Professional Documents
Culture Documents
Kelompok A7
Ketua
(1102014092)
Sekretaris :
(1102014030)
Anggota
Anggun Kusuma D
(1102014026)
(1102014043)
Dwinta Anggraini
(1102014080)
(1102014087)
Firmansyah
(1102014103)
Gery Aldilatama
(1102014115)
Dewi Anindya
(1102013078)
UNIVERSITAS YARSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
TAHUN PELAJARAN 2014-2015
Sebuah studi membandingkan efektifitas penghilangan bakteri dan/atau spora Bacillus cereus
di tangan dengan 6 prosedur pembersihan tangan yang berbeda, yaitu:
1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir selama 30 detik
2) Mencuci tangan dengan sabun biasa selama 60 detik + 30 detik membilas dengan air
yang mengalir
3) Mencuci tangan dengan sabun biasa selama 30 detik + 30 detik membilas dengan air
yang mengalir
4) 30 detik mencuci tangan dengan sabun antiseptik + 30 detik membilas dengan air
yang mengalir
5) Mengusap alkohol jenis cairan (3mL)
6) Mengusap alkohol jenis gel (3mL)
Keefektifan proses penghilangan spora dan/atau bakteri Bacillus cereus dihitung dengan
setiap berkurangnya log10 antara tangan yang diberikan intervensi dengan yang tidak.
Hasil yang paling efektif untuk penghilangan spora dan/atau bakteri Bacillus cereus adalah
dengan mencuci tangan dengan sabun biasa selama 60 detik + 30 detik membilas dengan air
yang mengalir. Mencuci tangan dengan sabun biasa selama 30 detik + 30 detik membilas
dengan air yang mengalir dibanding 30 detik mencuci tangan dengan sabun antiseptik + 30
detik membilas dengan air yang mengalir hasilnya sama saja. Mengusap tangan dengan
alkohol jenis cairan maupun jenis gel sama sekali tidak mengurangi jumlah spora dan/atau
bakteri Bacillus cereus.
Kesimpulan : mencuci tangan menggunakan sabun selama 60 detik memberi hasil paling
efektif untuk mengahpus Bacillus cereus.Membersihakn tangan dengan alkohol tidak
memberi hasil yang diharapkan.
Kesimpulan : mencuci tangan menggunakan sabun selama 60 detik memberi hasil paling
efektif untuk mengahpus Bacillus cereus. Membersihakn tangan dengan alkohol tidak
memberi hasil yang diharapkan.
Kesimpulan : Hasil paling efektif untuk menghilangkan bakteri E. coli adalah dengan
prosedur membersihkan tangan menggunakan alkohol.
Selain melakukan percobaan dengan bakteri B. cereus, evaluasi dari efikasi prosedur
hand hygiene juga dilakukan dengan bakteri E.coli. Prosedur dengan mengusap tangan
dengan alkohol secara drastis mengurangi jumlah bakteri E. coli, dan efikasi dari prosedur
mencuci tangan berada di bawah prosedur mengusap tangan dengan alkohol. Maka dapat
disimpulkan bahwa mengusap tangan dengan alcohol merupakan prosedur yang paling tepat
untuk membunuh bakteri yang tidak membentuk spora pada tangan.
Kontaminasi spora B. cereus dari tangan petugas kesehatan berperan penting dalam
Kejadian Luar Biasa infeksi nosokomial yang pernah terjadi pada tahun 2006. Selama
Kejadian Luar Biasa tersebut terjadi, staff staff rumah sakit secara rutin mengusap tangan
mereka dengan sanitizer alcohol sebelum dan sesudah memeriksa pasien, akan tetapi hal ini
tidak memberi hasil yang berarti dalam pengendalian KLB tersebut. Kemudian mereka
melakukan prosedur mencuci tangan. Studi ini mengungkapkan bahwa mencuci tangan lebih
efektif dalam menghilangkan spora di tangan, sementara mengusap tangan dengan alcohol
tidak.
Clostridium difficile juga merupakan bakteri penghasil spora yang dapat
menyebabkan infeksi nosokomial. Insiden dari infeksi nosokomial C. difficile telah
meningkat di seluruh dunia pada dekade lalu. Mengusap tangan dengan alcohol tidak efektif
untuk menghilangkan spora C. diffile di tangan.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa mencuci tangan dengan sabun merupakan cara yang
paling tepat dalam menghilangkan spora bakteri B. cereus di tangan, dan sebaliknya,
mengusap tangan dengan alcohol kurang efektif. Keutamaan mencuci tangan sebaiknya
dievaluasi kembali sebagai pengendalian infeksi yang disebabkan bakteri penghasil spora.