Professional Documents
Culture Documents
PETUNJUK TEKNIS
Diterbitkan Oleh:
Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum
PETUNJUK TEKNIS | OPERASIONAL & PEMELIHARAAN
ii
Daftar Isi
Daftar Isi
i
Daftar Istilah & Singkatan
1
BAB IPENDAHULUAN 3
1. MAKSUD DAN TUJUAN 3
2. RUANG LINGKUP 3
BAB II PENDEKATAN PEMANFAATAN dan PEMELIHARAAN
5
1. Pentingnya Kegiatan O & P
5
6
2. Pengertian O & P
3. Tujuan O & P
7
4. Klasifikasi Prasarana
7
5. Keterlibatan Masyarakat Dalam O & P
8
6. Ukuran keberhasilan O & P
8
BAB III PROGRAM KERJA O & P
11
1. Penyusunan Peraturan Organisasi O & P
11
2. Pembentukan Organisasi O & P
13
3. Rencana Kegiatan O & P
17
3.1. Pendataan Anggota
18
3.2. Penggalian Sumber-sumber Pembiayaan
18
3.3. Inventarisasi Kondisi Prasarana
18
3.4. Rencana Teknis Pemanfaatan & Pemeliharaan
19
3.5. Penyusunan RAB dan Jadwal Perbaikan
21
3.6. Rapat rapat Rutin
21
3.7 Laporan Berkala
22
BAB IV PEMBIAYAAN KEGIATAN O & P
1. Sumber-sumber Pembiayaan Kegiatan O & P
2. Penggunaan Biaya O & P
23
23
27
ii
A
Advisory
:
AD/ART
:
ANDAL
:
APBD
:
APBN
:
B
BKM
:
BLM
:
BOP
:
BA
:
D
DED
:
DIPA
:
F
Fasilitator
:
FGD
:
FKA-BKM
:
H
HOK
:
K
KBK
:
KBP
:
KE
:
KMP
:
KMW
:
Korkot
:
KSM
:
L
:
LKM
LKMD
:
M
MCK
N
ND
O
O&M
P
P2KP
PMA
PJM
PJOK
PLPBK
PNPM Mandiri
PNPM MP
PPM
PRONANGKIS
PRA
PS
PU
PMA
PAP
PAH
R
RAB
Renta
RK
RKM
RPD
RPJM
RTBL
RT/RW
RTRW
RWT
RUTR
RTDR
S
SIM
SKPD
SOP
SPPB
SPPP
SPPD-L
SNI
SGL
SPT
U
UP
UPK
UPL
UPS
T
TK
W
WB
Neighbourhood Development
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Tukang
World Bank
BAB I
PENDAHULUAN
Maksud
Maksud dari buku ini adalah untuk dijadikan pegangan dalam pelaksanaan kegiatan Pemanfatan
& Pemeliharaan sarana & prasarana bagi KSM Lingkungan dalam rangka Pengelola Kegiatan
Pemanfaatan & Pemeliharaan.
2.
Tujuan
Tujuannya adalah untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan Pemanfatan &
Pemeliharaan sarana & prasarana agar pemanfaatan sarana & prasarana dapat dilaksanakan
secara bersama-sama oleh masyarakat dan berkesinambungan.
Buku ini mencakup maksud, tujuan, ruang lingkup, pendekatan pemanfaatan & pemeliharaan,
Program Kerja, Pembiayaan, Pemeliharaan sarana & prasarana.
BAB II
PENDEKATAN, PEMANFAATAN
& PEMELIHARAAN
1.
Salah satu kegiatan penting dari seluruh proses PNPM Mandiri Perkotaan, khususnya pada
pendekatan pelaksanaan kegiatan lingkungan ini adalah kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan
(atau Operasi dan Pemeliharaan, disingkat O&P) yang dilakukan melalui inisiatif dan kesadaran
masyarakat oleh KSM/Pengelola O&P sebagai penggerak utama dari kegiatan ini.
Hampir semua pembangunan prasarana yang selesai dibangun ternyata mengalami kerusakan
karena tidak terpelihara. Hal ini kemungkinan disebabkan tidak tersedianya dana rehabilitasi
dari sektor/instansi terkait, tidak ada swadaya masyarakat untuk pemeliharaan dan belum
adanya kesadaran masyarakat untuk memelihara prasarana tersebut. Sehingga manfaat yang
diterima oleh masyarakat dengan adanya pembangunan prasarana tersebut tidak optimal dan
belum berkelanjutan. Atau walaupun dapat dinikmati akan tetapi jangka waktu pemanfaatannya
menjadi terbatas (kurang dari umur yang direncanakan). Selain itu, kualitas prasarana yang
PNPMyang
Mandiri
Perkotaan
dibangun menjadi kurang terjamin dan harapan diperolehnya manfaat
berkelanjutan
tidak
Petunjuk
Teknis
Pemanfaatan
&
Pemeliharaan
dapat tercapai.
Bila
prasarana
yang dibangun
tidak
Bila prasarana yang dibangun
tidak memberikan
manfaat
memberikan manfaat jangka panjang
jangka panjang akibat lemahnya pengelolaan, akan
akibat lemahnya pengelolaan, akan
berakibat pada tidak berakibat
tercapainya
harapan masyarakat
pada tidak tercapainya harapan
dan tujuan program.masyarakat
Oleh karena
itu perlu
adanya
dan tujuan
program.
Oleh
karena itudan
perlu
adanya
ketegasan,
ketegasan, penanggungjawab
rencana
pengelolaan
penanggungjawab
dan yang
rencana
(pemanfaatan dan Pemeliharaan)
prasarana
baik
pengelolaan
(pemanfaatan
dan
sesuai kebutuhan terhadap
sarana
&
prasarana
yang
Pemeliharaan) prasarana yang baik
telah dibangun.
sesuai kebutuhan terhadap sarana &
prasarana yang telah dibangun.
tanggungjawab untuk memelihara sarana dan prasarana yang telah dibangunnya sehingga
dapat
memberikan
yangtersebut,
berkesinambungan
dan lestari.
Dari
mekanismemanfaat
peran serta
rasa membutuhkan
prasarana (tahap perencanaan)
dan rasa memiliki prasarana (tahap pelaksanaan) ini diharapkan muncul kesadaran dan
Untuk
pemeliharaan
perlu ditanamkan
kesadaran
kepada
masyarakat
rasamelaksanakan
tanggungjawab
untuk memelihara
sarana dan
prasarana
yang warga
telah dibangunnya
bahwa
pemeliharaan
prasarana
&
sarana
harus
dilakukan
oleh
semua
warga
pemakai,
baik dari
sehingga dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan dan lestari.
segi pembiayaan maupun pelaksanaan pemeliharaan. Peran serta masyarakat sangat diperlukan
melaksanakan pemeliharaan perlu ditanamkan kesadaran kepada warga masyarakat
agarUntuk
:
sarana harus
dilakukan oleh
semuaprasarana
warga pemakai,
baik
Masyarakatprasarana
dapat &merasakan
manfaatnya
apabila
tersebut
bahwa
pemeliharaan
dari segi pembiayaan
maupun
pelaksanaan
pemeliharaan.
Peran
serta
masyarakat
sangat
dipelihara;
diperlukan agar :
Masyarakat
menjadi lebih
mandiri
dalam pengelolaan
prasarana
dipergunakan
untuk
membangun
prasarana dan
sarana.
Tidak ada dana pemerintah untuk
Meskipun
hal tersebut
sudah diupayakan,
membiayai
pemeliharaan,
dana
namunpemerintah
berdasarkan pengalaman
ini,
dipergunakanselama
untuk
prasarana
dan sarana.
masih membangun
sangat diperlukan
dukungan,
fasilitasi
hallebih
tersebut
sudah
danMeskipun
pembinaan
lanjut
olehdiupayakan,
pihak UPL/
selama
BKMnamun
dan berdasarkan
Pemerintah pengalaman
Daerah Kabupaten
ini,
masih
sangat
diperlukan
dukungan,
sehingga pengelolaan, pemanfaatan dan
fasilitasi dan
pembinaan
oleh
pemeliharaan
prasarana
yanglebih
telahlanjut
dibangun
olehpihak
warga
melalui dan
wadah
Organisasi
KSM,
UPL/BKM
Pemerintah
Daerah
benar-benar
berjalan dengan
baik dan
Kabupatendapat sehingga
pengelolaan,
berkesinambungan.
pemanfaatan dan pemeliharaan prasarana
yang telah dibangun oleh warga melalui
wadah Organisasi KSM, benar-benar
2.
3
PENGERTIAN PEMANFAATAN & PEMELIHARAAN
Pemanfaatan dan Pemeliharaan (P&P) adalah serangkaian kegiatan terencana dan sistematis
yang dilakukan secara rutin maupun berkala untuk menjaga agar prasarana yang telah dibangun
tetap dapat berfungsi dan bermanfaat sesuai rencana.
Sesuai dengan mekanisme kegiatan PNPM MP, maka penyiapan organisasi pelaksanaan
Pemanfaatan dan Pemeliharaan Prasarana dilakukan sejak awal pembangunan prasarana,
sehingga dengan demikian masyarakat/anggota pengelola pemanfaatan & pemeliharaan dapat
terlibat dan memahami berbagai kegiatan perencanaan dan pelaksanaan fisik (termasuk teknis
dan administrasi kegiatan) sehingga setelah kegiatan pembangunan selesai, mereka sudah
6
Sesuai dengan mekanisme kegiatan PNPM MP, maka penyiapan organisasi pelaksanaan
Pemanfaatan dan Pemeliharaan Prasarana dilakukan sejak awal pembangunan prasarana,
sehingga dengan demikian masyarakat/anggota pengelola pemanfaatan & pemeliharaan
dapat terlibat dan memahami berbagai kegiatan perencanaan dan pelaksanaan fisik
(termasuk teknis dan administrasi kegiatan) sehingga setelah kegiatan pembangunan
selesai, mereka sudah siap melaksanakan kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan
siap melaksanakan kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan prasarana yang telah dibangun
prasarana yang telah dibangun tersebut.
tersebut.
3. Adapun
TUJUAN PEMANFAATAN
& PEMELIHARAAN PRASARANA
tujuan kegiatan pemanfaatan
adalah :pemanfaatan
dan pemeliharaan
Adapun tujuaninikegiatan
dan pemeliharaan ini adalah :
prasarana secara
a. Untuk
a. Memelihara
Untuk Memelihara
prasarana
berkelanjutan;
berkelanjutan;
b. Adanya secara
jaminan
terhadap kualitas
b.
A
danya
jaminan terhadap
prasarana;
prasarana;
c. Adanya kualitas
keuntungan
yang
c.
A
danya
keuntungan
yang
berkelanjutan dari hasil pemanfaatan
prasarana.
berkelanjutan
dari
hasil
pemanfaatan
prasarana.
4. KLASIFIKASI PRASARANA
4. Berdasarkan
KLASIFIKASI
PRASARANA
pada
cakupan
layanan
prasarana pada
yangcakupan
dibangun
makaprasarana
secara
Berdasarkan
layanan
umum
prasarana
yang
dibangun
melaluiyang
PNPM
Mandiri
Perkotaan
dapat dibedakan
yang dibangun maka secara umum prasarana
dibangun
melalui
PNPM Mandiri
Perkotaan
menjadi
3, yaitu:
dapat
dibedakan
menjadi 3, yaitu:
a. Prasarana
a.
Prasarana
Umum (Publik),
Setiapboleh
orang
boleh mempergunakan
Umum (Publik),
Setiap orang
mempergunakan
prasarana prasarana
tersebut.
tersebut. Dalam arti bahwa tidak ada orang yang dapat dikecualikan dalam
Dalam arti bahwa tidak ada orang yang dapat dikecualikan dalam penggunaannya,
penggunaannya, misalnya jalan.
misalnya jalan.
b.
Prasarana Kelompok, Prasarana yang hanya dapat manfaatkan oleh sekelompok
b. Prasaranaorang,
Kelompok,
Prasarana
yang hanya
dapat manfaatkan
oleh irigasi
sekelompok
orang,
misalnya
saluran irigasi.
Yang mempergunakan
saluran
ini antara
lain
misalnya adalah
saluranpetani-petani
irigasi. Yangyang
mempergunakan
saluran
irigasisaluran
ini antara
laintersebut,
adalah
mempunyai lahan
di sekitar
irigasi
orang-orang
yang mempunyai
di sekitarnya,
dll. tersebut, orang-orang
petani-petani
yang mempunyai
lahan kolam
di sekitar
saluran irigasi
yang
mempunyai
kolam
di
sekitarnya,
dll.
c.
Prasarana Pribadi/Individual, Prasarana yang hanya dapat dimanfaatkan oleh
orang seorang/individual. Prasarana ini biasanya dibangun oleh perseorangan/
c. Prasarana Pribadi/Individual, Prasarana yang hanya dapat dimanfaatkan oleh orang
keluarga untuk mencukupi kebutuhannya, misalnya jamban keluarga. Pemakai
seorang/individual. Prasarana ini biasanya dibangun oleh perseorangan/keluarga untuk
jamban tersebut adalah keluarga yang membangunnya.
mencukupi kebutuhannya, misalnya jamban keluarga. Pemakai jamban tersebut adalah
keluarga yang membangunnya.
Klsaifikasi sarana & prasarana berdasarkan jenisnya ini akan menentukan mudah tidaknya
pembiayaan
untuk operasi
dan pemeliharaan.
Sebagai
contoh seperti
tabel berikut.
Klsaifikasi prasarana
sarana & prasarana
berdasarkan
jenisnya ini
akan menentukan
mudah
tidaknya
pembiayaanPembiayaan
prasarana Berdasarkan
untuk operasi
dan
pemeliharaan. Sebagai contoh seperti tabel
Kemungkinan
Jenis
Prasarana
berikut.
Prasarana Umum
Prasarana Kelompok
4
Kemungkinan mudah menarik retribusi - Tambatan perahu - Saluran irigasi
- Lntai jemur
- Gudang penyimpanan
- MCK
- Air bersih
Kemungkinan sulit menarik retribusi
- Jalan
- Jembatan
Prasarana Umum
Prasarana Kelompok
- Saluran irigasi
- Lntai jemur
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiripenyimpanan
- Perkotaan
- Gudang
- MCK
- Air bersih
Kemungkinan sulit
- Jalan
- Jembatan
menarik retribusi
Kemungkinan mudah
menarik retribusi
- Tambatan
perahu
5.
KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM O&P
5. KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM O&P
Untuk
pemeliharaan perlu
perluditanamkan
ditanamkankesadaran
kesadarankepada
kepadawarga
warga
masyarakat
Untuk melaksanakan
melaksanakan pemeliharaan
masyarakat
bahwa
prasarana &
& sarana
sarana harus
harus dilakukan
dilakukanoleh
olehsemua
semuawarga
wargapemakai,
pemakai,baik
baik
bahwa pemeliharaan
pemeliharaan prasarana
dari
segi
pembiayaan
maupun
pelaksanaan
pemeliharaannya.
Peran
serta
masyarakat
sangat
dari segi pembiayaan maupun pelaksanaan pemeliharaannya. Peran serta masyarakat
diperlukan
agar : agar :
sangat diperlukan
Masyarakatdipelihara;
dapat merasakan manfaatnya apabila prasarana tersebut dipelihara;
Masyarakat menjadi lebih mandiri dalam pengelolaan prasarana
8.
pemanfaatan mampu
dan
dalam
K
egiatan bersama,
pemeliharaan
prasarana
agar
menumbuhkan
kesetiakawanan
prasarana
tersebut
dapat
dalam
pemanfaatan
dan
berkesinambungan;
pemeliharaan prasarana agar
Ketentuan kelompok,
tertulisdapat
dan
prasarana
tersebut
menjadi aturan kerja kelompok
berkesinambungan;
yang saling ditaati;
KKeanggotaan
etentuan kelompok,
tertulis
dan
mantap,
semua
menjadi
kelompok
anggota aturan
tahu kerja
akan hak
dan
yang
saling
ditaati;
kewajibannya.
KRapat
eanggotaan
anggota,mantap,
berjalansemua
rutin
dan dihadiri
anggota.
anggota
tahu
akan hak dan
kewajibannya.
Administrasi dan pelaporan,
dengan tertib,
Rdikerjakan
apat anggota, berjalan
rutintahu
dan
manfaatnya.
dihadiri anggota.
Ada usaha kelompok, yang berorientasi kepada pasar, keuntungan, efisiensi, dan
Administrasi
dan pelaporan, dikerjakan dengan tertib, tahu manfaatnya.
kebersamaan. Yang sebagian dapat disisihkan untuk pemeliharaan sarana &
Aprasarana;
da usaha kelompok, yang berorientasi kepada pasar, keuntungan, efisiensi, dan
kebersamaan.
Yang sebagian
dapat
disisihkan
untuksaling
pemeliharaan
sarana dan
& prasarana;
Interaksi diantara
anggota
hidup,
terarah,
menunjang,
saling
satu samahidup,
lain.
Imemperkembangkan
nteraksi diantara anggota
terarah, saling menunjang, dan saling
memperkembangkan satu sama lain.
Pengurus, aktif menggerakkan dan5memotivasi anggota agar kegiatan bisa berjalan.
9.
1.
2.
2. 3.
3. 4.
5.
4.
5. 6.
6.
7.
7.
10.
10
BAB III
PROGRAM KERJA KEGIATAN
PEMANFAATAN & PEMELIHARAAN
1.
Setiap organisasi apapun namanya dan bentuknya selalu ada aturan. Sebab organisasi tanpa
aturan namanya bukan organisasi. Begitu juga O&P harus ada aturan organisasi. Organisasi
tanpa aturan pasti akan kacau.
Pengaturan/peraturan yang diperlukan antara lain adalah peraturan tentang hal-hal yang
mendasar atau yang pokok-pokok bagi organisasi, termasuk hubungannya dengan pihak lain
diluar organisasi dan peraturan yang bersifat kebijakan operasional.
Beberapa peraturan dasar yang diperlukan, seperti Peraturan Dasar Organisasi O&P (seperti
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan Program Kerja) maupun kebijakan-kebijakan
penting terkait lainnya seperti adanya Iuran/Retribusi bagi pemanfaat, harus dibuat dan
disepakati secara bersama-sama oleh anggota KSM/warga pemanfaat melalui forum Musyawarah
Warga Pemanfaat atau forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi KSM yang ada (bukan
ditentukan sendiri oleh Tim Pengelola).
Dalam penyusunan ketentuan organisasi ini sangat dipengaruhi juga oleh kelompok masyarakat
pemanfaat prasarana itu sendiri. Setiap desa/kelurahan atau daerah dapat mengembangkan
peraturan yang jelas sesuai dengan kondisi sosial-budaya, adat-istiadat dan lain-lain yang
dianut pada daerahnya masing-masing.
Meskipun demikian, Sebagai contoh peraturan dasar organisasi O&P akan meliputi hal-hal
seperti pada table berikut.
11
Aspek-aspek Penguraian
Keterangan
II
II
III
Ruang Lingkup
IV
Keanggotaan
Kepengurusan/ Tim
Pengelola
1. Asas organisasi
2. Tujuan organisasi
3. Tugas organisasi
Cakupan penanganan kegiatan Misalnya untuk saluran irigasi
mencakup
pengelolaan,
penggunaan air, pengamanan air
beserta sumber-sumbernya pada
jaringan tersier
1. Persyaratan Keanggotaan Dimusyawarahkan di kelurahan/
2. Kewajiban dan Tanggung desa yang dihadiri oleh
Jawab Anggota
wakil-wakil masyarakat yang
3. Hak Anggota
representatif
1. Syarat-syarat
kepengurusan
2. Susunan anggota
pengurus
3. Kewajiban dan tanggung
jawab pengurus
4. Hak pengurus
VI
Penutup
Untuk aturan yang bersifat opersional hendaknya dibuat cukup sederhana, seperti Siapa Yang
Piket/Jaga, dll.
Hal yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh KSM/Tim Pengelola adalah bahwa
seluruh peraturan dasar organisasi yang akan dijalankan oleh Tim Pengelola dan Anggota,
seperti Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Masa Tugas Tim Pengelola, Program
Kerja maupun Pertanggungjawaban Tim Pengelola harus dibuat dan disepakati secara
bersama-sama oleh anggota KSM/warga pemanfaat melalui forum Musyawarah Warga
Pemanfaat atau forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi KSM yang ada (bukan
ditentukan sendiri oleh Tim Pengelola).
Catatan :
Bilamana KSM telah memiliki aturan dasar Organisasi KSM sebelumnya, seperti AD/ART,
a.
yang belum mengakomodir/mencakup kegiatan O&P maka untuk pengaturan terkait
hal-hal dasar O&P dapat dilakukan dengan mengamandemen aturan yang sudah ada
atau membuat peraturan tambahan khusus untuk O&P. Tetapi bilamana dalam AD/ART
Organisasi KSM telah mencakup O&P juga maka aturan dasar O&P dapat mengacu pada
AD/ART yang sudah ada tersebut;
b.
Bilamana KSM selaku pengelola O&P belum mempunyai aturan dasar terkait dengan
Pengelolaan O&P, maka peraturan dasar tentang O&P ini akan menjadi bagian dari
tanggungjawab Pengelola/Pengurus O&P yang baru pertama kali terbentuk/terpilih
12
untuk memfasilitasi penyusunannya. Oleh karena itu maka proses penyusunan aturan
dasar ini akan dilakukan setelah kegiatan Pembentukan Organisasi Pengelola O&P.
2.
Pada prinsipnya organisasi pelaksana kegiatan pemanfaatan & pemeliharaan (atau Operasi
dan Pemeliharaan, disingkat O&P) sarana & prasarana adalah organisasi KSM Lingkungan
yang merencanakan dan melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana itu sendiri. Atau
sederhananya adalah KSM Lingkungan yang merencanakan kegiatan infrastruktur, adalah juga
yang melaksanakan pembangunan fisiknya dan melaksanakan pemanfaatan dan pemeliharaan
prasarana yang telah dibangunnya tersebut.
Pendekatan ini, adalah untuk meletakkan dasar komitmen bagi sebanyak-banyaknya warga
masyarakat untuk terlibat dan bertanggungjawab dalam melaksanakan pemeliharaan atas
bangunan yang merupakan prioritas kebutuhannya, yang telah disepakati bersama dan dibangun
sendiri oleh masyarakat.
Dalam pendekatan yang demikian ini maka akan sangat efektif bilamana setiap KSM/Pengelola
O&P prasarana yang dibangunnya dapat berjalan dengan baik atau untuk Pengelolaan O&P pada
infrastruktur yang memiliki karakteristik pemanfaat kelompok (semi public) atau infrastruktur
public yang tidak ada keterkaitan fungsional bangunan (tidak satu kesatuan fungsi struktur
bangunan).
Dalam situasi tertentu dimana terdapat ketentuan bagi KSM untuk melaksanakan pembangunan
prasarana, seperti batasan dana per KSM maka sangat mungkin bisa terjadi bahwa ada satu
prasarana yang sesungguhnya adalah satu kesatuan fungsi bangunan, tapi karena nilainya
cukup besar maka dilakukan proses pembangunan yang ditangani secara bersamaan oleh lebih
dari satu KSM. Untuk Prasarana yang demikian maka dengan pendekatan bahwa setiap KSM
mengelola bangunan yang ditanganinya perlu mendapat perhatian lebih khusus. Terutama
terkait dengan adanya kemungkinan ketidak efektifan pengelolaan oleh masing-masing KSM
yang telah ada. Sebagai contoh, katakanlah ada 2 KSM/Pengelola O&P (KSM-A dan KSM-B),
mengelola prasarana Jalan dalam satu ruas masing-masing sepanjang 200 meter dan 150 meter,
atau KSM-A mengelola prasarana gorong-gorong/jembatan dan KSM-B mengelola prasarana
jalan pada ruas yang sama, atau KSM-A mengelola drainase 80 meter yang satu ruas mengalir
dari drainase KSM-B sepanjang 100m.
Bila salah satu KSM/Pengelola tersebut (KSM-A) tidak aktif menjalankan tugas pengelolaan
O&Pnya atau ada kesulitan pendanaan sehingga berakibat pada tidak berjalannya kegiatan
pemelihraan oleh salah satu KSM/Pengelola tersebut (misalnya KSM-A) maka sudah tentu
akan sangat berdampak pada tidak optimalnya fungsi pelayanan prasarana secara keseluruhan
(seperti Drainase tidak akan mengalir dengan baik/air tergenang; Jalan tidak dapat berfungsi
dengan baik karena gorong-gorong/jembatan rusak).
Oleh karena itu, bila terdapat situasi yang demikian (ada infrastruktur publik yang merupakan
satu kesatuan fungsi struktur bangunan) yang ditangani oleh lebih dari satu KSM, maka KSMKSM tersebut selaku Pengelola O&P yang ada, perlu untuk :
elakukan kesepakatan Kerjasama antar KSM dalam rangka keterpaduan & sinkronisasi
M
pelaksanaan kegiatan maupun pembiayaan kegiatan O&P. Bentuk kerjasama dapat
PETUNJUK TEKNIS | OPERASIONAL & PEMELIHARAAN
13
berupa :
o
Ada koordinasi untuk sinkronisasi dan keterpaduan pelaksanaan kegiatan
O&P antar KSM/Pengelola (Jenis Kegiatan, Jadwal Pelaksanaannya dan Lokasi
pelaksanaan kegiatannya);
o
Penggalian & penggunaan sumber dana pemeliharaan dilakukan bersama,
trasparan dan akuntabel;
Atau
Menyepakati satu Pengelola O&P Bersama. Bentuknya dapat berupa membentuk satu
wadah Organisasi dengan Tim Pengelola yang baru atau menyepakati salah satu dari wadah
KSM yang sudah ada menjadi pengelolaan O&P dimana Tim Pengelola O&Pnya adalah dari Tim
Pengelola yang sudah ada pada salah satu KSM tersebut atau dibentuk Tim Pengelola baru yang
mewakili semua KSM yang ada.
Untuk melaksanakan tugas pokok O&P, maka organisasi Pengelola O&P memerlukan unit atau
satuan kerja dan orang-orang yang akan duduk atau bertanggungjawab sehari-hari pada setiap
unit kerja tersebut (Tim Pengelola).
Bentuk Pengelola pada setiap KSM/Organisasi O&P dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan
prasarana, kemampuan warga pemanfaat dan karakteristik kelompok penerima manfaat
(gender). Meski demikian, dari beberapa bentuk yang diterapkan, setidaknya terdapat 2 bentuk
pendekatan yang umum dilakukan untuk setiap KSM/Organisasi O&P, yaitu : satu pengelola
untuk semua jenis prasarana atau satu pengelola untuk setiap jenis prasarana. Misalnya satu
KSM memiliki dua jenis parasana yang dimanfaatkan yaitu Air Bersih dan Jalan maka bentuk
organisasinya dapat berupa satu Pengelola untuk Air Bersih dan satu Pengelola untuk Jalan atau
satu Pengelola untuk Air Bersih dan Jalan.
Bentuk Pengelolaan mana yang dipilih, apakah pengelola perjenis prasarana atau satu
pengelola untuk lebih dari satu jenis prasarana dalam satu KSM/Organisasi Pengelola O&P,
hendaknya mempertimbangkan kemampuan SDM pengelola dan potensi sumber pembiayaan
pemeliharaannya. Kemampuan SDM dimaksud adalah dapat berupa kemampuan manajemen
pengelolaan dan ketersediaan orang yang sesuai dengan kebutuhan didalam KSM/Organisasi
Pengelola tersebut. Sedangkan kemungkinan untuk memperoleh sumber pembiayaan O&P
adalah berkenaan dengan potensi dari setiap prasarana untuk dapat menghasilkan/memperoleh
dana dari warga pemafaat guna membiayai pemeliharaannya. Misalnya dari contoh Air bersih
dan Jalan diatas, maka bila pengelolaannya dilakukan sendiri-sendiri maka potensi memperoleh
pembiayaan untuk Air bersih dari pemanfaat cukup tinggi dibandingkan dengan Jalan, tetapi
bila pengelolaannya adalah satu maka dapat dilakukan subsidi silang, yaitu dana yang diperoleh
dari Air bersih dapat disisihkan sebahagian untuk pembiayaan pemeliharaan Jalan.
Berdasarkan kedua bentuk organisasi pengelola O&P tersebut, maka struktur organisasi
Pengelolanya hendaklah dibuat sederhana, yaitu : untuk satu jenis prasarana dapat dibuat dengan
struktur organisasi yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Petugas Teknis/Lapangan
dan Anggota, sedangkan untuk Pengelola yang lebih dari satu jenis prasarana maka struktur
organisasinya dapat dibuat dengan struktur yang terdiri dari Ketua, Bendahara, Sekretaris,
Petugas Teknis/Lapangan pada setiap jenis prasarana dan Anggota (Anggota Organisasi
14
KETUA
KETUA
KETUA
KETUA
SEKRETARIS
SEKRETARIS
BENDAHARA
BENDAHARA
PETUGAS
LAPANGAN
PETUGAS
LAPANGAN
BENDAHARA
BENDAHARA
PETUGAS
LAPANGAN
PETUGAS
LAPANGAN
ANGGOTA
ANGGOTA
SEKRETARIS
SEKRETARIS
PETUGAS
PETUGAS
ANGGOTA
ANGGOTA
Bagaimana
Membentuk
Organisasi
Bagaimana Membentuk
Organisasi
Pengelola ?
Pengelola
?
Bagaimana Membentuk Organisasi
Adapun Pengelola
Langkah-langkah
teknis pembentukan
?
Adapun
Langkah-langkah
teknis
Waktu pelaksanaan pembentukan organisasi Pengelola ini dilakukan sejak awal persiapan
Waktu pelaksanaan
pembentukan
organisasisebelum
Pengelola
ini dilakukan
sejak kegiatan
awal
pelaksanaan
kegiatan atau
selambat-lambatnya
dimulainya
pelaksanaan
Waktu pelaksanaan
organisasi
Pengelola ini sebelum
dilakukan dimulainya
sejak awal
persiapan
pelaksanaan pembentukan
kegiatan atau
selambat-lambatnya
persiapan kegiatan
pelaksanaan
kegiatan atau
selambat-lambatnya
sebelum
dimulainya
pelaksanaan
pembangunan/fisik
prasarana.
Dilakukan oleh KSM
melalui
forum
PETUNJUK TEKNIS | OPERASIONAL & PEMELIHARAAN
pelaksanaan
kegiatan
pembangunan/fisik
prasarana. Dilakukan
oleh
KSM melalui
forum 15
musyawarah
warga
pemanfaat
(atau forum musyawarah
pengambilan
keputusan
tertinggi
musyawarah
warga pemanfaat
(atau
forum musyawarah
keputusan
tertinggi
KSM).
Dan difasilitasi
oleh pihak
BKM/UPL,
Konsultan, pengambilan
Ka Desa/Lurah.
Bila perlu,
pembangunan/fisik prasarana. Dilakukan oleh KSM melalui forum musyawarah warga pemanfaat
(atau forum musyawarah pengambilan keputusan tertinggi KSM). Dan difasilitasi oleh pihak
BKM/UPL, Konsultan, Ka Desa/Lurah. Bila perlu, Lakukan peresmian O&P setelah Tim Pengelola
terbentuk, bisa mengundang Camat, Tim Konsultan, Kepala Desa/Lurah, Aparat atau Tokoh
Masyarakat, agar keberadaannya dapat diakui dan diperhatikan.
Sejalan dengan tujuan O&P diatas, maka tugas pokok Pengelola selaku penggerak utama
kegiatan atau Penanggungjawab O&P, adalah :
1)
Menyusun rencana pemanfaatan prasarana
2)
Menyusun rencana penerimaan dan belanja Pengelola
3)
Menyusun rencana kegiatan pemeliharaan, perbaikan, dan peningkatan pembangunan
prasarana;
Mengorganisasikan kegiatan pemeliharaan, perbaikan dan peningkatan pembangunan
4)
prasarana;
5)
Membuat laporan pertanggungjawaban kerja Pengelolaan Sarana & Prasarana yang
menjadi tanggungjawabnya.
Sejalan dengan tugas pokok tersebut, maka tugas-tugas dari setiap unit kerja organisasi Pengelola
O&P (Tim Pengelola) sehari-hari, adalah :
1)
Ketua, Memimpin/Penanggungjawab utama seluruh kegiatan dan usaha organisasi.
Ketua bertanggung jawab atas seluruh kegiatan organisasi sesuai peraturan organisasi
serta program kerja yang telah diputuskan bersama. Antara lain mencakup tugas :
Mengkoordinir Tim Pengelola/pengurus O&P
Mengundang dan menyelenggarakan Rapat-rapat rutin atau Musyawarah
Melakukan kerjasama kemitraan dengan pemerintah desa/kelurahan, Dinas/
Instansi terkait dan pihak swasta atau lainnya guna meningkatkan peroleh
pembiayaan pemeliharaan atau pengembangan layanan prasarana.
Mendorong peningkatan kesadaran dan kontribusi warga untuk melakukan
pemeliharaan prasarana.
Bersama seluruh Tim Pengelola membuat laporan baik secara berkala maupun
Pertanggungjawaban Kegiatan Pengelola;
Bersama seluruh Tim Pengelola, mensosialisasikan kegiatan-kegiatan
pemanfaatan & pemeliharaan, khususnya kepada warga pemanfaat;
Bersama seluruh Tim Pengelola menyusun draft peraturan dasar, program kerja
O&P dan rencana pendanaan O&P untuk ditetapkan dalam Musyawarah Warga
(bila belum ditetapkan sebelumnya).
2)
Sekretaris atau bagian administrasi, melaksanakan kegiatan administrasi umum/
ketatausahaan O&P, antara lain mencakup :
Menyiapkan surat menyurat
Mengarsip surat masuk dan surat keluar
Menyimpan dan memelihara dokumen/dokumentasi kegiatan
Membuat notulen rapat/ musyawarah warga pemanfaat
16
3)
4)
5)
Untuk mendukung tugas-tugas Tim Pengelola yang ada, maka Ketua Pengelola dapat melakukan
penugasan kepada anggota terkait aspek kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan, baik berupa
kegiatan yang bersifat rutin maupun yang bersifat insidentil. Kesepakatan mengenai penugasan
ini hendaknya diputuskan berdasarkan kesepakatan bersama warga pemanfaat. Contoh
penugasan dalam pelaksanaan kegiatan seperti siapa yang piket atau penugasan pemeliharaan
kebersihan MCK secara bergiliran.
3.
RENCANA KEGIATAN O&P
Rencana kerja O&P pada dasarnya mencakup seluruh kegiatan yang diperlukan untuk menjamin
tercapainya tujuan pemanfaatan & pemeliharaan prasarana. Secara umum pokok-pokok rencana
kegiatan O&P ini adalah mencakup :
1)
Kegiatan Pendataan Anggota
2)
3)
4)
5)
6)
Rapat-rapat Berkala
7)
17
endataan anggota ini sangat penting, selain untuk mengetahui jumlah dan siapa saja
P
warga pemanfaat juga akan berkaitan dengan potensi kontribusi dalam pemeliharaan
dari prasarana yang dikelola atau pengaturan pemanfaatan bila diperlukan.
al-hal yang perlu dicatat berkaitan dengan Anggota ini adalah : Nama, Jenis Kelamin
H
(Laki-laki / Perempuan), Alamat tempat tinggal dan Pekerjaannya, bila perlu dapat
dilengkapi dengan status kondisi sosial ekonomi masing-masing. Selain itu perlu
ditetapkan sebaiknya pendataan ini dilakukan secara periodik, seperti per bulan atau
triwulan atau tahunan.
Contoh bentuk formulir Pendataan Anggota ini dapat dibuat seperrti contoh terlampir.
Y ang membiayai kegiatan O&P pada dasarnya adalah warga pemanfaat prasarana
berlandaskan gotong royong dan kasadaran bahwa pemeliharaan, perbaikan dan
pengembangan prasarana adalah tugas bersama seluruh warga pemanfaat, karena
prasarana tersebut memang milik semua warga pemanfaat, bukan milik pemerintah
atau aparat. Meskipun demikian, Ini tidak berarti bahwa menutup peluang bagi Pengelola
untuk mendapatkan sumber dana lain diluar dari warga pemanfaat prasarana.
ana pemeliharaan bisa diupayakan dari berbagai sumber. Dalam hal ini perlu usaha
D
untuk menggali sumber-sumber dana tersebut baik dari masyarakat maupun dari
sumber-sumber lainnya, antara lain :
Retribusi/Iuran penggunaan prasarana, seperti prasarana jalan, tambatan
perahu, air bersih, prasarana sanitasi dan irigasi;
18
Donatur;
Secara lebih rinci bagaimana penggalian sumber-sumber pembiayaan ini dapat dilihat
pada penjelasan Bagian IV. Pembiayaan kegiatan O&P.
gar proses kegiatan inventarisasi kondisi prasarana ini berjalan secara efektif maka
A
perlu dilakukan fokus pengecekan yaitu pada setiap jenis system atau bagian bagian
prasarana. Hal-hal yang perlu dicatat pada saat inventarisasi satiap komponen system
prasarana tersebut, adalah : jumlah/volume yang ada, kondisi pada saat pengecekan,
apakah baik atau rusak. Kemudian bila ada kerusakan, dapat juga ditentukan rencana
penanganan/perbaikannya, termasuk berapa perkiraan biayanya. Dari hal tersebut juga
dapat ditentukan apakah tingkat kerusakannya ringan atau dapat diselesaikan melalui
pemeliharaan rutin atau permasalahannya adalah berat dan harus dilakukan perbaikan
khusus. Juga dapat ditentukan apakah tingkat kerusakan tersebut sangat mendesak
untuk segera ditangani atau dapat ditunda demi untuk menjaga kualitas perbaikan.
3.4.
a.
1)
19
2)
b.
o
Pemeliharaan rutin dilakukan secara terus menerus, biasanya dalam
periode waktu seperti setiap hari atau setiap minggu atau setiap bulan.
Umumnya kegiatan ini bersifat pekerjaan pencegahan untuk menjaga agar
prasarana tidak rusak, biasanya terdiri atas tugas-tugas yang berulangulang dengan teknik yang sederhana, misalnya kegiatan pembersihan.
o
Pemeliharaan Berkala dilakukan dalam periode waktu tertentu misalnya
setiap 3 bulan, setiap 6 bulan atau setiap tahun. Umumnya kegiatannya
mencakup kegiatan pemeliharaan yang sudah dapat diperkirakan atau
direncanakan terlebih dahulu, seperti perawatan dan semua perbaikan
ringan serta penggantian bagian-bagian kecil/sekunder, termasuk
perbaikan sederhana. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kondisi
prasarana pada tingkat kemampuan yang dimilikinya atau fungsi secara
yang seharusnya dari parasaran. Misalnya kegiatan pengecatan komponen
prasarana, pemberian pelumas pada pintu air, penggantian kran air yang
rusak, dll.
o
Pemeliharaan Insidentil/mendesak, pekerjaan yang mendesak yang
memerlukan penanganan segera, yang umumnya tidak direncanakan
terlebih dahulu. Sifat kemedesakan ini biasanya karena dapat
membahayakan pemanfaat, Bisa membawa akibat kerusakan besar
atas milik pribadi masyarakat (seperti rumah, lahan produktif, dll) dan
kerusakan yang bisa menjadi penyebab kerusakan yang lebih besar.
Misalnya penggantian lantai jembatan, kerusakan akibat banjir/ longsor,
dll.
20
elaksanaan kegiatan ini pada dasarnya adalah menjadi tanggungjawab bersama warga
P
pemanfaat, dilakukan secara bersama-sama dan dikoordinir oleh Petugas Lapangan.
PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL & PEMELIHARAAN
Selain hal tersebut, juga dapat dilakukan dengan cara Penugasan kepada anggota
secara rutin dan bergilir. Misalnya anggota dapat dibagi menjadi beberapa grup untuk
melakukan kegiatan ini secara bergiliran misalnya per RT atau KK. Waktu pelaksanaannya
dapat diatur sesuai periode pemeliharaan rutin prasarana, seperti harian, mingguan
atau bulanan.
ntuk kegiatan perawatan seperti pemberian pelumas pada mesin pompa, pintu air, atau
U
perbaikan kecil seperti penutupan lubang-lubang kecil pada jalan yang rusak hendaknya
dilakukan oleh Petugas atau penugasan kepada warga yang mempunyai pengalaman
melakukan hal tersebut agar tetap sesuai dengan standar perawatan yang benar.
S etiap jenis prasarana telah dilengkapi dengan standar teknis pemeliharaan baik rutin
maupun berkala. Oleh karena itu, maka penentuan jenis kegiatan atau hal-hal yang
perlu dilakukan dalam pemeliharaan ini hendaknya mengacu pada Pedoman Teknis
Pembangunan Prasarana, khususnya pada Bagian Pemeliharaan.
S elain penentuan jenis kegiatan dan pemahaman cara pelaksanaannya, pada tahap ini
juga penting untuk disepakati bersama bagaimana pembiayaannya, berapa besarnya
dan dari mana sumbernya.
3.5.
enyusunan Rencana Anggaran Biaya dan Jadwal Pelaksanaan Perbaikan, pada dasarnya
P
dibuat sesuai kebutuhan dilapangan. Artinya bahwa kegiatan ini dilakukan karena ada
kebutuhan perbaikan kerusakan prasarana.
egiatan ini pada dasarnya merupakan tindaklanjut hasil inventarisasi kondisi prasarana.
K
Dimana ternyata ditemui adanya kerusakan yang perlu dilakukan perbaikan. Adapun
pelaksanan kegiatan perbaikan ini dapat dilakukan pada saat pemeliharaan rutin atau
berkala atau insidentil.
isini juga dapat termasuk rehabilitasi dan perbaikan besar, yang bertujuan untuk
D
meningkatkan kondisi prasarana dari kondisi yang sudah tidak layak menjadi layak
kembali.
Perhitungan RAB disini pada prinsipnya adalah menentukan berapa besar dana yang
diperlukan, termasuk apa saja kebutuhan perbaikan tersebut sedangkan Jadwal disini
adalah menentukan kapan waktu kegiatan perbaikan tersebut akan dilaksanakan,
termasuk berapa lama pelaksanaannya.
3.6.
Rapat-rapat rutin
Rapat rutin dapat dilakukan tiap bulan atau peride waktu tertentu yang disepakati,
dilakukan untuk melihat atau mengevaluasi hasil-hasil kegiatan pemeliharaan
yang telah dilakukan dan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan
yang ditemukan (memutuskan rencana penyelesaiaan masalah), atau agenda
PETUNJUK TEKNIS | OPERASIONAL & PEMELIHARAAN
21
22
a)
Pelaporan Keuangan
b)
BAB IV
PEMBIAYAAN KEGIATAN O & P
Dana pemeliharaan dapat berasal dari berbagai sumber, namun perlu usaha untuk menggali
sumber-sumber dana tersebut. Sumber dana potensial pendanaan kegiatan pemanfaatan dan
pemeliharaan prasarana dapat diperoleh dari kontribusi masyarakat pengguna, pihak swasta
(yang juga turut memetik manfaat dari pembangunan prasarana tersebut), serta pemerintah
(pemerintah Desa/Kelurahan, Dinas/Instansi terkait setempat). Masing-masing sumber tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut :
1)
S alah satu alternatif sumber pembiayaan O&P adalah melalui kontribusi warga
sesuai dengan budaya setempat dan kesepakatan yang telah dilakukan. Hal ini
merupakan bentuk kompensasi pemanfaat terhadap penggunaan prasarana
tersebut.
a.
23
b.
Hal yang sangat penting dan harus diperhatikan berkaitan dengan penerapan iuran/
retribusi yang akan diberlakukan oleh KSM/Tim Pengelola adalah bahwa hendaknya
disesuaikan dengan situasi budaya dan kemampuan ekonomi warga pemanfaat dan
kebutuhan akan biaya pemeliharaan/perbaikan. Besarnya iuran atau retribusi yang akan
dikenakan baik perorangan atau per keluarga, baik rutin atau setiap kali penggunaan,
kepada warga pemanfaat tetap atau dari luar, bagi warga kurang mampu atau mampu,
hendaknya dimusyawarahkan dan disepakati secara bersama-sama oleh seluruh anggota
KSM/warga pemanfaat yang ada sehingga tidak terlalu membebani dan semua warga
pemanfaat tetap dapat memperoleh hak-hak yang sama dalam pemanfaatan prasarana
(adil).
Sejauhmana kontribusi warga ini dapat diperoleh, khususnya terkait dengan dana dalam bentuk
Iuran/retribus sangat dipengaruhi oleh beberapa hal berikut :
Skala pelayanan merupakan cakupan luas daerah (jumlah warga pemanfaat) yang dapat dilayani
oleh suatu prasarana.
Skala pelayanan prasarana sangat ditentukan oleh jenis prasarana yang dibangun. Apakah
prasarana itu menyentuh kebutuhan semua keluarga atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Misalnya jalan akan memiliki skala pelayanan yang cukup luas
dibandingkan dengan MCK yang skala pelayanannya hanya pada warga pemanfaat disekitarnya
(kelompok tertentu) saja.
24
:
SKALA PELAYANAN PRASARANA
Skala pelayanan merupakan cakupan luas daerah (jumlah warga pemanfaat)
Program Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan
yang dapat dilayani
oleh suatu
prasarana.
Skala pelayanan prasarana sangat ditentukan oleh jenis prasarana yang
dibangun. Apakah prasarana itu menyentuh kebutuhan semua keluarga atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya jalan
akan memiliki skala pelayanan yang cukup luas dibandingkan dengan MCK
yang skala pelayanannya hanya pada warga pemanfaat disekitarnya
(kelompok tertentu) saja.
18
Gambar tersebut memperlihatkan skala pelayanan sebuah ruas jalan dan MCK pada suatu
kelurahan/desa. Rumah tangga yang digambarkan dengan kota-kotak tersebut adalah penerima
manfaat dengan adanya pembangunan jalan tersebut, tanpa harus memperhatikan rumah
tangga apakah berada di dalam maupun di luar desa. Sedangkan MCK hanya dimanfaatkan oleh
keluarga disekitarnya saja (4 rumah). Identifikasi pelayanan ini sangat penting untuk melihat
seberapa banyak jumlah warga pemanfaat dapat dilibatkan.
Selain itu, identifikasi prasarana berdasarkan jenisnya ini akan menentukan mudah tidaknya
pembiayaan (cost recovery) prasarana untuk operasi dan pemeliharaan. (Lihat tabel
kemungkinan mudah tidaknya pembiayaan menurut kalsifikasi prasarana sebelumnya)
Khusus untuk prasarana yang termasuk dalam prasarana umum, seperti jalan, jembatan,
tambatan perahu, pasar, dll, perlu dipikirkan apakah memiliki skala pelayanan yang lebih luas,
sehingga perlu diidentifikasi hal-hal sebagai berikut :
a. Penerima manfaat langsung
Y aitu Warga yang memperoleh manfaat secara langsung karena mempergunakan prasarana
yang bersangkutan. Sebagai contoh adalah prasarana jalan, penerima manfaat langsung
adalah orang yang mempergunakan jalan tersebut. Orang tersebut akan memperoleh
manfaat dengan kemudahan dalam transportasi, waktu tempuh menjadi pendek dll.
Y aitu Warga yang memperoleh manfaat dari pembangunan prasarana tanpa harus
mempergunakan prasarana tersebut. Sebagai contoh adalah pembangunan prasarana
jalan, penerima manfaat tidak langsung misalnya orang yang mempunyai toko/warung di
pinggir jalan tersebut, orang yang mempunyai tanah di pinggir jalan tersebut karena harga
tanah meningkat dll.
Besarnya manfaat yang diterima oleh seseorang akan mempengaruhi kemungkinan dapat
tidaknya penerima manfaat tersebut dikenai iuran/retribusi. Semakin besar manfaat
yang diterima, maka semakin besar kemungkinan dikenakan iuran/retribusi.
Tinjauan profil kelompok pemanfaat terutama dipergunakan untuk prasarana yang termasuk
dalam public goods/parasarana umum, kelompok pemanfaat sangat beraneka ragam tergantung
PETUNJUK TEKNIS | OPERASIONAL & PEMELIHARAAN
25
a.
b. P
erahu yang memanfaatkan prasarana tambatan perahu maka kelompok pengguna
dapat diklasifikasikan seperti : Pemilik perahu, Pengemudi perahu, Penumpang
perahu
26
2) Bantuan Pemerintah
epala Desa/Lurah dapat memberikan bantuan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
K
dan Belanja Desa/Kelurahan yang sudah dituangkan dalam peraturan desa. Besarnya
tentu disesuaikan dengan kemampuan masing-masing desa. Selain itu bisa dari Subsidi
Dinas/Instansi Teknis terkait dikabupaten/Kota. Umumnya bantuan dari Pemerintah
ini memungkinkan jika terjadi kerusakan berat yang memerlukan perbaikan besar pada
fasilitas umum atau fasilitas vital seperti jalan, jembatan, tambatan perahu dan saluran air,
apat dilihat apakah sesorang tergolong mampu atau tidak mampu secara ekonomi.
D
Hal ini juga akan mempengaruhi besarnya iuran yang akan dikenakan. Semakin mampu
seseorang maka semakin besar potensi nilai iuran yang dikenakan.
ataupun prasarana lainnya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam upaya memperoleh
dukungan pemerintah, khususnya Dinas-dinas di Kab/Kota adalah harus memahami
instansi mana yang dapat dituju oleh masyarakat, sebab setiap instansi telah mempunyai
wewenang tertentu, misalnya Dinas PU untuk prasarana umum, Dinas Pendidikan untuk
prasarana pendidikan, Dinas Kesehatan untuk prasarana kesehatan, dinas kebersihan/
pemda untuk prasarana persampahan. Bantuan Pemerintah tersebut penting untuk
digali mengingat pemerintah daerah/Desa adalah Pembina dan Fasilitator Pembangunan,
khususnya diwilayahnya.
3) Bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat
Bantuan yang dimaksudkan disini, seperti dari organisasi lain atau perusahaan swasta.
Umumnya potensi bantuan ini akan ada bilamana terjadi pemanfaatan bersama suatu
prasarana. Misalnya jalan yang dibangun masyarakat juga dipergunakan oleh pihak lain
tersebut. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan, bahwa Perusahaan tertentu
yang berada disekitar wilayah tersebut dapat saja memberikan sumbangan.
otensi sumber pembiayaan disini dapat berasal dari upaya pengembangan prasarana
P
misalnya dari biaya pemasangan baru air bersih, penjualan air bersih, atau adanya
keuntungan dari hasil usaha bersama kelompok, seperti Irigasi, dll.
Apabila diperlukan dana yang cukup besar (untuk rehabilitasi) dan dari dana yang diperoleh
tidak cukup tersedia, maka usulan kegiatan perbaikan/rehabilitasi tersebut perlu disampaikan/
dimasukaan dalam daftar usulan kegiatan pembangunan sesuai mekanisme perencanaan yang
ada ditingkat Kelurahan/Desa.
Dalam rangka akuntabilitas dan transparansi pengelolaan O&P maka baik dana yang diperoleh
maupun penggunaannya agar diumumkan kepada masyarakat, baik melalui media papan-papan
informasi yang ada maupun formu-forum pertemuan warga.
Untuk pencatatan dan administrasi keuangan O&P dapat menggunakan administrasi keuangan
dan pembukuan sebagaimana yang dilakukan pada tahap pelaksanaan kegiatan pembangunan
prasarana (lihat format-format Administrasi Pembukuan & Keuangan)
27
KANTOR PUSAT
JL. Pattimura No.20 Kabayoran Baru
Jakarta Selatan, Indonesia - 12110
KANTOR PROYEK
Jl. Penjernihan 1 No. 19 F Pejompongan
Jakarta Pusat Indonesia - 10210