Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Blok Homeostasis, Stress, dan Adaptasi adalah blok ke 6 di semester 2 dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario A yang
menerapkan kasus Tn. Mubarak 45 tahun, berangkat dari Kairo ke Jakarta untuk
menghadiri seminar. Ia terbang dari Kairo pukul 13.00 WIB (waktu setempat)
tanggal 23 Mei selama 10 jam dan tiba di Jakarta pukul 6.00 WIB (pagi) tanggal
24 Mei. Setelah tiba, ia langsung menghadiri acara seminar tanpa sempat
beristirahat. Dalam seminar, Tn. Mubarak melakukan presentasi sambil berjalan
mengelilingi ruang agar lebih interaktif dengan peserta. Setelah seminar Tn.
Mubarak tampak lelah, gelisah, dan mengantuk. Ia secara spontan langsung
tertidur di bangku depan. Saat dibangunkan dan dibawa ke ruang istirahat, Tn.
Mubarak mengeluh sakit perut, perut kembung dan sakit kepala. Ia juga mengeluh
matanya kering dan sinusitisnya kumat karena sirkulasi udara di dalam pesawat
yang kurang baik. Selain itu, kakinya merasa pegal dan kram karena terlalu lama
duduk diam selama penerbangan.
Ia memohon diri untuk beristirahat karena mengalami gangguan irama
sirkadian akibat menempuh perjalan jauh melintasi beberapa zona waktu dan
meridian bumi. Selain itu ia juga mengalai gangguan karena pengaruh
kelembaban udara yang kering dan tekanan udara yang rendah di dalam pesawat.
2
pembelajaran
KBK
di
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Muhammadiyah Palembang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Data Tutorial
Tutor
Moderator
: Merri Pebriyanti
Sekretaris
Notulen
: Selina Heraris
Waktu
Rules :
1
2
3
4
2.2
seminar. Ia terbang dari Kairo pukul 13.00 WIB (waktu setempat) tanggal 23 Mei
selama 10 jam dan tiba di Jakarta pukul 6.00 WIB (pagi) tanggal 24 Mei. Setelah
tiba, ia langsung menghadiri acara seminar tanpa sempat beristirahat. Dalam
seminar, Tn. Mubarak melakukan presentasi sambil berjalan mengelilingi ruang
agar lebih interaktif dengan peserta. Setelah seminar Tn. Mubarak tampak lelah,
gelisah, dan mengantuk. Ia secara spontan langsung tertidur di bangku depan. Saat
dibangunkan dan dibawa ke ruang istirahat, Tn. Mubarak mengeluh sakit perut,
perut kembung dan sakit kepala. Ia juga mengeluh matanya kering dan
sinusitisnya kumat karena sirkulasi udara di dalam pesawat yang kurang baik.
Selain itu, kakinya merasa pegal dan kram karena terlalu lama duduk diam selama
penerbangan.
Ia memohon diri untuk beristirahat karena mengalami gangguan irama
sirkadian akibat menempuh perjalan jauh melintasi beberapa zona waktu dan
2.3.1
Klarifikasi Istilah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.3.2
Identifikasi Masalah
1. Tn. Mubarok laki-laki (45 tahun) terbang dari Kairo ke Jakarta selama 10
jam untuk menghadiri seminar.
2. Setelah tiba, Tn. Mubarak langsung menghadiri acara seminar tanpa
sempat beristirahat dan dalam seminar, tn. Mubarak melakukan presentasi
sambil berjalan mengelilingi ruang agar lebih interaktif dengan peserta.
3. Setelah seminar Tn. Mubarak tampak lelah, gelisah, mengantuk dan secara
spontan langsung tertidur di bangku depan.
4. Saat dibangunkan dan dibawa ke ruang istirahat, Tn. Mubarak mengeluh
sakit perut, perut kembung, dan sakit kepala.
Analisis Masalah
1. Tn. Mubarok laki-laki (45 tahun) terbang dari Kairo ke Jakarta selama 10
jam untuk menghadiri seminar.
a. Apa dampak duduk selama 10 jam dalam pesawat?
Jawab:
Saat duduk otot pada regio fossa poplitea akan tertekuk sehingga
peredaran darah tidak berjalan lancar dan akan mengakibatkan
kram otot.
Terjadi edema pada kaki karena cairan di dalam tubuh mengikuti
gaya gravitasi bumi yang akan mengakibatkan cairan selalu ke
bawah.
b. Sistem apa yang terlibat saat Tn. Mubarak duduk selama 10 jam
dalam pesawat?
Jawab:
Sistem muskuloskeletal, sistem saraf, sistem respirasi, sistem
kardiovaskuler.
c. Apa dampak dari perjalanan dengan perubahan zona waktu ?
Jawab :
Terjadi perubahan waktu aktivitas : perubahan zona waktu akan
menyebabkan perubahan jam biologiis dari kebiasaan jam
b. Sistem apa saja yang terlibat saat ia lelah, gelisah, mengantuk dan
tertidur secara spontan?
Jawab:
Sistem saraf, sistem endokrin, sistem respirasi, sistem kardiovaskuler,
dan sistem muskuloskletal.
c. Bagaimana mekanisme lelah, gelisah, mengantuk, dan spontan
tertidur?
Jawab:
akan
melewati
medula
spinalis
pada
traktus
b. Sistem apa saja yang terlibat saat ia mengeluh sakit perut, perut
kembung, dan sakit kepala?
Jawab:
Sistem digestifus, sistem endokrin, sistem saraf (aferen, deferen,
otonom)
5. Tn. Mubarak juga mengeluh matanya kering dan sinusitisnya kumat
karena sirkulasi udara di dalam pesawat yang kurang baik.
a. Bagaimana pengaruh sirkulasi udara dalam pesawat terhadap keluhan
yang dirasakan Tn. Mubarak?
Jawab:
Mata kering berhubungan dengan kelembaban udara rendah
sehingga cairan pada mata mengalami penguapan yang membuat
sel
pada
rongga
sinus
mengkerut
yang
kering.
Sinusitis : tekanan udara yang rendah sel pada rongga sinus
mengkerut daya imun menurun timbula alergi terjadi
peradangan sinusitis.
c. Sistem apa saja yang terlibat saat ia mengeluh matanya kering dan
sinusitisnya kumat?
Jawab:
Sistem lakrimasi dan sistem hipersensitif (alergi)
tulang tersebut.
Pada mata dapat berupa nyeri mata, pengelihatan kabur, bengkak
kelopak mata, penonjolan bola mata, bahkan dapat terjadi
dan kejang.
Pada telinga akan merasakan telinga yang terasa penuh, kurang
pendengaran, nyeri telinga, dan keluar cairan dari telinga
6. Selain itu, kaki Tn. Mubarak terasa pegal dan kram karena terlalu lama
duduk diam selama penerbangan.
a. Mengapa timbul rasa pegal dan kram saat ia duduk terlalu lama?
Jawab:
Rasa pegal: penumpukan asam laktat karena terjadi metabolisme
anaerob pada saat di dalam pesawat selama 10 jam dan saat Tn.
Mubarak berjalan mengelilingi ruangan untuk berinteraksi dengan
peserta seminar.
Kram: terlalu lama duduk mengakibatkan aliran darah tidak
berjalan lancar (terhambat) sehingga terjadilah kram.
korteks adrenal.
Sistem respirasi : berhubungan dengan pola keseimbangan antara
jadwal makan.
Sistem kardiovaskuler : pola kerja sistem ksrdiovaskuler terhadap
jam kerja
Urinarius : berhubungan dengang pola produksi urin menurut
waktu.
Regulasi suhu tubuh : pola suhu tubuh terhadap aktifitas tubuh
yang pada saat siang hari akan naik dan pada malam hari akan
turun.
c. Apa dampak dari terganggunya irama sirkardian?
Jawab:
Kerangka Konsep
Mata kering
Desyncronosis/ jed-leg
Sel rongga sinus mengkerut
Kurang asupan O2
Sinusitis
pegal
2.3.5
Hipotesis
Keterbatasan Ilmu
No
Pokok
What I
What I
What I have to
How I Will
Pembahasan
Know
dont
Prove
Learn
Definis
Know
Fungsi,
Bagian-bagian
Textbook,
antomi
serta fungsi
Internet
Internet.
1.
Sistem Saraf
2.
Sistem
Definis
Fungsi
masing-msing
Fungsi yang
3.
Imunitas
Sistem
i
Definis
Fungsi,
lebih spesifik.
Peran bagi
Textbook,
Kardiovaskul
anatomi
internet
ar
Sistem
Definis
Fungsi,
homeostasis
Organ-organ
Respirasi
anatomi
respirasi, fungsi
5.
Sistem
Definis
Fungsi
masing-masing.
Organ-organ
Textbook,
6.
Urinaria
Sistem
i
Definis
Fungsi
eskresi.
Perannya bagi
Internet.
Internet
7.
Digestif
Sistem
i
Definis
Antomi,
tubuh
Hormon yang
Teks book,
Endokrin
fungsi.
dihasilkan
Internet
4.
Internet.
beserta fungsi
8.
9.
Sistem
Definis
Regulasi
Fungsi
masing-masing
Perannya bagi
Textbook,Inter
net
Biologi
campblee,
suhu tubuh
Desyncronosi Definis
Dampak
homeostasis
Cara mengatasi
s/ jet-leg
dari jed-
efek jed-leg
leg
Fisiologi
Manusia dari
Sel ke Sistem
2.3.7
Sintesis
1.
A.
1.
Sistem saraf
Makroanatomi Sistem Saraf Pusat
Meninges
Sistem saraf pusat dikelilingi oleh lapisan pembungkus yaitu meninges,
berfungsi sebagai pelindung otak dan corda medulla dari kerusakan mekanis serta
memberi suplai nutrisi pada sel-sel saraf. Meninges dari luar ke dalam terdapat 3
lapisan yaitu duramater, arachnoidea, dan piamater.
Encephalon
a. Cerebrum
Cerebrum terdiri dari dua hemispherium cerebri, merupakan bagian
terbesar dari encephalon. Kedua hemispherium
cerebri dipisahkan
atasnya, yaitu lobus frontalis, lobus parietalis, lobus temporalis, dan lobus
occipitalis, serta lobus pyriformis yang terletak di ventral. Hemispherium
cerebri
dipisahkan
dari
cerebellum
dengan
adanya fissura
3.
Medulla Spinalis
a. Medulla spinalis merupakan lanjutan dari batang otak (medulla
oblongata).
Medulla spinalis juga diselubungi meninges.
b. Mengisi canalis vertebralis dr cervicalis I sampai lumbar V-VII (pada
anjing)
atau sacralis III (pada kucing)
c. Tersusun dari substansia grisea pada bagian tengah dan substansia alba pd
bagian perifer dan terdapat canalis centralis
B.
secara histologi terbagi menjadi dua komponen utama yaitu substansi grisea dan
substansi alba.
Substansi grisea : Jaringan saraf berisi banyak perikarya atau soma dari
neuron, dendrit, glia, pembuluh darah, dan sedikit serabut saraf yang
bermyelin. Karakter utama dari substansi grisea ini berwarna kelabu
karena adanya badan sel saraf yang relatif besar, nukleus bulat
dikelilingi badan Nissl. Substansi grisea pada otak berada di perifer,
Laporan Proses Tutorial Skenario A Blok VI | 16
1. Cerebral Cortex
Di cerebral cortex terdapat enam lapisan yang dapat dibedakan, membentuk
bagian perifer dari hemispherium cerebri.
a. Lapisan molecular : berisi serabut saraf yang berasal dari otak bagian lain,
paralel dengan permukaan.
b. Lapisan granular externa : berisi sel granular (stellate interneuron) kecil
dan neuroglia.
c. Lapisan piramidal externa : juga berisi neuroglia dan piramidal yang
semakin ke dalam semakin besar.
d. Lapisan granular interna : relatif tipis, berisi neuron yang menerima input
sensoris. Pada area visual, lapisan ini sangat menonjol.
e. Lapisan piramidal interna : tersusun atas sel piramidal besar yang
mempunyai jarak antar sel satu dengan yang lain. Sel besar terutama pada
area motorik cortex cerebri.
f. Lapisan multiformis (fusiformis) : memiliki neuroglia dan neuron yang
berbentuk gelendong, tetapi bisa juga memiliki bentuk
dan orientasi
yang bermacam-macam.
2. Cerebellar Cortex
Dibagi menjadi 3 lapisan yang sedikit bervariasi tergantung areanya.
a. Lapisan pertama (molecular) : berisi neuropil yang berasal dari dari
dendrit neuron yang berada di dalam lapisan tengah, dan
axon neuron
mempunyai
c. Lapisan ketiga (granular) : berisi banyak neuron kecil (sel granular), axon
menuju arah yang berlawanan dari sel piriformis.
3. Medulla Spinalis
Posisi substansia alba dan grisea terbalik dibandingkan dengan otak.
Lapisan eksternal berisi substansia alba yang menyusun berkas serabut saraf yang
naik dan turun. Serabut saraf yang memasuki medulla spinalis (aferen) terletak di
dorsal, sedangkan yang keluar dari medulla spinalis (eferen) terletak di ventral.
Substansia grisea dalam potongan melintang tampak berbentuk H atau
kupu-kupu, dengan kanalis sentralis berada di tengah yang disebut gray
commissure.
(Samuelson, 2007)
C. Fungsi masing-masing bagian Sistem Saraf Pusat
1.
Otak depan
Menerima dan memproses informasi sensorik, berpikir, memahami,
produksi dan pemahaman bahasa, dan pengendalian fungsi motorik. There are two
major divisions of forebrain: the diencephalon and the telencephalon. Ada dua
divisi utama dari otak depan :
Diencephalon : berisi struktur seperti talamus dan hipotalamus yang
bertanggung jawab atas fungsi seperti kontrol motorik, menyampaikan informasi
sensorik, dan pengendalian fungsi otonom. Telencephalon berisi bagian terbesar
dari otak, korteks cerebral. Sebagian besar pemrosesan informasi aktual di otak
terjadi dalam korteks cerebral.
2.
Otak tengah
Otak tengah dan otak belakang bersama-sama membentuk brainstem. Otak tengah
terlibat dalam tanggapan pendengaran dan visual serta fungsi motorik.
3.
Otak belakang
Membentang dari sumsum tulang belakang dan terdiri dari metencephalon
Pons : Menyampaikan informasi sensorik antara otak besar dan otak kecil
2.
cerebellum
Ventrikel lateral :ventrikel terbesar dan berlokasi di kedua hemispher
cerebri
Ventrikel III - menyediakan jalur untuk aliran cairan cerebrospinal
Sistem imunitas
Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang
Sistem kardiovaskuler
(sistemik)
Kedua katub trikuspid dan mitral disebut katub atrioventrikular (AV) dan
kedua katub aortal dan pulmonal disebut katub semilunar. Katub berfungsi agar
darah yang mengalir tidak dapat kembali ke belakang. Adanya katub AV
menyebabkan darah di ventrikel tidak dapat kembali lagi ke atrium, demikian juga
untuk katub yang lainnya. Katub hanya bisa membuka 1 rah kedepan. Katub AV
Laporan Proses Tutorial Skenario A Blok VI | 23
tidak dapat membuka ke belakang karena terikat oleh ligmen korda tendiae.
Sedangkan katub semilunar tidak membuka ke belakang karena bentuknya yang
sudah mengarah ke sistemik.
4.
Sistem respirasi
Istilah bernapas, seringkali diartikan dengan respirasi, walaupun secara
bercabang
lagi
sebanyak
2025
kali
percabangan
karbondioksida
akan
disalurkan
menuju
hidung
untuk
Sistem urinaria
a. Ginjal
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu
produk-produk yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan bayak fungsi lainnya yang
akan dijelaskan kemudian. Sistem perkemihan melibatkan beberapa organ, yaitu:
Ginjal
Ureter
Kandung Kemih
Saluran Kencing (Uretra)
Organ yang paling berperan dalam hal ini adalah Ginjal (Renal; Kidney).
ANATOMI GINJAL
Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua
sisi columna vertebralis, di bawah liver dan limphe. Di bagian superior ginjal
terdapat adrenal gland (juga disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat
retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritonium yang melapisi rongga
abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan
biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas.
Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak
pararenal) yang membantu meredam goncangan.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena
tertekan ke bawah oleh hati. Kutub atas ginjal kanan terletak setinggi iga
keduabelas, sedangkan ginjal kiri terletak setinggi iga kesebelas. Pada orang
dewasa, panjang ginjal sekitar
Nefron kortikalis yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian luar
dari korteks dengan lingkungan henle yang pendek dan tetap berada pada
korteks atau mengadakan penetrasi hanya sampai ke zona luar dari
medula.
Nefron juxtamedullaris yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada
bagian dalam dari korteks dekat dengan cortex-medulla dengan lengkung
henle yang panjang dan turun jauh ke dalam zona dalam dari medula,
sebelum berbalik dan kembali ke cortex.
FISIOLOGI GINJAL
Ginjal memiliki fungsi yaitu:
darah
Pengeluaran zat beracun
b. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing masing bersambung dari ginjal ke
kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya 25 30 cm dengan penampang
0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak
dalam rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih
(vesika urinaria).
Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh
ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk
ke dalam kandung kemih. Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang
fasia muskulus psoas dan dilapisi oleh pedtodinium. Penyempitan ureter terjadi
pada tempat ureter terjadi pada tempat ureter meninggalkan pelvis renalis,
pembuluh darah, saraf dan pembuluh sekitarnya mempunyai saraf sensorik.
c. Vesikula urinaria ( Kandung Kemih )
Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet,
terletak di belakang simfisis pubis di dalam ronga panggul. Bentuk kandung
kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan
ligamentum vesika umbikalis medius. Bagian vesika urinaria terdiri dari :
fibrosa yang menembus tulang pubis kebagia penis panjangnya 20 cm. Uretra
pada laki laki terdiri dari :
Uretra Prostaria
Uretra membranosa
Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling
dalam), dan lapisan submukosa. Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis
pubisberjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya 3 4 cm. Lapisan uretra
pada wanita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa
merupakan pleksus dari vena vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah
dalam).Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris
dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.
6.
Sistem digestif
Pada sistem pencernaan banyak organ yang terlibat mulai dari mulut dan
gigi sampai ke anus. Organ-organ tersebut bekerja secara sinergis dengan tujuan
mencerna / menghaluskan kompleks molekul makanan yang besar menjadi zat-zat
nutrisi (katabolik). Selanjutnya zat-zat nutrisi tersebut akan diabsorbsi untuk
masuk ke sistem kardiovaskular dan sirkulasi darah.
Makanan pertama kali masuk ke dalam mulut, kemudian dikunyah oleh
gigi dan lidah bercampur dengan air ludah (pencernaan kimiawi dengan bantuan
enzim amilase). Makanan tersebut kemudian ditelan masuk ke saluran cerna. Di
dalam saluran cerna, makanan diuraikan oleh berbagai enzim pencernaan,
mengalami suasana asam dan suasana basah. Di dalam usus halus (duodenumjejunum-ileum) dan usus besar (colon) nutrien akan diabsorbsi. Makanan yang
tidak diabsorbsi akan dikeluarkan dalam bentuk feses (kotoran).
Di dalam sistem digestif terjadi pengeluaran berbagai enzim dan proses
gerak mekanik (peristaltik dan mixing) usus yang bertujuan mengubah makanan
menjadi bentuk bahan nutrisi yang sederhana seperti glukosa, asam amino dan
asam lemak. Zat nutrisi tersebut akan diabsorbsi melalui dinding usus dan masuk
ke pembuluh darah vena dan dihantarkan ke seluruh jaringan tubuh. Dalam
menjalankan fungsinya sistem digestif melakukan berbagai upaya seperti :
Mendorong dan mencampur makanan,
Laporan Proses Tutorial Skenario A Blok VI | 35
Sendawa.
Penyerapan gas melalui dinding saluran pencernaan ke dalam darah
dan mengeluarkannya melalui paru-paru.
Anus (kentut).
Bakteri-bakteri pada saluran pencernaan juga ikut memetabolisme
beberapa gas.
Gejala
Flatulensi biasanya menyebabkan nyeri perut, kembung, sendawa dan
banyak kentut. Tetapi hubungan antara flatulensi dan beberapa gejala ini tidak
diketahui. Beberapa orang tampaknya peka terhadap pengaruh gas dalam saluran
pencernaan, sedangkan yang lainnya bisa mentolerir sejumlah besar gas tanpa
menimbulkan gajala-gejala.
Flatulen bisa menyebabkan sendawa yang berulang-ulang. Dalam keadaan
normal, pengeluaran gas melalui anus terjadi lebih dari 10 kali dalam sehari, pada
flatulensi, pengeluaran gas lebih sering terjadi. Bayi dengan kram perut kadangkadang mengeluarkan gas dalam jumlah yang berlebihan.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya.
Pengobatan
Perut kembung dan sendawa memang sulit untuk dihilangkan. Jika terus
bersendawa merupakan masalah yang utama, bisa dibantu dengan mengurangi
jumlah udara yang masuk/tertelan. Tetapi hal ini sulit, karena udara sering tertelan
tanpa disadari. Mungkin bisa dibantu dengan makan perlahan dan santai dan
menghindari mengunyah permen karet. Orang yang sering bersendawa atau
mengeluarkan gas secara berlebihan harus mengubah pola makannya dengan
menghindari makanan yang sulit dicerna.
Bila diketahui makanan penyebabnya, maka harus mengurangi konsumsi
makanan tersebut. Bisa dimulai dengan menghindari susu dan produk olahannya,
kemudian buah segar, sayuran tertentu dan makanan lainnya. Sendawa juga bisa
disebabkan oleh minuman bersoda atau antasid (misalnya baking soda).
Minum beberapa obat kadang membantu untuk mengurangi pembentukan
gas, meskipun secara umum tidak efektif.
beberapa jenis antasid dan juga bisa diberikan secara terpisah, bisa mengurangi
gejalanya.
Kadang-kadang obat lain (antasid lainnya, metoclopramide dan betanecol)
juga dapat membantu. Pada beberapa penderita, makanan yang lebih banyak
Laporan Proses Tutorial Skenario A Blok VI | 37
mengandung serat bisa membantu, tetapi pada penderita lainnya hal ini akan
memperburuk keadaannya.
Keterkaitan dengan skenario :
Dalam kasus ini, Tuan Mubarak mengalami perut kembung (flatulensi)
karena ia terlalu lama berada dalam pesawat tanpa mengkonsumsi makanan,
akibatnya secara tidak sadar, udara tertelan dalam jumlah banyak. Masuknya
sejumlah besar udara menyebabkan perut Tuan Mubarak merasa penuh
(kembung).
7.
Sistem endokrin
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat gerakan
atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur
kehidupan. Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum yaitu :
1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Memelihara lingkungan internal optimal
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat
C. Klasifikasidalam hal struktur kimianya
Dalam hal struktur kimianya hormon diklasifikasikan sebagai hormon
yang larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air
termasuk polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik
(ACTH),
gastrin)
dan
katekolamin
(mis.,
dopamin,
norepinefrin,
dengan satu atau dua metoda, pertama melalui penggunaan mediator intraselular
dan kedua mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular
adalah cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan
permukaan dalam dari membran sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel
akan mengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon
berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan
glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel dengan berinteraksi
dengan gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya
protein (mis., enzim, steroid). Substansi ini mempengaruhi reaksi dan proses
selular.
1. Struktur dan fungsi hipotalamus
Hipotalamus terletak di batang otak tepatnya di dienchepalon, dekat
dengan ventrikel otak ketiga (ventrikulus tertius) Hipotalamus sebagai pusat
tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya melalui humoral
(hormonal) dan saraf. Hormon yang dihasilkan hipotalamus sering disebut faktor
R dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormon hipofise anterior sedangkan
kontrol terhadap hipofise posterior berlangsung melalui kerja saraf. Pembuluh
darah kecil yang membawa sekret hipotalamus ke hipofise disebut portal
hipotalamik hipofise. Hormon-hormon hipotalamus antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
yang
menghasilkan
hormon
somatotropin
atau
hormon
pertumbuhan.
b. Sel-sel lactotroph juga mengandung granula sekretori, dengan diameter
27-350 nm, menghasilkan prolaktin atau laktogen.
c. Sel-sel Tirotroph berbentuk polihedral, mengandung granula sekretori
dengan diameter 50-100 nm, menghasilkan TSH.
d. Sel-sel gonadotrof diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung
granula sekretori, menghasilakan FSH dan LH. Ssel-sel kortikotrof
diameter sel kira-kira 375-550 nm, merupakan granula terbesar,
menghasilkan ACTH.
e. Sel nonsekretori terdiri atas sel kromofob. Lebih kurang 25% sel kelenjar
hipofise tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan yang lazim digunakan
dan karena itu disebut sel-sel kromofob. Pewarnaan yang sering dipakai
adalah carmosin dan erytrosin. Sel foli-kular adalah sel-sel yang
berfolikel.
Hipofise menghasilkan hormon tropik dan nontropik. Hormon tropik akan
mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan hormon
nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran. Kemampuan hipofise dalam
mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar endokrin lain
menjadikan hipofise dijuluki master of gland.
Laporan Proses Tutorial Skenario A Blok VI | 42
peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari intestin. Selain itu hormon inipun
akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal, meningkatkan
pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na. karena sebagian besar kalsium disimpan di
tulang maka efek PTH lebih besar terhadap tulang. Factor yang mengontrol
sekresi PTH adalah kadar kalsium serum di samping tentunya PTSH
5. Struktur dan fungsi kelenjar Pankreas
Pankreas terletak di retroperiotoneal rongga abdomen bagian atas, dan
terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 10-20 cm dan
lebar 2,5-5 cm. mendapat pasokan darah dari arteri mensenterika superior dan
splenikus.
Pankrea berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya
sebagai organ endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans. Pulau-pulau
Langerhans terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan yang
menghasilkan glukoagon, sel beta yang menghasilkan insulin, dan sel deltha yang
menghasilkan somatostatin namun fungsinya belum jelas diketahui.
Organ sasaran kedua hormon ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak.
Glukagon dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat
,dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Fungsi kedua hormon ini saling bertolak
belakang. Kalau secara umum, insulin menurunkan kadar gula darah sebaliknya
untuk glukagon meningkatkan kadar gula darah. Perangsangan glukagon bila
kadar gula darah rendah, dan asam amino darah meningkat. Efek glukoagon ini
juga sama dengan efek kortisol, GH dan epinefrin.Dalam meningkatkan kadar
gula darah, glukagon merangsang glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi
glukosa) dan meningkatkan transportasi asam amino dari otot serta meningkatkan
glukoneogenesis (pemecahan glukosa dari yang bukan karbohidrat). Dalam
metabolisme lemak, glukagon meningkatkan lipolisis (pemecahan lemak).Dalam
menurunkan kadar gula darah, insulin sebagai hormon anabolik terutama akan
meningkatkan difusi glukosa melalui membran sel di jaringan. Efek anabolik
penting lainnya dari hormon insulin adalah sebagai berikut:a. Efek pada hepar1)
Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa2) Menghambat glikogenolisis,
glukoneogenesis dan ketogenesis3) Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam
zona
glomerulosa
korteks
adrenal.
Hormon
ini
mengatur
(penyakit Addisons)
mengarah
pada hipotensi,
dan
progesteron.
Sebagai
organ
reproduksi,
ovarium
menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi untuk
selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan
Laporan Proses Tutorial Skenario A Blok VI | 47
menghasilka
Fungsi
Aldosteron
Hormon antidiuretik
(vasopresin)
Kelenjar
adrenal
Kelenjar
hipofisa
Membantu
mengatur
keseimbangan
Bersama
dengan
aldosteron,
Kortikosteroid
Kelenjar
adrenal
Anti peradangan
Mempertahankan kadar gula darah,
tekanan darah & kekuatan otot
Membantu
mengendalikan
Kelenjar
Mengendalikan
pembentukan
&
hipofisa
Eritropoietin
Ginjal
Estrogen
Indung telur
Glukagon
Pankreas
Hormon
Kelenjar
Mengendalikan
merah
Mengendalikan
perkembangan
ciri
pertumbuhan
&
pertumbuhan
hipofisa
perkembangan
Meningkatkan pembentukan protein
Menurunkan kadar gula darah
Insulin
Pankreas
Mempengaruhi
metabolisme
LH
(luteinizing
hormone)
FSH
(follicle-
stimulating
hipofisa
wanita
(penyebaran
rambut,
hormone)
Oksitosin
Hormon paratiroid
Kelenjar
hipofisa
Kelenjar
paratiroid
Progesteron
Indung telur
Polaktin
Renin
angiotensin
Hormon tiroid
TSH
&
Kelenjar
Memulai
&
mempertahankan
hipofisa
Ginjal
Kelenjar
tiroid
kecepatan metabolisme
Kelenjar
(tyroid-stimulating
hormone)
8.
hipofisa
Desyncronosis/Jed-leg
Jetlag (biasa juga ditulis Jet lag atau Jet-lag) disebut juga desynchronosis,
yaitu gangguan fisiologi akibat perubahan ritme sirkadian (ritme biologis tubuh
yang mengatur waktu tidur dan bangun, produksi urine, termoregulasi, sistem
endokrin dan perubahan tekanan darah). Perubahan ritme tersebut terjadi akibat
perjalan jarak jauh (menggunakan pesawat terbang) yang melewati garis meridian
(perjalanan barat ke timur atau timur ke barat).
Manusia memperlihatkan jenis perilaku ritmik (berirama) yang diulang
secara teratur. Banyak kajian telah menguji kepentingan relatif dari petunjuk
eksternal dan penjaga waktu internal dalam memelihara perilaku berirama. Kajian
tersebut menunjukkan bahwa irama sirkadian umumnya mempunyai komponen
internal yang kuat, yang dirujuk sebagai jam biologis. Pera peneliti tertantang
untuk menemukan mekanisme internal yang mengatur irama perilaku. Hipotesis
awal bahwa lokasi mekanisme kontrol bervariasi pada kelompok-kelompok
taksonomik adalah berbeda. Pada mamalia, sepasang struktur yang disebut
nucleus suprakiasmatik (suprachiasmatic nuclei, SCN) dalam hipotalamus
berfungsi sebagai jam biologis.
Para peneliti juga telah menyelidiki peranan petunjuk eksternal dalam
irama sirkadian. Umumnya, irama suatu jam biologis tidak sepenuhnya cocok
dengan kejadian di lingkungan, dan petunjuk eksternal diperlukan untuk
mempertahankan siklus itu agar waktunya sesuai dengan dunia luar. Cahaya
adalah suatu petunjuk eksternal umum pada irama sirkadian; informasi visual
yang diterima oleh SCN melalui neuron sensoris pada mata memungkinkan jam
mamalia agar tetap sinkron dengan siklus alamiah panjang siang hari dan malam
hari.
Ketika melakukan perjalan melewati zona waktu yang berbeda, ritme
biologis tubuh belum menyesuaikan dengan waktu setempat. Misalnya saja, orang
Indonesia melakukan perjalanan ke Inggris yang memiliki perbedaan waktu 7 jam
dari Indonesia bagian barat. Meskipun di Inggris masih jam 2 siang, namun orang
tersebut merasakan ngantuk. Hal itu disebabkan jam biologis tubuh yang belum
menyesuaikan, orang tersebut masih terbiasa dengan waktu Indonesia Sehingga
ritme biologis pun akan kacau, merasa ngantuk di pagi hari dan terjaga di malam
hari. NASA memperkirakan bahwa manusia membutuhkan satu hari pemulihan
tubuh (ritme biologis dan energi) untuk setiap satu zona waktu yang dilewati.
Gejala Jetlag dapat bervariasi pada setiap orang dan tergantung dari jarak yang
ditempuh. Beberapa gejalanya, antara lain: lelah, mual, sakit kepala, dehidrasi,
kehilangan nafsu makan, gangguan pola tidur, dan menurunnya daya ingat.
Berikut beberapa tips untuk mengurangi efek Jetlag:
1. Pastikan kondisi tubuh fit sebelum terbang. Bagi yang ingin melakukan
perjalanan jauh, pastikan anda beristirahat yang cukup, makan dengan
teratur dan sering berolahraga. Jika anda memiliki penyakit yang berat
(misalnya sakit jantung), konsultasikan terlebih dahulu pada dokter anda.
Dengan kondisi tubuh yang fit, akan lebih mudah bagi anda untuk
mengatasi Jetlag ketika tiba di tujuan.
2. Sebelum melakukan perjalanan, sebaiknya anda beradaptasi terlebih dahulu
dengan zona waktu pada tempat tujuan. Terlebih lagi jika anda akan
menetap dalam jangka waktu lama di negara tersebut. Cobalah mengubah
rutinitas harian anda sesuai dengan waktu di tempat tujuan. Anda tidak
perlu mengubahnya secara drastis, lakukan perlahan-lahan dengan
mengubah jadwal sejam lebih awal atau lebih lambat dari waktu normal.
Cara ini dapat dimulai sejak tiga atau empat minggu sebelum jadwal
keberangkatan.
3. Ketika melakukan perjalanan jauh, gunakan pakaian dan sepatu yang
membuat anda nyaman. Dalam hal ini, kenyamanan jauh lebih penting
daripada hanya sekadar terlihat keren. Jangan lupa untuk menyesuaikan
pakaian dengan iklim di tempat tujuan anda.
4. Hindari minuman berkafein atau beralkohol sebelum, ketika dan setelah
melakukan perjalanan. Minuman tersebut dapat menyebabkan dehidrasi
dan mengganggu jadwal tidur. Dehidrasi juga dapat disebabkan karena
udara yang kering di pesawat. Oleh karena itu disarankan untuk banyak
minum. Mengkonsumsi air putih akan lebih baik dari pada meminum jus,
teh atau kopi.
5. Tetaplah aktif selama di pesawat. Setiap satu atau dua jam, cobalah untuk
berjalan-jalan di pesawat atau lakukan perenggangan sederhana agar badan
anda tidak kaku. Hindari mengkonsumsi obat tidur. Jika tidur dalam jangka
waktu yang lama tanpa mengubah posisi, akan mengakibatan sirkulasi
darah anda tidak lancar.
6. Apabila anda telah tiba di tempat tujuan, segera sesuaikan diri anda dengan
waktu setempat dan makan secara teratur. Semakin cepat anda beradaptasi,
akan semakin bagus bagi tubuh anda. Ketika siang hari, usahakan diri anda
terkena paparan sinar matahari.
Keterkaitan dengan skenario adalah Tuan Mubarak, laki-laki 45 tahun
terbang dari Kairo pukul 13.00 (waktu setempat menempuh perjalanan selama 10
jam, dan tiba di Jakarta pukul 06.00 WIB (waktu setempat). Dalam hal ini Tuan
Mubarak melintasi zona waktu, garis meridian yang mengakibatkan ia mengalami
sindrom jet-lag (desynchronosis) karena gangguan irama sirkadian.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2011.
Mengenal
dampak
sinusitis.
URL:
http://majalahkasih.pantiwilasa.com/index.php?
option=com_conent&task=view&id=99&Itemid=1. Diakses tanggal 16 Mei
2012.
Bailey,
R.
2010.
Anatomy
of
The
Brain.
URL
diakses