam bidang ini.
3. FARMASI KLINIK KOMUNITAS
Farmasi Klinik dan Komunitas lebih banyak berorientasi pada pelayanan kefarmasian. Hal ini
sejalan dengan paradigma baru pelayanan kefarmasian dimana sekarang tidak hanya
difokuskan pada produk, tetapi juga lebih berorientasi diarahkan pada pasien.
Oleh karenanya pada prodi ini, selain teman-teman akan mempelajari berbagai mata kuliah
yang bersifat kefarmasian seperti: Kimia Analisis, Mikrobiologi, Bioteknologi, Botani
Farmasi, Farmakologi, Biofarmasi, dan Farmasi Klinik; teman-teman juga akan mempelajari
mata kuliah yang menunjang sisi pelayanannya seperti: Farmakokinetik Klinik,
Farmakoekonomi, Sosial Farmasi, Ilmu Komunikasi, Farmasi Rumah Sakit, Manajemen
Kewirausahaan, dan lain-lain.
Setelah menyelesaikan kuliah pada prodi ini, teman-teman diharapkan mampu melakukan
praktek pelayanan kefarmasian (pelayanan produk dan klinik) sesuai dengan asas dan etika
pharmaceutical care yaitu obat sampai ke tangan pasien dalam keadaan baik, efektif dan
aman disertai informasi yang memadai agar penggunaannya untuk mencapai kesembuhan.
Serta mampu berkontribusi aktif dalam mengevaluasi, menginterpretasi dan memberikan
solusi pada uji penelitian pra-klinik dan klinik.
4. KIMIA FARMASI
Kimia farmasi bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan obat/obat.
Khusus untuk bahan obat/obat yang berasal dari alam dipelajari dalam ilmu farmakognosi
dan fitokimia, sehingga dalam ilmu kimia farmasi umumnya dipelajari bahan obat/obat yang
berasal dari bahan sintetik.
Proses mengenal sifat-sifat fisika dan kimia bahan obat ini disebut dengan identifikasi atau
sering juga disebut analisa, sehingga ilmu kimia farmasi lebih cenderung disebut dengan ilmu
kimia farmasi analisa atau kimia analisa farmasi.
Secara garis besar, analisa farmasi dibagi menjadi:
2.3
Farmasi merupakan penggabungan dan penerapan dari ilmu-ilmu alam dan ilmu farmasi itu
sendiri. Berikut ini beberapa disiplin ilmu-ilmu farmasi:
1.
Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang sumber bahan obat dari alam,
terutama dari tumbuh-tumbuhan.
2.
Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari pengaruh obat terhadap sel hidup atau
terhadap organisme hidup, terutama reaksi fisologis yang ditimbulkannya.
3.
Farmakokinetik adalah
ilmu
yang
mempelajari
absorpsi,
distribusi,
metabolisme
Farmakoterapi
adalah
ilmu
yang
mempelajari
tentang
penggunaan
obat
dalam
pengobatan penyakit
5.
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang zat-zat racun dengan khasiatnya serta
cara-cara untuk menganal/mengidentifikasi dan melawan efeknya.
6.
Kimia farmasi analisis adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kualitatif dan
kuantitatif senyawa-senyawa kimia, yang berhubungan dengan khasiat dan penggunaanya
sebagai obat.
7.
Teknologi farmasi adalah ilmu yang membahas tentang teknik dan prosedur pembuatan
sediaan
farmasi
dalam
skla
industri
farmasi
termasuk
prinsip
kerja
serta
9.
12.
Kimia medisinal adalah (ilmu spesifik yang mempelajari interaksi dari bahan kimia dan
farmakologi, termasuk merancang, mensintesis, dan mengembangkan sediaan farmasi).
13. Farmasi Praktikal (disiplin farmasi yang mengembangkan dan menghasilkan farmasis
profesional.
14. Farmakologi (mempelajari interaksi yang timbul antara makhluk hidup dengan zat kimia yang
merubah fungsi normal biokimia).
2.4
1. Hospital Pharmacy
Berbeda dengan farmasi komunitas yang lebih mengarah kepada bisnis dan hubungan dengan
pasien, farmasis yang nekerja dirumah sakit bertanggung jawab atas medikasi klinik terhadap
pasien. Karena pengobatan yang dilakukan di rumah sakit cenderung kompleks, sebelum mulai
bekerja, farmasis biasanya diwajibkan untuk mengikuti pelajaran tambahan dan program training
setelah lulus.
2. Pembentukan Sediaan Farmasi
Pembentukan ulang sediaan merupakan praktek dari penyiapan sediaan dalam wujud baru.
seperti, pabrik obat yang menyediakan sediaan dalam bentuk tablet akan diubah oleh farmasis
menjadi lolipop yang mengandung obat tersebut. sehingga ketika seseorang memakan lolipop
tesebut, kandungan obat juga masuk ke dalam tubuhnya.
3. Konsultan Farmasi
konsultan farmasi, pada prakteknya, lebih fokus dalam pemerikasaan sediaan obat. mereka
biasanya bekerja di rumah rawat, namun sekarang juga banyak ditemukan di berbagai institusi.
biasanya mereka juga bekerja secara independen.
4. Veterinary Pharmacy
Veterinary pharmacies terkadang disebut animal pharmacies / farmasis hewan. sediaan veterinary
pharmacies memiliki variasi dan kekuatan obat yang berbeda dengan obat pada umumnya, yaitu
sebagai sediaan farmaseutika hewan. veterinary pharmacy seringkali dibedakan dari farmasi pda
umumnya.
5. Farmasi Nuklir
Nuclear pharmacy memfokuskan pada persiapan bahan radioaktif untuk keperluan diagnosis dan
untuk pengobatan jenis penyakit tertentu. Farmasis nuklir harus mengikuti training tambahan
sebelum elakukan praktek dan farmasis nuklir juga tidak boleh berinteraksi dengan pasien secara
langsung.
Bidang Perdagangan
o Sektor perdagangan obat dan alat kesehatan juga membutuhkan sarjana
Farmasi Klinik dan Komunitas karena produk obat-obatan dan alat kesehatan
harus memenuhi standar keamanan, efikasi, dan kualitas.
Bidang Kebijakan
o Bagi yang ingin mengubah wajah dunia kesehatan di negeri ini, sebagai
Sarjana Farmasi/Apoteker kita bisa merintis karier di Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM), Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian, atau
Departemen Kesehatan.
Bidang Industri Obat-obatan dan Produk Biologi. Contoh : Sanbe Farma, Kalbe
Farma, Bio Farma, Kimia Farma, Bayer, dsb.
Industri perbekalan rumah tangga dan kesehatan seperti : Unilever, dan P&G
Industri jamu dan obat tradisional seperti : Air mancur, Borobudur, Sido muncul
Bidang Riset dan Pendidikan, seperti Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian
1. Apotek
Seorang apoteker bisa bekerja di apotek sebagai Apoteker Pengelola Apotek (APA) atau jika
mempunyai modal yang cukup bisa mendirikan apotek sendiri
2. Rumah sakit
Di rumah sakit, apoteker bisa bekerja sebagai apoteker penanggung jawab depot obat di rumah
sakit
3. Pedagang besar farmasi (PBF)
Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk pengadaan,
penyimpanan, dan penyaluran perbekalan farmasi. Apoteker bisa bekerja sebagai penanggung
jawabnya.
4. Industri Farmasi
Di industri farmasi, apoteker bisa bekerja di:
Bagian penelitian dan pengembangan obat
Bagian produksi obat
Bagian Quality Control (QC)
Bagian penjualan (sales) dan pemasaran (marketing) obat.
6. Di klinik pemeriksaan
7. Wirausaha, misal dengan mendirikan apotek atau toko obat, membuat apotek hidup
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
o
3.2 Saran
Sebaiknya dalam setiap cabang yang ada di dalam farmasi mahasiswa harus lebih
mengetahuinnya, karena kita sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa farmasi akan
berguna untuk kedepannya ketika mahasiswa farmasi telah mengetahui cabang cabang
yang ada di farmasi maka akan lebih mudah mengetahui prospek kerja serta kemampuan
pada setiap cabang yang ada di farmasi, selain itu setiap cabang juga memiliki kaitan
antara cabang satu dengan lainnya sehingga dapat mempermudah mengaplikasikan ilmu
yang dimiliki dalam hal ini adalah dalam dunia farmasi.