You are on page 1of 3

BAB II

METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Labu reaksi (Erlenmeyer) berukuran 2000 ml


Kondensor
Pemanas
Corong buchner
Kain kasa
Tabung reaksi kuvet
Alat sentrifugasi
Kertas saring

2.1.2 Bahan
1.
2.
3.
4.
5.

Batang jagung kering


Pelarut organik (asam asetat dan asam formiat)
Katalis HCl
Aquadest
Black liquor hasil penyaringan pada pemrosesan biomassa

2.2 Prosedur Kerja yang dilakukan


2.2.1 Persiapan Bahan Baku
1. Kadar air dalam biomassa ditentukan terlebih dahulu dengan cara dioven sampai beratnya
konstan dan dilakukan perhitungan kadar air.
2. Setelah kadar air dalam biomassa didapat, komposisi bahan baku yang akan digunakan
dihitung terlebih dahulu sesuai dengan kondisi proses yang telah ditentukan
3. Pada percobaan pertama dilakukan dengan dua variabel cairan pemasak, yaitu asam asetat
dan asam formiat
4. Untuk langkah pertama, biomassa dan asam asetat dimasukkan kedalam Erlenmeyer sesuai
perhitungan.
5. Kondensor refluks dipasang sebagai penutup reaktor dan sirkulasi air pendingin
dioperasikan.
6. Kemudian pemanas diopersikan, setelah cairan mulai mendidih (menghasilkan refluks),
katalis dimasukkan kedalam reaktor melalui bagian atas kondensor dengan bantuan pipet
tetes dan waktu dicatat sebagai awal proses fraksionasi terjadi
7. Setelah satu setengah jam, pemanas dimatikan dan reaktor didinginkan

8. Setelah reaktor dingin, sirkulasi air pendingin dimatikan dan kondensor dilepaskan dari
reaktor
9. Hasil dari fraksionasi biomassa disaring dengan menggunakan kain kasa, diusahakan semua
cairan pemasak turun. Setelah itu, padatan dicuci dengan dengan asam asetat dan disaring
kembali sampai semua cairan turun.
10. Hasil dari langkah 9, dicuci dengan air sampai bersih sampai filtratnya kelihatan jernih
11. Padatan yang telah dicuci bersih, kemudian diblender sampai halus dengan menambahkan
air dalam blender sebanyak 600 ml. Setelah itu disaring lagi sampai semua air turun,
kemudian padatan dikeringkan diudara terbuka selama 24 jam.
12. Setelah percobaan pertama selesai, dilanjutkan dengan percobaan kedua, dimana cairan
pemasak yang digunakan adalah asam formiat. Prosedur yang dilakukan sama dengan
prosedur pertama.
13. Setelah kedua hasil percobaan dikeringkan selama 24 jam, kemudian ditimbang sebagai
berat awal. Setelah itu sampel dioven sampai berat keduanya konstan dan kadar air serta
selulosanya dapat diukur
Perhitungan perolehan pulp (selulosa)
Perolehan Pulp =

Berat pulp kering


x 100%
Berat bimassa

Perhitungan kadar air


Kadar air dalam Pulp =

Berat pulp awal-berat pulp kering


x 100%
berat pulp awal

2.2.2 Recovery Lignin


1. Sejumlah black liquor dimasukkan kedalam kuvet dengan perbandingan black liquor dan air
1:8 dan 1:16
2. Kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 10 menit
3. Setelah selesai, supernatant yang terbentuk dipisahkan dengan cara disaring dengan kertas
saring.
4. Padatan yang diperoleh dikeringkan dalam oven sampai beratnya konstan, dan diperoleh
berat lignin yang direcovery dari sampel black liquor.
Perhitungan perolehan lignin
Volume black liquor
Volume sampel
Perolehan lignin=
x 100%
Berat lignin dalam bahan baku
berat lignin sampel x

You might also like