You are on page 1of 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makan ialah kebutuhan mutlak kita sebagai makhluk hidup. Makanan merupakan
kebutuhan primer kita. Makanan yang kita makan akan berubah menjadi sumber tenaga
kita sehingga kita dapat beraktivitas seperti biasa.
Hampir seluruh masyarakat Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai makanan
sehari-hari, kecuali masyarakat Indonesia bagian timur yang mayoritas mengkonsumsi
gandum sehari-hari.
Di abad 21 ini, banyak diproduksi pengganti makanan berat seperti mie , bubur
dan lain sebagainya. Mie instan adalah makanan yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat Indonesia maupun luar negeri. Mie adalah adonan tipis dan panjang yang
telah digulung, dikeringkan, dan dimasak dalam air mendidih. Sudah banyak sekali
perusahaan yang memproduksi mie instan dalam berbagai macam variasi. Baik rasa
maupun cara memasaknya. Ada rasa kari ayam, soto, dan ada yang perlu direbus di
dalam panci, ataupun langsung di dalam wadah

produk itu sendiri untuk

mengkonsumsinya.
Mie instan sering dikonsumsi karena lebih efektif dibandingkan memasak nasi
dan memasak lauk pauk. Rasa yang ditimbulkan pun gurih, tidak heran jika mie instan
dijadikan seperti makanan pokok sehari-sehari.
Pernahkah anda berpikir bahwa mie yang merupakan makanan instan yang
disukai banyak orang tersebut dapat membawa dampak buruk terhadap kesehatan?
Banyak orang telah merasakan dampaknya. Contohnya tidak sedikit orang melakukan
operasi pada ususnya karena sering mengkonsumsi mie . Tahukah anda penyebabnya?
Dari masalah inilah, dibutuhkan suatu inovasi baru dalam meningkatkan kualitas
mie

menjadi mie

yang sehat dan enak dikonsumsi dengan memasukkan sayuran

menjadi salah satu komposisinya.

1.2 Masalah
a) Bagaimana cara meningkatkan kualitas makanan dengan memasukkan sayuran
menjadi komposisi dalam pembuatan mie ?

b) Apakah perbedaan warna, rasa, dan kandungan yang ditimbulkan pada mie
sayuran dan mie instan?
1.3 Tujuan
a) Meningkatkan kualitas makanan dengan membuat mie yang sehat dikonsumsi.
b) Memberikan variasi yang berbeda terhadap mie .
1.4 Manfaat
Masyarakat dapat;
a) Mengetahui manfaat dari mengkonsumsi mie yang dicampur sari-sari sayuran.
b) Mengetahui efek positif dan negatif dari mie sayuran.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Mie Instan
Mie atau mie adalah adonan tipis dan panjang yang telah digulung, dikeringkan,
dan dimasak dalam air mendidih. Istilah ini juga merujuk kepada mie kering yang harus
2

dimasak kembali dengan dicelupkan dalam air. Orang Italia, Tionghoa, dan Arab telah
mengklaim bangsa mereka sebagai pencipta mi, meskipun tulisan tertua mengenai mie
berasal dari Dinasti Han Timur, antara tahun 25 dan 220 Masehi. Pada Oktober 2005,
mie tertua yang diperkirakan berusia 4.000 tahun ditemukan di Qinghai, Tiongkok.
Mie adalah nama generik. Orang Eropa menyebut pasta (dari bahasa Italia) secara
generik, dan noodle (bahasa Inggris) untuk pasta yang berbentuk memanjang. Namun
begitu, di Eropa bahan baku mie biasanya dari jenis-jenis gandum, sementara
di Asia bahan baku mie lebih bervariasi. Di Asia sendiri, pasta yang dibuat selalu
berbentuk memanjang. Berbagai bentuk mie dapat ditemukan di berbagai tempat.
Perbedaan mie terjadi karena campuran bahan, asal-usul tepung sebagai bahan baku,
serta teknik pengolahan. Berikut ini adalah jenis-jenis mie (dan makanan dari mi) yang
cukup dikenal;
1. Bihun merupakan mie asal Tiongkok, dibuat dari bahan baku tepung beras
2. Dangmyeon merupakan mie Korea, dari tepung ubi jalar
3. Fettuccine merupakan mie asal Italia, mirip spageti, pipih dan lebih halus
daripada linguine
4. Ifu mie merupakan mie asal Tiongkok, tepung terigu (gandum)
5. Kwetiau -- mie asal Tiongkok, tepung beras
6. Linguine -- mie asal Italia mirip spageti, pipih dan lebih halus
7. Makaroni -- mie asal Italia, dipotong pendek-pendek, melengkung dan
berlubang di tengahnya
8. Memil guksu -- mie Korea, dari buckwheat, sama dengan soba
9. Mie Cina -- mie asal Tiongkok, tepung terigu
10. Misoa -- mie asal Tiongkok, terbuat dari tepung terigu
11. Mie instan

12. Mie sagu, tepung sagu


13. Olchaengi

guksu --

mie

Korea

dari tepung

jagung,

berasal

dari

provinsi Gangwon-do di Korea Selatan


14. Ramen -- mie kuah dari Jepang
15. Reshteh -- mie telur segar asal Timur Tengah
16. Soba -- mie kecoklatan dari Jepang, dari tepung buckwheat
17. Somyeon - mie Korea dari tepung gandum yang sangat tipis, mirip
dengan smen
18. Soun -- mie asal Tiongkok, dari tepung kacang hijau
19. Spageti -- mie asal Italia
20. Sptzle -- mie asal selatan Jerman dengan kuning telur
21. Udon -- mie asal Jepang, tepung terigu
22. Wai Wai -- mie asal India
23. Bakmie Pundong/mie jawa -- mie asal jawa, Indonesia, dari tepung ketela
pohon
Jenis-Jenis Mie Berdasarkan Bahan
1. Tepung
a. Chka men ( ): Versi Jepang dari "mie China", digunakan
untuk kata ramen, chanpon, dan yakisoba
b. Lamian ( ): Mie China yang dalam pembuatannya dilakukan
dengan menarik mie dengan tangan

c. Mee pok ( ): Mie China berwarna kuning, populer di Asia


Tenggara
d. Nokedli: Mie Hungaria
e. Pasta: Setidaknya 350 varian digunakan pada kuliner Italia
f.

Smen (): Mie Jepang yang sangat tipis

g. Sptzle: Mie yang berasar dari Swabia, Jerman yang terbuat dari
tepung dan telur
h. Udon (): Mie Jepang yang tebal
i.

Erite: mie Turki berwarna kuning atau kemerahan

2. Nasi
a. Mie tipis atau tebal, yang dikenal dengan nama h fn atau ho
fun (), kway teow atau sen yai (
)
b. Nasi vermicelli: nasi mie tipis, yang dikenal dengan nama mfn (
) atau bee hoon or sen mee (
)
c. Idiyaappam adalah nasi mie India

2.2 Dampak Buruk Terlalu Seringnya Mengkonsumsi Mie Instan


Mie yang beredar di masyarakat saat ini, terutama mie basah, ditemukan
mengandung formalin. Maraknya penggunaan formalin pada bahan makanan
merupakan berita yang menghebohkan pada penghujung tahun 2005 dan awal tahun
2006.

Jika formalin terhirup, akan menyebabkan paparan akut berupa pusing kepala,
rasa terbakar, dan keluar air mata. Pada dosis yang tinggi, dapat menyebabkan
kematian. Formalin juga menyebabkan tekstur mie kenyal dan liat. Mie basah yang
tanpa penambahan formalin pada penyimpanan suhu kamar akan berbau dan berlendir
yang merupakan tanda kerusakan setelah satu hari diproduksi. Dengan penggunaan
formalin, mie basah akan tahan 5 hari.
Cemaran formalin pada mie menyebabkan makanan in tidak sehat lagi. Selain
tanpa mengandung formalin dan bahan tambahan makanan yang melebihi dosis yang
dianjurkan oleh Badan POM, mie yang sehat untuk dikonsumsi juga mengandung
seluruh zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Padahal, sebagian besar kandungan mie
adalah karbohidrat.
2.3 Sayuran
a. Pengertian
Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya
mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah
diolah secara minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayursayuran atau sayur-mayur. Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa
dimasak sebelumnya, sementara yang lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan
cara direbus, dikukus atau diuapkan, digoreng (agak jarang), atau disangrai. Sayuran
berbentuk daun yang dimakan mentah disebut sebagai lalapan.
b. Etimologi dan penjelasan istilah
"Sayuran" merupakan bentuk turunan dari kata "sayur", komponen pendamping nasi
(atau pangan pokok lainnya) yang berkuah cair atau agak kental. "Sayuran" adalah
segala sesuatu yang berasal dari tumbuhan (termasuk jamur) yang ikut dimasak
bersama sayur tersebut; dengan pengungkapan lain: segala sesuatu yang dapat atau
layak disayur. Apabila dimakan secara segar bagian tumbuhan itu biasanya disebut
lalapan.
Istilah "sayuran" tidak bersifat ilmiah. Kebanyakan sayuran adalah bagian vegetatif
dari tumbuhan, terutama daun (juga beserta tangkainya). Beberapa sayuran adalah
bagian tumbuhan yang tertutup tanah, seperti wortel, kentang, dan lobak. Terdapat
pula sayuran yang berasal dari organ generatif, seperti bunga (misalnya kecombrang
dan turi), buah (misalnya terong dan kapri), dan biji (misalnya buncis dan kacang
merah). Bagian tumbuhan lainnya yang juga dianggap sayuran adalah tongkol

jagung. Meskipun bukan tumbuhan, bagian jamur dapat dimakan juga digolongkan
sebagai sayuran.
Walaupun berkadar air tinggi, buah-buahan tidak dianggap sayur-sayuran karena
biasanya dikonsumsi karena rasanya yang manis dan tidak cocok untuk disayur.
Beberapa sayuran dapat pula menjadi bagian dari sumber pengobatan, bumbu masak,
atau rempah-rempah.
c. Pigmen Warna
Warna hijau yang ada pada daun sayuran berasal dari adanya pigmen klorofil (zat
hijau daun). Klorofil ini dipengaruhi oleh pH (keasaman) dan berubah warna menjadi
hijau olive dalam kondisi asam, dan berubah menjadi hijau cerah dalam kondisi basa.
Sejumlah asam tadi dikeluarkan dari batang sayuran dalam proses memasak,
khususnya bila dimasak tanpa penutup.
Warna kuning/oranye yang ada pada buah-buahan berasal dari zat yang bernama
karotenoid. Dimana zat ini juga dipengaruhi oleh proses memasak yang normal atau
perubahan pH (zat asam).
Warna merah/biru pada beberapa buah dan sayuran (contoh: kubis merah dan buah
blackberry) adalah karen zat anthocyanin, yang mana zat ini sensitif terhadap
perubahan pH. Ketika pH dalam keadaan netral, pigmen berwarna ungu, ketika
terdapat asam, menjadi merah, dalam kondisi basa, menjadi biru. Pigmen ini sangat
larut dalam air.
2.4 Manfaat Sayuran bagi Kesehatan
Sayuran yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah bayam. Bayam
mengandung ;
a. Protein
Protein berguna untuk;
1) Sumber energi
2) Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
3) Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
4) Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
5) Sebagai cadangan makanan
b. Lemak
Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi
manusia, yaitu:
1) Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
2) Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran
sel yang

berkaitan

dengan karbohidrat dan protein demi

menjalankan

aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.

3) Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada


prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
4) Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses
biologis
5) Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
c. Karbohidrat
1) Sebagai bahan bakar dan nutrisi
2) Sebagai cadangan energi
3) Sebagai materi pembangun
d. Zat besi
Dalam tubuh manusia zat besi memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu
untuk

mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Untuk

mengangkut

oksigen, zat besi harus bergabung dengan protein membentuk hemoglobin di


dalam sel darah merah.
e. Vitamin A
Vitamin A berperan untuk;
1) Berperan dalam membantu indera penglihatan
2) Berperan dalam membantu sistem imun
f. Vitamin C
1) Berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam
kesadaran
2) Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di
seluruh tubuh.

BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam
hal ini, dilakukan praktek guna memandingkan mie instan dan mie sayuran. Praktek
yang dilakukan memerlukan bahan-bahan yang sebagian juga dapat ditemukan dalam
bahan pembuatan mie instan. Namun, ada beberapa bahan mie instan yang tidak
dimasukkan. Bahan-bahan tersebut akan diperjelas pada bagian 2.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam melakukan eksperimen ini adalah;
1. Blender atau tumbuk
2. Alat penyaring
3. Alat penggiling adonan
4. Alat pemotong adonan mie
Bahan yang digunakan untuk membuat mie sayuran adalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tepung terigu protein tinggi........................................................1.000 g


Garam dapur.....................................................................................10 g
Telur.......................................................................200 g (5 buah telur)
Air.................................................................................................150 cc
Soda kue.............................................................................................8 g
Daun bayam hijau...........................................................................200 g

3.3 Cara Pembuatan


Cara membuat mie sayuran ini dapat dilihat pada tahap-tahap berikut;
1. Pilih daun bayam yang segar dan tidak busuk
2. Cuci daun bayam dengan air bersih
3. Hancurkan daun bayam dengan blender atau tumbuk
4. Tambahkan air ke dalam hancuran bayam sebanyak 100 cc, lalu peras dan
saring
5. Tambahkan telur, daun bayam, dan air yang mengandung soda kue dan garam
ke dalam tepung terigu, lalu aduk sampai tercampur merata

6. Aduk kembali campuran sampai terbentuk adonan yang homogen dan agak
pera
7. Giling adonan menjadi lembaran. Lakukan penggilingan sebanyak 3-4 kali
sampai diperoleh lembaran homogen yang tipis dengan ketebalan sekitar 1,5
mm
8. Biarkan lembaran adonan selama 15 menit
9. Potong lembaran mie sampai terbentuk potongan mi, lalu taburi tepung
tapioka
10. Apabila ingin mie disajikan, rebus mie seperti merebus mie instan biasa.
Tambahkan bumbu-bumbu sesuai selera, seperti kecap, sambal, atau bawang.
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama 3 jam yaitu mulai tanggal 15 September 2012.
Praktek dilakukan di lokasi tempat tinggal penulis.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi. Dalam penelitian ini,
dilakukan pengamatan mengenai perbedaan dan perbandingan mie instan dan mie
sayuran. Mie

instan yang mudah dibuat, sehingga tidak mempersulit kegiatan

perbandingan, karena hal yang sulit satu-satunya hanya dalam membuat mie sayuran.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini adalah analisis kualitatif. Analisis ini meliputi
hal-hal mengenai perbandingan antara mie instan dan mie sayuran.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Prosedur Penelitian
1) Pilih daun bayam yang segar dan tidak busuk
2) Cuci daun bayam dengan air bersih
10

3) Hancurkan daun bayam dengan blender atau tumbuk


4) Tambahkan air ke dalam hancuran bayam sebanyak 100 cc, lalu peras dan saring

5) Tambahkan telur, daun bayam, dan air yang mengandung soda kue dan garam ke
dalam tepung terigu, lalu aduk sampai tercampur merata

11

6) Aduk kembali campuran sampai terbentuk adonan yang homogen dan agak pera

7) Giling adonan menjadi lembaran. Lakukan penggilingan sebanyak 3-4 kali


sampai diperoleh lembaran homogen yang tipis dengan ketebalan sekitar 1,5 mm

8) Biarkan lembaran adonan selama 15 menit


9) Potong lembaran mie sampai terbentuk potongan mi, lalu taburi tepung tapioka

12

10)

Apabila ingin mie disajikan, rebus mie seperti merebus mie instan

biasa. Tambahkan bumbu-bumbu sesuai selera, seperti kecap, sambal, atau


bawang.

4.2 Hasil Penelitian


Setelah dilakukan percobaan dalam pemubuatan mie sayuran, terdapat banyak
perbedaan. Antara lain;
a. Warna
Antara mie sayuran dan mie instan sudah pasti terdapat perbedaan warna.
Untuk mie sayuran warna yang terlihat adalah warna hijau. Sedangkan untuk
mie instan, warna yang muncul adalah warna kuning keemasan.

b. Rasa
Rasa yang dihasilkan keduanya berbeda, sebelum maunpun sesudah kedua
mie tersebut disajikan dengan bentuk penyajian mie yang berbeda.
c. Kandungan

13

Kandungan antara mie instan dan mie sayuran sama karena pada dasarnya
bahan pembuat kedua mie yang berbeda itu sama. Namun, kandungan dari
dua jenis mie tersebut berbeda.
4.3 Pembahasan
a. Warna
Setelah dilakukan percobaan, warna yang dihasilkan oleh mie

sayuran

berbeda dengan mie instan pada umumnya. Ini sudah jelas disebabkan karena
bahan pokok dari kedua mie berbeda. Bahan yang digunakan untuk membuat
mie memang pada dasarnya sama, namun untuk mie sayuran, sayuran yang
digunakan untuk membuat mie membuat mie menjadi warna hijau pada
akhir dari eksperimen. Untuk mie instan, yang digunakan untuk memberi
warna adalah warna kuning keemasan buatan. Untuk itu, pada hasil akhir
eksperimen, kedua mie memiliki perbedaan warna.
b. Rasa
Rasa yang dihasilkan oleh kedua jenis mie ini sudah jelas berbeda. Rasa mie
sayuran yang dalam hal ini diambil bayam, cenderung akan menghasilkan
rasa yang sama saat kita mengkonsumsi sayuran. Untuk mie instan, sebelum
mie instan dicampur dengan bumbu pelengkap, akan menghasilkan rasa yang
hambar. Inilah salah satu perbedaan mie sayuran dan mie instan
c. Kandungan
Bahan dasar yang sama dalam pembuatan mie instan dan mie sayuran
membuat mie instan dan mie sayuran memiliki bentuk yang sama. Namun,
ada beberapa bahan tambahan yang akhirnya, membuat kedua mie tersebut
memiliki warna, struktur, mie
berbeda dari kedua mie

mudah hancur atau tidak, dan yang pasti

tersebut adalah kandungan. Mie

instan hanya

mengandung karbohidrat dan protein yang tinggi. Sedangkan mineral dan


vitamin sangat sedikit. Berbeda dengan mie
pembuatannya, adonan mie

sayuran yang pada proses

ditambah sayuran yang telah dihancurkan.

Hingga pada hasil akhirnya, mie sayuran memiliki kandungan vitamin dan
mineral yang tinggi karena berasal dari sayuran.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

14

5.1 Kesimpulan
Dari akhir eksperimen, dapat dilihat bahwa mie instan dan mie sayuran memiliki
perbedaan walaupun bahan dasar untuk membuat kedua jenis mie tersebut sama. Dapat
disimpulkan bahwa;
a. Mie instan telah biasa dikonsumsi oleh masyarakat, dan pada beberapa waktu
terakhir, mie instan dominan menjadi makanan pengganti nasi. Hal ini dapat
menyebabkan akan datangnya masalah kesehatan terhadap konsumen mie
tersebut. Mie sayuran yang mengandung mineral dan vitamin yang tinggi
dapat menjadi solusi terbaik untuk konsumen sehari-hari mie .
b. Sayuran yang kaya vitamin dan mineral dapat ditambahkan ke dalam proses
pembuatan mie , sehingga masyarakat tidak bosan dengan penyajian sayuran
yang begitu-begitu saja. Seperti sayur asam, sayur lode, dan bentuk penyajian
sayur lainnya.
c. Kualitas makanan, terkhusus pada mie dapat meningkat apabila ditambahkan
sayuran. Karena, mie instan yang awalnya hanya kaya akan karbohidrat dan
protein, apabila telah ditambah sayuran pada proses pembuatan, makan mie
akan kaya karbohidrat, protein, serta minetal dan vitamin.
5.2 Saran
Saran yang dapat diajukan dalam pembuatan mie hijau dengan media daun bayam
ini adalah;
a. Tidak hanya sayuran hijau yang dapat ditambahkan pada proses pembuatan
mie , tetapi jenis sayuran atau hewan lain, seperti wortel, cumi-cumi, ikan
lele, dan lain sebagainya yang memiliki kandungan vitamin, mineral, serta
protein tinggi.
b. Mie sayuran atau mie lain yang kaya vitamin dan mineral juga dapat
dijadikan menjadi peluang bisnis, karena mie tersebut yang jarang ditemui.
Jadi, apabila sebagian masyarakat ingin memiliki peluang bisnis dari mie ,
maka membuat mie

yang kaya vitamin dan mineral dapat menjadi

solusinya.

15

DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2012,Karbohidrat,(online),(http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat,diakses
17Desember2012).
Anonim, 2012,Lemak, (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak, diakses 17
Desember2012).
Anonim,2012,MieInstan,(online),(http://id.wikipedia.org/wiki/Mi_instan,diakses3
Oktober2012).
Anonim, 2012,Protein, (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Protein, diakses 17
Desember2012).
Anonim, 2012,Sayuran, (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Sayuran, diakses 9
Oktober2012).
Anonim,2012,VitaminA,(online),(http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_A,diakses17
Desember2012).
Anonim,2012,VitaminC,(online),(http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_C,diakses17
Desember2012).
Anonim, 2012,Zat Besi, (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Zat_besi, diakses 17
Desember2012).
Bahari, Hamid. 2011. Segudang Khasiat Ragam Tanaman Ajaib. Jogjakarta:
FlashBooks
Suyanti. 2011. Membuat Mie Sehat Cetakan IV. Jakarta: Penebar Swadaya

16

LAMPIRAN

17

You might also like