Professional Documents
Culture Documents
KONDISI UMUM
3.1.
Pendahuluan
Sektor energi dan sumber daya mineral memiliki peran penting dalam
struktur
tercatat
dari
fiskal
total
rencana
penerimaan
daerah
sebesar
Rp.
III-1
cadangan minyak
bumi
di
Kabupaten Bojonegoro
III-2
East
Java
yang
III-3
III-4
yang
seharusnya
diarahkan
guna
peningkatan
III-5
Jenis Mineral
Potensi
(Luas Wilayah/Volume)
Jumlah
Luas
Cadangan (m)
(Ha)
808.750
335
Lokasi
(Dsn/Desa/Kecamatan)
1.
Batu Onyx
2.
Batu Phospat
950
350.000
850
4
15
2
3.
Gipsum
105.000
71.250
210
95
4.
Bentonit
585.000
40.000
112.500
390
1
75
5.
Batu Gamping
240.000
2.400.000
12
30
6.
Batu Andesit
1.890.000
109.375.000
27
596
7.
Tanah Urug
210.520.000
200.000
100
8
8.
Pasir Sungai
225.000
Dinamis
Sepanjang
Sungai
Bengawan
Solo
234.000
11
24.000
8000
2
1
9.
Lempung
III-6
a) Dari potensi mineral logam dan non logam sebagaimana tabel III.3 diatas,
hanya beberapa potensi yang telah tereksplorasi dan tereksploitasi meski
belum optimal, yaitu onyx, andesit, phosphat, tanah urug dan pasir sungai.
Namun demikian dari pengusahaan potensi mineral tersebut baru
beberapa yang dilakukan secara legal berdasar Ijin Usaha Produksi yang
telah dikeluarkan, yaitu :
Tabel III.4.
Produksi Mineral Logam / Non Logam yang berijin
d)
b) Sebagian besar potensi mineral tersebut berada dalam kawasan hutan
negara yang dikelola Perhutani, sehingga disamping pengurusan IUP
pihak investor juga harus membangun komitmen dengan Perhutani sesuai
regulasi yang mengaturnya.
c) Beberapa jenis mineral, seperti phosphat, andesit, dan lain lain dipandang
mempunyai neraca keekonomisan yang rendah, yaitu perbandingan
antara cost produksi dan cadangan potensi serta kualitas mineral yang
dinilai belum memberikan nilai lebih.
d) Belum terbangunnya sarana infrastruktur baik jalan maupun sarana lain
menuju kearea lokasi pertambangan
e) Pada potensi bahan galian golongan C yang letaknya lintas propinsi
mengikuti DAS Bengawan Solo, manajemen pengurusan perijinannya
dipandang masih rumit dan memakan waktu lama.
III-7
Pemerintah
Kabupaten
Bojonegoro
memasukkan
program
III-8
Komunal,
yaitu
PLTS
tersentralisasi
yang
penggunaannya
tertentu.
Sistem
ini
mempunyai
keunggulan
daya
yang
III-9
kelemahan dari sistem ini adalah cost-nya yang amat tinggi sehingga
kurang
efektif
dan
efisien
jika
pendanaannya
dilakukan
melalui
hanya
dimaksudkan
untuk
pemenuhan
kebutuhan
dasar
III-10
a.
b.
c.
III-11