Antagonis ini menyebabkan ketersediaan obat dalam fasa farmasetik menurun oleh karena berkurangnya kuantitas atau jumlah bentuk aktif obat yang dilepaskan atau menurunnya kecepatan pelepasan senyawa aktif dari sediaan farmasi . Faktor utama penyebab adalah ketidaksesuaian antara obat-obat yang dikombinasikan dan ketidaksesuain kimia atau fisika . Antagonis Ketersediaan Biologis Antagonis ini juga disebut antagonis farmakokinetik , yang menyebabkan ketersediaan biologis ibat menurun hingga kadar obat dalam darah dan jaringan juga menurun . Antagonis far,akokinetik dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : a. Menurunnya absorbsi obat dalam saluran cerna b. Meningkatnya eksresi obat aktif c. Meningkatnya proses bioinaktivasi obat d. Menurunnya proses bioaktivasi obat e. Menurunnya kadar obat aktif karena ada interaksi kimia secara langsung antar obat kombinasi Antagonis pada tingkat jaringan atau plasma dan reseptor Antagonis ini juga dapat disebut antagonis farmakodinamik , yang mempengaruhi proses interaksi obat dengan reseptor spesifik , sehingga menurunkan respon biologis obat .
HUBINGAN STRUKTUR KIMIA SENYAWA AGONIS DAN ANTAGONIS
KOMPETITIF Agonis dan antagonis kompetitif mempunyai afinitas terhadap reseptor yang sama dan yang berbeda adalah aktivitas instrinsiknya . 1. Metabolit dan Antimetabolit Pada umumnya senyawa agonis dan antagonis tipe ini mempunyai struktur yang mirip atau suatu biososterik parsial . Perubahan substrat menjadi penghambat kompetitif mungkin berdasar pada stabilisasi gugus kimia yang mudah diserang ( gugus vulnerabel ) atau mudah di metabolisis , seperti gugus pada substrat . Prosedur yang sering efektif adalah memasukan satu atau lebih gugus alkil kecil pada atom karbon yang berdekatan dengan gugus vulnerabel . Contohnya adalah asetil--metilkolin dibanding astilkolin .
2. Agonis dan Pemblok selektif
Contohnya yaitu abat koligernik dan antikoligernik , obat histamin dan antihistamin , serta senyawa-senyawa -adrenegik dengan senyawa pemblok -adrenergik .
3. Agonis dan antagonis Ireversibel selektif
Prinsip pendudukan tempat aktif secra langsung oleh senyawa pemblok ireversibel dapat digunakan untuk mendapatkan senyawa dengan derajat
selektifitas tertentu . Senyawa yang mempunyai gugus pengalkilasi atau
pengasilasi dengan afinitas atau selektifitas yang tinggi terhadap tempat aksi atau reseptor dapat digunakan sebagai antimetabolit kompetitif yang bersifat ireversibel . Gugus-gugus selektif tersebut dapat dipandang sebagai anti metabolit kompetitif yang ireversibel terhadap enzim sasaran , atau antagonis kompetitif terhadap reseptor sasaran . Contohnya senyawa pemblok enzim asetilkolin estrase ireversibel seperti benzilkolin mustrad