Professional Documents
Culture Documents
SUMATERA UTARA
DINAS BINA MARGA
PENYEDIA JASA :
PT. ANUGRAH MUARA SEJATI
PT. KARYA MURNI PERKASA
PT. ARTY MANGGALYA
LAPORAN BULANAN
Halaman Judul
Surat Peghantar (Ditujukan Kepada KPA)
Daftar Isi
Ringkasan Laporan Utama (Executive Summary)
BAB - I. PENDAHULUAN
1.1 a. Umum
b. Latar Belakang Proyek
1.2 Data Proyek
1.3 Sket Melintang Jalan (typical) atau Sket Melintang dan
Memanjang Jembatan
LAMPIRAN
- Photo dokumentasi
BAB I
PENDAHULUA
N
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 a. Umum
Proyek ini berada di Propinsi Sumatera Utara di daerah Kabupaten SERGAI dan
SIMALUNGUN.
Kontrak :
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Sumatera Utara adalah perangkat dari
didalamnya terdapat Dinas Pekerjaan Umum Marga Bina yang bertanggung jawab
atas pengembangan dan pemeliharaan seluruh ruas jalan yang ada,baik jalan Propinsi
tempat di Kabupaten Sergai dan Simalungun merupakan salah satu alasan untuk
KUASA PENGGUNA ANGGARAN / KPA : UPRPJJ MEDAN DINAS BINA MARGA PROPINSI
SUMATERA UTARA
NAMA KPA : Ir.TOBRANI,MM
NIP. : 19602221992031003
NAMA PAKET / KEGIATAN : PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PERBAUNGAN –
ANTAI CERMIN
NOMOR RUAS : --
KUASA PENGGUNA ANGGARAN / KPA : UPRJJ KABAN JAHE DINAS BINA MARGA PROPINSI
SUMATERA UTARA
NAMA KPA : Ir.H.SYAHBUDI SIREGAR.MM
NIP. : 196408201991111001
NAMA PAKET / KEGIATAN : PEMELIHARAAN BERKALA TANJUNG KASAU-
BDR.MASILAM-PERDAGANGAN
NOMOR RUAS : --
KUASA PENGGUNA ANGGARAN / KPA : UPRJJ KABAN JAHE DINAS BINA MARGA PROPINSI
SUMATERA UTARA
NAMA KPA : Ir.H.SYAHBUDI SIREGAR.MM
NIP. : 196408201991111001
NAMA PAKET / KEGIATAN : PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PERDAGANGAN
INDRAPURA
NOMOR RUAS : --
NOMOR RUAS : --
SUMBER DANA : APBN PROPINSI SUMATERA UTARA
MATA ANGGARAN / DIPA NO./TGL : 1.03-01-18-020-5.2
PANJANG TOTAL FUNGSIOANL : 20,00 Km
TOTAL PANJANG EFEKTIF (AWAL) : 1,50 Km
TOTAL PANJANG EFEKTIF (REVISI) : --
TYPE PENANGANAN : --
LOKASI KEGIATAN : Km 118+500 s/d Km 120+0.00
KEGIATAN
PELAKSANAA
N
PROYEK
2.1 KEGIATAN LAPANGAN
3. Perdagangan – Indrapura
- Lapisan Pondasi Aggregat klas B
- Aspal (AC-WC)
- Aspal (AC-BC)
3. Perdagangan – Indrapura
- Lapisan Pondasi Aggregat klas B : Selesai di kerjakan
- Aspal (AC-BC) : Selesai di kerjakan
- Aspal (AC-WC) : Selesai di kerjakan
- Pekerjaan badan jalan : Dalam proses
BAB III
PERMASALAHA
N
3.1 Permasalahan
Rencana : 90%
Realisasi : 92,591%
Deviasi : 2.591%
Untuk Permasalahan dilapangan yang sering muncul adalah factor iklim/cuaca, hal ini
dianggap tidak jadi permasalahan besar karena hal ini sudah diantisipasi sebelumnya karena
pekerjaan yang dilakukan memang berada pada siklus hujan di tanah air. Untuk permasalahan
teknis tidak ada, dan untuk permasalahan dalam hal lain seperti masalah social tidak ada hal
yang terlalu besar karena sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat secara persuasive.
Untuk site ini progress pekerjaan pada bulan oktober adalah sebagai berikut
Rencana : 63,64%
Realisasi : 73,06%
Deviasi : 9.42%
Untuk permasalahan disite ini, permasalahan dalam hal cuaca/iklim, Untuk permasalahan
teknis tidak ada, dan untuk permasalahan dalam hal lain seperti masalah social tidak ada hal
yang terlalu besar karena sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat secara persuasive.
Rencana : 87,07%
Realisasi : 90%
Deviasi : 2,93%
Untuk Permasalah disite ini, pelaksana pekerjaan kurang melaksanakan apa yang sudah
disampaikan konsultan dan pengawas dari PU dalam hal alat juga kurang baik contohnya
dalam hal pengambilan sample core .
Untuk semua site konsultan tetap memberikan saran saran teknis sebelum melakukan item
pekerjaan dilapangan, dan memberikan peringatan berupa surat teguran dan solusi dari
masalah masalah pekerjaan di lapangan agar mutu pekerjaan tercapai
BAB IV
KAJIAN
PELAKANAAN
PROYEK
4.1 Analisa Peralatan
Petunjuk analisis peralatan perbaikan atau pembangunan perkerasan jalan dimaksudkan agar
pengguna dilapangan dapat mengetahui kondisi actual dari peralatan yang dimiliki ataupun
dikuasainya apakah masih layak untuk digunakan, perlu untuk mendapat perbaikan atau alat
tersebut sudah tidak layak digunakan atau harus diganti supaya kondisi alat tersebut
senantiasa dalam keadaan baik dan layak pakai dan dapat sipergunakan seoptimal mungkin.
Batasan
Petunjuk analisis peralatan untuk perbaikan perkerasan jalan dibatasi untuk alat-alat yang
difungsikan untuk pekerjaan perbaikan jalan misalya alat motor grader, penyemprotan aspal
tangan (hand sprayer), penghampar campuran aspal, (aspalht finisher), pneumatic tire roller
(ptr), dan wheel roller/ tandem roller. Adapun penjelasan alat- alat tersebut adalah
1. Motor Grader
2. Meratakan hamparan
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pengoperasian motor grader adalah,
1. Pemeriksaan pada motor penggerak
2. Pemeriksaaan pada fungsi dan tekanan rrem
3. Pemeriksaan pada system bahan bakar
4. Pemeriksaan pada system kemudi
5. Pemeriksaan pada system pendingin
6. Pemeriksaan tekanan ban
7. Pemeriksaan pada kondisi penggerak
8. Pemeriksaan pada alat penerangan
Pada umumnya, alat penyemprot aspal diberikan untuk memberikan lapis pengikat (tack coat)
atau lapis resap pengikat (prime coat) pada permukaan yang akan diberi lapis aspal diatasnya
dengan tujuan untuk mengikat lapis perkerasan baru dengan lapis perkerasan lama. Hal-hal
yang harus diperhatikan dari peralatan penyemprotan aspal tangan adalah,
Hal – hal yang dapat dilakukan dalam pemeriksaaan secara umum adalah sebagai berikut
ASPHALT SPRAYER
Fungsi : Untuk menyemprotkan aspal cair pada pekerjaan Coating
2. Pada track mesin penghampar, rangkaian track harus diperiksa secara benar
penyetelannya termasuk pin-pinya
5. Untuk vibrator pada screed, jika diberikan pada spesifikasi, harus dicek kebenaran
kinerjanya
6. Pada ujung plate pada screed (strike off plate) harus diperiksa ketinggian dan
vibrating screednya
7. Pada pelat screed harus diperiksa kemungkinan keausa, keakuratan kerja crown,
pengaturan tilt (kemiringan melintang), dan efisiensi pengoperasian dari panas burner
pada screed.
8. Pada kelandaian atau control ketebalan, manual atau otomatis harus diperiksa untuk
pemakaian yang benar.
Fungsi : Untuk menghampar campuran aspal panas (Hot Mix)
2. Pada system rem, dapat dilakukan pemeriksaaan ketebalan sepatu/ferodo rem serta
kerenggangannya (lining clearance)
3. Pemeriksaan bahan bakar, periksa kotoran yang mrngendap pada tangki bahan bakar,
periksa kebocoran dan kondisi saringan bahan bakar
5. Pada system pendingin, periksa radiator, kebocoran dan kencangkan tali kipas
TANDEM ROLLER
Salah satu cara untuk mengukur tingkat kinerja kontraktor adalah aspek pengendalian, aspek
pengendalian tersebut meliputi pengendalian dalam hal mutu, biaya, waktu dan administrasi
pelaksanaan. Kinerja aspek penendalian mutu merupakan aspek yang paling rendah pencapaiannya.
Hal ini ditandai dengan terjadinya kerusakan dini pada perkerasan yang baru selesai dikerjakan
sehingga umur rencana sesuai dengan tipe penanganannya tidak tercapai , kegagalan konstruksi yang
diketahui setelah berakhirnya masa pelaksanaan pekerjaan dan kesalahan –kesalahan elementer
lainnya yang selalu terjadi menunjukkan rendahnya aspek pengendalian mutu. Meskipun diketahui
dalam suatu organisasi pelasanaan, kontraktor bukanlah satu-satunya pihak yang bertanggungjawab
terhadap hasil akhir yang diperoleh. Pengawas dan Satker/PPk fisik bertanggung jawab sesuai
dengan wewenang dan tanggungjawabnya masing – masing.
Pemberlakuan standard pengendalian mutu perkerasan jalan merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk memantau, mengawasi, menilai proses implementasi standard mutu dari awal hingga akhir
pekerjaan perkerasan agar hasil akhir sesuai standar mutu yang diisyaratkan. Pemberlakuan standard
mutu pekerjaan perkerassan jalan mennghadapi banyak kendala dan penyimpangan yang bersumber
pada lemahnya system monitoring dan evaluasi terhadap proses pemberlakuannya. Beberapa kendala
yang dihadapi adalah:
1. Kurangnya kualitas SDM
2. Kekurangan utilitas alat uji mutu
3. Lemahnya kordinasi antara pelaksana dan pengawas
4. Metode pengujian kurang tepat
5. Penggunaan material/bahan konstruksi jalan yang kurang bermutu
6. Prosedur pelaksanaan dan pengawasan lapangan yang tidak tepat
Kinerja prasarana jalan di Indonesia sering tidak memenuhi harapan masyarakat pengguna jalan.
Berbagai keluhan sering muncul dari para pengguna jalan dan juga dari lembaga pemberi pinjaman.
Pembinaan Konstruksi dan Investasi (Bapekin) – Kimpraswil, kerusakan dini prasarana jalan sangat
umum dijumpai dan rata-rata masa pelayanan adalah hanya sekitar 50% dari umur rencana.
Beberapa variable yang perlu dicermati dalam pengendalian mutu system infrastruktur khususnya
infrastruktur jalan raya adalah, (i) ketersediaan peralatan uji mutu; (ii) kalibrasi komponen alat uji untu
mendapatkan presesi alat yang akurat; (iii) pengadaan komponen peralatan uji mutu dan
pemeliharaannya; (iv) manual alat uji mutu; (v) spesifikasi dan keandalan alat uji
Salah satu keputusan yang penting sebelum melaksanakan kegiatan proyek adalah menentukan
kontraktor sebagai pelaksana proyek, untuk mengantisipasi atau memperkecil resiko terjadinya hal –
hal yang tersebut diatas maka kontraktor harus memperhatikan beberapa unsure-unsur penting.
Beberapa unsur penting yang harus diperhatikan adalah:
1. Analisa Personil
2. Analisa keuangan
3. Analisa Program kerja
Analisa –analisa ini berfungsi untuk menentukan pengendalian mutu pekerjaan perkerasan jalan
dilapangan untuk lebih jelasnya terlihat pada diagram hubungan pengendalaian mutu dengan ketiga
analisa tersebut
Personil
Pengendalian Mutu
Keuangan
( Quality Qontrol)
Program kerja
Peranan Mandor sangat penting dalam hal pelaksanaan konstruksi jalan dilapangan.pengalaman kerja
mandor merupakan harga mati yang tidak bias dtawar lagi. Berdasar pengalaman inilah mandor dapat
mengenal berbagai jenis pekerjaan jalan dan melaksanakannya. Agar pengalaman mandor atau
pelaksana proyek pekerjaan jalan sesuai dengan kemajuan teknologi maka diharapkan mandor atau
pelaksana dapat mengikuti beberapa pelatihan-pelatihan. Pada umumnya mandor memiliki disiplin
kerja yang baik dan memiliki anggota lebih dari lima belas tenaga kerja. Masalah upah kerja menjadi
masalah utama dalam pelaksanaan pekerjaan. Profesi mandor dalam proyek sangat unik, bertanggung
jawab atas hasil kerja tetapi tidak memiliki ikatan kerja yang jelas seperti ikatan kontrak.
4.3. Analisa Keuangan
Analisa keuangan di dalam proyek jalan raya dibutuhkan untuk memperoleh gambaran awal sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam investasi proyek sehingga diperoleh suatu
keputusan ataupun analisa untung rugi dari proyek tersebut. Hal – hal yang merupakan bagian yang
harus diperhatikan dalam analisa keuangan adalah :
1. Analisa fungsi, yaitu analisa yang digunakan untuk melaksanakan setting tertentu atau tempat
sehingga dapat dilaksanakan simulasi terhadapnya.
2. Asumsi – asumsi awal yang meliputi, akses kelokasi, jarak tempuh, kondisi social ekonomi
lokasi, keamanan,dan lalu lintas yang ada di lokasi proyek.
3. Proyeksi Aliran kas (cash flow), proyeksi aliran kas ini terbagi menjadi tiga point penting yaitu:
a. Pemasukan
Yang termasuk kedalam pemasukan adalah modal, pinjaman, dan invoice
b. Pengeluaran
Yang termasuk pengeluaran dari aliran kas adalah, biaya proyek, biaya admministrasi
umum,biaya uang dan angsuran dari pinjaman.
Salah satu masalah penting yang berkaitan dengan penyusunan anggaran modal untuk proyek adalah
menevaluasi resiko. Investor akan melihat bagaimana bentuk dan beberapa besar resiko yang ada
sebelum bersedia menanamkan modalnya. Untuk menyederhanakan analisis suatu proyek pada
pembahasan proyek terdahulu digunakan asumsi berikut:
1. Resiko proyek yang diusulkan mempunyai karakteristik dan kompleksitas sama satu dengan
yang lain, bahkan juga dianggap sama dengan resiko perusahaan yang memiliki, sehingga
pada criteria seleksi dipakai arus diskonto yang sama besarnya
2. Pada waktu menyusun aliran kas (jumlah biaya pertama pendapatan dan pengeluaran)
didasarkan atas estimasi kondisi diwaktu yang akan datang
Ir.Masmur Tarigan
Supervisi Engineer
TANGG
HARI KEGIATAN
AL
1 Kamis Monitoring Ke Proyek Jalan Perbaungan - Pantai Cermin
2 Jumat Membuat Laporan dari hasil Monitoring Proyek di Kantor Konsultan
3 Sabtu Monitoring Ke Proyek Tj.Kasau - Bdr..Masilam - Perdagangan
4 Minggu Libur
5 Senin Membuat Laporan dari hasil Monitoring Proyek di Medan
6 Selasa Monitoring Ke Proyek Tj.Kasau - Bdr..Masilam
7 Rabu Rapat Show Cause Meeting di kantor Dinas Jalan dan Jembatan
8 Kamis Monitoring Ke Proyek Jalan Perbaungan - Pantai Cermin
Koordinasi dengan PPTK hal Kegiatan Kontraktor dan Progress Kemajuan Pekerjaan di
9 Jumat
P.Siantar
10 Sabtu Mengevaluasi Semua Paket Proyek dan Membuat Laporan-Laporan untuk Bulanan
11 Minggu Libur
12 Senin Monitoring Ke Proyek Tj.Kasau - Bdr..Masilam
13 Selasa Monitoring Ke Proyek Tj.Kasau - Bdr..Masilam
14 Rabu Monitoring Ke Proyek Perdagangan - Indrapura
15 Kamis Membuat Laporan dari hasil Monitoring Proyek di Medan
16 Jumat Mengevaluasi Semua Paket Proyek dan Membuat Laporan-Laporan untuk Bulanan
Koordinasi dengan PPTK hal Kegiatan Kontraktor dan Progress Kemajuan Pekerjaan di
17 Sabtu
P.Siantar
18 Minggu Libur
Koordinasi dengan PPTK hal Kegiatan Kontraktor dan Progress Kemajuan Pekerjaan di
19 Senin
Tebing Tinggi
20 Selasa Libur
21 Rabu Monitoring Ke Proyek Tj.Kasau - Bdr..Masilam
22 Kamis Monitoring Ke Proyek Tj.Kasau - Bdr..Masilam
23 Jumat Membuat Laporan dari hasil Monitoring Proyek di Medan
Memberikan Laporan kepada Core Team hasil dari semua Paket Proyek
24 Sabtu
hal Kemajuan pekerjaan atau Progress Kemajuan pekerjaan
25 Minggu Libur
26 Senin Monitoring Ke Proyek Tj.Kasau - Bdr..Masilam - Perdagangan
Koordinasi dengan PPTK hal Kegiatan Kontraktor dan Progress
27 Selasa
Kemajuan Pekerjaan di P.Siantar
28 Rabu Monitoring Ke Proyek Perdagangan - Indrapura
29 Kamis Membuat Laporan Bulanan dan Mengevaluasi semua Proyek
30 Jumat Koordinasi dengan PPTK hal Progress Kemajuan Pekerjaan dan semua Paket
LAMPIRAN
PHOTO DOKUMENTASI
JALAN PERBAUNGAN - PANTAI CERMIN
KABUPATEN SERGEI
FOTO DOKUMENTASI
JALAN TJ KASAU - BANDAR MASILAM/ BANDAR MASILAM -PERDAGANGAN
PEKERJAAN : PENGHAMPARAN ASPAL AC-WC site
Bandar Masilam - Perdagangan
FOTO DOKUMENTASI
PERDAGANGAN - INDRAPURA
PEKERJAAN : Pemadatan Bahu jalan