You are on page 1of 23

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

M
DENGAN GANGGUAN LONG TERM MECHANICAL VENTILATION e.c
RESPIRATORY FAILURE e.c HAP + AKI superimposed CKD e.c Hipertensi
DI RUANG GICU (GENERAL INTENSIVE CARE UNIT)
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

Disusun Oleh:
DANITA SUCI LESTARI
220112140092

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVIII


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2015

I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama
Tanggal Lahir
Umur
Agama
Kultur
Diagnosa Medis

: Tn.M
: 15 Juli 1954
: 60 tahun
: Islam
: Sumatera
: Long Term Mechanical Ventilation e.c Respiratory
Failure e.c HAP + AKI Superimposed CKD e.c
hipertensi

Tanggal Pengkajian
Tanggal Masuk GICU
No. Medrec

: 6 maret 2015
: 2 maret 2015
: 1432861

2. RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
Keluhan tidak terkaji dikarenakan pasien mengalami penurunan
kesadaran
B. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien saat pengkajian merupakan hari ke 4 dirawat di ruang GICU.
Pasien saat pengkajian mengalai penurunan kesadaran, pasien sudah
menggunakan ventilator tipe CPAP/PSV, pasien terpasang CVP line,
terdapat edema di ekstremitas atas dan bawah.
Keluarga klien mengatakan sebelumnya klien dirawat di Fresia III.
4 jam sebelum masuk GICU klien mengalami sesak nafas. Sesak dirasakan
bertambah saat melakukan aktifitas ringan. Sesak dirasakan terus menerus
hingga klien tidak dapat melakukan aktifitas apapun, lalu klien dibawa ke
GICU untuk dilakukan pemasangan ventilator dengan mode SIMV dengan
VT 600ml, PEEP 6 cmH2O, F1O2 50%, PP 20 cmH2O, RR 11 x/menit.

C. Riwayat Kesehatan Dahulu


Keluarga klien mengatakan klien mempunyai hipertensi sejak 30
tahun yang lalu dan asma sejak SMP.
D. Riwayat Keluarga
Tidak terkaji
E. RIWAYAT PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL

Pasien selama ini merupakan kepala keluarga. Hubungan klien


dengan keluara sangat baik. Klien beragama islam. Setiap hari keluarga
berkunjung untuk mendoakan pasien.
F. KEBUTUHAN DASAR
KDM
Nutrisi
a. makan
- frekuensi
- jumlah
- diet
b. minum
- frekuensi
- jumlah
- jenis
Eliminasi
1. BAK
- frekuensi
- jumlah
- warna
2. BAB
- frekuensi
- konsistensi
- warna
Aktivitas
-Jenis aktivitas
-Olahraga
-Rekreasi
Istirahat/tidur

SMRS
Tidak dapat dikaji

Keadaan Sekarang
Diet cair enteral 6 kali
perhari
50cc susu cair + 20cc air
personde
Kumulatif: 5600cc/hari

Tidak dapat dikaji


Klien

terpasang

kateter

folley, warna urine kuning


jernih, volume urine dicatat
setiap jam
Klien belum BAB. Klien
terpasang diapers.
Tidak dapat dikaji Aktivitas klien dibantu total

Tidak dapat dikaji Klien dibawah pengaruh


obat midozolam 8mg/jam
dalam NaCl 0,9% 15 cc
melalui syring pump.

Personal Hygiene
- Mandi
- Sikat gigi
- Keramas

Tidak dapat dikaji


1 kali dilap
1 kali dengan listerine
-

3. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Sopor (dalam pengaruh obat) GCS: E1M2V1
TTV
- TD

:
: 153/82 mmHg,

- MAP

: 107 mmHg

HR
: 107 x/mnt
RR
: 12 x/mnt
Suhu : 35.40C
Saturasi O2: 100%

Dengan bantuan ventilator:


ANTROPOMETRI
TB
: 170 cm
BB
: 60 kg

IMT

Tipe
Ppeak
Vte
SR
PEEP
Ft
F1O2

: CPAP/ PSV
: 24
: 620
: 16
: 16
: 0,5
: 50

: bb/(tb)2= 60/(1,7)2= 20,7 (obesitas)

A. Sistem Respirasi
Pasien terpasang ETT nomer 8 dengan kedalaman 22cm dan
disambungkan ke ventilator dengan mode CPAP/PSV, tidak tampak
penggunaan otot napas tambahan saat bernapas, tidak tampak retraksi dinding
dada, sputum kental saat disuction, tidak ada krepitasi pada tulang hidung
maupun tulang dada, pengembangan dada simetris kiri=kanan, terdengar
ronkhi di paru kiri dan kanan, cracles (-), wheezing (-), suara perkusi sonor
pada area paru.
B. Sistem Kardiovaskuler
Pasien tidak tampak sianosis, clubbing finger (-), CRT tidak terkaji
karena kuku pucat, gambaran ekg monitor sinus takikardi, terpasang CVP line,
akral teraba dingin, terdapat edema pada ekstremitas atas derajat 4 dengan
kedalaman >5mm, dan ekstremitas bawah edema derajat 4 dengan waktu
kembali tekan > 5 detik, HR 107x/menit, TD: 153/82mmHg, bunyi jantung
normal.
C. Sistem Gastrointestinal
Mukosa mulut tampak kering, gigi ompong pada bagian samping, lidah
merah muda, terpasang NGT, retensi cairan (-), asites (+), hepatomegali (-),
bising usus 2-3x/menit.
D. Sistem Muskuloskeletal
Tidak terdapat lesi, deformitas, dan fraktur. Kekuatan otot tidak dapat
dikaji karena pasien tidak sadar, edema ekstremitas atas (+/+) derajat 4 dengan

kedalaman 5mm, edema ektremitas bawah (+/+) derajat 4 dengan waktu


kembali > 5 detik, akral teraba dingin
E. Sistem Neurologi
Pasien mengalami penurunan kesadaran dengan GCS E1V1M2, refleks
cahaya ada, ukuran pupil 2mm.
F. Sistem Urogenital
Pasien terpasang kateter folley, keluaran urine 1700 cc/24 jam,
berwarna kuning pekat, terdapat edema ekstremitas atas (+/+) derajat 4 dengan
kedalaman 5mm, edema ektremitas bawah (+/+) derajat 4 dengan waktu
kembali > 5 detik, akral teraba dingin.
G. Sistem Integumen
Kulit tampak kering, turgor jelek, kuku tampak pendek dan bersih.
4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
A. Foto Thorak
Kesan: Kardiomegali dengan edema paru, ujung mahocart setinggi
paravertebra thorakal 6 kanan, ujung CVC setinggi corpus vertebra thorakal 1
B. Laboratorium
No
.
1.

2.

Pemeriksaan

Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Lekosit
Trombosit
Index Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
Kimia Klinik
Ureum
Kreatinin
GDS
Natrium

06/3/2015

Tanggal
07/3/101
5

Nilai Rujukan
10/3/201
5

7,2 g/dL
22 %
2,78
20.800
166.000

8,8
26
3,28
27.100
126.000

7,8
24
34,500
3,0
117.000

12,0 16,05 g/dL


35 47 %
3,6 5,8 juta/uL
4400 11300 / mm3
150.000 450.000/
mm3

78,1 fL
25,9 pg
33,2%

78
26,8
34,4

80,0
26,0
32,5

80 100 fL
26 34 pg
32 36%

181
9,97
135
134

115
6,58
127
131

180
7,83
131

15 50 mg/dL
0,5 0,9 mg/dL
< 140 mg/dL
135 145 mEq/L

No
.

Pemeriksaan

Kalium
Cl
Ca bebas
Magnesium
(Mg)
4.
AGD
pH
PCO2
PO2
HCO3
SBC
SBE
ABE
Saturasi O2
T CO2

06/3/2015
5.2
102
4,79
2,76

Tanggal
07/3/101
5
4,4
100
4,79
2,16

7,27
30
182
14
15
-12
-12
99%
15

5. Terapi
a. Nutrisi : susu formula 6 x 50 cc
b. Cairan : NaCl 0,9% 1500 cc/24jam
c. Obat-obatan:
Noradrenalin 0,05 mg/kgBB/menit
Midozolam 8 mg/jam
Lasix 30 mg/jam
Sucralfat 2x 1000mg PO
Amiodaron 1x200mg PO
Meronem 3x1gr IV
Levofloxacin 1x750mg IV
Omeprazole 2x40mg IV
Heparin 2x5000 IU SC

Nilai Rujukan
10/3/201
5
4,4
101
4,35
2,36

3,6 5,5 mEq/L


98 108 mEq/L
4,7 5,2 mEq/L
1,70 2,55 mEq/L

7,384
25,9
161,0
15,2

7,35 7,45
35 45 mmHg
69 116 mmHg
22 25 mEq/L

-7,9
99,3%
29,6

(-2) (+3) mEq/L


98-100 %
22 29 mmol/L

II. ANALISA DATA


No.
1

DATA
DS: DO:
bunyi nafas terdengar
ronkhi di paru kiri dan
kanan, hasil AGD: Ph
7.27, PCO2 30 mmHg,
HCO3 14 mEq/L, T CO2
15 mmol/L

DS:
DO:
terdapat
edema
di
ekstremitas bawah dan
atas
pasien,
hasil
pemeriksaan
laboratorium : ureum
181 mg/dL, kreatinin
9.97 mg/dL, Natrium
134 mEq/L, Kalium 5.2
mEq/L, Mgnesium 2.76
mg/dL

ETIOLOGI
Kontaminasi dari peralatan
rumah sakit

Masuk ke saluran nafas bagian


atas

Infeksi di saluran nafas bagian


atas

Infeksi kemudian turun ke


saluran nafas bagian bawah

Dilatasi pembuluh darah

Eksudat plasma masuk ke


alveoli

Alveoli kesulitan menjalankan


tugasnya dalam proses
pertukaran gas

Udara yang masuk menjadi


terbatas

Gangguan pertukaran gas


Gangguan fungsi ginjal

Kerusakan sel-sel ginjal

Gagal ginjal

Kegagalan ginjal untuk


membuang sisa metabolisme

Peningkatan ureum dalam


darah

AKI

Iskemik ginjal

MASALAH
KEPERAWATAN
Gangguan
pertukaran gas

Ketidakseimbangan
cairan dan
elektrolit

No.

DATA

DS:
DO:
konjungtiva
pasien
berwarna pink pucat,
mukosa bibir warna pink
pucat,
akral
teraba
dingin,
hasil
pemeriksaan lab darah
hb 7.2 g/dL, ht 22 %,

ETIOLOGI

Pelepasan renin

Renin mengubah protein


angiotensin menjadi
angiotensin I

ACE mengurai angiotensin I


menjadi angiotensin II

Angiotensi II mempengaruhi
vasokonstriksi pembuluh
darah

Sekresi aldosteron

Ion exchange di tubulus ginjal

Reabsorbsi Na dan air

Retensi perifer meningkat

Peningkatan volume cairan


ekstraseluler

Edema

Ketidakseimbangan cairan dan


elektrolit
Gangguan fungsi ginjal

Ginjal tidak dapat


menghasilkan eritropoietin
untuk pematangan sel darah
merah

Produksi eritrosit menurun

Anemia

MASALAH
KEPERAWATAN

Gangguan perfusi
jaringan

No.

DATA
eritrosit 2.78 juta/uL

DS: DO:
- TD = 153/82 mmHg
- HR = 107 x/menit.
- Sianosis (+)
- Jumlah
urin

40cc/jam,
urine
berwarna
kuning
pekat,
- Keseimbangan cairan
akumulatif
sebelumnya
+2000
cc/ 24 jam.
- Hasil foto thorax:
Kardiomegali tanpa
bendungan paru

ETIOLOGI

MASALAH
KEPERAWATAN

Hb pasien menurun

Suplai oksigen ke jaringan


berkurang

Gangguan perfusi jaringan

Suplai O2 ke miocard

Risiko penurunan
curah jantung

Perubahan integritas membran


miokard

Kontraktilitas Jantung

Afterload

Stroke Volume

Cardiac output yang


dihasilkan menurun

Risiko penurunan curah


jantung

Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler
alveolar
2. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan penurunan fungsi
ginjal
3. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan anemia
4. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan suplai O2

III. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Nama Pasien : Tn. M
No. Medrec : 1432861
N
o
1.

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Gangguan pertukaran gas
berhubungan
dengan
perubahan
membran
kapiler alveolar ditandai
dengan
bunyi
nafas
terdengar ronkhi di paru
kiri dan kanan, Hasil lab
Ph 7.27, PCO2 30 mmHg,
HCO3 14 mEq/L, T CO2
15 mmol/L

Ruangan
Nama Mahasiswa

: GICU
: Danita Suci Lestari

PERENCANAAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan
pasien
dengan 1. Tindakan
ini
meningkatkan
keperawatan selama 2 x 24
meninggikan kepala tempat tidur
inspirasi maksimal, meningkatkan
0
0
jam gangguan pertukaran
15 -30
pengeluaran
sekret
untuk
gas
akan
berkurang
memperbaiki ventilasi
2.
Membantu mengencerkan sekret
dengan kriteria hasil:
2. Lakukan
nebulisasi
dengan
cairan NaCl 0,9%
Frekuensi
pernapasan
dalam batas normal (163. Meningkatkan ventilasi pada semua
3. Berikan fisioterapi dada
24 x/mnt)
segmen paru
Suara
napas
ronkhi
4.
Membantu pengeluaran sekret yang
4. Lakukan
suction
untuk
terdengar berkurang
tidak
dapat
keluar
karena
mengurangi
sekret,
batasi
Hasil AGD mengalami
kemampuan batuk pasien yang
penghisapan 10-20 detik. Berikan
perbaikan:
tidak efektif
pH : 7,35 7,45
hiperventilasi
sebelum
PCO2: 35 45 mmHg
melakukan
penghisapan.
PO2 : 69 116 mmHg
Gunakan tekanan 120 mmHg
HCO3 : 22 25 mEq/L
hingga 160 mmHg untuk closed
T CO2: 22 29 mmol/L
suction
5. Memberikan informasi tentang
5. Auskultasi
dada
untuk
ada/tidaknya cairan di paru-paru
mengetahui suara nafas pasien,
dan untuk evaluasi dari intervensi
catat ada/tidaknya bunyi napas

N
o

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

TUJUAN

2.

Ketidakseimbangan cairan
dan
elektrolit
berhubungan
dengan
penurunan fungsi ginjal
ditandai dengan terdapat
edema di ekstremitas
bawah dan atas pasien,
hasil
pemeriksaan
laboratorium : ureum 181
mg/dL, kreatinin 9.97
mg/dL, Natrium 134
mEq/L,
Kalium
5.2
mEq/L, Mgnesium 2.76

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama 2 x 24
jam, ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit pasien
teratasi dengan kriteria
hasil:
Tanda vital dalam batas
normal:
TD:
110-120/70-80
mmHg
Nadi: 60-100 x/mnt
RR: 16-24 x/mnt
Suhu: 360C-37,50C
Hasil pemeriksaan kimia

PERENCANAAN
INTERVENSI
RASIONAL
tambahan
yang sudah dilakukan
6.
Mengevaluasi kepatenan efektivitas
6. Awasi status respirasi dan
pernapasan
oksigenasi pasien
7. Catat kelembapan inspirasi dan 7. Dehidrasi dapat mengeringkan
cairan paru normal sehingga
suhu
menyebabkan
sekret
menjadi
kental. Suhu harus dipertahankan
pada suhu tubuh untuk menurunkan
resiko kerusakan silia dan reaksi
hipertermi
8. Awasi hasil pemeriksaan AGD
8. Mengevaluasi fungsi pernapasan
dan nadi oksimetri
pasien
1. Awasi denyut jantung, TD, dan 1. Takikardi dan hipertensi dapat
adanya peningkatan JVP.
terjadi terjadi karena kegagalan
ginjal untuk mengeluarkan urin,
perubahan pada system renninangiotensin. Pengawasan invasif
diperlukan untuk mengkaji volume
intravaskuler. Khususnya pada
2. Ukur nilai CVP pasien
pasien dengan fungsi jantung yang
3. Catat pemasukan dan pengeluaran
buruk
cairan, termasuk index water lose 2. CVP dapat menunjukkan volume
cairan tubuh pasien
4. Monitor tingkat kesadaran pasien, 3. Hal ini untuk menentukan fungsi
awasi adanya perubahan mental
ginjal, kebutuhan penggantian

N
o

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
mg/dL

PERENCANAAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
klinik darah dalam batas
dan adanya kegelisahan.
cairan, dan penurunan resiko
normal
kelebihan cairan
5. Awasi pemeriksaan laboratorium, 4. Perubahan tingkat kesadaran pasien
Ureum 15 50 mg/dL
Kreatinin 0,7 ,2 mg/dL
BUN, kreatinin, ureum dan
dapat menunjukkan akumulasi
Natrium135145mEq/L
kreatinin, natrium, kalium
toksin,
ketidakseimbangan
Kalium 3,6 5,5 mEq/L
elektrolit, atau terjadinya hipoksia
Magnesium
5. BUN dan kreatinin mungkin
meningkat.
Kreatinin
adalah
indikator yang lebih baik untuk
6. Awasi pemeriksaan foto dada.
mengetahui fungsi ginjal. Natrium
meningkat
akibat
reabsorpsi
natrium yang terganggu,kreatinin
urin menurun sesuai dengan
peningkatan kreatinin serum
7. Siapkan pasien untuk dialisis
6. Peningkatan ukuran jantung, efusi
sesuai indikasi
pleura,
infiltrat/kongesti
menunjukkan respon akut terhadap
kelebihan cairan atau perubahan
kronis sehubungan dengan gagal
ginjal dan jantung
7. Dilakukan untuk membantu kerja
ginjal sehingga dapat memperbaiki
kelebihan
volume,
ketidakseimbangan
elektrolit,

N
o

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

3.

Gangguan perfusi jaringan


berhubungan
dengan
anemia ditandai dengan
konjungtiva
pasien
berwarna pink pucat,
mukosa bibir warna pink
pucat, akral teraba dingin,
hasil pemeriksaan lab
darah hb 7.2 g/dL, ht 22
%, eritrosit 2.78 juta/uL

4.

Resiko penurunan curah


jantung
berhubungan

PERENCANAAN
INTERVENSI

TUJUAN

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama 2x24
jam gangguan perfusi
jaringan membaik dengan
kriteria hasil:
Akral hangat
CRT < 2 detik
Tanda vital dalam batas
normal:
TD:110-120/70-80
mmHg
Nadi: 60-100 x/mnt
RR: 16-24 x/mnt
Suhu: 360C-37,50C
Klien tidak nampak pucat
Hasil
pemeriksaan
hematologi darah dalam
batas normal
Hemoglobin 12,016,05
g/dL
Hematokrit 35 47 %
Eritrosit 3,6 5,8 juta/uL
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24

1.

2.

3.

4.

5.

RASIONAL
asam/basa,
dan
untuk
menghilangkan toksin
Awasi pemeriksaan laboratorium 1. Mengidentifikasi defisiensi dan
darah Hb,Ht, eritrosit
acuan kebutuhan pengobatan serta
menunjukkan respon terhadap
Kolaborasi pemberian PRC
terapi
2. Memperbaiki
defisiensi
dan
meningkatkan jumlah sel pembawa
Awasi tanda vital, pengisian
oksigen
kapiler, warna
kulit/membran
3. Memberikan informasi tentang
mukosa
derajat/keadekuatan
perfusi
Awasi perubahan penurunan suhu
tubuh pasien, pertahankan suhu
jaringan
tubuh hangat
4. Vasokonstriksi
menurunkan
sirkulasi ke perifer. Kenyamanan
pasien/kebutuhan rasa hangat harus
seimbang dengan kebutuhan untuk
Dorong latihan ROM selama
menghindari rasa panas berlebihan
pasien bedrest
pencetus vasodilatasi
5. Meningkatkan sirkulasi darah ke
perifer

1. Berikan obat antiaritmia atau Ca 1. Untuk

membantu

menurunkan

N
o

DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN
dengan penurunan suplai jam,
tidak
terjadi
O2
penurunan curah jantung
/stabil, dengan kriteria
hasil :
- TTV dalam batas normal

PERENCANAAN
INTERVENSI
channel
bloker:
Amiodaron

RASIONAL
pompa jantung, mempertahankan

1x200mg PO

kontraktilitas

jantung

sehingga

pembuluh darah akan rileks dan


memperlambat denyut jantung.
2. Membantu mengencerkan dan

2. Berikan
obat
antikolesterol
TD:110-120/70-80
mencegah pembentukan trombus
mmHg
Heparin 2x5000 IU SC
Nadi: 60-100 x/mnt
baru yang dapat meningkatkan
RR: 16-24 x/mnt
risiko penurunan curah jantung.
Suhu: 360C-37,50C
3. Monitor tekanan darah dan awasi
3. Hipotensi ortostatik dapat terjadi
- Warna kulit normal.
adanya hipotensi ortostatik.
dengan aktifitas karena efek obat
- Tidak ada disritmia
- Tidak ada edema paru
(vasodilasi), perpindahan secara
dan perifer
diuretik atau pengaruh fungsi
- Tidak ada distensi vena 4. Monitor status pernafasan setiap
jugular.
jantung
jam,
dan
catat
adanya
dyspneu,
- Jumlah dan warna urine
4. Penurunan
curah
jantung
takipneu
(frekuensi
dan
irama
dalam batas normal.
mengakibatkan
penurunan
- Keseimbangan cairan
napas), jumlah bunyi dan irama
kekuatan nadi/ kelemahan dan
akumulatif 500 cc/ 24
jantung, nadi.
jam.
peningkatan pernafasan.
5. Monitor suhu, warna dan
AGD dalam batas normal
kelembaban kulit, sianosis serta
pH : 7,35 7,45
5. Mengetahui status fungsi vetrikel
saturasi O2 setiap jam.
PCO2: 35 45 mmHg
6. Pantau hasil EKG dan monitoring
dan perfusi jaringan perifer.
PO2 : 69 116 mmHg

N
o

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

TUJUAN
HCO3 : 22 25 mEq/L
T CO2: 22 29 mmol/L

PERENCANAAN
INTERVENSI
EKG.
7. Monitor intake dan output cairan
setiap jam serta catat karakteristik
urin.
8. Monitor

hasil

laboratorium,

seperti hematologi, AGD.

RASIONAL
6. Untuk melihat gambaran fungai
jantung, perbaikan infark.
7. Oliguria menunjukkan
penurunan
kelebihan

CO
cairan

adanya

sedangkan
dapat

menimbulkan edema.
8. Mengetahui
keseimbangan
elektrolit dan status oksigenasi
tubuh.

IV. CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Nama Pasien : Tn. M
No. Medrec : 1432861
No. Dx

Ruangan
Nama Mahasiswa

TANGGAL/JAM
06/ 03/ 2015

IMPLEMENTASI

15.00 16.00
17.00 18.00
19.00

Memposisikan pasien dengan meninggikan


kepala tempat tidur 30
Mengawasi status respirasi dan oksigenasi
Mencatat kelembapan inspirasi dan suhu
Mengawasi denyut jantung dan tekanan darah
Mencatat pemasukan dan pengeluaran cairan
Mengauskultasi suara nafas
Memberikan nutrisi personde susu 50cc dengan
bilas air 20 cc
Memberikan Amiodaron 200mg dihancurkan
dan dicampur dengan air 20 cc dan dibilas
dengan air 20cc
Mengukur nilai CVP
Melakukan nebulisasi dengan cairan NaCl
0,9% 3cc
Melakukan closed suction <10detik sambil
melihat saturasi oksigen pasien
Mengukur nilai CVP

: GICU
: Danita Suci Lestari
RESPON

PARAF

No. Dx

TANGGAL/JAM
20.00
21.00

IMPLEMENTASI

RESPON

PARAF

No. Dx

TANGGAL/JAM

IMPLEMENTASI

RESPON

PARAF

No. Dx

TANGGAL/JAM

IMPLEMENTASI

RESPON

PARAF

No. Dx

TANGGAL/JAM

IMPLEMENTASI

RESPON

PARAF

V. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Tn. M
No. Medrec : 1432861
TANGGAL/JAM

Ruangan
Nama Mahasiswa
SOAP

: GICU
: Danita Suci Lestari
PARAF

TANGGAL/JAM

SOAP

PARAF

TANGGAL/JAM

SOAP

PARAF

You might also like