ASMA

BAGIAN PULMONOLOGI RSU.Dr PIRNGADI MEDAN

MEI 2005

DEFINISI
GANGGUAN INFLAMASI KRONIK
SALURAN NAFAS YANG MELIBATKAN
BANYAK SEL DAN ELEMENNYA.
MENYEBABKAN PENINGKATAN
HIPERRESPONSIF JALAN NAFAS,
GEJALA EPISODIK YANG BERVARIASI
DAN SERING REVERSIBLE.

Patogenesis asma
(NHLBI/WHO 1995)

FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN

INFLAMASI

GEJALA
HIPERESPONSIF
JALAN NAFAS

OBSTRUKSI
JALAN NAFAS

PENCETUS

Pencetus

Inflamasi
()
(+)

Normal

Asma

Hiperresponsif Bronkus (-)

Hiperresponsif Bronkus (+)

Gejala (-)

Gejala (+)

EPIDEMIOLOGI

PENYAKIT PARU KRONIS YANG

SERING DIJUMPAI DISELURUH
DUNIA ( AS 14-15 JUTA JIWA )
MERUPAKAN PENYEBAB KEMATIAN
KE-4 DI INDONESIA
PREVALENSI DI INDONESIA
SEBESAR 13/1000
PREVALENSI MENINGKAT PADA
ANAK-ANAK

DIAGNOSIS

GEJALA OBSTRUKSI JALAN NAFAS YANG

EPISODIK

REVERSIBEL

RIWAYAT KELUARGA

RESPON TERHADAP PEMBERIAN

BRONKODILATOR
SPIROMETRI ( RASIO VEP1 / KVP <75%
ATAU VEP1 <80% NILAI PREDIKSI

Peak flow meter

Pemeriksaan
Objektif

600-700 (

300

normal )

MEDIKASI

Perubahan
paradigma asma
Mengontrol
Gejala

Mengontrol
Penyakit

Eksaserbasi

Awal pengobatan

Kondisi stabil

Medikasi Asma

Pengontrol

Anti Inflamasi

Steroid inhalasi
: Budesonid
Kortikosteroid sistemik :
Prednisolon

Pelega

Bronkodilator
Agonis beta-2
Antikolinergik
bromide
Metilsantin

: Salbutamol
: Ipratropium
: Teofilin

Petunjuk untuk Terapi Asma:

Trend Dahulu dan Sekarang
Intermitten

Persisten
Ringan

Persisten
sedang

Persisten
Berat

Agonis beta-2 kerja

singkat
GINA 1998
(diadopsi)
Sekarang

KSI

KSI+b-2 agonis kerja lama

B-2 agonis kerja lama + KSI

Medikasi asma

Medikasi kontrol jangka

panjang
Kombinasi kortikosteroid
inhalasi dengan agonis beta-2
kerja lama :

1.

2.

Symbicort ( Budesonid dengan

Formeterol fumarat )
Seretide ( Flutikason Propionat dan
Salmeterol )

Pola Hidup Sehat

Kebugaran fisis
Melalui Senam Asma Indonesia
(SAI)
Stop Merokok
Lingkungan kerja yang nyaman