You are on page 1of 5

Laboratorium Bahan Galian

Sie.Petrologi
2015
BATUAN PIROKLASTIK
Batuan piroklastik adalah batuan yang disusun oleh material-material yang
dihasilkan oleh letusan gunung api. Batuan ini dicirikan oleh kehadiran material
piroklas yang dominan (gelas, kristal, batuan vulkanik), memiliki butiran yang
menyudut, dan memiliki porositas yang relatif tinggi. Batuan Piroklastik sangatlah
mudah dibedakan dengan batuan beku.
Menurut Heinrich (1956), batuan piroklastik terdiri atas bahan rombakan
yang diletuskan dari lubang vulkanik, diangkut melalui udara sebagai bahan
maupun awan pijar, kemudian diendapkan di atas tanah yang dalam kondisi kering
atau di dalam air.
Berdasarkan terbentuknya, material penyusun batuan piroklastik dapat dibedakan
sebagai berikut:
-

Juvenil Pyroclast: merupakan hasil langsung akibat letusan dan membeku


dipermukaan bumi (biasanya terdiri dari fragmen gelas)

Cognate Pyroclast: merupakan fragmen batuan hasil dari erupsi terdahulu


artinya hasil dari letusan sebelumnya (dari gunungapi yang sama)

Accidental Pyroclast: merupakan fragmen batuan yang berasal dari batuan


dasar yang terletak di dasar gunung berapi.

Berdasarkan macamnya endapan dalam batuan piroklastik dapat dibedakan


menjadi 2, yaitu endapan piroklastik terkonsolidasi dan tak terkonsolidasi. Yaitu:
A. Endapan Piroklastik Tak Terkonsolidasi:
1. Bomb Gunung Api
Bomb merupakan gumpalan gumpalan lava yang berukuran lebih besar
dari 64mm yang diletuskan oleh gunungapi.
2. Block Gunung Api
Block gunung api merupakan batuan piroklastik yang dihasilkan oleh
erupsi eksplosif dan ukurannya lebih dari 64mm
3. Lapili
Lapili adalah material yang jatuh dari udara selama letusan gunung
berapi atau pada jatuhnya meteorit, yang memiliki diameter rata-rata 264 mm.

Nama : Anugerah Pekerti


NIM : 111.141.002
Plug : 11

Laboratorium Bahan Galian


Sie.Petrologi
2015
4. Debu Gunung Api
Debu Gunung Api adalah batuan piroklastik yang berukuran 2mm1/256mm yang dihasilkan oleh pelemparan magma akibat erupsi.
B. Endapan Piroklastik Terkonsolidasi:
1. Breksi Piroklastik
Breksi Piroklastik adalah batuan yang tersusun oleh block-block gunung
api yang telah mengalami konsolidasi lebih dari 50% dan kurang lebih 25%
mengandung lapili dan abu.
2. Aglomerat
Aglomerat adalah batuan yang dibentuk oleh konsolidasi dimana di
dominasi oleh bomb gunung api dan kandungan abu dan lapili kurang dari 25%
3. Batu Lapili
Batu Lapili adalah batuan yang dominan yang terdiri dari fragmen lapili
dengan ukuran 2-64mm.
4. Tuff
Tuff merupakan hasil dari endapan gunung api yang telah terkonsolidasi
dengan kandungan abu yang mencapai 75%
C. Lapili
Lapili (berasal dari bahasa latin lapillus, 'batu kecil') yaitu material yang
jatuh dari udara selama letusan gunung berapi atau pada jatuhnya meteorit, yang
memiliki diameter rata-rata 264 mm. Sebuah partikel piroklastik lebih besar dari
lapili dikenal sebagai bom vulkanik dan dalam bentuk cair, atau blok vulkanik
ketika berbentuk padat, sementara partikel yang lebih kecil daripada lapili disebut
sebagai abu vulkanik. Lapili dapat masih belum benar-benar membeku ketika
mendarat, sehingga tidak memiliki bentuk khusus.
Lapili terjadi ketika sebuah gunung berapi meletus dan kemudian gunung
berapi mengeluarkan material-material kecil yang berukuran sekitar 2-64mm
material ini belum mengalami konsolidasi. Biasanya lapili keluar bersama sama
dengan tuff dan material pasir ketika terjadi letusan. Sedangkan batu lapili adalah
suatu batuan yang mengandung fragmen lapili dan telah mengalami konsolidasi.
Nama : Anugerah Pekerti
NIM : 111.141.002
Plug : 11

Laboratorium Bahan Galian


Sie.Petrologi
2015
RESUME
Batuan Piroklastik merupakan batuan yang berasal dari letusan gunungapi
yang sangat eksplosif yang langsung dari magma pijar dan material-material
vulkanik lainnya yang keluar dari letusan tersebut yang kemudian terbawa oleh
udara atau angin dan terendapkan di darat atau pun di laut.
Batuan Piroklastik sangatlah berbeda dengan batuan beku, misalkan jika
batuan beku terbentuk dari hasil magma yang mengalami pembekuan yaitu dari
fase cair ke padat, sedangkan batuan piroklastik ini terbentuknya dari materialmaterial yang di letuskan oleh gunung api dimana material-material tersebut
menyatu sehingga membentuk suatu himpunan.
Material-material penyusun batuan piroklastik dapay di kelompokkan sebagai
berikut:
1. Juvenil, merupakan material-material yang dihasilkan melalui letusan
langsung jadi ketika gunung berapi meletus dengan dahsyat dan biasanya
mengeluarkan material-material berupa padatan atau cairan.
2. Cognate, merupakan material-material yang dihasilkan oleh gunung api
dari letusan sebelumnya, artinya pada fase ini material-material itu terbentuk lebih
dahulu saat gunung api mengalami letusan pertama.
3. Asidental, merupakan material atau fragmen suatu batuan yang pada
saat gunung api meletus yang kemudian mengeluarkan fragmen-fragmen batuan
yang berasal dari dasar gunung api tersebut.
Pada batuan piroklastik memiliki endapan yang tak terkonsolidasi dan
terkonsolidasi. Yang pertama pada endapan yang tak terkonsolidasi dapat
dibedakan sebagai berikut:
a. Bomb Gunung api, Bomb gunung api atau volcanic bomb merupakan
gumpalan-gumpalan lava yang mempunyai ukuran lebih besar dari 64mm. Dan
ada pula beberapa bomb mempunyai ukuran yang sangat besar. Jadi pada saat
gunung api meletus dan mengeluarkan lava, gumpalan-gumpalannya relatif besar.
b. Block Gunung Api, merupakan batuan piroklastik yang dihasilkan oleh
erupsi yang eksplosif dari fragmen batuan yang sudah memadat lebih dahulu. Jadi
Nama : Anugerah Pekerti
NIM : 111.141.002
Plug : 11

Laboratorium Bahan Galian


Sie.Petrologi
2015
batuan-batuan tersebut sudah memadat terlebih dulu pada saat gunung api
meletus.
c. Lapili, merupakan material-material atau fragmen batuan yang
dikeluarkan oleh gunung berapi pada saat terjadi suatu erupsi yang eksplosif yang
berukuran kecil.
d. Debu gunung api, merupakan material-material yang dikeluarkan ketika
gunung api terjadi suatu erupsi yang eksplosif dan ukurannya sangatlah kecil
sekali lebih kecil dari lapili. Dan belum mengalami konsolidasi
Endapan piroklastik yang telah mengalami konsolidasi adalah sebagai berikut:
a. Breksi Piroklastik, yaitu batuan batuan yang terbentuk oleh block-block
gunung api yang memiliki kandungan lapili dan abu yang relatif rendah di
dalamnya
b. Aglomerat, merupakan batuan yang tersusun oleh hasil dari bomb
gunung api, memiliki kandungan lapili dan abu yang relatif kurang.
c. Batu Lapili, merupakan fragmen fragmen lapili yang telah mengalami
proses konsolidasi yang kemudian membentuk menjadi batuan.
d. Tuff, adalah material-material yang telah terbentuk akibat campuran
oleh debu gunung api yang relatif besar yang terlemparkan dan terendapkan diatas
permukaan bumi.
Lapili
Lapili itu suatu material gunung api yang belum terkonsolidasikan atau
belum terbatukan jadinya materialnya belum menyatu. Biasanya berasosiasi sama
tuff gunung api. Ukuran lapili sangatlah kecil kurang lebih 2-64mm. Lapili terjadi
pada saat gunung api meletus dengan dahsyat yang kemudian mengeluarkan
material-material kecil yang keluar dari gunung api tersebut. Biasanya lapili
keluar bersamaan dengan tuff. Bentuk lapili pada saat dikeluarkan dari gunung api
tidak bisa diketahui jenis bentuknya karena pada saat itu lapili belum mengalami
proses pembekuan. Ketika lapili keluar dari gunung api bersamaan dengan tuff
dan material-material lainnya. Kemudian tertransport oleh angin dan mengalami
proses konsolidasi dan bercampur dengan suatu batuan yang kemudian membeku
Nama : Anugerah Pekerti
NIM : 111.141.002
Plug : 11

Laboratorium Bahan Galian


Sie.Petrologi
2015
Dan membentuk batu lapili.

Nama : Anugerah Pekerti


NIM : 111.141.002
Plug : 11

You might also like