Professional Documents
Culture Documents
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang tetap eksis sampai
sekarang. Tidak dapat dimungkiri, keberadaan lembaga pendidikan pesantren telah
mengilhami terbentuknya berbagai lembaga pendidikan yang ada pada saat ini. Selain itu,
keberadaan pesantren juga telah mengilhami banyak peneliti lokal dan internasional untuk
mengkaji sisi keunikan pesantren, mulai dari kesederhanaannya, sistem dan metodenya,
hingga mengkaji tentang hubungan antara kiyai dan santri yang tidak sekadar sebagai
hubungan antara guru dan murid, namun sebagai hubungan antara orang tua dan anak.
Di masa lampau, para ulama memiliki cita-cita untuk melestarikan dan mengembangkan
ajaran agama Islam. Cita-cita para ulama tersebut diwujudkan dengan jalan mendirikan
pesantren dan menulis kitab untuk kepentingan pengajaran para santri. Berbagai disiplin ilmu
yang diajarkan di pesantren tulis di atas alas naskah yang beragam, seperti kertas, kulit kayu,
bambu, lontar, dan sebagainya.
Berbekal keinginan untuk menyebarkan ajaran agama Islam dan kesadaran mengenai
keterbatasan usia alas naskah di atas, para kiyai meminta para santrinya untuk melakukan
penyalinan atas kitab-kitab yang telah ditulis dengan harapan ajaran Islam dapat tersebar luas
seiring dengan tersebarnya para santri di berbagai daerah setelah menyelesaikan
pendidikannnya di pesantren.
Sampai saat ini, pesantren masih melakukan pelestarian khazanah keilmuan pesantren seperti
melakukan pengkajian isi naskah melalui forum bahts al-masail (membahas masalahmasalah agama dengan menggunakan kitab karangan para ulama sebagai sumber primer).
Sebagaimana yang dilakukan para ulama masa lampau, beberapa pesantren masih
mempertahankan tradisi penulisan naskah keagamaan melalui penyalinan buku-buku ajarnya,
kegiatan penyalinan naskah tersebut dilakukan dengan cara tulis tangan yang menggunakan
tinta celup sebagai alat tulisnya.