Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Romadhoni (H2A008037)
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah
Semarang
Definisi
Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
merupakan sindrom yang timbul
akibat nervus medianus tertekan di
dalam Carpal Tunnel (terowongan
karpal) di pergelangan tangan,
sewaktu nervus melewati
terowongan tersebut dari lengan
bawah ke tangan.
Patogenesis
CTS Kronis : Tekanan yang berulang-ulang
peninggian tekanan intrafasikuler aliran
darah vena intrafasikuler melambat
mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti
oleh anoksia yang akan merusak endotel
kebocoran protein edema epineural.
CTS Akut : penekanan yang melebihi
tekanan perfusi kapiler gangguan
mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf
gangguan aliran darah vasodilatasi
edema sehingga sawar darah-saraf
terganggu kerusakan pada saraf tersebut.
Etiologi
Herediter: HMSN ( hereditary motor and
sensory neuropathies) tipe III.
Trauma: dislokasi, fraktur atau hematom pada
lengan bawah, pergelangan tangan dan
tangan .Sprain pergelangan tangan. Trauma
langsung terhadap pergelangan tangan.
Pekerjaan : gerakan mengetuk atau fleksi dan
ekstensi pergelangan tangan yang berulangulang. Seorang sekretaris yang sering
mengetik, pekerja kasar yang sering
mengangkat beban berat dan pemain musik
terutama pemain piano dan pemain gitar yang
banyak menggunakan tangannya juga
merupakan etiologi dari carpal turner syndrome.
Infeksi: tenosinovitis, tuberkulosis, sarkoidosis.
Metabolik: amiloidosis, gout.
Gejala Klinis
Gejala awal :
a.Parestesia (umumnya malam hari)
b.kurang merasa (numbness)
c.rasa seperti terkena aliran listrik
(tingling) pada jari dan setengah sisi
radial jari walaupun kadang-kadang
dirasakan mengenai seluruh jari-jari
Pada penderita Carpal Tunnel Syndrome
pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi
otot-otot thenar dan otot-otot lainnya
yang diinnervasi oleh nervus medianus.
Diagnosa
Anamnesis (berdasarkan gejala klinis
diatas)
Pemeriksaan Fisik
a. Flick's sign
b. Thenar wasting : Pada inspeksi dan
palpasi dapat ditemukan adanya
atrofi otot-otot thenar
c. Menilai kekuatan dan ketrampilan
serta kekuatan otot secara manual
maupun dengan alat dinamometer.
d. Wrist extension test
e. Phalen's test.
f. Torniquet test.
g. Tinel's sign
h. Pressure test
i. Luthy's sign (bottle's sign)
J. Pemeriksaan sensibilitas.
K. Pemeriksaan fungsi otonom
Pemeriksaan neurofisiologi
(elektrodiagnostik).
a. Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan
adanya fibrilasi, polifasik, gelombang
positif dan berkurangnya jumlah motor
unit pada otot-otot thenar
Diagnosa Banding
Cervical radiculopathy.
Biasanya keluhannya berkurang hila leher
diistirahatkan dan bertambah bila leher bergerak.
Distribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya.
Thoracic outlet syndrome.
Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otototot thenar. Gangguan sensorik dijumpai pada sisi
ulnaris dari tangan dan lengan bawah.
Pronator teres syndrome.
Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak
tangan daripada Carpal Tunnel Syndrome karena
cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak
melalui terowongan karpal.
de Quervain's syndrome.
Tenosinovitis dari tendon muskulus abduktor pollicis
longus dan ekstensor pollicis brevis, biasanya akibat
gerakan tangan yang repetitif
Terapi CTS
Terapi langsung terhadap Carpal
Tunnel Syndrome.
A. Terapi Konservatif
Pencegahan
Usahakan agar pergelangan tangan selalu
dalam posisi netral
Perbaiki cara memegang atau menggenggam
alat benda. Gunakanlah seluruh tangan dan jarijari untuk menggenggam sebuah benda, jangan
hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk.
Batasi gerakan tangan yang repetitif.
Istirahatkan tangan secara periodik.
Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar
pergelangan tangan memiliki waktu untuk
beristirahat.
Latih otot-otot tangan dan lengan bawah
dengan melakukan peregangan secara teratur
Prognosis
Pada kasus Carpal Tunnel Syndrome
ringan, dengan terapi konservatif
pacta umumnya prognosa baik.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat dijumpai
adalah kelemahan dan hilangnya
sensibilitas yang persisten di daerah
distribusi nervus medianus.
Komplikasi yang paling berat adalah
reflek sympathetic dystrophy yang
ditandai dengan nyeri hebat,
hiperalgesia, disestesia dan
ganggaun trofik.
Terima Kasih.....