You are on page 1of 22

PENDIDIKAN

SEUMUR HIDUP
(PSH)
PSIK FIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA

A. BATASAN PSH
Pendidikan seumur hidup (PSH) adalah
sebuah sistem konsep-konsep pendidikan
yang menerangkan keseluruhan
peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam
keseluruhan kehidupan manusia
(Mudyahardjo, 2001: 169)
2

PSH meliputi seluruh proses pendidikan


baik pendidikan formal, non formal maupun
informal.
Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur,

bertingkat, berjenjang, dimulai dengan sekolah dasar sampai


dengan perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya;
termasuk didalamnya adalah kegiatan studi yang berorientasi
akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan
profesional yang dilaksanakan dalam waktu yang terus
menerus.
Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan terorganisasi dan

sistematis diluar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan


secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan
yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta
didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya.
3

Pendidikan informal adalah proses yang

berlangsung sepanjang usia sehingga setiap


orang memperoleh nilai, sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang bersumber dari
pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh
lingkungan termasuk didalamnya adalah
pengaruh kehidupan keluarga, hubungan
dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan
permainan, pasar, perpustakaan, dan media
masa

HADITS DALAM PENDIDIKAN


SEPANJANG HAYAT
Menurut Abd Al-Barr : mencari ilmu pengetahuan

adalah kewajiban seorang Muslim, kewajiban


mencari ilmu seharusnya dipahami sepanjang
hayat
Menurut Al-Tabrani, Abu Naim dan Ibn Abd Al-Barr
:Tdk ada makna bagi hari yg dilalui sekiranya tdk
berlaku penambahan ilmu yg sifatnya boleh
menambah ketaqwaan
Hadits Rasulullah : Tuntutlah ilmu mulai dari
buaian smp ke liang lahat
5

B. KARAKTERISTIK PSH
1. HIDUP, SEUMUR HIDUP, dan
PENDIDIKAN merupakan tiga konsep
pokok yang menentukan lingkup dan
makna pendidikan seumur hidup.
2.Pendidikan tidaklah selesai setelah
berakhirnya masa sekolah, tetapi
merupakan sebuah proses yang
berlangsung sepanjang hidup.
6

3.Pendidikan seumur hidup tidak


diartikan sebagai pendidikan orang
dewasa, tetapi mencakup dan
memadukan semua tahap
pendidikan (pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pend. tinggi) dan jenis
pendidikan.
7

KARAKTERISTIK PSH
(lanjutan)
4.Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola
pendidikan formal maupun pola-pola pendidikan non
formal, baik kegiatan-kegiatan belajar terencana
maupun kegiatan-kegiatan belajar insidental.
5.Keluarga memainkan peranan utama, peranan dasar
dalam memulai pendidikan seumur hidup.
6.Masyarakat juga memainkan suatu peranan yang
penting dalam sistem pendidikan seumur hidup.
7.Pendidikan seumur hidup menghendaki keterpaduan
dimensi vertikal dan dimensi horizontal dari
pendidikan.
8

KARAKTERISTIK PSH
(lanjutan)
8. Bertentangan dengan bentuk pendidikan
yang bersifat elitis, pendidikan seumur hidup
bersifat universal.
9. Pendidikan seumur hidup ditandai oleh
adanya kelenturan dan peragaman dalam isi
bahan, alat-alat , teknik, dan waktu belajar .
10. Pendidikan seumur hidup mengandung
fungsi-fungsi adaptif dan inovatif bagi
individu dan masyarakat.

KARAKTARISTIK PSH
(lanjutan)
11.

Tujuan akhir pendidikan adalah


mempertahankan dan meningkatkan
kualitas hidup.

12.

Ada tiga prasyarat utama bagi


pendidikan seumur hidup, yaitu :
kesempatan, motivasi, & edukabilitas.

10

13. Pendidikan seumur hidup adalah


sebuah prinsip pengorganisasian
semua pendidikan.
14. Pada tingkat operasional,
pendidikan seumur hidup
membentuk sebuah sistem
keseluruhan dari semua pendidikan.

11

C. LATAR BELAKANG PERLUNYA PSH


1. Keterbatasan Kemampuan Pendidikan
Sekolah
a. Banyak lulusan yg tak terserap dalam
dunia kerja.
b. Daya serap rata-rata lulusan sekolah
masih rendah
c. Pelaksanaan pendidikan sekolah tidak
efisien sehingga terjadi penghamburan
pendidikan (educational wastage), seperti
terjadinya putus sekolah.
12

2. Perubahan masyarakat dan

peranan-peranan sosial.
3. Pendayagunaan sumber-sumber
yang belum optimal.
4. Perkembangan pendidikan luar
sekolah yang sangat pesat.

13

D. PSH dalam Berbagai Perspektif


1. Tinjauan Ideologis
Pendidikan seumur hidup atau lifelong

education akan memungkingkan


seseorang mengembangkan potensipotensinya sesuai dengan kebutuhan
hidupnya, sebab pada dasarnya semua
manusia dilahirkan ke dunia
mempunyai hak sama, khususnya
untuk mendapatkan pendidikan dan
peningkatan pengetahuan dan
keterampilannya (skill).
14

2. Tinjauan Ekonomis
Pendidikan seumur hidup dalam konteks ini

memungkingkan seseorang untuk :


a. Meningkatkan produktifitasnya
b. Memelihara dan mengembangkan sumbersumber daya dimilikinya
c. Memungkinkan hidup dalam lingkungan
yang lebih sehat dan menyenangkan
d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan
mendidik anak-anaknya secara tepat,
sehingga pendidikan keluarga menjadi
sangat penting dan besar artinya.
15

3. Tinjauan Sosiologis
Pada umumnya di negara-negara sedang

berkembang ditemukan masih banyaknya


para orang tua yang kurang menyadari akan
pentingnya pendidikan formal bagi anakanaknya. Oleh karena itu, banyak anak-anak
mereka yang kurang mendapatkan
pendidikan formal, putus sekolah atau tidak
bersekolah sama sekali. Dengan demikian
pendidikan seumur hidup kepada orang akan
merupakan solusi dari masalah tersebut.
16

4. Tujuan Filosofis
Di negara demokrasi, menginginkan
seluruh rakyat menyadari pentingnya hak
memilih dan memahami fungsi pemerintah,
DPR, MPR dan sebagainya.
5. Tinjauan Teknologis
Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya
dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk yang
dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali para
pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut
selalu memperbaharui pengetahuan dan
keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara
maju.
17

6. Tinjauan Psikologis dan


Paedagogis
Perkembangan IPTEK sangat pesat

mempunyai dampak dan pengaruh besar


terhadap berbagai konsep, teknik dan
metode pendidikan. Disamping itu,
perkembangan tersebut juga makin luas,
dalam dan kompleks, yang menyebabkan
ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi
diajarkan seluruhnya kepada anak didik di
sekolah.
18

E. IMPLIKASI KONSEP PSH BAGI


PENDIDIKAN SEKOLAH
1. Fungsi dan tujuan sekolah
a. Pendidikan sekolah merupakan salah
satu tangga dari keseluruhan proses
pendidikan yang berlangsung seumur
hidup.
b. Pendidikan sekolah adalah pendidikan
untuk mengembangkan semua aspek
kepribadian, baik kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
19

IMPLIKASI KONSEP PSH BAGI PENDIDIKAN SEKOLAH


(lanjutan)

c. Pendidikan sekolah merupakan suatu sistem


terbuka.
d. Pendidikan sekolah memberikan pengalaman
belajar yang memungkinkan peserta didik dapat
menggunakan hasil belajarnya untuk belajar sendiri
(self-learning) dan membina diri sendiri
(selfdirection).
e. Pendidikan sekolah hendaknya dapat membuat
peserta didik : 1) menyadari perlunya belajar seumur
hidup, 2) meningkatkan
kemampuan belajar
(educability), memadukan pengalaman belajar di
sekolah dan di luar sekolah
20

. IMPLIKASI KONSEP PSH BAGI PEND


SEKOLAH (lanjutan)
2. Program pendidikan sekolah
a. Kegiatan pend. terdiri atas kegiatan
intra kurikuler dan ekstra kurikuler.
b. Kegiatan sekolah makin tertuju dan
mengutamakan kegiatan belajar sendiri
dan mebina diri sendiri.
c. Proses pendidikan atau kegiatan
belajar-pembelajaran melalui berbagai
pengalaman.
21

Terima Kasih atas


Perhatian Anda

22

You might also like