Professional Documents
Culture Documents
KRISTALOGRAFI
Kristal adalah bahan padat Homogen , biasanya Anisotrop dan tembus air
serta menuruti hukum hukum ilmu pasti, sehingga susunan bidangnya- bidangnya
mengikuti hukum Geometri , jumlah dan kedudukan dari bidang- bidangnya tertentu
dan teratur
Bahan padat homogen , biasanya Anisotrop dan tembus air, mengandung
pengertian :
Tidak dapat di uraikan menjadi senyawa lain yang lebih sederhana oleh
proses proses Fisika
77
Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat sifat geometri dari
Kristal terutama perkembangan, pertumbuhan,kenampakan bentuk luar, struktur
dalam ( Internal ) dan sifat sifat fisis lainnya.
Sifat Geometri
Memberikan pengertian letak, panjang dan jumlah sumbu kristal yang
menyusun suatu bentuk kristal tertentu adan jumnlah serta bentuk bidang
luar yang membatasinya.
Struktur Dalam
77
77
77
I.2.b.
I.2.c.
c+
a-
b-
ab+
b+
ba+
{h01}
c-
{Hk0}
c-
c+
c+
c+
a
-
a-
ab-
b
b
Nama : Okta Friansyah Kurniawana+
NIM : 101.101.030
Kel : B
+
b+
ba+
77
a+
{hk1}
{001}
c-
c+
c-
{010}
c+
aa-
b+
ba+
a+
{0k1}
{100}
c-
c-
Gambar 2. tujuh prinsip letak bidang kristal terhadap susuna sumbu kristalografi
I.2.d.
a) Bentuk Tunggal
Kristal yang di batasi oleh bidang bidang datar / bidang bidang
kristal dengan bentuk dan ukuran yang sama, sering dijumpai sebagai
bentuk dasar.
Contoh :
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
4 bidang kristal
Tetrahrdron
111
6 bidang kristal
Hexahedron
100
8 bidng kristal
Oktahedron
111
12 bidang kristal
Rhomben Dodecahedron
110
b) Bentuk Kombinasi
Bentuk bentuk kristal yang terjadi dari penggabungan dua atau
lebih bentuk tunggal yang tidak sama, sehingga pada bentuk tersebut
didapatkan dua atau lebih symbol, bidang yang dipakai sebagai symbol
bentuk. Bentuk ini hanya terjadi pada system kristal yang sama.
Contoh :
Kombinasi
Rhomben
Dodecahedron
(110)
Tetrakishexahedron (210)
c) Bentuk Pertumbuhan
Pertumbuhan secara teratur antara dua atau lebih bentuk kristal
tunggal atau kombinasi dari bentuk yang sama, sehingga akan di dapatkan
unsur unsur simetri persekutuan yang sama. Tetapi, apabila kumpulan
77
I.3.
Tetrakishexahedron ( 210 )
Triakisoktahedron ( 211 )
SISTEM KRISTAL
Sistem kristal adalah bentuk dari suatu kristal dari yang paling sederhana
sampai ke bentuk paling rumit. Sistem kristal terbagi menjadi 6 atau 7 sistem. Yang
menjadi dasar-dasarnya adalah perbandingan panjang sumbu, letak sumbu, jumlah
sumbu, nilai sumbu C.
a. Perbandingan panjang sumbu kristalografi
Dilihat perbandingan sumbunya dibagi menjadi 4 yaitu
a=b=c
sistem Reguler
a=bc
sistem Tetragonal
a=b=dc
sistem Hexagonal
abc
77
= = = 90
= = 90
Monoklin
90 Triklin
1 = 2 = 3 = 90 dan 1 = 2 = 3 = 120 Hexagonal
4 sumbu
Hexagonal, Trigonal
Cara menggambar:
Sudut a+/ b+ = 300
a:b:c=1:3:3
77
77
a-
b-
77
HEXAGONAL
Ketentuan :
Ada 4 sumbu yaitu a, b, c, d.
Sumbu a = b = d c
Sudut 1 = 2 = 3 = 900.
Sudut 1 = 2 = 3 = 1200.
Sumbu a, b, d terletak dalam satu
a-
c-
Cara menggambar :
a+ /b- = 170.
b+/ d- = 39 0.
b:d:c=3:1:6
c-
d-
77
dan 1 = 2 = 3 = 120
c
+
d-
Orde III
d
+
ba
a- b
d-
d-
ab-
b
a
+
+
d
-
a
c-
Orde I
ba
c-
77
Orde II
d
c
Cara mengganbar :
Sama dengan system hexagonal,
hanya
Sumbu
bernilai
3,
penarikan
sumbu a sama dengan system
d-
b-
c-
hexagonal.
dan 1 = 2 = 3 = 120
77
cGambar7.SistemOrthorombik
Dalam sistem tetragonal terdapat beberapa ketentuan seperti sebagai berikut:
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
b-
adalah
Sumbu
77
cGambar7.Sistem Monoklin
77
b-
cGambar7.Sistem Triklin
Dalam sistem tetragonal terdapat beberapa ketentuan seperti sebagai
berikut :
1. Dalam keadaan sebenarnya :
Jumlah sumbu ada 3 yaitu sumbu a b c
Sudut
90
Simbol Kristalografi
77
I.4.a.
c+
a-
b+
O1 = 6 bagian.
Parameter rasio bidang hkl :
a+
c-
Oh = Ok : O1 = 1 : 3 : 6
77
Contoh : bidang hal yang tersebut kita gambarkan dalam susunan salip sumbu
sistem reguler, maka bidang hal tersebut memotong :
maka :
Simbol Weiss
Simbol Miller
a:b:c
1/1 : 1/1 : 2/1
( 1 1 2 )........................1/1 1/1 .....................( 2 2 1 )
Sumbu simetri
Bidang simetri
Sumbu simetri
77
Sumbu simetri adalah garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal,
dimana bila kristal tersebut diputar 3600 dengan garis tersebut sebagai poros
utamanya, maka pada kedudukan tertentu, kristal tersebut akan menunjukan
kenampakan-kenampakan seperti semula.
Ada 4 jenis sumbu simetri :
a. Sumbu simetri gyre
Berlaku bila kenampakan satu sama lain pada, kedua belah pihak/
kedua ujung sumbu sama dinotasikan dengan huruf L ( linier ) atau g
( gyre ). Penulisan nilai pada kan atas atau kanan bawah notasi.
Contoh : L4 = L4 = g4 = g4
Bigyre
Apabila kristal diputar 3600 dengan sumbu tersebut sebagai poros
putarannya, akan muncul 2 kali kenampakan.
Contoh : L2 = L2 = g2 = g2
Trigyre
Apabila kristal diputar 3600 dengan sumbu tersebut sebagai poros
putarannya, akan muncul 3 kali kenampakan.
Contoh : L3 = L3 = g3 = g3
Tetragyre
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
Hexagyre
Apabila kristal diputar 3600 dengan sumbu tersebut sebagai poros
putarannya, akan muncul 6 kali kenampakan.
Contoh : L6 = L6 = g6 = g6
77
cermin putar yang tegak lurus dengan sumbu tersebut bidang cermin ioni
disebut dengan cermin putaran atau bidang normal.
Macam macam Gyroide :
Digyroide ( S2 )
Sumbu cermin putar bernilai 2, besar perputaran 1800 yang
artinya satu putaran bernilai 1800 menuju 18 dilanjutkan dengan
pencermiana tegak lurus bidang cermin putaran menempati 1
kembali.
Trigyroide ( S3 )
Sumbu cermin putar bernilai 3, besar perputaran 120 0. dalam
penentuan dan cara mandapatkan sumbu bernilai 3 caranya sama
dengan Digyroide.
Tetragyroide ( S4 )
Sumbu cermin putar bernilai 4. besar perputara 900, maka akan
terjadi kenampakan beru element simetri dari 1 lewat 1
menempati 2. Pada kenampakan pertama, Tetragyroide merupakan
Digyroide, asal susunan keseluruhan diputar sebesar 1800
Hexagyroide ( S6 )
Sumbu cermin putar bernialai 6, besar perputaran 600.
77
dengan huruf L . Kemudian disebelah kanan atas ditulis nilai dan kanan
bawah ditulis i.
Contoh :L4i , L6i dan sebagainya.
Bidang Simetri
Bidang simetri adalah bidang datar yang dibuat melalui pusat kristal dan
membelah kristal menjadi 2 bagian yang sama besar, dimana bagian yang
satu dengan yang merupakan pencerminan dari bagian belahan yang
lainnya. Bidang simetri di notasikan dengan P ( Plane ) atau m ( mirror).
Bidang simetri dikelompokan menjadi 2 yaitu :
a) Bidang Simetri Utama
Merupakan bagian yang dibuat melalui 2 buah sumbu simetri
utama kristal dan menjadi 2 bagian yang sama besar :
Bidang simetri ini ada 2 yaitu :
Bidang Simetri Utama Horisontal dinotasikan dengan h
(bidang ABCD)
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
c+
ab-
b
+
a+
c+
77
a-
b-
b
+
a+
77
Sistem Reguler
Pada kristal sistem reguler dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
I.
II.
II.
Menerangkan nilai sumbu a (sumbu a, b, c) yang bernilai 4 atau 2 dan ada tidaknya
bidang simetri yang tegak lurus dengan sumbu tersebut.
Notasi : 2, 4,
Menerangkan sumbu simetri bernilai 3. Apakan sumbu simetri yang bernilai 3 itu juga
bernilai 6 atau hanya bernilai 3 saja. Maka bagian ini ditulis 3 atau
Menerangkan ada atau tidaknya sumbu intermediate bernilai 2 dan ada tidaknya bidang
simetri diagonal yang tegak lurus dengan sumbu diagonal tersebut tersebut.
Notasi : 2, m,
77
Contoh :
Klas Hexoctahedral........
4 3 2
Klas Hextetrahedral........
3 m
3 m
Klas Dyakisdodecahedral...................
Klas Tetratohedris.............................. 2 3
2 3 -
Sistem Tetragonal
Pada kristal sistem tetragonal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
Menerangkan nilai sumbu c yang bernilai 4 atau tidak bernilai sama sekali dan ada
tidaknya bidang simetri yang tegak lurus dengan sumbu c.
Notasi : 4,
Menerangkan nilai sumbu lateral ( selain sb c ), dan ada tidaknya bidang simetri yang
tegak lurus dengan sumbu lateral tersebut.
Notasi : 2, m,
Menerangkan nilai sumbu intermediate dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak
lurus dengan sumbu tersebut.
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
Notasi : 2, m,
Contoh :
4 4 2
4 mm
2 m
2 m
- -
4 - -
- -
Pada kristal sistem hexagonal dan trigonal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
77
atau 3,
ada tidaknya bidang simetri horizontal yang tegak lurus dengan sumbu c.
Notasi : 3, 6,
II. Menerangkan nilai sumbu lateral ( sb a, b, d ), dan ada tidaknya bidang simetri vertical
yang tegak lurus dengan sumbu lateral tersebut.
Notasi : 2, m,
III. Menerangkan nilai sumbu intermedite dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak
lurus dengan sumbu intermediet tersebut.
Notasi : 2, m,
Contoh :
6 - -
6 2 2
- -
77
m 2
m 2
- -
3 --
3 m -
- -
Sistem Orthorombic
Pada kristal sistem orthorombic dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
I.
Menerangkan nilai sumbu a dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus dengan
sumbu a tersebut.
Notasi : 2, m,
II.
Menerangkan nilai sumbu b, dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus dengan
sumbu tersebut.
Notasi : 2, m,
III.
Menerangkan nilai sumbu c dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus dengan
sumbu tersebut.
Notasi : 2,
Contoh :
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
2 2 2
m m2
Sistem Monoklin
Pada kristal sistem Monoklin hanya ada satu bagian, yaitu
Menerangkan nilai sumbu b dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak
lurus dengan sumbu b.
Notasi : 2, m,
Contoh :
Klas Prismatic.
Klas Spenoidal. 2
Klas Domatic... m
Sistem Triklin
Pada kristal sistem Triklin hanya mempunyai dua klas simetri, yaitu:
77
klas Assymetric,notasi 1
Sistem Reguler
Dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
I. Menerangkan nilai sumbu C.untuk itu ada dua kemungkinan yaitu
sumbu c bernilai 4 atau bernilai 2.
Notasi : O bila bernilai 4 dan T bila bernilai 2
III.
(v)
Bidang
simetri
horizontal
(h)
Bidang
simetri
vertical
(v)
Maka notasinya adalah h
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
Bila mempunyai :
Bila mempunyai :
Contoh :
Klas Hexagonal Oh
Klas Hextetrahedral. Td
Klas Dyakisdodecahedral Th
77
III
(v)
Bidang
simetri
vertical
(v)
Maka notasinya adalah h
Bila mempunyai :
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
77
77
tentang sifat-sifat fisis, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan
kegunaannya.
Mineralogi terdiri dari kata mineral dan logos, dimana arti mineral berlainan
bahkan dikacaukan dukalangan awam.sering diartikan sebagai bahan buormanik
(anorganik). Maka pengertian jelas dari kenyataannya batas mineral oleh bebrapa ahli
geologi perlu diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun penyesuaian
umum untuk definisinya.
Definisi mineral meburut beberapa ahli :
L.G. Berry dan B. Masson, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam
terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas
tertentu dan mempunyai atom-atom tertentu dan tersusun secara teratur.
77
77
Contah :
NaCl dibuat di alam disebut halite sedang yang dibuat di laboratorium
disebut sebagai Natrium Klorida.
(NaCa)(CbTiMgMn)SiO2(OH),
Polymignyti
(CaFeYZrTh)(CbTiTa)O4.
77
Homogen
Mengandung batasan bahwa suatu mineral tidak bisa diuraikan
menjadi senyawa lain yang lebih sederhana oleh proses fisika.
Dapat berupa pdat, cair dan gas
Berupa padat Quartz (SiO2) ; Barite (BaSO4)
Berupa vairan : air raksa ( HgS)
Dalam buku Minerals and Mining in Indonesia compiled Soetardjo
Sigit, M.M. Purbo Wadiwijoyo, Bambang Sulasmoro, Suharsono
Wirjosudjono,, 1969,
77
77
Misal :
abu-abu
biru bervariasi
kuning
coklat gelap
merah muda
violet
merah muda
coklat-hitam
77
Cu
yang
terkena
proses
hidrasi
merupakan
77
77
77
5. Memencar ( Divergen )
Bentuk kristal yang meyerupai kipas terbuka.
Contoh : Aragonite, Gypsum, Millerite.
6. Membulu ( Plumose )
Bentuk kristal yang menyerupai tumbukan bulu.
Contoh : Mika
c. Rounded Habits
1. Mendada ( Mamillary )
Bentuk kristal yang menyerupai buah dada.
Contoh : Malachite, Opal, Hemimorphite.
2. Membulat jari ( Colloform radial )
Bentuk kristal yang membulat dengan struktur dalam memencar
menyerupai bentuk jari.
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
Contoh : Pyrolorhyte.
3. Mengginjal ( Rentiform )
Bentuk kristal yang menyerupai bentuk ginjal.
Contoh : Hematite
4. Membulat ( Colloform )
Bentuk kristal yang menunjukkan permukaan yang bulat-bulat.
Contoh : Glauconite, Bismuth, Smalite, Cobaltite, Franklinite
5. Membutir ( Granular )
Bentuk kristal yang menyerupai butiran.
Contoh : Olivine, Anhydrite, Chromite, Sodalite, Rhodochrosite.
6. Stalaktit (Stalactic )
Bentuk kristal yang membulat dengan lithologi gamping.
Contoh : Goethite
7. Memisolit ( Pisolitic)
Bentuk kristal yang lonjong sebesar kerikil, seperti kacang tanah.
Contoh : Gibbsite, Pisolitic, Opal (variasi halite)
c. Kilap (Luster)
Kilap ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan dari permukaan
sebuah mineral, yang erat hubungannya dengan sifat pemantulan (refleksi)
dan pembiasan (refraksi). Intensiitas kilap tergantung dari indeks bias dari
mineral, yang apabila makin besar indeks bias mineral, makin besar pula
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
- Cuprite
( n = 2.85 )
- Cinnabar
( n = 2.90 )
- Hematite
( n = 3.00 )
- Alabandite
( n = 2.70 )
yang
mempunyai
warna
terang
dan
dapat
- Quatrz
- Carbonates - Sulphates
77
- Spinel
- Silicates
- Fluoriote
- Garnet
- Leucite
- COrondum
- Diamond
- Sphalerite
- Cassiterite
- Zircon
- Sulfur
- Rutile
- Serphentine
- Ceragyrite
77
Contoh :
- Asbestos
- Serpentine
- Hematite
- Talc
- Gypsum
- Mika
- Kaolin
- Diatomea
- Montmorilonite
- Pyrolusite
- Chalk
- Variasi Ochres
77
77
H = 2,5
- Kawat tembaga
H=3
- Pecahan kaca
H = 5,5
- Pisau baja
H = 5,5
- Kikir baja
H = 6,5
- Lempeng baja
H=7
Bila man suatu mineral tidak tergores oleh kuku jari manusia tetapi
oleh kawat tembaga, maka mineral tersebut mempunyai kekerasan antara 2,5
dan 3.
e. Gores ( Streak )
Gores adalh merupakan warna asli dari mineral apabila mineral
tersebut ditumbuk sampai halus. Gores ini dapat lebih dipertanggungjawabkan
karena stabil dan penting untuk membedakan 2 mineral yang warnanya sama
tetapi goresnya berbeda. Gores ini diperoleh dengan cara menggorekan
mineral pada permukaan keeping porselin, tetapi apabila mineral mempunyai
kekerasan lebih dari 6, maka dapat dicari dengan cara menumbuk sampai
halus menjadi berupa tepung.
Mineral yang berwarna terang biasanya mempunyai gores berwarna putih.
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
Contoh :
- Quartz
- Gypsum
- Calcite
= tak berwarna
Mineral bukan logam ( non metalic mineral ) dan berwarna gelap akan
memberikan gores yang lebh terang daripada warna mineralnya sendiri.
Contoh :
- Leucite
- Dolomite
- Pyrite
- Copper
- Hematite
- Cinnabar
- Magnetite
- Azurite
f. Belahan ( Ceavage )
Apabila suatu mineral mendapat tekanan yang melampaui batas
elastisitas dan plastisitasnya, maka pada akhirnya mineral akan pecah.
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
Belahan mineral akan selalu sejajar dengan bidang permukaan kristal yang
rata karena belahan merupakan gambaran dari struktur dalam dari kristal.
Belahan tersebut akan menghasilkankristal menjadi bagian-bagian yang
kecil, yang setiap bagian kristal dibatasi oleh bidang yang rata.
Berdasarkan dari bagus atau tidaknya permukaan bidang belahannya,
belahan dapat dibagi menjadi :
Sempurna ( Perfect )
Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui arah belahannya
yang merupakan bidang yang rata dan sukar pecah sealain melalui bidang
belahannya.
Contoh :
- Calcite
- Muscovite
- Galena
- Halite
Baik ( Good )
Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui bidang belahannya
yang rata , tetapi dapat juga terbelah tidak melalui bidang belahannya .\
Contoh :
- Feldspar
- Hyperstene
- Diopsite
77
- Augite
- Rhodonite
Jelas ( Distinct )
Yaitu apabila bidang belahan mineral dapat terlihat jelas, tetapi
mineral tersebut sukar membelah melalui bidang belahannya dan tidak
rata.
Contoh :
- Staurolite
- Scapolite
- Hornblende
- Anglesite
- Feldspar
- Scheelite
- Beryl
- Corundum
- Platina
- Gold
- Magnetite
77
- Apatite
- Cassiterite
- Native sulphur
g. Pecahan ( Fracture )
Apabila suatu mineral mendapatkan tekanan yang melampaui batas
plastisitas dan elastisitasnya, maka mineral tersebut akan pecah..
Pecahan dapat dibagi :
Choncoidal
Pecahan mineral yang menyerupai pecahan botol atau kulit bawang.
Contoh : - Quartz
- Cerrusite
- Anglesite
- Obsidian
- Rutile
- Zincite
Hacly
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
77
- Rutile
- Rhodonite
Splintery
Pecahan mineral yang hancur menjadi kecil-kecil dan tajam menyerupai
benang atau berserabut
Contoh : - Fluorite
- Anhydrite
- Antigoite
Earthy
Pecahan mineral yang hancur seperti tanah.
Contoh : - Kaolin
- Biotite
- Muscovite
- Talc
h. Daya Tahan Terhadap Pukulan ( Tenacity )
Tenacity adalah suatu daya tahan mineral terhadap pemecahan,
pembengkokan,penghancuran, dan pemotongan.
Macam-macam tenacity:
Brittle
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
Sectile
Apabila mineral mudah terpotong pisau dengan tidak berkurang menjadi
tepung.
Contoh : - Gypsum
- Ceragyrite
Malleable
Apabila mineral ditempa dengan palu akan menjadi pipih.
Contoh : - Gold
- Copper
Ductile
Dapat di tarik / diulur seperti kawat. Apabila mineral ditarik dapat
bertambah panjang dan aopabila dilepaskan maka mineral akan kembali
seperti semula.
Contoh : - Silver
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
- Copper
- Olivine
- Cerrargyrite
Flexible
Apabila mineral dapat dilengkungkan kemana-mana dengan mudah.
Contoh :- Talc
- Gypsum
- Mika
Elastic
Dapat merenggang bila ditarik, dan kembali seperti semula bila
dilepaskan.
Contoh : - Muscovite
- Hematite
i. Berat Jenis ( Specific Gravity )
Berat jenis adalah angka perbandingan antara berat suatu mineral di
bandingkan dengan berat air pada volume yang sama.
BJ =
Dalam penetuan berat jenis dipergunakan alat-alat :
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
1. Piknometer
2. Timbangan analitik
3. Gelas ukur
Untuk penentuan berat jenis ada 2 cara, yaitu :
Cara I :
Dengan mempergunakan gelas ukur dan timbangan analitik. Mineral
dimasukkan ke dalam gelas ukur yang telah diisi air, dan jumlah air telah
diketahui dengan pasti. Besarnya air yang tumpah atau kenaikan air pada
gelas ukur dapat dibaca.Berat jenis dapat diukur dengan berat mineral yang
telah ditimbang dibagi dengan volume air yang tumpah.
Cara II :
Dengan mempergunakan alat piknometer dan timbangan analitik
2. Sweetist Astinget
3. Saline
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
4. Alkaline
5. Bitter
6. Cooling
7. Sour
5. Fetid
77
k. Sifat kemagnetan
Semua
mineral
mempunyai
sifat
magnetis,
meskipun
untuk
Opaque mineral
77
Mineral yang tidak tembus cahaya meskipun dalam bentuk helaian yang
amat tipis. Mineral-mineral ini permukaannya mempunyai kilauan
metalik dan meninggalkan berkas hitam atau gelap (logam-logam
mulia, belerang, ferric oksida ).
Transparant mineral
Mineral-mineral yang tembus pandang seperti kaca biasa ( batu-batu
kristal dan iceland spar ).
Translusent mineral
Mineral yang tembus cahaya tetapi tidak tembus pandang seperti kaca
frosted ( Calsedon, Gypsum, dan kadang-kadang Opal ).
77
77
BAB III
ROCK FORMING MINERALS
Discontinue series
Mg
Continue series
ANORTIT Ca 12000
OLIVIN
BITOWNIT
PIROKSIN
LABRADORIN
HORNBLENDE
ANDESIN
OLIGOKLAS
Fe
BIOTITE
ALBITE
Na
K FELDSPAR
MUSCOVIT
Nama : Okta Friansyah Kurniawan
NIM : 101.101.030
Kel : B
77
QUARTZ
5700
Discontinous series
- Mineral yang terbentuk secara tidak terus-menerus. Pada suhu yang tinggi
terbentuk mineral Olivin. Kemudian suhu menurun terus-menerus hingga
terbentuk mineral Piroksine dimanan mineral Olivin sudah tidak terbentuk
lagi. Begitu seterusnya sampai terbentuk mineral Biotite.
- Didominasi oleh mineral-mineral Mafic (mineral Gelap)
Continue series
- Mineral terbentuk secara terus-menerus. Pada suhu yang tinggi terbentuk
mineral Anotnite (Plagioklas Ca). kemudian suhu menurun terus-menerus
hingga terbentuk mineral Bitownit, tetapi mineral Anotnite masih terbentuk.
Begitu seterusnya sampai terbentuk mineral Albite.
- Disebut juga dengan kelompok Plagioklas.
- Didominasi oleh mineral-mineral Felsik (mineral Terang). Sampai pada
suhu yang rendah 5700 mineral Biotite da Albite saling bertemu dan
terbentuklah mineral K Feldspar lalu Muskovite dan Quartz.
III.1.a Mineral Pembentuk Batuan
Mineral pembentuk batuan dapat dibedakan atas :
77
1. Felsik mineral
Ialah mineral yang tersusun dari mineral-mineral yang berwarna terang
dan cerah, serta mempunyai berat jenis kecil atau ringan.
Contoh : Quartz, Feldspar, Feldspatoid.
Quartz = Kuarsa (SiO2)
Sistem
: Hexagonal
B. J
: 2,56
Kekerasan : 7
Warna
: Tidak punya
Pecahan
: Concoidal
77
- Anorthoclase
- Sanidine
- Mikroklin
- Adularia
Plagioclase, terdiri dari :
- Anorthite
- Bitownite
- Labradorite
- Andesine
- Oligoclas
- Albite
Praktikum megaskopis hanya dapat membedakan Alkali Feldspar
(didomonasi orthoklas dan plagioklas).
Orthoklas ( KalSi3O8 )
Merupakan Feldspar sumber utama dari unsur K di tanah.
B. J
: 2,6
Kekeasan
: 6
Warna
77
Kilap
Penggunaan
Plagioklas (NaCaAl2Si3O8)
Dalam penentuan Albite sampai Anorthite, volume prosentase
100% dari An + Ab. Jadi antara Albite sampai Anorthite
merupakan anggota Isomorphorus series.
Sistem kristal : Triklin
B.J
Kekerasan
:6
Warna
Belahan
: lembaran
Feldspatoid
Mineral ini juga pengganti Feldspar oleh karena terbentuk, bila
dalam sebuah batuan tidak cukup terdapat SiO 2 bebas, mineral
feldspatoid tidak dibentuk karena yang akan terbentuk adalah
feldspar.
Mineral yang termasuk dalam Feldspatoid :
-
Nefeline
(KNaAl2Si2O4)
Leucite
(KAlSi2O6)
Sodalite
(Na4Al3Si3O12)
77
Scapolite (Ca4(Al2Si2O8)3(CO3))
Cancrinite (Na3Ca(Al3Si3O12)CO3(OH2))
Analcite
(Na(AlSi2O6)H2O)
2. Mafik mineral
Ialah mineral yang tersusun dari mineral-mineral yang berwarna gelap,
mempunyai berat jenis besar atau berat.
Contoh : Olivin, Piroksen, Ampibhol, Mika.
Olivin
Merupakan mineral campuran antara Mg2SiO4 (Fosterite) dengan
Fe2SiO4 (Fayalite)dalam hal ini Mg lebih dominan dari Fe.
B. J
: 3,27 - 4,27
Kekerasan
: 5,50 7,00
Kilap
: Vitreous Luster
77
77
Kelompok Mika
Struktur mika adalah Tetrahedran dalam lembar-lembar, tiap SiO 4
memiliki 3 oksigen dan 1 oksigen bebas. Struktur lembar direfresikan
oleh belahan bawah pada semua mika adalah elastisitas dan dapat
dibedakan dengan. Chorite dan Brittle.
Dari analisis kimia batuan telah membuktikan bahwa hanya beberapa unsur
saja yang bertanggung jawab membentuk kerak bumi. Empat orang ahli mengadakan
analisis kimia sebanyak 5159 batuan, yaitu oleh : Washington, Nigli, Clarke, Daly
dengan unsur-unsur yang ada dalam kerak bumi:
- Oksigen ( O ) 46,6 %
- Kalium ( K )
- Silikon ( Si )
- Magnesium ( Mg ) 2,1 %
27,7 %
- Aluminium ( Al ) 8,1 %
- Besi ( Fe )
- Unsur lain
2,6 %
1,5 %
5,0 %
- Kalsium ( Ca ) 3,6 %
- Natrium ( Na )
2,8 %
77
BAB V
KESIMPULAN
77
Dari hasil praktikum kristalografi yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam kristalografi, unsur yang paling penting adalah penentuan sistem.
Penentuan 7 sistem kristalografi didasarkan pada :
a. Jumlah sumbu kristalografi.
b. Perbandingan panjang sumbu-sumbu kristalografi.
c. Letak atau posisi sumbu kristalografi.
d. Nilai sumbu c.
2
77
Dari hasil praktikum mineralogi fisik dan kimiawi yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Mineral-mineral umumnya terbentuk mengikuti empat cara, yaitu :
- Larutan
- Magma
- Sublimasi
- Metamorfisme.
2. Warna asli dari element-element utama mineral merupakan warna yang
tetap dan karateristik. Sedangkan warna karena adanya campuran dan
pengotor merupakan warna yang berubah-ubah.
3. Dalam mineralogi fisik yang diselidiki adalah :
- warna (Colour)
- perawakan kristal (Crystal Habit)
- kilap (Luster)
- kekerasan (Hardness)
- gores (Streak)
- belahan (Cleavage)
- pecahan (Fracture)
- daya tahan terhadap pukulan (Tenacity)
- berat jenis (Spesific Gravity)
- rasa dan bau (Taste and Odour)
77
- kemagnetan
- derajat ketransparan
- nama mineral dan rumus kimia
4. Perbedaan sifat-sifat fisik mineral sangatlah penting untuk dikuasai,
karena dapat digunakan untuk menentukan jenis/nama suatu mineral.
Jumlah mineral yang sangat banyak itu dapat dikelompokkan menurut
unsur-unsur yang dikandungnya, yaitu :
a. Mineral Silika
b. Mineral Oksida
c. Mineral Sulfida
d. Mineral Sulfat
e. Mineral Karbonat
f. Mineral Native Element
g. Mineral Metamorf
5. Praktikum mineralogi kimiawi bertujuan untuk :
- Mengetahui sifat-sifat kimia yang penting dari setiap mineral dengan
metode yang sesuai.
- Melengkapi ata yang diperoleh dari penyelidikan secara fisis.
77
BAB VI
KRITIK DAN SARAN
a. Saat
praktikum
saya
mengharapkan
kepada
assisten
untuk
lebih
77
b. Saya
berharap
praktikum
lebih
diperbanyak
lagi
jangan
hanya
Semoga kritik dan saran saya ini dapat dipertimbangkan oleh para assisten
supaya praktikum lebih berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Danisworo. C. Prof. Dr. Ir. M.Sc, Suprapto. Ir . MT. 2007. Buku Panduan
Mineralogi. Laboratorium Mineralogi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi
Mineral UPNVYogyakarta.
77
Danisworo. C. Prof. Dr. Ir. M.Sc, Suprapto. Ir . MT, Staff Asisten Mineralogi. 2007.
Modul Praktikum Kristalografi & Mineralogi. Laboratorium Mineralogi Jurusan
Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral UPNVYogyakarta.
Nandar Asikin. 1998. Buku Penuntun Kuliah Lapangan Geologi Bayat. Yogyakarta:
UPN veteran Yogyakarta.
77
LAMPIRAN
77
77
77