Professional Documents
Culture Documents
memiliki fungsi antara lain sebagai sawar darah retina, menghindarkan radikal bebas, dan
menyerap sebagian cahaya yang masuk sehingga cahaya yang dipersepsikan lebih jelas. RPE
dan lapisan fotosensitif pada retina berasal dari 2 struktur yang berbeda pada proses
embriogenesis, sehingga kedua bagian ini mudah terlepas.2
Suplai darah pada retina berasal dari arteri retina sentralis, terutama untuk 2/3 bagian
dalam retina. Selain dari arteri tersebut, nutrisi dan oksigen untuk 1/3 bagian luar retina
didapatkan melalui difusi pembuluh darah yang ada di lapisan koroid. Fovea mendapatkan
nutrisi dan oksigen dari koroid sehingga apabila terjadi ablasio retina pada fovea, kerusakan
yang terjadi tidak dapat diperbaiki.1,3
1.2 Fisiologi
Di dalam retina terdapat lapisan yang mengandung sel batang dan sel kerucut sebagai
fotoreseptor. Sel batang berfungsi menerima rangsang cahaya hitam dan putih, sedangkan sel
kerucut menerima rangsang cahaya berwarna. Kedua sel ini dapat menerima dan meneruskan
rangsang cahaya karena memiliki pigmen rodopsin pada sel batang dan fotopsin pada sel
kerucut. Pigmen tersebut terletak pada segmen luar sel batang dan sel kerucut.3
Saat cahaya diterima oleh mata dan lalu diteruskan sampai ke retina, rodopsin pada sel
batang akan berubah secara berturut-turut menjadi batorodopsin, lumirodopsin, metarodopsin
I, metarodopsin II, dan selanjutnya terurai menjadi skotopsin dan all-trans-retinal.
Metarodopsin II merupakan rodopsin yang telah teraktivasi dan selanjutnya akan mengaktifkan
transdusin yang terletak pada membran sel batang. Aktifnya transdusin ini menyebabkan
aktivasi enzim fosfodiesterase sehingga terjadi pemecahan molekul cGMP yang seharusnya
berikatan dengan kanal natrium. Molekul cGMP yang berikatan dengan kanal natrium tersebut
menyebabkan kanal natrium terbuka. Apabila cGMP tidak lagi berikatan dengan kanal natrium,
kanal natrium akan tertutup sehingga keadaan di dalam sel batang menjadi negatif dan
terjadilah hiperpolarisasi. Sementara pada keadaan gelap, rangkaian peristiwa tersebut tidak
terjadi dan sel batang mengalami depolarisasi dengan melepas neurotransmiter glutamat.2,3
Fotopsin pada sel kerucut memiliki mekanisme yang tidak jauh berbeda jika
dibandingkan rodopsin pada sel batang. Terdapat 3 jenis sel kerucut, yaitu sel kerucut yang
memiliki fotopsin yang peka akan rangsang cahaya merah, hijau, dan biru. Rangsang cahaya
dengan perbedaan warna tersebut diteruskan karena adanya perbedaan panjang gelombang
cahaya. Manusia dapat melihat warna lain selain merah, hijau, dan biru disebabkan oleh
panjang gelombang cahaya tersebut dapat ditangkap oleh beberapa jenis sel kerucut.3
Setelah cahaya diterima pada sel kerucut dan sel batang, impuls saraf diteruskan ke sel
bipolar dan sel horizontal. Sel horizontal selanjutnya meneruskan ke sel bipolar lainnya. Sel
bipolar meneruskan impuls ke sel amakrin dan sel ganglion, hingga selanjutnya sel ganglion
menghantarkan impuls sampai ke saraf optik menuju otak. Berbeda dengan sel-sel saraf pada
umumnya yang bekerja dengan mekanisme potensial aksi, sel-sel saraf pada mata dapat
diteruskan karena adanya konduksi aliran listrik secara langsung, kecuali pada sel ganglion.
Selain berfungsi dalam meneruskan rangsang cahaya ke saraf optik, sel ganglion juga
merupakan fotoreseptor karena mengandung 11-cis retinal dan melanopsin yang berperan
penting dalam pengaturan irama sirkadian tubuh.2,3