You are on page 1of 73

Sindrom Delirium Akut,

Gangguan Fungsi Kognitif,


dan Depresi

Mellisya Ramadhany
Evan Regar
Faradila Keiko
Jody Felizio
Muncieto Andreas
Modul Praktik Klinik Geriatri / Rombongan E

Sindrom Delirium Akut (1)


Definisi
Sindrom gangguan kesadaran, ditandai dg
penurunan kemampuan utk memusatkan,
mempertahankan, atau mengalihkan perhatian yg
tjd akut dan dpt berfluktuasi dlm sehari. 1

Epidemiologi
Delirium pd pasien demensia 32-86%, pascaoperasi
fraktur pinggul 40-52% 1
Delirium pd pasien rw ICU 7087 % 3
Delirium pd kasus emergency pada geriatri 10-30%
1.
2.

Malaz A, Boustani, and Buttar A. Primary Care Geriatrics: Delirium. Elsevier, 2007. p.210-8.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 5. Jakarta. Interna Publishing,
2010. p.907-8.

Sindrom Delirium Akut (2)


Etiologi
Metabolisme : hipoksia, hipo-/hiperglikemia,
azotemia, hipernatremia, hipokalemia, insufisiensi
ginjal, dehidrasi.
Zat: psikotropika dan alkohol

Penyakit : demam, infeksi, stres, putus obat,


malnutrisi, fraktur

Overstimulasi : perawatan ICU, perpindahan ke rw.inap


Iatrogenik : pembedahan, kateterisasi urin, physical
restrain 1
1.

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 5. Jakarta. Interna Publishing,
2010. p.907-8.

Sindrom Delirium Akut (3)


Faktor predisposisi
Usia sangat lanjut
Usia lanjut yang rapuh (fragile)
Usia lanjut yg mgunakan obat
yg mpengaruhi NT mis:
antikolinergik, ranitidin,
simetidin, ciprofloxacin,
psikotropika
Mild cognitive impairment s.d.
demensia
Gangguan ADL
Polifarmasi
Komorbiditas 1
1.

Faktor pencetus
Pneumonia
ISK
Kondisi akut lain:

Hiponatremia
Dehidrasi
Hipoglikemia
CVD
Perubahan lingkungan 1

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 5. Jakarta. Interna Publishing,
2010. p.907-8.

Sindrom Delirium Akut (4)


Patofisiologi
Stress perubahan metabolik availabilitas
as.amino di otak berubah modifikasi
neurotransmisi otak sekresi sitokin 1
Ex: infeksi, hipoksia, hipoperfusi, trauma bedah

Defisiensi neurotransmiter ACh dan berlebihnya


neurotransmiter dopaminergik 1,2
Korteks prefrontal, thalamus anterior, parietal
non-dominan, korteks fusiform terlibat pd
delirium
1.
2.

Malaz A, Boustani, and Buttar A. Primary Care Geriatrics: Delirium. Elsevier, 2007. p.210-8.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 5. Jakarta. Interna Publishing,
2010. p.907-8.

Sindrom Delirium Akut (5)

Gunther M, Morandi A, Ely W. Pathophysiology of Delirium in the Intensive Care Unit. Crit Care Clin 24 (2008) 4565

Sindrom Delirium Akut (6)


Gejala

Inouye S. Delirium in Older Persons. New england journal o f medicine, March 2006

Sindrom Delirium Akut (7)


Presentasi Klinis
Hiperaktif [mood rendah, kelelahan]
Hipoaktif [agitasi, increased vigilance, halusinasi]
Campuran
Penderita sering berfluktuasi antara hiperaktif
dan hipoaktif

Diagnosis
Sepenuhnya berdasarkan gejala klinis
Instrumen diagnostik:
Confusion assessment method (CAM)
Delirium rating scale (DRS)
Delirium symptom interview (DSI)
Kelebihan dan kekurangan masing-masing
instrumen
Inouye SK, Fearing MA, Marcantonio ER. Delirium. In: Halter JB, Ouslander Jg, Tinetti ME, Studenski S, High KP,
Asthana S. Hazzards geriatric medicine and gerontology. 6 th edition. New York: McGraw Hill; 2009

Confusion Assessment Method [CAM]

http://www.healthcare.uiowa.edu/igec/tools/cognitive/CAM.pdf

Confusion Assessment Method [CAM]

http://www.healthcare.uiowa.edu/igec/tools/cognitive/CAM.pdf

Confusion Assessment Method [CAM]

http://www.healthcare.uiowa.edu/igec/tools/cognitive/CAM.pdf

Confusion Assessment Method [CAM]

http://www.healthcare.uiowa.edu/igec/tools/cognitive/CAM.pdf

Interpretasi dan Scoring CAM


Diagnosis delirium dengan CAM tegak apabila:
1. Onset akut dan fluktuatif
DAN
2. Inatensi
disertai
3. Pikiran disorganisasi
ATAU
4. Altered level of consciousness

Diagnosis Banding

Demensia
Gangguan psikotik akut dan sementara
Gangguan suasana perasaan
Gangguan neurotik dan cemas

Demensia dan delirium sering tumpang


tindih

Penatalaksanaan
Tujuan utama: temukan pencetus, atasi
predisposisi CGA (fisik, psikiatrik,
status fungsional, riwayat penggunaan obat,
asupan nutrisi dan cairan, serta lainnya)
Anamnesis
PF
Pemeriksaan Penunjang [lab, radiologi,
EKG]
Soejono CH. Sindroma delirium (acute confusional state). In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid I. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing;
2009

Inouye SK, Fearing MA, Marcantonio ER. Delirium. In: Halter JB, Ouslander Jg, Tinetti ME, Studenski S, High KP,
Asthana S. Hazzards geriatric medicine and gerontology. 6 th edition. New York: McGraw Hill; 2009

Tatalaksana
Nonfarmakologi
Reorientasi
Dukungan keluarga dan caregiver
Koreksi gangguan sensori (kacamata, alat
bantu dengar)
Meningkatkan mobilitas dan kemandirian
Menghindari restraints
Pembenahan status gizi dan nutrisi
Kenyamanan beristirahat dan tidur
Inouye SK, Fearing MA, Marcantonio ER. Delirium. In: Halter JB, Ouslander Jg, Tinetti ME, Studenski S, High KP,
Asthana S. Hazzards geriatric medicine and gerontology. 6 th edition. New York: McGraw Hill; 2009

Tatalaksana
Hanya pada kondisi agitasi yang
mengandung risiko berbahaya bagi
pasien.
Haloperidol 0,25-1 mg IM, IV, ulang setiap 2030 menit, pantau tanda vital. Maksimal 3-5 mg
dalam 24 jam.
Benzodiazepin tidak direkomendasikan
(oversedasi, memperberat perubahan status
mental), kecuali pada alcohol withdrawal
Inouye SK, Fearing MA, Marcantonio ER. Delirium. In: Halter JB, Ouslander Jg, Tinetti ME, Studenski S, High KP,
Asthana S. Hazzards geriatric medicine and gerontology. 6 th edition. New York: McGraw Hill; 2009

Depresi
Gangguan mood tersering pada usia lanjut
15-20% populasi usia lanjut
Asia: 2,3%
Multifaktorial stress lingkungan + kemampuan
adaptasi menurun
Disabilitas, penurunan fungsi, penurunan
kualitas hidup, mortalitas
Tidak terdiagnosis pada 50% kasus

Spar JE, La Rue A. Clinical manual of geriatric psychiatry. Washington DC: American
Psychiatric Publishing; 2006
Martono HH, Pranarka K. Buku ajar Boedhi-Darmojo geriatri. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI; 2010

Kriteria DSM-IV TR
A. 5/lebih dalam 2 minggu, perubahan fungsi, mood
depresif/penurunan minat atau kesenangan
Mood depresif hampir sepanjang hari & hampir
setiap hari
Secara nyata berkurang keinginan atau
kesenangan pada hampir semua aktivitas hampir
setiap hari
Berkat badan turun atau naik secara nyata atau
turun atau naiknya selera makan secara nyata
hampir setiap hari
Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
Spar JE, La Rue A. Clinical manual of geriatric psychiatry. Washington
DC: American Psychiatric Publishing; 2006

Agitasi/retardasi psikomotorik hampir setiap hari


Rasa lelah/hilang energi hampir setiap hari
Perasaan tidak berharga, rasa bersalah yang berlebihan
atau tidak tepat (sering bersifat delusi) hampir setiap hari
Hilangnya kemampuan berpikir, berkonsentrasi/membuat
keputusan hampir setiap hari
Pikiran berulang tentang kematian (bukan sekedar takut
mati), pikiran berulang untuk lakukan bunuh diri tanpa
rencana yang jelas, atau upaya bunuh diri atau rencana
khusus untuk melakukan bunuh diri
Spar JE, La Rue A. Clinical manual of geriatric psychiatry. Washington
DC: American Psychiatric Publishing; 2006

B. Tidak memenuhi kriteria untuk episode campuran


C. Menyebabkan distress atau disabilitas yang
signifikan secara klinis
D. Tidak disebabkan efek fisiologis langsung dari
substansi atau kondisi medis umum
E. Tidak disebabkan kehilangan orang tercinta,
gejala menetap >2 bulan atau dikarateristikkan
gangguan fungsional bermakna, preokupasi
dengan perasaan tidak berharga, pikiran bunuh
diri, gejala psikotik, atau retardasi psikomotor
Spar JE, La Rue A. Clinical manual of geriatric psychiatry. Washington DC: American
Psychiatric Publishing; 2006

Prognosis
BAIK
<70 thn
Riwayat keluarga
depresi/manik
Riwayat depresi berat
sembuh sempurna <50 thn
Ekstrovert & temperamen
datar

BURUK
>70 tahun
Penyakit fisik serius +
disabilitas
Riwayat depresi terus
menerus 2 tahun
Kerusakan otak

Martono HH, Pranarka K. Buku ajar Boedhi-Darmojo geriatri. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI; 2010

Diagnosis
Anamnesis
5/lebih gejala depresi mayor
Tidak selalu berdasarkan kategori diagnostik
Gejala depresi pada usia lanjut: apatis, penarikan
diri dari aktivitas sosial, gangguan memori,
perhatian, memburuknya kognitif
Disfori/sedih yang jelas sering tidak ada
Penurunan perhatian hal-hal yang sebelumnya
disukai, penurunan nafsu makan, aktivitas,
gangguan tidur, penurunan energi

Martono HH, Pranarka K. Buku ajar Boedhi-Darmojo geriatri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010
Spar JE, La Rue A. Clinical manual of geriatric psychiatry. Washington DC: American Psychiatric
Publishing; 2006

Under/miss-diagnosed
Penyakit fisik gejala neurovegetatif
Menutupi rasa sedih dengan lebih aktif
Kecemasan, obsesionalitas, histeria,
hipokonndria
Masalah sosial
Normative fallacy
Ketidakmauan untuk mengakui
Martono HH, Pranarka K. Buku ajar Boedhi-Darmojo geriatri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010
Spar JE, La Rue A. Clinical manual of geriatric psychiatry. Washington DC: American Psychiatric
Publishing; 2006

Gangguan Mood Lainnya

Bereavement
Complicated grief
Depresi karena kondisi medis umum
Substance-induced mood disorder

Greenberg SA. The Geriatric Depression Scale. New York: NYU College; 2012

Tatalaksana
Psikoterapi
Aktif tidak dipilih obat dengan efek
sedatif (imipramin, nortriptilin, protriptilin,
maprotilin, lofepramin, flufoksamin)
Agitatif efek sedatif (amitriptilin, dotipin,
trasodon, mianserin)

Martono HH, Pranarka K. Buku ajar Boedhi-Darmojo geriatri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010

Gangguan Fungsi Kognitif


1. Dementia
2. MCI
3. VCI

Demensia?
Gangguan fungsi intelektual dan memori
Disebabkan oleh kelainan pada otak
Tidak berhubungan dengan gangguan
kesadaran
Deteorisasi progresif dari kecerdasan,
perilaku, dan kepribadian
Dibedakan dengan delirium melalui :
gangguan fungsi kesadaran, aktivitas
otonom

Faktor Resiko
Aging
Gender ?(< wanita, masih kontroversial)
Hiperkolesterolemia dan faktor resiko
vaskular lain
Trauma kepala
Depresi
Edukasi
Halter JB, Ouslander JG, Tinetti ME, Studenski S, High KP, Asthana S, editor.
Hazzards geriatric medicine and gerontology. 6th ed. New York: The McGraw-Hills,
Inc.; 2009.

Perjalanan Gejala

Raffi MS, Ellis RJ, Bloom JC. Dementing and Degenerative Disorders. Dalam: Bloom
JC, David RB (editor). Clinical Adult Neurology. Edisi ke-3. New York: Demosmedical.
2009. h. 395-410 (e-book)

Epidemiologi demensia
Kelomp
ok
Umur

Prevale
nsi

60-64

1%

65-69

1,5%

70-74

3%

75-79

6%

80-84

13%

85-89

24%

90-94

34%

>95

45%

Etiologi

Prevale
nsi

Alzheim
er

61%

Vascular
Dementi
a

31%

Gejala Klinis Demensia

Halter JB, Ouslander JG, Tinetti ME, Studenski S, High KP, Asthana S, editor.
Hazzards geriatric medicine and gerontology. 6th ed. New York: The McGraw-Hills,
Inc.; 2009. p. 805

Patogenesis Alzheimer

Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster JC, editor. Robbins and Cotrans pathologic
basis of disease. 8th ed. Philadelphia: Saunders, an imprint of Elsevier, Inc.; 2010.

Dementia pada penderita


Alzheimer

Mesulam MM. Principles of Behavioral and Cognitive Neurology. Edisi ke-2. New York:
Oxford University Press. 2000. h. 440-4. (e-book)

Diagnostik AD menurut DSM IV


A. Perkembangan defisit kognitif multipel :
1. Gangguan memori
2. Salah satu gangguan berupa :
afasia/apraksia/agnosia/gangguan fungsi berpikir
abstrak

B. Gangguan kognitif pada A1 dan A2 menyebabkan


gangguan yang berat pada fungsi sosial dan
pekerjaan pada penderita
C. Ditandai dengan proses yang bertahap dan
penurunan fungsi kognitif yang berkelanjutan
D. Gangguan kognitif kriteria A1 dan A2 tidak
disebabkan : kelainan SSP lain dan kelainan
sistemik
E. Kelainan tidak disebabkan delirium
F. Kelainan tidak disebabkan oleh kelainan aksis1

Demensia Vaskular
Kriteria menurut NINDS-AIREN:
Penurunan kognitif pada memori dan 2
domain lain yang cukup untuk menggangu
kemampuan fungsional
Bukti CVD, diindikasikan dengan tanda
fokal dan bukti pencitraan stroke

Black SE. Vascular cognitive impairment: epidemiology, subtypes, diagnosis and


management. J R Coll Physicians Edinb 2011;41:4956.

Mild Cognitive Impairment


Gangguan kognitif yang tidak mencapai kriteria
demensia
atau tidak disebabkan oleh kondisi medis
tertentu yang diketahui.

Halter JB, Ouslander JG, Tinetti ME, Studenski S, High KP, Asthana S, editor.
Hazzards geriatric medicine and gerontology. 6th ed. New York: The McGraw-Hills,
Inc.; 2009. p. 804

Instrumen Diagnosis
Mini Mental Status Examination
Modified MMSE
Mini cognitive assessment

Durso SC, Bowker LK, Price JD, Smith SC, editor. Oxford American handbook of
geriatric medicine. 1st ed. Oxford University Press, Inc.; 2010.

Manajemen

WHO. Dementia: public health priority. World Health Organization;2012.

Caregiver

WHO. Dementia: public health priority. World Health Organization;2012.

Stres pada Caregiver

WHO. Dementia: public health priority. World Health Organization;2012.

Kesimpulan

Inouye SK, Fearing MA, Marcantonio ER. Delirium. In: Halter JB, Ouslander Jg, Tinetti ME, Studenski S, High KP,
Asthana S. Hazzards geriatric medicine and gerontology. 6 th edition. New York: McGraw Hill; 2009

Diskusi
Herliani DPH
Apa yang dimaksud dg terapi reorientasi?
Membiasakan pasien dengan kondisi yang
sebelumnya. Keberadaan keluarga. Perbaikan
fungsi sensorik (alat bantu).

Apa semua delirium ditatalaksana dengan


haloperidol?
Tidak semua. Delirun hiperaktif yang
membahayakan diri dan lingkungan
Pada kondisi hipoaktif, tidak disebutkan terapi
medikamentosa.

Lutfie
Apa yang mendasari penghindaran restrain?
Apa indikasi restrain?
Pasien neurologi gangguan organik: delirium
akibat gangguan organik
Pada fase akut, scoring PANSS
Delirium pada geriatri :

Yohanes
Bagaimana penggunaan sedasi pada pasien
delirium dalam rangka mengeliminasi
gangguan organik?
Agen neuroleptik untuk mengontrol agitasi (misL
haloperidol, olanzapin, risperidon). Bukan BZ yang
digunakan.

Diskusi
Dwi Wicaksono
Depresi: prognosis baik dan buruk.
Bagaimana jika campuran? Perbedaan
tatalaksana?
Tak ada perbedaan tatalaksana. Mencegah pikiran
suicide.
Prognosis bukan sesuatu yang mutlak.

Diskusi
Christopher
Korelasinya apa dengan usia lanjut (geriatri)?
Proses maladaptif otak akibat stres akut (brain
maladaptive reaction to acute stress). Ortu: aging
pada sistem organ fungsi organ menurun
respons organ tubuh terhadap adanya insult akan
lebih buruk saat dewasa muda.
Kortisol yang tinggi stressor baru presipitasi
delirium.

Diskusi
Calvin
Dipindahkan secara cepat menyebabkan
delirium. Bagaimana mencegah terjadinya
delirium karena suasana yang tidak familiar?
Predisposisi delirium pada demensia?
Demensia: terdapat gangguan organik otak
Alzhermier bahkan diberikan AChE Inhibitor. Pada
delirium terdapat gangguan NT. Konsisten bahwa
delirium dan demensia sama-sama memiliki
gangguan NT.

Diskusi
Wahyu
Perbedaan mendasar dari ketiga kondisi klinis
tersebut?
Onset delirium yang akut, ada faktor pencetus
yang mungkin dapat membahayakan hidup =
emergency. Pada delirium, inatensi (+). Pada
depresi, delusi kongruen dengan mood.

Apa kepentingan membedakannya?


Pada delirium, apakah kita dapat menilai
demensia dan depresi?

Umpan Balik Narasumber


Dr. Suryo (Psikiatri)
Tidak ada pengikatan pada delirium, adanya
pada agitasi. Indikasi restrain adalah agitasi.
PANSS-EC >6. Restrain pula sementara,
agitasi dikontrol dengan medikamentosa.
Setiap 15 menit dievaluasi.
Delirium: saat restrain, mekanisme observasi
menjadi kendor. Ditakutkan observasi menjadi
tidak peka.

Umpan Balik Narasumber


Delirium: respons terhadap stimulus
inadekuat. Respons terhadap restrain
tidak dapat diduga pula.
Benzodiazepin tidak dianjurkan, lebih
diberikan neuroleptik. Patofisiologi
delirium adalah reaksi maladaptif otak
terhadap stres akut peningkatan
disregulasi dari dopamin dan asetilkolin.
Dopamin halusinasi, agitasi.

Umpan Balik Narasumber


Neuroleptik dianjurkan: haloperidol, pilihan
lain: olanzapin. Risperidon tidak ada
injeksi akut, hanya depo (tdk terlalu
digunakan pada delirium)
Pada delirium on dementia prevalensi
tinggi. Penilaian menjadi lebih sulit ketika
recover.
Depresi on Dementia: kejadian cukup
sering.

Umpan Balik Narasumber


Jika demensia kemudian turun
kegiatannya hati-hati depresi
CT scan? Tetap diberikan neuroleptik,
terutama IV. IM respons agak lambat.

Umpan Balik Narasumber


Neurologi
Benzodiazepin IV (ingin efek cepat) punya
efek depresi napas. Tanpa monitoring kuat
hati-hati apneu. ES Benzodiazepin
mengaburkan evaluasi delirium. Tidur
karena efek benzodiazepin? Menjadi sulit
diketahui. Haloperidol tetes juga dapat
menjadi pilihan efek cepat.

Umpan Balik Narasumber


Midazolam jauh lebih aman untuk efek
depresi napas (dbk benzodiazepin).
Sindroma Delirium Akut delirium pasti
akut. Penyebab bervariasi. Perlu dicari
tahu apa penyebab atau pencetus
delirium ini. Mis: gang. Elektrolit, gagal
ginjal akut, stroke akut, ensefalopati.

Umpan Balik Narasumber


Demensia kemudian terjadi fluktuasi
seperti delirium. Perlu dibedakan! Pada
demensia harus dilihat apakah ada yang
justru karena demensianya bisa
mencetuskan terjadi delirium.
Gang. Kognisi: atensi, bahasa bisa
menjadi perjalanan dari demensia dan
bisa didapati pada delirium.

Umpan Balik Narasumber


MCI vs Demensia? Sama-sama gangguan
kognisi, namun harus terjadi gangguan
IADL pada demensia. Jadi pada demensia
harus telah dijjumpai gangguan seharihari atau gangguan okupasi.

Umpan Balik Narasumber


Ilmu Penyakit Dalam
Reorientasi: dokter/perawat/keluarga
memberikan reorientasi, mengenalkan
diri, mengenalkan waktu dan tempat
(misal: buka jendela saat pagi), jam
dinding untuk orientasi waktu.
Pindah ruangan diberi tahun informasi
akan pindah ke mana, AC akan lebih
dingin, akan banyak orang, dll.

Umpan Balik Narasumber


Semakin banyak predisposisi semakin
rentan (dengan pencetus minor bisa
menjadi ACS).
Minor stimuli dengan predisposisi berat
akan tercetus ACS dengan mudah.
Tantangan: demensia lama dengan
delirium saat ini.

Umpan Balik Narasumber


Anamnesis menjadi sangat penting
(alloanamnesis misalnya).
Kepentingan klinis membedakan
ketiganya: delirium suatu emergensi
Tx: delirium akibat ISK misalnya (hipoaktif)
Tx ISK, delirium akan pulih. Cth lain:
dehidrasi dapat pulih segera jika
ditatalaksana.

Umpan Balik Narasumber


Kondisi delirium hiperaktif
membahayakan diri sendiri dan orang lain,
risiko jatuh tinggi tatalaksana
secepatnya, terutama faktor pencetusnya
Restrain bukan hal yang baik. Misal:
restrain dapat luka lecet di tempat
restrain. Dapat sampai komplikasi
mobilisasi, misal ulkus dekubitus.

Umpan Balik Narasumber


Restrain suatu budaya.
Memberikan observasi secara memadai
otomatis mengurangi kebutuhan restrain.
Pasien ke IGD dengan agitasi
bagaimana membedakan psikosis akut
atau delirium? Mengapa pada delirium
terdapat fluktuasi?

Umpan Balik Narasumber


Perlu diingat delirium adalah sindroma
klinis.
Dicari pencetusnya!
Delirium seperti alert untuk
mengingatkan ada kondisi lain yang harus
segera ditangani.

Umpan Balik Narasumber


Onset akut, inatensi, altered
consciousness berpikir ke arah delirium
Cara sederhana: melihat atensi (respons
thdp stimulus). Disapa, jika nengok
memusatkan perhatian baik. Ajak bicara
dari 1 topik ke topik lain lihat jawaban
menilai atensi. Jika bisa, bukan suatu
delirium.
Jika proses atensi mengalami impariment
pikir ke arah delirium.

Umpan Balik Narasumber


Fluktuasi diurnal di HPA axis misal:
kortisol.
Penilaian pasien delirium: tidak bisa cuma
lihat pasien sekali, perlu informasi
caregiver, atau observasi pasien beberapa
kali.
Pasien menaruh curiga terus pada
keluarga, perilaku paranoid janganjangan BPSD.

Umpan Balik Narasumber


Pada lansia, asal ada perubaha perilaku
periksa fungsi kognitif. Keluarga biasa
tidak aware akan fungsi kognitif.
Pada demensia, MCI dapat mulai terjadi
perubahan psikologis BPSD. Dapat pula
muncul gejala paranoid.

Umpan Balik Narasumber


Depresi didiagnosis dari gejala-gejala
depresi, berlangsung > 2 mgg. Jika gejala
tidak lengkap >2 mgg, disebut dengan
gangguan penyesuaian (tdk memenuhi
kriteria simptom ataupun waktu)
Gangguan penyesuaian: terapi beda
misal: terapi reorientasi.
Konfabulasi: ingatan-ingatan hilang,
muncul ingatan palsu.

You might also like