DILINGKUNGAN OTORITAS JASA KEUANGAN I. NAMA, TEMPAT DAN WAKTU PERTANDINGAN 1. Nama pertandingan adalah Turnamen Tenis Meja Antar Bidang Dilingkungan Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2014. 2. Pertandingan dilakukan pada tanggal 22, 23 dan 24 Oktober 2014 dimulai pukul 16.00 WIB s/d Selesai. 3. Tempat pertandingan : Lobby Gedung Soemitro Djojohadikusumo, Jakarta Pusat II. JENIS PERTANDINGAN Jenis pertandingan adalah Beregu Terdiri dari 3 (Tiga) Partai Ganda. Dengan ururtan pertandingan adalah sebagai berikut : 1. Ganda Pertama 2. Ganda Kedua 3. Ganda Ketiga III. PERSYARATAN PEMAIN Peserta dalam pertandingan ini adalah seluruh Atlet yang merupakan pegawai organik dan PKWT serta THOS di lingkungan Otoritas Jasa. Setiap partai hendaknya terdiri dari minimal 1 orang pegawai organik. IV. SISTEM PERTANDINGAN 1. Pada babak penyisihan akan dibagi kedalam 2 pool. 2. Untuk menetukan juara Pool akan dilangsungkan dengan menggunakan system setengah kompetisi (Round Robin), dan untuk setiap Pool akan diambil juara dan runner up pool untuk bertanding pada babak selanjutnya (Babak kedua). 3. Para juara dan Runner Up pool akan dipertandingkan kembali pada babak kedua dengan menggunakan system gugur sampai dengan babak final. 4. Hasil akhir dari pertandingan ini akan diambil Juara I, II, III, dan IV. 5. Jumlah pemain minimal 6 orang dan maksimal 9 orang termasuk cadangan. 6. Setiap partai akan dimainkan dengan menggunakan sistem the best of five games, yaitu terdiri dari lima game terbaik. 7. Bet yang digunakan harus 2 warna, merah dan hitam, dan harus berlogo ITTF.
PANITIA TURNAMEN TENIS MEJA ANTAR BIDANG
DI LINGKUNGAN OTORITAS JASA KEUANGAN
8. a. Salah satu pemain atau pasangan dinyatakan menang apabila pemain/pasangan
tersebut telah meraih 3 angka kemenangan dari 5 partai pertandingan; atau b. Pertandingan selesai pada kedudukan : 3 0, 3 1, atau 3 2. V. TEHNICAL MEETING Tanggal Waktu Tempat
: Kamis, 9 Oktober 2014
: 14.00 WIB s/d selesai : Dikonfirmasikan kemudian
VI. PERATURAN PERMAINAN
1. Bola Bola yang dipergunakan adalah merk Butterfly TIGA BINTANG WARNA ORANGE, (berukuran diameter 40 mm dengan berat 2,7 gram), oleh karena itu pemain tidak diperbolehkan menggunakan kostum dengan warna dominan orange atau Kuning, sebab mengakibatkan silau atau samarnya pandangan pemain lawan terhadap bola. 2. Servis 2.1 Servis harus dilambungkan tegak lurus ke atas, minimal 16 cm. 2.2 Pada saat mulai servis bola diletakkan di atas telapak tangan terbuka bebas, harus kelihatan oleh lawan dan wasit yang bertugas. 2.3 Tidak dilambungkan dari atas permukaan meja. 2.4 Bola harus dilambungkan di belakang garis lebar meja di dalam garis hayal perpanjangan meja permainan. 2.5 Tidak dilambungkan dari bawah permukaan meja permainan. 2.6 Bagian badan manapun tidak boleh menghalangi bola pada saat servis sejak bola itu dilambungkan kemudian turun kembali, sampai saat perkenaan bola dengan bet. Hal ini dimaksudkan agar pemain lawan dan wasit dapat melihat bola dan bet dengan jelas pada saat servis yang sedang dilakukan. 3. Ketentuan Game : 11 (sebelas) point 3.1 Suatu game/set dimenangkan oleh pemain/pasangan yang telah mencapai skor 11 (sebelas) dan setiap pemain/pasangan mempunyai kesempatan servis masingmasing 2 (dua) kali secara bergantian, kecuali apabila kedua pemain/pasangan telah sama-sama mencapai perolehan angka 10-10 (deuce) Untuk ini salah satu 2
PANITIA TURNAMEN TENIS MEJA ANTAR BIDANG
DI LINGKUNGAN OTORITAS JASA KEUANGAN
pemain/pasangan harus mendapatkan selisih angka 2 (dua) poin untuk
memenangkan game/set tersebut dan masing-masing pemain/pasangan mendapat kesempatan servis 1 (satu) kali secara bergantian. 3.2 Kesempatan untuk lap keringat hanya diperbolehkan pada setiap 6 (enam) poin (termasuk kelipatannya), sejak dimulainya permainan. 3.3 Kalau terjadi rubber set, perpindahan tempat terjadi apabila salah satu pemain/pasangan sudah terlebih dahulu memperoleh angka 5 (lima). 3.4 Istirahat/interval waktu antara game termasuk pada saat perpindahan tempat kalau terjadi rubber set, hanya berlangsung 1 (satu) menit. 4. Time Out 4.1 Seorang pemain/pasangan dapat mengajukan satu kali time out selama 1 (satu) menit untuk satu partai pertandingan. 4.2 Permintaan time out hanya dapat dilakukan oleh pemain/pasangan tersebut atau oleh pelatih yang telah ditentukan atau oleh kapten tim. 4.3 Permintaan time out hanya dapat dilakukan pada saat bola mati/reliberakhir, dan membuat tanda T dengan tangan. 5. Ketentuan Pakaian 5.1 Para pemain wajib berpakaian seragam oleharaga dan bersepatu olah raga. 5.2 Tidak diperbolehkan memakai kostum dengan dominasi warna dasar yang nirip dengan warna bola yang digunakan. 5.3 Penyimpangan terhadap semua ketentuan ini harus atas izin Referee. 6. Perhitungan pemenang dalam pool 6.1 Nilai menang = 2, kalah = 1 dan WO = 0. 6.2 Apabila ada 2 (dua) regu yang mempunyai nilai menang yang sama, maka pemenangnya ditentukan dengan melihat hasil pertandingan yang telah dilakukan antara kedua regu tersebut (Head to Head). 6.3 Tetapi apabila ada 3 (tiga) regu atau lebih mempunyai jumlah nilai yang sama, maka pemenangnya ditentukan oleh jumlah pertandingan diantara regu yang mempunyai nilai yang sama tadi dengan perhitungan sebagai berikut :
PANITIA TURNAMEN TENIS MEJA ANTAR BIDANG
DI LINGKUNGAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Apabila masih sama, maka dihitung dengan :
Dan apabila masih sama juga, maka dihitung :
7. Ketentuan Walk Over (WO)
7.1 Suatu regu akan dinyatakan kalah WO, apabila dalam waktu 15 (lima belas) menit dari jadual yang ditentukan tidak hadir di lapangan. 7.2 WO diberlakukan dalam tiga kali pemanggilan oleh wasit dengan interval waktu 5 (lima) menit. 7.3 Apabila suatu regu dinyatakan kalah WO, sekali partai pertandingan lainnya yang sudah berlangsung/partai sisa, langsung dinyatakan kalah WO. VII. PROTES Apabila terjadi protes, harus segera mungkin (paling lambat 15 menit setelah pertandingan yang diprotes selesai bertanding) diajukan secara tertulis kepada panitia. VIII. PENJELASAN Peraturan yang ditetapkan dalam pertandingan ini adalah peraturan PTMSI dan ketentuan khusus dari panitia berdasarkan peraturan International Table Tenis Federation (ITTF). Jakarta, Oktober 2014