You are on page 1of 49

PEMERINTAH PROPINSI

SUMATERA UTARA
DINAS BINA MARGA

PROYEK PENGAWASAN / SUPERVISI JALAN


PROPINSI SUMATERA UTARA
TAHUN ANGGARAN 2009

KEGIATAN PEMELIHARAAN BERKALA :


- JALAN PERBAUNGAN – PANTAI CERMIN
- JALAN TJ. KASAU – BDR. MASILAM –
PERDAGANGAN
- JALAN PERBAUNGAN – INDRA PURA

PENYEDIA JASA :
PT. ANUGRAH MUARA SEJATI
PT. KARYA MURNI PERKASA
PT. ARTY MANGGALYA

LAPORAN BULANAN

PERIODE OKTOBER 2009


KONSULTAN SUPERVISI :
CV. PERCA BANGUN PERSADA

NO. PAKET : 2 (DUA)


NO. KONTRAK : 602.1/DBM - BT/KPA/278/2009
TANGGAL : 11 AGUSTUS 2009
DAFTAR ISI

LAPORAN BULANAN OKTOBER 2009

Halaman Judul
Surat Peghantar (Ditujukan Kepada KPA)
Daftar Isi
Ringkasan Laporan Utama (Executive Summary)

BAB - I. PENDAHULUAN
1.1 a. Umum
b. Latar Belakang Proyek
1.2 Data Proyek
1.3 Sket Melintang Jalan (typical) atau Sket Melintang dan
Memanjang Jembatan

BAB - II. KEGIATAN PELAKSANAAN PROYEK


2.1 Kegiatan Lapangan
2.2 Pealisasi Kegiatan Proyek
2.3 Time Schedule

BAB - III. PERMASALAHAN


3.1 Permasalahan Yang Terjadi
3.2 Pemecahan Masalah

BAB - IV. KAJIAN PELAKSANA PROYEK


4.1 Analisa Peralatan
4.2 Analisa Personil
4.3 Analisa Keuangan
4.4 Analisa Program Kerja

BAB - V. KONSULTAN SUPERVISI


5.1 Kegiatan Konsultan
5.2 Jadwal Penugasan Konsultan
5.3 Struktur Organisasi Konsultan

LAMPIRAN
- Photo dokumentasi
BAB I
PENDAHULUA
N
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 a. Umum

Proyek ini berada di Propinsi Sumatera Utara di daerah Kabupaten SERGAI dan

SIMALUNGUN.

- Untuk paket Kabupaten Sergai adalah jalan pemeliharaan Berkala Perbaungan-

Pantai Cermin dengan panjang efektif 1.200 Km.pelaksanaan pekerjaan fisik

dilaksanakan oleh kontraktor PT.ANUGRAH MUARA SEJATI. Nomor Kontrak

137/KPA.UPRPJJ-MDN/2009 Tanggal 31 Juli 2009 dengan nilai kontrak

Rp.1.433.000.000,-. Masa pelaksanaan 90 hari kalender dan konsultan supervisi

CV. Perca Bangun Persada

- Untuk paket Kabupaten Simalungun adalah :

 Jalan pemeliharaan Berkala Tanjung Kasau- Bdr.Masilam

perdagangan dengan panjang efektif 3.000 Km. Pelaksanaan pekerjaan fisik

dilaksanakan oleh kontraktor PT.KARYA MURNI PERKASA, Nomor

Kontrak :

602.1/DBM-UPRPJJ/K/820/2009,Tanggal 3 Agustus 2009 dengan nilai

kontrak Rp.3146.215.022. Masa pelaksanaan 115 hari kalender dan konsultan

supervisi CV. Perca Bangun Persada.

 Jalan pemeliharaan Berkala Perdagangan – Indra pura dengan panjang efektif


1.500 Km. pelaksanaan pekerja fisik dilaksanakan oleh kontraktor PT. ARTY
MANGGALYA No kontrak . 602.1/DBM-UPRPJJ/K/821/2009, Tanggal 3
Agustus 2009 dengan nilai kontrak Rp.1.559.814.616. Masa pelaksanaan 115
hari kalender, dan konsultan supervisi CV. Perca Bangun Persada.
1.1 b. Latar Belakang

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Sumatera Utara adalah perangkat dari

Pemerintah Republik Indonesia yang menangani masalah Pekerjaan Umum dimana

didalamnya terdapat Dinas Pekerjaan Umum Marga Bina yang bertanggung jawab

atas pengembangan dan pemeliharaan seluruh ruas jalan yang ada,baik jalan Propinsi

dan jalan Negara maupun Kabupaten.

Salah satu kebijaksanaaan Pemerintah Indonesia adalah melaksanakan azas

Desentralisasi,dimana Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Utara bertanggung

jawab atas pendanaan dan pelaksanaan pengembangan serta pemeliharaan jalan-jalan

Propinsi. Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Utara. Prasarana transportasi

merupakan salah satu penunjang dalam pertumbuhan Sosial,Ekonomi dan

Industri.Pertumbuhan ruas- ruas jalan melalui Pemeliharaan Berkala dibeberapa

tempat di Kabupaten Sergai dan Simalungun merupakan salah satu alasan untuk

mengatasi pertumbuhan Lalu lintas di daerah tersebut.


DATA PROYEK

PROGRAM : REHABILITASI / PEMELIHARAAN DAN JEMBATAN


DINAS BINA MARGA PROV.SUMATERA UTARA

KUASA PENGGUNA ANGGARAN / KPA : UPRPJJ MEDAN DINAS BINA MARGA PROPINSI
SUMATERA UTARA
NAMA KPA : Ir.TOBRANI,MM
NIP. : 19602221992031003
NAMA PAKET / KEGIATAN : PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PERBAUNGAN –
ANTAI CERMIN
NOMOR RUAS : --

SUMBER DANA : APBN PROPINSI SUMATERA UTARA


MATA ANGGARAN / DIPA NO./TGL : 1.03-01-18-012-5.2
PANJANG TOTAL FUNGSIONAL : 8,80 Km
TOTAL PANJANG EFEKTIF (AWAL) : 1,20 Km
TOTAL PANJANG EFEKTIF (REVISI) : --
TYPE PENANGANAN : --
LOKASI KEGIATAN : Km 37+600 s/d Km 38+800

KONSULTAN SUPERVISI / PAKET : CV. PERCA BANGUN PERSADA / PAKET 2


NOMOR KONTRAK : 602.1/DBM – BT/KPA/278/2009
TGL.KONTRAK : 11 AGUSRUS 2009

PENYEDIA JASA : PT. ANUGRAH MUARA SEJATI


NOMOR KONTRAK : 1372/KPA.UPRPJJ-MDN/2009
TGL.KONTRAK : 31 Juli 2009
ADDENDUM NO.01 : --

NILAI KONTRAK (AWAL) : Rp.1.433.000.000,-


NILAI KONTRAK (AWAL) : --

UNDANGAN PELELANGAN : 26 Mei 2009


PEMBUKAAN PENAWARAN : 18 Juni 2009
PENGUMUMAN PEMENANG : 13 Juli 2009
SURAT PERTUNJUKAN PELAKSANAAN : 22 s/d 28 Juli 2009

PENANDATANGANAN KONTRAK : 31 Juli 2009


SURAT PENYERAHAN LAPANGAN : 31 Juli 2009
SURAT PERINTAH MULAI KERJA : 31 Juli 2009
RAPAT PRA PELAKSANA : --
TGL.AWAL PERIODE KONSTRUKSI : 31 Juli 2009
AKHIR MASA PELAKSANA (AWAL) : 28 Oktober 2009
AKHIR MASA PELAKSANA (REVISI) : --

MASA PELAKSANA (AWAL) : 90 HARI KALENDER


MASA PELAKSANA (REVISI) : --
MASA PEMELIHARAAN : 180 HARI KALENDER
PERIODE KONTRAK : 270 HARI KALENDER
DATA PROYEK

PROGRAM : REHABILITASI / PEMELIHARAAN DAN JEMBATAN


DINAS BINA MARGA PROV.SUMATERA UTARA

KUASA PENGGUNA ANGGARAN / KPA : UPRJJ KABAN JAHE DINAS BINA MARGA PROPINSI
SUMATERA UTARA
NAMA KPA : Ir.H.SYAHBUDI SIREGAR.MM
NIP. : 196408201991111001
NAMA PAKET / KEGIATAN : PEMELIHARAAN BERKALA TANJUNG KASAU-
BDR.MASILAM-PERDAGANGAN
NOMOR RUAS : --

SUMBER DANA : APBN PROPINSI SUMATERA UTARA


MATA ANGGARAN / DIPA NO./TGL : 1.03-01-18-019-5.2 TGL.24 APRIL 2009
PANJANG TOTAL FUNGSIOANL : 23,00 Km
TOTAL PANJANG EFEKTIF (AWAL) : 3,00 Km
TOTAL PANJANG EFEKTIF (REVISI) : --
TYPE PENANGANAN : --
LOKASI KEGIATAN : Km 103+0.00 s/d 104+500 dan Km 112+0.00 s/d 113+500

KONSULTAN SUPERVISI / PAKET : CV. PERCA BANGUN PERSADA


NOMOR KONTRAK : 602.1/DBM – UPRPJJ/K/820/2009
TGL.KONTRAK : 3 AGUSTUS 2009

PENYEDIA JASA : PT. ARTY MANGGALYA


NOMOR KONTRAK : 602.1/DBM – UPRPJJ/K/821/2009
TGL.KONTRAK : 3 AGUSTUS 2009
ADDENDUM NO.01 : --

NILAI KONTRAK (AWAL) : Rp.3.146.215.022,-


NILAI KONTRAK (AWAL) : --

UNDANGAN PELELANGAN : 26 Mei 2009


PEMBUKAAN PENAWARAN : 18 Juni 2009
PENGUMUMAN PEMENANG : 13 Juli 2009
SURAT PERTUNJUKAN PELAKSANAAN : 22 s/d 28 Juli 2009

PENANDATANGANAN KONTRAK : 03 Agustus 2009


SURAT PENYERAHAN LAPANGAN : 07 Agustus 2009
SURAT PERINTAH MULAI KERJA : 07 Agustus 2009
RAPAT PRA PELAKSANA : --
TGL.AWAL PERIODE KONSTRUKSI : 07 Agustus 2009
AKHIR MASA PELAKSANA (AWAL) : 29 November 2009
AKHIR MASA PELAKSANA (REVISI) : --

MASA PELAKSANA (AWAL) : 115 HARI KALENDER


MASA PELAKSANA (REVISI) : --
MASA PEMELIHARAAN : 180 HARI KALENDER
PERIODE KONTRAK : 295 HARI KALENDER
DATA PROYEK

PROGRAM : REHABILITASI / PEMELIHARAAN DAN JEMBATAN


DINAS BINA MARGA PROV.SUMATERA UTARA

KUASA PENGGUNA ANGGARAN / KPA : UPRJJ KABAN JAHE DINAS BINA MARGA PROPINSI
SUMATERA UTARA
NAMA KPA : Ir.H.SYAHBUDI SIREGAR.MM
NIP. : 196408201991111001
NAMA PAKET / KEGIATAN : PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PERDAGANGAN
INDRAPURA
NOMOR RUAS : --

NOMOR RUAS : --
SUMBER DANA : APBN PROPINSI SUMATERA UTARA
MATA ANGGARAN / DIPA NO./TGL : 1.03-01-18-020-5.2
PANJANG TOTAL FUNGSIOANL : 20,00 Km
TOTAL PANJANG EFEKTIF (AWAL) : 1,50 Km
TOTAL PANJANG EFEKTIF (REVISI) : --
TYPE PENANGANAN : --
LOKASI KEGIATAN : Km 118+500 s/d Km 120+0.00

KONSULTAN SUPERVISI / PAKET : CV. PERCA BANGUN PERSADA


NOMOR KONTRAK : 602.1/DBM – BT/KPA/278/2009
TGL.KONTRAK : 11 AGUSTUS 2009

PENYEDIA JASA : PT. ARTY MANGGALYA


NOMOR KONTRAK : 602.1/DBM – UPRPJJ/K/821/2009
TGL.KONTRAK : 3 AGUSTUS 2009
ADDENDUM NO.01 : --

NILAI KONTRAK (AWAL) : Rp.1.559.814.616,-


NILAI KONTRAK (AWAL) : --
UNDANGAN PELELANGAN : 26 Mei 2009
PEMBUKAAN PENAWARAN : 18 Juni 2009
PENGUMUMAN PEMENANG : 13 Juli 2009
SURAT PERTUNJUKAN PELAKSANAAN : 22 s/d 28 Juli 2009

PENANDATANGANAN KONTRAK : 03 Agustus 2009


SURAT PENYERAHAN LAPANGAN : 07 Agustus 2009
SURAT PERINTAH MULAI KERJA : 07 Agustus 2009
RAPAT PRA PELAKSANA : --
TGL.AWAL PERIODE KONSTRUKSI : 07 Agustus 2009
AKHIR MASA PELAKSANA (AWAL) : 29 November 2009
AKHIR MASA PELAKSANA (REVISI) : --

MASA PELAKSANA (AWAL) : 115 HARI KALENDER


MASA PELAKSANA (REVISI) : --
MASA PEMELIHARAAN : 180 HARI KALENDER
PERIODE KONTRAK : 295 HARI KALENDER
BABII

KEGIATAN
PELAKSANAA
N
PROYEK
2.1 KEGIATAN LAPANGAN

1. Perbaungan – Pantai Cermin


- Timbunan pilihan / Bahu Jalan
- Aspal (AC-WC)

2. Tj. Kasau- Bdr.Masilam – Perbaungan


- Pekerjaan minor
- Aggregat Klas B / Bahu Jalan
- Lapisan Pondasi Aggregat Klas A
- Aspal (AC-WC). Section 2
- Aspal (AC-WC). Section 1
- Aspal (AC-BC). Section 1

3. Perdagangan – Indrapura
- Lapisan Pondasi Aggregat klas B
- Aspal (AC-WC)
- Aspal (AC-BC)

2.2 REALISASI KEGIATAN PROYEK

1. Perbaungan – Pantai Cermin


 Timbunan pilihan / Bahu Jalan : Selesai di kerjakan
 Aspal (AC-WC) : Selesai di kerjakan

2. Tanjung Kasau – Bdr.Masilam – Perdagangan


 Pekerjaan minor : Selesai di kerjaka
 Aggregat Klas B / Bahu Jalan : Selesai di kerjakan
 Lapisan Pondasi Aggregat Klas A : Selesai di kerjakan
 Aspal (AC-WC). Section 1 : Selesai di kerjakan
 Aspal (AC-BC). Section 1 : Selesai di kerjakan

3. Perdagangan – Indrapura
- Lapisan Pondasi Aggregat klas B : Selesai di kerjakan
- Aspal (AC-BC) : Selesai di kerjakan
- Aspal (AC-WC) : Selesai di kerjakan
- Pekerjaan badan jalan : Dalam proses
BAB III
PERMASALAHA
N
3.1 Permasalahan

a. Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Perbaungan – Pantai Cermin

Untuk bulan oktober progress pekerjaan adalah sebagai berikut

Rencana : 90%

Realisasi : 92,591%

Deviasi : 2.591%

Untuk Permasalahan dilapangan yang sering muncul adalah factor iklim/cuaca, hal ini
dianggap tidak jadi permasalahan besar karena hal ini sudah diantisipasi sebelumnya karena
pekerjaan yang dilakukan memang berada pada siklus hujan di tanah air. Untuk permasalahan
teknis tidak ada, dan untuk permasalahan dalam hal lain seperti masalah social tidak ada hal
yang terlalu besar karena sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat secara persuasive.

b. Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Tj Kasau – Bandar Masilam

Untuk site ini progress pekerjaan pada bulan oktober adalah sebagai berikut

Rencana : 63,64%

Realisasi : 73,06%

Deviasi : 9.42%

Untuk permasalahan disite ini, permasalahan dalam hal cuaca/iklim, Untuk permasalahan
teknis tidak ada, dan untuk permasalahan dalam hal lain seperti masalah social tidak ada hal
yang terlalu besar karena sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat secara persuasive.

c. Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Perdagangan – Indrapura

Rencana : 87,07%

Realisasi : 90%

Deviasi : 2,93%
Untuk Permasalah disite ini, pelaksana pekerjaan kurang melaksanakan apa yang sudah
disampaikan konsultan dan pengawas dari PU dalam hal alat juga kurang baik contohnya
dalam hal pengambilan sample core .

3.2 Solusi Pemecahan Masalah

Untuk semua site konsultan tetap memberikan saran saran teknis sebelum melakukan item
pekerjaan dilapangan, dan memberikan peringatan berupa surat teguran dan solusi dari
masalah masalah pekerjaan di lapangan agar mutu pekerjaan tercapai
BAB IV
KAJIAN
PELAKANAAN
PROYEK
4.1 Analisa Peralatan

Maksud dan Tujuan

Petunjuk analisis peralatan perbaikan atau pembangunan perkerasan jalan dimaksudkan agar
pengguna dilapangan dapat mengetahui kondisi actual dari peralatan yang dimiliki ataupun
dikuasainya apakah masih layak untuk digunakan, perlu untuk mendapat perbaikan atau alat
tersebut sudah tidak layak digunakan atau harus diganti supaya kondisi alat tersebut
senantiasa dalam keadaan baik dan layak pakai dan dapat sipergunakan seoptimal mungkin.

Batasan

Petunjuk analisis peralatan untuk perbaikan perkerasan jalan dibatasi untuk alat-alat yang
difungsikan untuk pekerjaan perbaikan jalan misalya alat motor grader, penyemprotan aspal
tangan (hand sprayer), penghampar campuran aspal, (aspalht finisher), pneumatic tire roller
(ptr), dan wheel roller/ tandem roller. Adapun penjelasan alat- alat tersebut adalah

1. Motor Grader

Greader, juga biasanya dikenal sebagai suatu mesin sortir/penilai jalan,


suatu mata pisau, suatu memelihara atau suatu mesin sortir/penilai
motor, adalah suatu sarana (angkut) rancang-bangun dengan suatu mata
pisau besar yang digunakan untuk menciptakan suatu permukaan datar.
Model khas mempunyai tiga poros sumbu, dengan taxi dan mesin/motor
meletakkan di atas poros belakang sependapat akhir [menyangkut] sarana
(angkut) dan sepertiga poros sumbu pusat perhatian/paling depan akhir
[menyangkut] sarana (angkut), dengan mata pisau di tengahnya.

Di (dalam) tehnik sipil, tujuan mesin sortir/penilai untuk ”


menyelesaikan nilai/kelas” ( menyuling, menetapkan dengan tepat) ”
penilaian yang keras/kasar/kejam” yang dilakukan oleh alat berat atau
sarana (angkut) rancang-bangun seperti traktor dan pengikis.

Mesin sortir/penilai dapat menghasilkan permukaan dan permukaan


ditundukkan dengan panampang-lintang cambered untuk jalan. Dalam
beberapa negara-negara [yang] mereka *apakah digunakan untuk
menghasilkan parit saluran air dengan panampang-lintang [yang] V-Shaped
[dangkal/picik] sebelah menyebelah jalan raya.

Mesin sortir/penilai *apakah biasanya digunakan di (dalam) pemeliharaan


dan konstruksi jalan kerikil dan jalan kotoran. Di (dalam) konstruksi
[dari;ttg] jalan diaspal [yang] mereka *apakah digunakan untuk siap[kan
kursus dasar untuk menciptakan suatu permukaan datar lebar/luas untuk
aspal untuk ditempatkan terpasang. Mesin sortir/penilai adalah juga
digunakan untuk menetapkan yayasan/pondasi lahan asli mengisi untuk
menyelesaikan nilai/kelas sebelum konstruksi [dari;ttg] bangunan besar.
MOTOR GRADER

Fungsi : 1. Meratakan permukaan, membentuk badan jalan

2. Meratakan hamparan

3. Meratakan tebing (bank cutting)


4. Membentuk parit (ditching)

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pengoperasian motor grader adalah,
1. Pemeriksaan pada motor penggerak
2. Pemeriksaaan pada fungsi dan tekanan rrem
3. Pemeriksaan pada system bahan bakar
4. Pemeriksaan pada system kemudi
5. Pemeriksaan pada system pendingin
6. Pemeriksaan tekanan ban
7. Pemeriksaan pada kondisi penggerak
8. Pemeriksaan pada alat penerangan

2. Penyemprotan Aspal Tangan (Hand Sprayer)

Pada umumnya, alat penyemprot aspal diberikan untuk memberikan lapis pengikat (tack coat)
atau lapis resap pengikat (prime coat) pada permukaan yang akan diberi lapis aspal diatasnya
dengan tujuan untuk mengikat lapis perkerasan baru dengan lapis perkerasan lama. Hal-hal
yang harus diperhatikan dari peralatan penyemprotan aspal tangan adalah,

- System pemanasan yang ada dalam ketel


- Penyemprot aspal dari tangki atau ketel pemanas melalui pipa/selang penyemprot
- Pengisian aspal dari tangki lain kedalam ketel, menggunakan pipa isap atau pipa
semprot yang telah tersedia
- Pembersihan dan pencucian saluran-saluran pipa dan selang apakah dengan
menggunakan solar/kerosin dari tangki yang ada pada alat ini
- Melakukan sirkulasi aspal dari ketel kembali kedalam ketel melalui saluran-saluran
lain.

Hal – hal yang dapat dilakukan dalam pemeriksaaan secara umum adalah sebagai berikut

1. Periksa apakah bahan pelumas sudah terisi


2. Periksa apakah cairan pendingin sudah terisi
3. Periksa apakah bahan bakar sudah terisi
4. Periksa kemampuan jalannya pompa bahan bakar yang ada dalam tangki
5. Lakukan pemeriksaaan terhadap unjuk kerja thermometer apakah masih baik
6. Lakukan pemeriksaan terhadap fungsi kerja katup-katup yang ada
7. Lakukan pemeriksaaan kebersihan peralatan secara menyeluruh
8. Periksa apakah kompor dapat bekerja
9. Lakukan pemeriksaan visual secara menyeluruh

ASPHALT SPRAYER
Fungsi : Untuk menyemprotkan aspal cair pada pekerjaan Coating

3.Penghampar campuran aspal (Asphalt Finisher)


Penghampar campuran aspal (asphalt finisher) adalah alat untuk menghamparkan campuran
aspal yang dihasilkandari alat produksi aspal. Terdapat dua jenis aspal finisher yaitu aspal
finisher crawler (roda kelabang) dan aspal finisher roda karet. Penghamparan aspal dengan
menggunakan alat aspal finisher jenis roda kelabang lebih halus dibandingkan apabila
menggunakan aspal finisher roda karet.
Hal – hal umum yang dilasanakan dalam pemeriksaaan adalah sebagai berikut:
1. Pada semua mesin penghampar harus diperiksa motor penggeraknya dan kelancaran
kerja motor

2. Pada track mesin penghampar, rangkaian track harus diperiksa secara benar
penyetelannya termasuk pin-pinya

3. Pada finisher roda karet harus diperiksa tekanan anginnya

4. Pada batang tamper harus dicek putaran tiap menitnya

5. Untuk vibrator pada screed, jika diberikan pada spesifikasi, harus dicek kebenaran
kinerjanya

6. Pada ujung plate pada screed (strike off plate) harus diperiksa ketinggian dan
vibrating screednya

7. Pada pelat screed harus diperiksa kemungkinan keausa, keakuratan kerja crown,
pengaturan tilt (kemiringan melintang), dan efisiensi pengoperasian dari panas burner
pada screed.

8. Pada kelandaian atau control ketebalan, manual atau otomatis harus diperiksa untuk
pemakaian yang benar.
Fungsi : Untuk menghampar campuran aspal panas (Hot Mix)

4. Pemadat Roda Karet (Pneumatic Tired Roller)


Pemadat roda karet adalah jenis pemadat permukaan, tapi dapat juga berfungsi dengan
prinsip meremas (kneading action). Pemadat rodad karet pada umumnya mempunyai poros
ganda (tandem axle) dengan empat sampai Sembilan rodda tiap poros. Roda dirancang
sedemikian rupa sehingga roda bagian belakang dapat berjalan dalam ruang diantara bagian
depan. Pemadat karet tidak boleh kelebihan beban akibat pemberat atau bergerak dengan
kecepatan melebihi batas karena dapat memberikan keausan pada ban.
Hal – hal yang dilaksanakan dalam hal pemeriksaan pemadatan roda karet secara umum
adalah sebagai berikut :
1. Untuk penggeraknya, dapat dilakukan motor penggerak

2. Pada system rem, dapat dilakukan pemeriksaaan ketebalan sepatu/ferodo rem serta
kerenggangannya (lining clearance)

3. Pemeriksaan bahan bakar, periksa kotoran yang mrngendap pada tangki bahan bakar,
periksa kebocoran dan kondisi saringan bahan bakar

4. Pada system kemudi, periksa minyak

5. Pada system pendingin, periksa radiator, kebocoran dan kencangkan tali kipas

6. Periksa kondisi ban dan tekanan angin

7. Periksa system penerangan

8. Periksa kondisi rantai penggerak


5. Tandem Roller
Penggunaan dari penggilas ini untuk mendapatkan permukaan yang agak halus, misalnya
penggilas lapisan hotmix. Tandem roller ini memberikan lintasan yang sama pada masing-
masing rodanya, beratnya antara 8-14 ton. Penambahan beban akibat pengisian zat cair
(balasting) berkisar antara 25-60% dari berat penggilas. Untuk mendapatkan penambahan
kepadatan pada penggerjaan penggilas biasanya digunakan three axle tandem roller pada
pengilasan batu-batuan yang tajam dan keras.

TANDEM ROLLER

Fungsi: Pemadatan hamparan tanah, agregat, campuran


aspal panas
LATAR BELAKANG

Salah satu cara untuk mengukur tingkat kinerja kontraktor adalah aspek pengendalian, aspek
pengendalian tersebut meliputi pengendalian dalam hal mutu, biaya, waktu dan administrasi
pelaksanaan. Kinerja aspek penendalian mutu merupakan aspek yang paling rendah pencapaiannya.
Hal ini ditandai dengan terjadinya kerusakan dini pada perkerasan yang baru selesai dikerjakan
sehingga umur rencana sesuai dengan tipe penanganannya tidak tercapai , kegagalan konstruksi yang
diketahui setelah berakhirnya masa pelaksanaan pekerjaan dan kesalahan –kesalahan elementer
lainnya yang selalu terjadi menunjukkan rendahnya aspek pengendalian mutu. Meskipun diketahui
dalam suatu organisasi pelasanaan, kontraktor bukanlah satu-satunya pihak yang bertanggungjawab
terhadap hasil akhir yang diperoleh. Pengawas dan Satker/PPk fisik bertanggung jawab sesuai
dengan wewenang dan tanggungjawabnya masing – masing.
Pemberlakuan standard pengendalian mutu perkerasan jalan merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk memantau, mengawasi, menilai proses implementasi standard mutu dari awal hingga akhir
pekerjaan perkerasan agar hasil akhir sesuai standar mutu yang diisyaratkan. Pemberlakuan standard
mutu pekerjaan perkerassan jalan mennghadapi banyak kendala dan penyimpangan yang bersumber
pada lemahnya system monitoring dan evaluasi terhadap proses pemberlakuannya. Beberapa kendala
yang dihadapi adalah:
1. Kurangnya kualitas SDM
2. Kekurangan utilitas alat uji mutu
3. Lemahnya kordinasi antara pelaksana dan pengawas
4. Metode pengujian kurang tepat
5. Penggunaan material/bahan konstruksi jalan yang kurang bermutu
6. Prosedur pelaksanaan dan pengawasan lapangan yang tidak tepat
Kinerja prasarana jalan di Indonesia sering tidak memenuhi harapan masyarakat pengguna jalan.
Berbagai keluhan sering muncul dari para pengguna jalan dan juga dari lembaga pemberi pinjaman.
Pembinaan Konstruksi dan Investasi (Bapekin) – Kimpraswil, kerusakan dini prasarana jalan sangat
umum dijumpai dan rata-rata masa pelayanan adalah hanya sekitar 50% dari umur rencana.
Beberapa variable yang perlu dicermati dalam pengendalian mutu system infrastruktur khususnya
infrastruktur jalan raya adalah, (i) ketersediaan peralatan uji mutu; (ii) kalibrasi komponen alat uji untu
mendapatkan presesi alat yang akurat; (iii) pengadaan komponen peralatan uji mutu dan
pemeliharaannya; (iv) manual alat uji mutu; (v) spesifikasi dan keandalan alat uji

Salah satu keputusan yang penting sebelum melaksanakan kegiatan proyek adalah menentukan
kontraktor sebagai pelaksana proyek, untuk mengantisipasi atau memperkecil resiko terjadinya hal –
hal yang tersebut diatas maka kontraktor harus memperhatikan beberapa unsure-unsur penting.
Beberapa unsur penting yang harus diperhatikan adalah:
1. Analisa Personil
2. Analisa keuangan
3. Analisa Program kerja
Analisa –analisa ini berfungsi untuk menentukan pengendalian mutu pekerjaan perkerasan jalan
dilapangan untuk lebih jelasnya terlihat pada diagram hubungan pengendalaian mutu dengan ketiga
analisa tersebut

Personil

Pengendalian Mutu
Keuangan
( Quality Qontrol)

Program kerja

4.2 Analisa Personil


Dalam industry jasa konstruksi jalan, salah satu komponen utama penentu kualitas adalah
tenaga kerja atau personil yaitu quantity surveyor dan general superintendent/pelaksana atau
mandor. Dalam industry jasa konstruksi dalam hal ini proyek jalan kontraktor wajib memahami
manajemen kualitas didalam pekerjaannya. Untuk mencapai harapan tersebut beberapa
masalah menjadi pokok bahasan bagi kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan diantaranya
adalah bagaimana menyikapi manajemen kualitas dari personil-personil yang ada. Analisa
Personil dibutuhkan oleh kontraktor untuk mengetahui seberapa besar kinerja dari para
personil yang akan melaksanakan pekerjaan perkerasan jalan dilapangan. Kontraktor harus
dapat menganalisis personil-personil yang akan melaksanakan pekerjaan sehingga diperoleh
hasil pekerjaan yang baik dan efisien. Untuk mewujudkan harapan tersebut kontraktor harus
menggunakan jasa seseorang quantity surveyor untuk dapat menguraikan masukan yang
diharapkan yaitu dalam hal quality planning, quality assurance, dan quality control. Quality
planning adalah factor budaya perusahaan, kemampuan organisasi, lingkup proyek dan
rencana manajemen proyek sehingga didalam Dalam proses diharapkan akan dianalisis
besaran pembiayaan dan keuntungannya dan tambahan alat dalam perencanaan
kualitas.Dalam hal pemeriksaan kualitas kontraktor dapat memahami kondisi kualitas yang
bagaimana yang menjadi standard sehingga mendapatkan suatu jaminan dalam hal
pelaksanaan pekerjaan. Jasa seorang quantity surveyor sangat dibutuhkan dalam hal :
 Memberi nasehat dari segi biaya dalam aktivitas estimating perencanaan dan
pembelian material konstruksi perkerasan jalan
 Membuat catatan pembayaran untuk pekerjaan yang telah dilaksanakan dan
memonitor pembayaran – pembayaran yang sedang diproses
 Membuat perbandingan antara pekerjaan yang telah dilaksanakan dan pekerjaan yang
direncanakan dalam Bill of Quantity
 Memonitor dan memperhitungkan pekerjaan yang ada tambah kurangnya
 Pekerjaan harian perlu dicatat dan dimonitor dan menagih pembayaran pekerjaan ini
bilamana telah jatuh tempo
 Memilih/menunjuk sub – kontraktor serta memonitor prestasi pekerjaannya
 Membuat dan menilai prestasi pekerjaan yang telah dilaksanakan serta menyiapkan
pembayaran prestasi kepada manajemen proyek
 Memeriksa khususnya harga/jumlah bahan – bahan bangunan dan kwalitasnya
 Menghadiri semua rapat lapangan yang bersangkutan dengan kontrak dan biaya
 Bertanggung jawab atas semua koresponden dan masalah kontrak yang berhubungan
dengan semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor.

Peranan Mandor sangat penting dalam hal pelaksanaan konstruksi jalan dilapangan.pengalaman kerja
mandor merupakan harga mati yang tidak bias dtawar lagi. Berdasar pengalaman inilah mandor dapat
mengenal berbagai jenis pekerjaan jalan dan melaksanakannya. Agar pengalaman mandor atau
pelaksana proyek pekerjaan jalan sesuai dengan kemajuan teknologi maka diharapkan mandor atau
pelaksana dapat mengikuti beberapa pelatihan-pelatihan. Pada umumnya mandor memiliki disiplin
kerja yang baik dan memiliki anggota lebih dari lima belas tenaga kerja. Masalah upah kerja menjadi
masalah utama dalam pelaksanaan pekerjaan. Profesi mandor dalam proyek sangat unik, bertanggung
jawab atas hasil kerja tetapi tidak memiliki ikatan kerja yang jelas seperti ikatan kontrak.
4.3. Analisa Keuangan
Analisa keuangan di dalam proyek jalan raya dibutuhkan untuk memperoleh gambaran awal sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam investasi proyek sehingga diperoleh suatu
keputusan ataupun analisa untung rugi dari proyek tersebut. Hal – hal yang merupakan bagian yang
harus diperhatikan dalam analisa keuangan adalah :
1. Analisa fungsi, yaitu analisa yang digunakan untuk melaksanakan setting tertentu atau tempat
sehingga dapat dilaksanakan simulasi terhadapnya.
2. Asumsi – asumsi awal yang meliputi, akses kelokasi, jarak tempuh, kondisi social ekonomi
lokasi, keamanan,dan lalu lintas yang ada di lokasi proyek.
3. Proyeksi Aliran kas (cash flow), proyeksi aliran kas ini terbagi menjadi tiga point penting yaitu:
a. Pemasukan
Yang termasuk kedalam pemasukan adalah modal, pinjaman, dan invoice
b. Pengeluaran
Yang termasuk pengeluaran dari aliran kas adalah, biaya proyek, biaya admministrasi
umum,biaya uang dan angsuran dari pinjaman.

Salah satu masalah penting yang berkaitan dengan penyusunan anggaran modal untuk proyek adalah
menevaluasi resiko. Investor akan melihat bagaimana bentuk dan beberapa besar resiko yang ada
sebelum bersedia menanamkan modalnya. Untuk menyederhanakan analisis suatu proyek pada
pembahasan proyek terdahulu digunakan asumsi berikut:
1. Resiko proyek yang diusulkan mempunyai karakteristik dan kompleksitas sama satu dengan
yang lain, bahkan juga dianggap sama dengan resiko perusahaan yang memiliki, sehingga
pada criteria seleksi dipakai arus diskonto yang sama besarnya
2. Pada waktu menyusun aliran kas (jumlah biaya pertama pendapatan dan pengeluaran)
didasarkan atas estimasi kondisi diwaktu yang akan datang

4.4. Analisa Program Kerja


Analisa program kerja harus ada dalam pelaksanaan pekerjaan proyek dalam hal ini adalah kontraktor,
analisa program kerja ini merupakan tahapan siklus manajemen yang penting dalam penyusunan kerja
yang meliputi:
1. Menyusun matrik pelaksanaan pekerjaan
2. Merencanakan alokasi sumber daya dan penganggaran/budgeting secara tepat bagi setiap
kegiatan yang dibutuhkan untuk pencapaian hasil-hasil kerja yang sesuai dengan yang
diharapkan
3. Menyusun rencana operasional
Suatu proyek dapat diselesaikan tepat waktu atau lebih cepat daripada jadwal yang ditetapkan akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan melalui penghematan sumber daya yang digunakan, seperti
upah tenaga kerja, biaya sewa peralatan dan biaya-biaya over head (bunga bank, asuransi, dan
administrasi. Teknik yang popular dalam penjadwalan proyek dapat dikelompokkan kedalam dua
metode, yaitu bagan balok dan perencanaan jaringan kerja. Dalam penyusunan schedule suatu proyek
biasanya tidak langsung dihasilkan suatu schedule yang ideal. Salah satu tujuan penyusunan schedule
adalah menghasilkan schedule yang realistis berdasarkan estimasi yang wajar. Sering dijumpai dalam
menyusun schedule ditekankan pada penyelesaian pekerjaan secepat mungkin. Hal ini dilakukan
dengan berbagai alasan dan pertimbangan.
Kontraktor menyusun schedule dengan durasi yang pendek dengan tujuan untuk menghindari tuntutan
liquidated damages dan ada pula yang melakukan hal tersebut dengan harapan mendapatkan
keuntungan bonus. Para pembuat schedule dalam merencanakan schedule dengan pertimbangan
kondisi musim yang akan berpengaruh terhadap produktivitas dari pekerja. Salah satu cara
mempercepat durasi proyek adalah crashing. Terminologi proses crashing adalah dengan mereduksi
durasi suatu pekerjaan yang berpengaruh terhadap penyelesaian proyek yang dipusatkan pada
kegiatan yang berada pada jalur kritis.
Kegiatan dalam suatu proyek dapat dipercepat dengan cara :
1. Dengan menggunakan shift pekerjaan
2. Dengan memperpanjang waktu lembur
3. Dengan mempergunakan alat bantu yang lebih produktif
4. Menambah jumlah pekerja’
5. Dengan menggunakan konstruksi lain yang lebih cepat dan efisien
BAB V
KONSULTAN
SUPERVISI
PAKET PENINGKATAN JALAN PROPINSI SUMATERA UTARA Bulan

Tanggal Man Month Rencana   Tanggal


No. Nama Jabatan Ket.
Mobilisasi Kontrak Dilalui Sisa Realisasi 8 9 10 11 12 Demobilisasi
Supervisi 13 Agustus Rencana  
1 Ir. Masmur Tarigan 4.00     10 Desember
Engineer 2009 Realisasi    
Amos Susilawati Sitepu, 13 Agustus Rencana  
2 Chief Inspector 4.00     10 Desember
ST 2009 Realisasi    
13 Agustus Rencana  
3 Efredi Depari, ST Quality Engineer 4.00     10 Desember
2009 Realisasi    
Simon Erikson Sianturi, 13 Agustus Rencana  
4 Inspector 4.00     10 Desember
ST 2009 Realisasi    
13 Agustus Rencana  
5 Biliater Situngkir, ST Lab. Technician 4.00     10 Desember
2009 Realisasi    
13 Agustus Rencana  
6 Frans Wijaya, Amd Inspector 3.00     10 Desember
2009 Realisasi    
13 Agustus Rencana  
7 Alexander Sembiring, ST Lab. Technician 3.00     10 Desember
2009 Realisasi    
13 Agustus Rencana  
8 Robelly Simanungkalit, ST Inspector 3.00     10 Desember
2009 Realisasi    
13 Agustus Rencana  
9 Herbet Simatupang, ST Lab. Technician 3.00     10 Desember
2009 Realisasi    
Operator 13 Agustus Rencana  
10 Dian Novita, S.Sos 4.00     10 Desember
Computer 2009 Realisasi    
13 Agustus Rencana  
11 Antonius Barus, ST Draftman 4.00     10 Desember
2009 Realisasi    
13 Agustus Rencana  
12 Sutigno Office Boy 4.00     10 Desember
2009 Realisasi            
Dibuat Oleh :
Konsultan
CV. PERCA BANGUN PERSADA

Ir. Masmur Tarigan


Supervisi Engineer
5.2 STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN
CV. PERCA BANGUN PERSADA
PAKET – 2

Ir.Masmur Tarigan
Supervisi Engineer

Op. computer : Dian Novita,Ssos


Draftman : Antonius Barus,ST
Office Boy : Sutigno

Amos Susilawati, ST Efredi Depari, ST


Chief Inspector Quality Engineer

Simon Sianturi, ST Biliater Situngkir


Inspector Lab. Teknik

Frans Wijaya,Amd Alexander Sembiring


Inspector Lab. Teknik

Robelly Simanukalit, Amd Herbet Simangunson, ST


Inspector Lab. Teknik

5.1 KEGIATAN KONSULTAN SUPERVISI


BULAN SEPTEMBER 2009

TANGG
HARI KEGIATAN
AL
1 Kamis Monitoring Ke Proyek Jalan Perbaungan - Pantai Cermin    
2 Jumat Membuat Laporan dari hasil Monitoring Proyek di Kantor Konsultan  
3 Sabtu Monitoring Ke Proyek Tj.Kasau - Bdr..Masilam - Perdagangan    
4 Minggu Libur      
5 Senin Membuat Laporan dari hasil Monitoring Proyek di Medan    
6 Selasa Monitoring Ke Proyek Tj.Kasau - Bdr..Masilam        
7 Rabu Rapat Show Cause Meeting di kantor Dinas Jalan dan Jembatan    
8 Kamis Monitoring Ke Proyek Jalan Perbaungan - Pantai Cermin    
Koordinasi dengan PPTK hal Kegiatan Kontraktor dan Progress Kemajuan Pekerjaan di
9 Jumat
P.Siantar
10 Sabtu Mengevaluasi Semua Paket Proyek dan Membuat Laporan-Laporan untuk Bulanan
11 Minggu Libur
12 Senin Monitoring Ke Proyek Tj.Kasau - Bdr..Masilam      
13 Selasa Monitoring Ke Proyek Tj.Kasau - Bdr..Masilam        
14 Rabu Monitoring Ke Proyek Perdagangan - Indrapura      
15 Kamis Membuat Laporan dari hasil Monitoring Proyek di Medan    
16 Jumat Mengevaluasi Semua Paket Proyek dan Membuat Laporan-Laporan untuk Bulanan
Koordinasi dengan PPTK hal Kegiatan Kontraktor dan Progress Kemajuan Pekerjaan di
17 Sabtu
P.Siantar
18 Minggu Libur    
Koordinasi dengan PPTK hal Kegiatan Kontraktor dan Progress Kemajuan Pekerjaan di
19 Senin
Tebing Tinggi
20 Selasa Libur        
21 Rabu Monitoring Ke Proyek Tj.Kasau - Bdr..Masilam        
22 Kamis Monitoring Ke Proyek Tj.Kasau - Bdr..Masilam        
23 Jumat Membuat Laporan dari hasil Monitoring Proyek di Medan    
Memberikan Laporan kepada Core Team hasil dari semua Paket Proyek  
24 Sabtu
hal Kemajuan pekerjaan atau Progress Kemajuan pekerjaan    
25 Minggu Libur    
26 Senin Monitoring Ke Proyek Tj.Kasau - Bdr..Masilam - Perdagangan    
Koordinasi dengan PPTK hal Kegiatan Kontraktor dan Progress
27 Selasa        
Kemajuan Pekerjaan di P.Siantar
28 Rabu Monitoring Ke Proyek Perdagangan - Indrapura      
29 Kamis Membuat Laporan Bulanan dan Mengevaluasi semua Proyek    
30 Jumat Koordinasi dengan PPTK hal Progress Kemajuan Pekerjaan dan semua Paket  
LAMPIRAN

PHOTO DOKUMENTASI
JALAN PERBAUNGAN - PANTAI CERMIN
KABUPATEN SERGEI

PEKERJAAN : FINISHING PARIT

PEKERJAAN : FINISHING PARIT

FOTO DOKUMENTASI
JALAN TJ KASAU - BANDAR MASILAM/ BANDAR MASILAM -PERDAGANGAN
PEKERJAAN : PENGHAMPARAN ASPAL AC-WC site
Bandar Masilam - Perdagangan

PEKERJAAN : PENGHAMPARAN ASPAL AC-BC


Site Tj Kasau – Bandar Masilam

FOTO DOKUMENTASI
PERDAGANGAN - INDRAPURA
PEKERJAAN : Pemadatan Bahu jalan

PEKERJAAN : Pemadatan Bahu jalan

You might also like