Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh substitusi bekatul dengan nasi aking
dalam pakan terhadap kualitas persentase karkas ayam pedaging : persentase karkas, persentase
lemak abdominal, persentase deposisi daging dada dan kolesterol daging. Seratus lima puluh
anak ayam umur sehari (DOC) dari strain Lohmann yang digunakan dalam penelitian ini. Pakan
terdiri dari jagung (60%) dan konsentrat (40%) untuk fase starter dan jagung (60%), konsentrat
(30%), dan dedak padi (10%) untuk fase finisher. Dedak padi digantikan oleh nasi aking pada
tingkat 0; 2,5; 5; 7,5 dan 10 persen. Variabel yang diukur adalah persentase karkas, persentase
lemak abdominal, persentase deposisi daging dada dan kolesterol daging. Data dianalisis dengan
Anova dari Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan enam ulangan. Duncan
Multiple Range Test (DMRT) digunakan untuk perbedaan hasil test. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengaruh substitusi bekatul dengan nasi aking tidak secara signifikan
mempengaruhi terhadap persentase lemak abdominal, persentase dada daging, kolesterol daging
dan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P< 0,05) terhadap persentase karkas ayam
pedaging strain Lohmann. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nasi aking dapat
digunakan sampai ke tingkat 100% sebagai pengganti bekatul dalam pakan tanpa mempengaruhi
pada persentase deposisi daging dada, persentase kolesterol daging dan warna kaki, tapi
berpengaruh pada persentase karkas ayam pedaging.
Kata kunci : bekatul, nasi aking, karkas ayam pedaging
ABSTRACT
This experiment was executed to investigate the effect of the substitution of rice bran
with dried cooked rice waste in the feed to the quality of the broiler carcass % : a percentage of
carcass, abdominal fat percentage, percentage meat deposition of cholesterol and breast meat.
One hundred fifty of day old chicks (DOC) of Lohmann strain were used in this experiment. The
diet consists of corn (60%) and concentrate (40%) for starter and corn (60%), concentrate
(30%) ,and rice bran (10%) for finisher. The rice bran was substituted by dried rice waste at
1
levels of 0; 2,5; 5; 7,5 and 10 percent. The variables measured were percentage of carcass,
abdominal fat percentage, percentage meat deposition of cholesterol and breast meat . The data
were analyzed with Anova from Completely Randomized Design with five treatments and six
replications. Duncan Multiple Range Test ( DMRT) was used to Duncans real difference
test. The results showed that the effect of the substitution of rice bran with dried cooked rice
waste wasnt significantly influence against abdominal fat percentage, percentage of chest meat,
cholesterol deposition meat and givin g a different real influence (P< 0.05) against the percentage
of carcass broiler strains Lohmann. It can be concluded that dried cooked rice waste can be
used extended to level 100% as a subtitute of rice bran in diet without influence on percentage
meat deposition chest, abdominal fat cholesterol meat percentage and color away, but influential
on the broiler carcass percentage.
Keywords: rice bran, dried cooked rice waste, broiler carcass
yang mudah rusak serta menjadi kebutuhan
PENDAHULUAN
Harga
berupa
harapan
hujan
mengurangi
bekatul
daging
sesuai
dengan
bahan
maupun
menyebabkan
pakan
kemarau
ketergantungan
dalam
pakan
merupakan
dan
untuk
penggunaan
ayam
me njadi
Materi :
Penelitian ini menggunakan ayam
yang tidak
Metode :
Metode
yang
digunakan
adalah
g/ekor.
battery
Pakan
serta
sebagai berikut :
lampu
listrik
18
watt
sebagai
aking (kontrol)
pengganti bekatul
ganti bekatul
pengganti bekatul
3
yang
diamati
dalam
5. Kolesterol Daging
Kandungan kolesterol daging (mg/100g) :
angka
yang
menunjukan
kandungan
dengan
Djojosoebagio, 1990).
sampel
daging
dada,
yang
Analisis Data
4. Warna Kaki
Tabel 7. Pengaruh Subtitusi Bekatul Dengan Tepung Nasi A king Terhadap Variabel Kuliatas
Karkas Ayam Pedaging
Perlakuan
P0
P1
P2
P3
P4
% Karkas
% Deposisi
Daging Dada
66,7 2,3 a
69,0 1,5b
68,8 1,6 ab
68,2 2,5 ab
70,4 2,4 b
19,3 2,3
20,0 2,3
20,1 1,4
20,6 1,7
19,1 1,3
Perlakuan
% Lemak
Abdominal
0,5 0,2
0,6 0,2
0,6 0,2
0,4 0,3
0,5 0,1
Warna Kaki
(Skala 1-15)
9,8 2,3
9,5 2,1
8,7 1,5
8,0 2,2
7,8 3,0
Kolesterol
Daging
(mg/100g)
78,0 1,0
77,1 0,8
77,4 0,6
77,4 0,9
76,7 1,0
Keterangan : Huruf superskrip (a-b) yang berbeda pada kolom persentase karkas menunjukan perbedaan nyata
(P<0,05)
(Rizal, 2006).
1,5)%,
dikarenakan
hal
ini
dapat
terjadi
terhadap
persentase
karkas.
Menurut
Daud
(2006)
bahwa
66,86-70,41.
Data rata-rata konsumsi energi (Kkal/ekor) dan protein (g/ekor) masing -masing disajikan
pada Tabel 8.
Tabel 8. Konsumsi Energi dan Konsumsi Protein Selama Perlakuan
Perlakuan
Konsumsi Energi
(Kkal/ekor)
Konsumsi Protein
(g/ekor)
P0
P1
P2
P3
P4
7047,33
6766,30
7345,76
7227,43
6991,01
438,00
418,73
452,63
450,44
426,99
konsumsi
rendah
proteinnya
lebih
aking
berada pada
paling
rendah
persentase
perlakuan
dibandingkan
nilai
P1
yang
tidak
jauh
berbeda
P4 ( 24,73%)%.
Berdasarkan
Tabel
8.
konsumsi
Persentase
sebagai
sehingga
bobot hidup.
pengganti
bekatul,
daging dada
dengan
berat
Menurut
Tabel
abdominal
aking
persen-tase
lemak
Perlakuan
P1
dan
pemberian
2,5%
P2
berada pada
dengan
level
Berdasarkan
Tabel
8.
konsumsi
Berdasarkan
pada
Tabel
persentase
aking.
8
Berdasarkan
Tabel
8.
konsumsi
Pengaruh
P2
dan
P3
yaitu
berkisar
( 7047,33
xantofil
kaki
Ramon
penambahan
0%
pakan
memiliki
serat
energi
Baharudin,
Musa,
Masniawati
(2012)
konsumsi
aking
Perlakuan
kasar,
kontrol
lemak
yang
sebanyak
P0
kasar
cukup
dan
banyak
setelah
jagung
warna
(2011)
pada
mengandung
Pabendom
bahwa
dan
karotenoid
aking
akan
xantofil
dalam
Tabel
pada Tabel 7.
pemberian
menurunkan
nasi
kandungan
7.
Berdasarkan
pada
Tabel
dipengaruhi
dan (78,0
1,0)mg/100g.
Nilai
oleh
kandungan
energi
daging
pada
kesamaan
terhadap
masing -
daging.
KESIMPULAN
dan
dan
warna kaki
Ismoyowati
SARAN
Disarankan melakukan penelitian
lebih lanjut dengan menambahkan bahan
pakan lain guna memenuhi kekurangan
protein kasar lemak kasar dan kekurangan
xantofil
contohnya
bungkil
dan
Widyastuti,
T.
2003.
kedelai
12