You are on page 1of 54

Rangkuman Biologi

Kingdom Animalia

Hanan Hakim
X MIPA 2 / 12
SMA Negeri 1 Surakarta
Tahun Pelajaran 2014/2015

A.

Ciri-Ciri Kingdom Animalia


merupakan organisme multiseluler, dan memiliki sel-sel
yang terspesialisasi
bersifat eukariotik, dan berukuran makroskopis.
tidak memiliki klorofil sehingga bersifat heterotrof
memerlukan oksigen dalam respirasinya.
reproduksi secara seksual, dan beberapa filum secara
aseksual.

B.

Klasifikasi Animalia

Animalia dikelompokkan menjadi beberapa filum, antara lain :


1. Filum Porifera
2. Filum Cnidaria / Coelenterata
3. Filum Ctenophora
4. Filum Platyhelminthes
5. Filum Nemathelminthes
6. Filum Annellida
7. Filum Mollusca
8. Filum Arthropoda
9. Filum Echinodermata
10. Filum Chordata
Kriteria yang digunakan sebagai dasar pengelompokan hewan
dalam tingkat filum antara lain :
1.

Jumlah Sel

Yaitu jumlah sel setiap individunya. Berdasarkan jumlah selnya


dibedakan antara lain :
Uniseluler / Monoseluler, yaitu individu yang memiliki satu
sel (satu nukleus). Contoh : Protozoa.

Multiseluler, yaitu individu yang memiliki jumlah sel lebih


dari satu. Contoh : Filum Porifera, cnidaria, platihelmintes,
nemathelmintes,
annelida,
mollusca,
arthropoda,
echinodermata, dan Chordata.
Individu yang bersel banyak dan telah membentuk jaringan
dinamakan Metazoa. Misal : Serangga, Cacing, Hydra, dan
sebagainya. Sedangkan Individu yang bersel banyak belum
memiliki jaringan dinamakan Parazoa, Misal : Porifera.

2.

Lapisan Tubuh

Yaitu lapisan tubuh yang terbentuk sewaktu masih embrional.


Pada saat pertumbuhan dan perkembangan hewan sejak Zygot,
terjadi pembelahan pembelahan sel secara biner, sehingga
terbentuk bagian sel yang meyerupai bola, selanjutnya
terbentuk lekukan ke dalam membentuk lapisan lembaga
tubuh, yaitu Ekstoderm (lapisan luar), Endoderm (lapisan
dalam), dan Mesoderm (lapisan tengah).
Berdasarkan Lapisan tubuh
dibedakan menjadi:

pada setiap individu,

hewan

Diplobalastik, yaitu hewan yang memiliki 2 lapisan tubuh


(ekstoderm dan endoderm). Contoh : Coelenterata.
Triploblastik, yaitu hewan yang memiliki 3 lapisan tubuh
(ekstoderm, mesoderm, dan endoderm). Contoh :
Platyhelmintes, Nemathelmintes, Annellida, Molusca,
Arthrophoda, dan Echinodermata.
Terdapat tiga macam lapisan embrionik yaitu sebagai
berikut :
1. Ektoderm, merupakan lapisan terluar yang menutupi
permukaan embrio. Ektoderm akan berkembang menjadi
luar tubuh hewan dan pada hewan anggota filum tertentu,
ektoderm akan menjadi sistem saraf pusat.
2. Endoderm, merupakan lapisan terdalam dan menutupi
saluran
pencernaan
yang
sedang
berkembang

(arkentreon). Endoderm akan berkembang menjadi


saluran pencernaan, hati, dan paru-paru pada Vertebrata.
3. Mesoderm, merupakan di antara ektoderm dan
endoderm. Mesoderm akan menjadi otot dan organ
lainnya yang terletak di antara saluran pencernaan dan
penutup luar tubuh.

3. Simetri Tubuh
Yaitu sistem pembagian tubuh menurut sumbu simetri
tubuhnya. Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dibedakan
menjadi :
Asimetri, yaitu hewan yang tidak memiliki pembagian
tubuh yang tetap / sama. Misal Protozoa.
Simetri Bilateral, yaitu hewan yang apabila tubuhnya
dibagi 2 melalui pusatnya diperoleh bentuk dan ukuran
yang sama. Misal : Platyhelmintes, Nemathelmintes,
Annellida, Arthrophoda, chordata.
Simetri Radial, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi
2 melalui pusatnya dari arah manapun diperoleh bentuk
dan ukuran yang sama. Misal : Porifera, Coelenterata,
Echinodermata.

4. Rongga Tubuh ( Coelom )


Yaitu hewan yang tubuhnya terdapat rongga atau ruang antar
lapisan tubuh. Perkembangan selanjutnya rongga ini
membentuk sistem organ tubuh, seperti sistem pencernaan,
pernafasan, ekskresi, dan sebagainya.
Berdasarkan rongga tubuhnya, hewan dibedakan menjadi :
Triploblastik Acoelomata, yaitu hewan yang tidak memiliki
rongga tubuh, karena hanya memiliki 2 lapisan tubuh
(ekstoderm
dan
endoderm).
Contoh
:
phylum
Platyhelmintes.
Triploblastik Pseudocoelomata, yaitu hewan yang memiliki
rongga semu, karena hanya sebagian saja lapisan
tubuhnya yang dibatasi lapisan mesoderm. Contoh :
phylum Nematoda.
Triploblastik Coelomata, yaitu hewan yang memiliki
rongga tubuh yang nyata, karena seluruh tubuh dibatasi
lapisan
mesoderm.
Minimal
memiliki
rongga
gastrovasculer
yang
berperan
sebagai
sistem
pencernakan. Contoh : phylum Coelenterata, Annellida,
Molusca,
Echinodermata,
dan
Arthrophoda
serta
Vertebrata.

5. Segmentasi Tubuh
Yaitu ruas ruas tubuh. Berdasarkan ruas ruas tubuhnya,
hewan dibedakan menjadi :
Metameri, yaitu hewan yang tubuhnya memiliki ruasruas
tubuh. Contoh : Annellida, Arthrophoda, Echinodermata.
Non Metameri, yaitu hewan yang tubuhnya tidak memiliki
ruas ruas tubuh. Contoh : Protozoa, Porifera,
Platyhelmintes,
Nemathelmintes,
Molusca.
Pada
Platyhelmintes ada yang mengelompokkan dalam
metameri semu (pseudosegmen).
6. Kerangka Tubuh (Skeleton)
Yaitu bagian tubuh yang berperan sebagai alat perlindungan.
Berdasarkan kerangka tubuhnya, hewan dibedakan menjadi :
Eksoskeleton,
yaitu
hewan
yang
memiliki
alat
perlindungan di luar tubuhnya. Contoh : Pada hewan
Invertabrata.
Endoskeleton,
yaitu
hewan
yang
memiliki
alat
perlindungan di dalam tubuhnya. Contoh : Pada filum
Chordata (Vertebrata).
7. Susunan Syaraf
Yaitu letak susunan syaraf. Berdasakan letak susunan
syarafnya dibedakan dorsal (belakang) dan ventral (depan /
perut). Ada beberapa hewan yang belum memiliki susunan
syaraf yang jelas, yaitu Protozoa, Porifera, dan Coelenterata.
8. Jaringan Penyusun tubuh

Hewan dapat dikelompokkan


jaringan penyusun tubuh yaitu :

berdasarkan

Parazoa (tubuh tidak memiliki jaringan)


Eumetazoa (tubuh sudah memiliki jaringan)

A.

Porifera
Ciri-Ciri Porifera :
-

Bentuk tubuhnya seperti vas bunga


Simetri Radial
Berpori
Multiseluler
Diploblastik Aselomata

Struktur Tubuh

ostium

ada

tidaknya

Memiliki rongga tubuh yang disebut spongocoel


Lubang Masuknya air : Ostium
Lubang Keluarnya air : Oskulum
Lapisan luar yang berfungsi sebagai kulit dermal disebut Pinakosit
Lapisan luar dipenuhi ostia (pori) yang dilapisi oleh sel Porosit
Lapisan luar dan dalam dibatasi oleh Mesofil, di dalam mesofil terdapat sel
Amebosit yang bertugas mengedarkan makanan dan menghasilkan serat
rangka
Sel-sel yang melapisi dinding Spongocoel ialah Koanosit yang berfungsi
mencerna makanan dan mengatur pergerakan air
Kerangka tubuh (spikula) dibentuk oleh skleroblast
Alat geraknya disebut Sel Kembara (amubosit)
Tipe saluran air ada 3 macam : Ascon, Sycon, Leucon

1. Ascon : merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang


ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung
menuju ke spongosol (rongga dalam)
2. Sycon : merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang
ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke
rongga-rangga yang berhubungan langsung dengan spongosol
3. Leucon : merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang
ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke
rongga yang sudah tidak berhubunga langsung dengan spongosol.

Reproduksi

Reproduksi Porifera secara Aseksual


1. Membentuk kuncup
Kuncup tumbuh menjadi besar dan kemudian ada yang :

Lepas dari induknya dan menjadi Porifera baru.

Tetap melekat pada induknya sehingga membentuk koloni.

2. Membentuk butir gemmulae

Butir gemmulae ini berasal dari sel archeocyte yang berada dalam
Menaglea.

Kemudian butir gemmulae ini dibungkus dengan spicula sehingga


menjadi resisten / tahan terhadap keadaan buruk) dan terbentuklah
semacam cyste. Dengan demikian gemmulae ini tahan terhadap
kekeringan

Jika kekeringan intuk Porifera akan pecah berhamburan tetapi butir


gemmulae ini bis tetap tahan hidup.

Jika keadaan lingkungan baik maka gemmulae ini menjadi profera

baru.

Reproduksi Porifera secara


Seksual

Ada yang hermaphrodite (sel


terdapat pada satu individu)

Ada yang sel kelaminnya terpisah pada individu yang berbeda ( ada
alat kelamin dan )

Baik ovum maupun spermatozoid berkembang


archeocyte yang ada dalam Mesenchym

Sel kemudian akan tinggal dalam Mesenchyn yang nantinya akan


dibuahi oleh spermatozoid.

Setelah terjadi pembuahan maka terjadilah zygot.

kelamin

dari

sel-sel

Zygot membelah lagi menjadi larva yang berbamtu getar dan


disebut Ampheblastula.

Amplibastula akan keluar dari induknya bersama aliran air melalui


osculum dan untuk sementara waktu berenang-renang.

Jika sudah mendapat tempat perlekatan maka akan tumbuh menjadi


Porifera baru

Contoh Spesies
Klasifikasi Porifera :
- Kelas Calcarea
Ciri-ciri :
1. Kerangka Tubuhnya terbentuk dari zat kapur atau kalsium karbonat
(CaCo3)
2. Tubuh berwarna pucat, berbentuk vas, dompet, kendi, atau silinder
3. Saluran air tipe askonoid, sikonoid, atau leukonoid
4. Hidup di laut dangkal
5. Peranan sebagai spons mandi atau alat gosok, dan berpotensi
sebagai obat kanker
Contohnya : Leucosolenia, Grantie, Clathrina, Sycon, Scypha

Gambar : Clathrina
- Kelas Haexactinellida
Ciri-ciri:
1. Kerangka tubuhnya dari zat silikat (zat kersik)
2. Memiliki spikula yang terdiri dari silika
3. Ujung spikula ada 6 berbentuk bintang
4. Tubuh biasanya berwarna pucat, dan berbentuk vas bunga atau
mangkuk
5. Saluran air tipe sikonoid
6. Hidup soliter di kedalaman 200-1000m
Contohnya : Pheronema, Euplectella

- Kelas Demospongia
1. Kerangka tubuhnya terbentuk dari zat kersik dan serabut spongin,
namun demikian ada juga yang hanya memiliki salah satu dari zat
tersebut
2. Tubuh berwarna cerah, karena ada pigmen di amoebosit
3. Bentuk tidak beraturan dan bercabang-cabang
4. Saluran air tipe leukonid
Contohnya : Euspongia molisima, Spongilla, Hippospongia, Niphates
digitalis

Peranan Porifera bagi Kehidupan sehari-hari:


Beberapa jenis Porifera seperti
digunakan sebagai spons mandi.

Spongia

dan

Hippospongia

dapat

B. Coelenterata
Ciri-Ciri Coelenterata :
-

Multiseluler
Diploblastik Aselomata
Tubuh simetris Radial
Memiliki rongga Gastrovaskuler yang berfungsi sebagai usus dan
pengedar makanan
Lubang mulutnya dikelilingi oelh tentakel
Pada permukaan tentakel terdapat sel knidoblast yang mengandung sel
penyengat nematokis
Tipe bentuk tubuhnya : Polip dan Medusa
Sistem saraf diffuse berbentuk jala

Struktur Tubuh

- Ektoderm terdiri dari sel epitel, sel saraf, sel sengat dan sel
kelamin
- Endoderm terdiri dari sel kelenjar, sel pencerna, sel ameboid
Struktur dan fungsi tubuh Coelenterata :
a. Epitel muskuler, sel batang penyusun epidermis.
b. Mesoglea, di dalamnya terdapat banyak sel dan ganglia
saraf.
c. Gastrodermis, endodermis yang terdiri dari sel pencernaan,
sel sensori, sel berflagel, dan sel vakuola makanan.
d. Rongga gastrovaskuler, rongga tengah Coelenterata tempat
terjadinya pencernaan secara gastrovaskuler.
e. Tentakel, berfungsi untuk menangkap makanan dan mangsa.
f. Oralis, berfungsi sebagai mulut untuk memasukkan dan
sebagai anus untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme.
g. Basalis, yaitu bagian yang menempel pada permukaan ketika
Coelenterata dalam keadaan menetap.
h. Knidoblast, sengat yang terdapat pada tentakel-tentakel
Coelenterata, padanya terdapat nematokis.
i. Sel interstitial, bagian yang mengatur reproduksi aseksual
dan seksual

Reproduksi / Siklus hidup

- Aseksual
:
kuncup
- Seksual
: testis
sperma+ovum
zigot

membentuk
sperma
planula

ovarium
individu baru

ovum

Contoh Spesies
Klasifikasi Coelenterata
- Kelas Hydrozoa
Siklus hidup memiliki fase polip dan medusa, salah satu contoh
organismenya adalah Hydra viridis yang hidup di air tawar, bentuk
tubuhnya selalu polip dan bertunas . Contoh lainnya adalah Obelia
geniculata yang hidup di air laut, bentuk tubuhnya polip & medusa,
Obelia memiliki Polip Hydrant yang berfungsi sebagai pemangsa dan
Polip Gonagium sebagai alat reproduksi, selain itu Obelia juga bertunas.
Namun pada polip koloni seperti Obelia, tunas-tunas tetap menempel
pada induknya dan saling berhubungan disebut koloni hidroid, yang
menetap di suatu tempat dengan hidrohiza yaitu percabangan horizontal
yang tertanam di dalam substrat. Hydrozoa memiliki 2 alat indra yaitu
oseli sebagai indra cahaya dan statosista sebagai alat keseimbangan.
Contoh lainnya yaitu Physalia dan Hydra .
Berikut ini reproduksi Hydrozoa Obelia sp. dan Aurelia sp. :

Siklus Hidup Hydrozoa Obelia sp. :


1. Polip berkromosom diploid (2n) bereproduksi secara aseksual
dengan rnembentuk tunas-tunas, sehingga terjadilah koloni polip.
Terdapat polip yang bertentakel untuk mencari makanan dan polip
yang tidak memiliki tentakel untuk bereproduksi.
2. Polip yang tidak rnerniliki tentakel membentuk tunas medusa
secara aseksual. Tunas medusa (2n) dilepaskan dan berenang
bebas.
3. Medusa dewasa (2n) jantan dan betina bereproduksi secara
seksual, masing-masing mengalami pembelahan secara meiosis
sehingga menghasilkan sel gamet (sperma atau sel telur) yang
brkromosom haploid (n).
4. Bila terjadi fertilisasi sel telur oleh spermatozoid, maka akan
dihasilkan zigot (2n).
5. Zigot akan berkembang menjadi larva padat bersilia yang disebut
planula (2n).
6. Planula akhirnya menetap di suatu substrat, dan tumbuh menjadi
polip baru (2n).

Siklus Hidup Hydrozoa Aurelia sp. :

1. Medusa dewasa jantan dan berma diploid (2n) rnenghasilkan sel


gamet (sperma atau sel telur) yang haploid (n).
2. Sel telur (n) dibuahi oleh sperma (n), akan menghasilkan zigot (2n).
Fertilisasi terjadi secara eksternal di dalam air.
3. Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh
menjadi blastula, gastrula, kemudian menjadi larva bersilia planula
yang berenang bebas beberapa waktu.
4. Planula kemudian menempel pada suatu substrat dan tumbuh
menjadi larva polip berukuran kecil yang bertentakel, disebut
skifistoma. Polip skifistoma dapat membentuk tunas-tunas.
5. Pada bulan-bulan tertentu, skifistoma melakukan strobilasi, yaitu
melakukan pembelahan secara melintang pada ujung oral untuk
menghasilkan setumpuk bakal medusa atau efira.
6. Efira akan terlepas satu persatu. Setelah efira terlepas semua,
skifistoma akan hidup sebagai polip kembali. Skifistoma dapat hidup
satu hingga beberapa tahun. Efira akan tumbuh menjadi ubur-ubur
dewasa.
Pada masa hidupnya, bentuk tubuh medusa lebih dominan dibandingkan
dengan bentuk polip. Bentuk polip hanya dijumpai pada waktu larva.
Hewan ini memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan
betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh
individu betina. Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang
menjadi larva bersilia disebut planula. Planula akan berenang dan
menempel pada tempat yang sesuai. Setelah menempel. Silia dilepaskan
dan planula tumbuh menjadi polip muda disebut scifistoma, kemudian
membentuk tunas-tunas lateral sehingga tampak seperti tumpukan piring

atau strobilasi. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri menjadi
medusa disebut efira. Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa
dewasa.
- Kelas Scyphozoa
Scyphozoa mempunyai ciri-ciri tubuh medusa berukuran besar,
berbentuk seperti paying/lonceng, dan memiliki tentakel yang
mengandung sel penyengat. Reproduksinya mengalami metagenesis.
Sychphozoa pada umumnya diesis dan gonad terdapat di gastrodermis.
Fertilisasi secara eksternal di air atau koral.
Contoh : Aurelia aurita, Periphylla, Chrysaora, Cyanea, Rhizostoma.
- Kelas Anthozoa
Anthozoa memilki tubuh yang mirip bunga, hanya bersifat polip dan
tubunhya mengandung kerangka dan zat kapur yang keras dan dapat
membentuk terumbu karang atau atol. Anthozoa terbagi menjadi dua
yaitu
a. Hexacoralia
Contoh : Fungia patella, Acrophora, Oculina, Meandrina, Astrea pallida
b. Octacoralia
Contoh : Euplexaura anthipathes, Corralium rubrum, Tubifora musica
Terdapat sekitar 6.100 spesies Anthozoa antara lain sebagai berikut :
1. Metridium dan Edwardsia, dapat merayap dengan pedal semacam kaki.
2. Acropora, Fungia, Astrangia, memiliki rangka luar dari zat kapur yang
disebut karang batu.
3. Antipathes, koral hitam, rangka tersusun dari zat tanduk, dan
berbentuk seperti ranting tumbuhan yang bercabang-cabang warna
hitam.
4. Cerianthus, polip berbentuk seperti anemon panjang, bertentakel
banyak, dan terbungkus selubung dari lendir dan pasir yang mengeras.
5. Corallium, digunakan untuk perhiasan.
- Kelas Cubozoa
Medusa dari Cubozoa bentuknya mirip kubus dalam potongan transversal
sehingga disebut kubomedusa. Seperti halnya Scyphozoa, fase utama dari
daur hidupnya adalah stadium medusa. Walaupun daur hidup Cubozoa
mirip dengan daur hidup Scyphozoa, fase polip Cubozoa tidak melalui
tahap strobila. Tahap skifistoma terkadang langsung bertunas membentuk
polip baru/tambahan. Polip ini juga langsung bermetamorfosis menjadi
medusa baru.
Kubomedusa berwarna transparan, berukuran kecil, dan berdiameter
sekitar 2 sampai 3 cm. Tentakelnya memiliki nematokis yang sangat
beracun, bahkan dapat membunuh manusia sehingga kubomedusa ini
mendapat julukan tawon laut (sea wasp). Penyebaran Cubozoa hanya
terbatas di perairan wilayah tropis dan subtropis. Cubozoa dapat terlihat
pada waktu-waktu tertentu saja dalam setiap tahunnya.

Peranan Cnidaria dalam Kehidupan Manusia :

Cnidaria dari kelas Anthozoa merupakan pembentuk ekosistem


terumbu karang yang menjadi habitat ikan dan hewan laut lainnya.
Ekosistem terumbu karang dapat dijadikan sebagai objek wisata
maritim dan berfungsi mencegah terjadinya erosi pantai.
Beberapa jenis ubur-ubur (jellyfish) yang tidak beracun dapat
dikonsumsi dan diperdagangkan sebagai ubur ubur asin. Ubur-ubur
asin di Jepang disebut kurage, yang dimakan sebagai teman
minum teh. Ubur-ubur asin juga dapat dimakan sebagai campuran
asinan, salad, mie, acar, dan gulai.
Kerangka luar beberapa jenis Cnidaria dapat digunakan sebagai
hiasan akuarium, misalnya Corallium rubrum (koral merah), karang
piring (Fungia actiniformis), akar bahar (Paramuricea), karang otak
(Favia speciosa), dan karang kuku (Euphyllia fimbriata).

C. Ctenophora

Ciri-ciri :

Memiliki tubuh yang lunak, tidak berwarna dan mampu


menghasilkan cahaya (bioluminesensi). Ukuran tubuh berdiameter
yang berkisar dari 1 sampai 10 cm. Sebagian besar diantaranya
berbentuk bulat dan oval. Tetapi ada juga yang berbentuk
memanjang dan seperti pita yang mencapai panjang 1 m.

Pada permukaan tubuh bagian luar dilengkapi oleh delapan baris


silia yang membantunya untuk bergerak dalam air.

Merupakan hewan diploblastik yang tubuhnya memiliki simetri


radial.

Dinding tubuhnya
endoderma.

Hewan ini tidak memiliki nematosista, akan tetapi tentakelnya


dilengkapi oleh sel sel yang menghasilkan zat perekat untuk
menangkap mangsanya.

Memiliki tentakel yang mengandung struktur lengket yang disebut


dengan koloblas (colloblast) atau disebut juga dengan lasso.

dapat dibedakan menjadi mesoderma

dan

memiliki system pencernaan yang berbeda


dengan cnidaria yaitu ctenophora memiliki
mulut untuk masuknya makanan serta dua
lubang anus untuk mengeluarkan air dan
kotoran di ujung lain.

Hewan ini juga memiliki struktur anatomi yaitu


pada mesoglea terdapat sel amebocyte dan sel
otot.

Memiliki Statocyst yang terdapat pada ujung


aboral dekat lubang anal

Reproduksi dilakukan secara seksual, hermafrodit.

Ctenophora dibedakan atas 2 subkelas, yaitu :


Subkelas Tentaculata (punya tentakel). Terdiri atas beberapa ordo, antara
lain :

Cydippida, memiliki tubuh bulat/oval, terdapat semacam tanduk.


Contoh : Mertensia

Cobata, memiliki tubuh memadat dilengkapi dengan dua cuping


oval, contoh: Mnemopsis, Bolinopsis dan Leucothea.

Cestida, memiliki tubuh seperti pita, contoh : Cestum dan Velamen.

Platyctenida, memiliki tubuh pipih, contoh : Ctenoplana dan


Coeloplana

Subkelas Nuda (tak punya tentakel), terdiri atas satu ordo, berupa ordo
Beroida, memiliki tubuh kerucut atau silinder. Contoh : Beroe.

Peranan
Manusia

Ctenophora

Kehidupan

Ctenophora mempunyai peranan diantaranya adalah ikut


menjaga keseimbangan ekosistem di laut. Hal karena Ctenophora suka
memakanfitoplankton (plankton tumbuhan).Selain itu juga Ctenophora
juga sebagi sumber makanan bagi hewan laut seperti: Salmon, penyu,
dan ubur ubur. Namun Ctenophora juga memiliki kerugian bagi
peternakan tiram karena hewan-hewan ini memakan larva-larva tiram
sehingga merugikan petani tiram. Selain itu, bila terjadi ledakan populasi,
maka dapat membuat ekosistem tidak seimbang.

D. Platyhelminthes
Ciri-ciri Platyhelminthes :

Tubuh simetris bilateral


Bentuk tubuhnya pipih dan lunak
Tubuh tidak bersegmen kecuali Cestoda
Lapisan tubuh Triploblastik Aselomata
Alat eksresinya menggunakan flame cell
Mempunyai mata
Bersifat Hermafrodit
Tidak mempunyai alat respirasi
Sistem pencernaannya Gastrovaskuler
Sistem saraf Ganglion
Hidup bebas di air tawar dan tempat lembab
Struktur tubuh

Tubuh Platyhelminthes terdiri atas tiga lapisan embrionik (triploblastik).


Tubuhnya aselomata atau tidak memiliki rongga tubuh. Ada
Platyhelminthes yang sudah memiliki sistem pencernaan makanan,
terutama yang hidup bebas. Namun, ada pula yang tidak memiliki sistem
pencernaan makanan, misalnya cacing pita (Cestoda). Platyhelminthes
tidak memiliki sistem pernapasan dan sistem peredaran darah, sehingga
pertukaran dan transportasi zat terjadi secara difusi. Sistem saraf
Platyhelminthes berupa beberapa pasang benang saraf. Alat ekskresi
masih
sangat
sederhana, berupa
saluran bercabangcabang
yang
berakhir pada sel
api
(flame cell). Alat
indra
berupa bintik mata
untuk mendeteksi
adanya sinar dan
kemoreseptor.

Cacing yang hidup endoparasit, seperti cacing pita, tidak memiliki alat
indra.

Reproduksi / Siklus hidup


Aseksual : Fragmentasi
Seksual : Fertilisasi di dalam tubuh Platyhelminthes

Contoh Spesies

Fragmenta
Klasifikasi Platyhelminthes
si

- Turbelaria (cacing getar


Ciri-ciri :
Merupakan cacing pipih yang dapat
bergerak dengan menggetarkan bulu
gatarnya.
Di permukaan ventral cacing ini terdapat
yang dapat digetarkan
Sebagian besar Turbellaria adalah cacing
yang hidup bebas
Panjang tubuh bervariasi dari 5-50 mm.
Dengan mikroskop biasa bulu getar tak
terlihat contohnya PLANARIA.
Hidup di air laut,air tawar dan tanah basah.
Contoh : Planaria (Dugesia tigrina)
- Trematoda (cacing hati)
Ciri-ciri :
Hidup sebagai parasit
Tidak bersilia dan tubuhnya dilapisi oleh kutikula agar tidak
tercerna oleh tubuh inang
Memiliki alat pengisap yang dilenkapi dengan kait-kait untuk
melekatkan diri pada inangnya
Memiliki batil isap perut dan batil isap mulut
Ada yang hidup ektoparasit ada juga yang
hidup endoparasit.
Contoh : Fasciola hepatica, Clonorchis sinensis, Schistosoma japonicum,
Fasciolapsis busci, Paragonimus westermani
Berikut ini siklus hidup Fasciola hepatica :

Siklus hidup Fasciola Hepatica:


1. Telur keluar ke alam bebas bersama faeces domba.
2. Bila menemukan habitat basah, telur Menetas dan menjadi larva
bersilia, yang disebut Mirasidium.
3. Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea akan tumbuh
menghasilkan sporosista.
4. Sporosista seara partenogenesis akan menghasilkan Redia.
5. Redia secara paedogenesis akan membentuk serkaria.

Serkaria

meninggalkan tubuh siput menempel pada rumput dan berubah


menjadi metaserkaria.
6. Metaserkasria termakan oleh hewan ternak berkembang menjadi
cacing muda yang selanjutnya bermigrasi ke saluran empedu pada hati
inang yang baru untuk memulai daur hidupnya.
- Cestoda (cacing pita)
Contoh : Taenia saginata, Taenia solium, Diphylobotrium latum
Berikut ini siklus hidup Taenia sp.

- Monogenea
Hewan monogenea umumnya adalah parasit yang hidup pada tubuh ikan.
Hewan ini tidak memiliki rongga tubuh dan mempunyai sistem
pencernaan yang sangat sederhana berupa mulut, usus, dan lubang anus.
Monogenea adalah hewan hemafrodit, hewan ini tidak mengalami fase
aseksual. Telur Monogenea yang menetas akan mengalami fase larva
yang disebut dengan onkomirasidium. Contoh spesies yang termasuk ke
dalam kelas monogenea adalah Schistosoma mansoni

E.
mathelminthes

Ne

Ciri-ciri Nemathelminthes :

Tubuh simetris bilateral


Bentuk tubuh bulat dan panjang
Tidak mempunyai segmen tubuh
Lapisan tubuh Triploblastik pseudocelomata
Alat ekskresi sel glanduler
Reproduksi dengan Gonokoris
Respirasi dengan cara difusi melalui seluruh permukaan tubuh
Alat pencernaan lengkap
Sistem saraf Ganglion cerebral

Struktur Tubuh
Nemathelminthes memiliki tubuh berbentuk bulat panjang seperti
benang dengan ujung-ujung yang meruncing. Cacing ini memiliki
rongga
tubuh
semu,
sehingga
disebut
sebagai
hewan
pseudoselomata. Nemathelminthes umumnya memiliki ukuran
tubuh yang mikroskopis, namun ada pula yang mencapai panjang 1
meter. Individu betina berukuran lebih besar daripada individu
jantan.

Struktur Nemathelminthes
Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk
melindungi diri dari enzim pencernaan yang berasal dari inangnya.
Kutikula ini akan semakin menguat apabila cacing ini hidup parasit
pada usus inang daripada hidup bebas. Sistem pencernaan cacing
ini telah lengkap, terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut
terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus
terdapat pada ujung posterior. Beberapa jenis ada yang memiliki
kait pada mulutnya. Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh
darah dan sistem respirasi. Cairan pseudoselom yang akan

mengalirkan makanan ke seluruh tubuh dan pernapasan akan


berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh.

Reproduksi / Siklus hidup

Aseksual : Seksual : Gonokoris yaitu alat kelamin jantan dan betinanya terpisah
pada individu yang berbeda

Cacing
Kremi

Contoh Spesies:
Klasifikasi Nemathelminthes
-

Secernentea

(Memiliki

Cacing
Cacing
Tambang

phasmid)
Contoh : 1. Ascaris lumbricoides

2. Wuchereria brancrofti
3. Enterobius vermicularis
4. Ancylostoma duodenale
5. Necator americanus
6. Enteronius vermicularis
7. Trichinella spiralis
Adenophrea (Tidak memiliki phasmid disebut Asphamida)
Contoh : 1. Trichinella spiralis
Peranan Nematoda
1. Nematoda mampu memodifikasi lingkungan dan menyediakan unsur
hara bagi organisme lain.
2. Nematoda dapat dimanfaatkan sebagai obat penyakit tifus dan sebagai
bahan kosmetik dalam bentuk tepung untuk menghaluskan kulit. Di Cina
dimanfaatkan sebagai bahan campuran kue. Di Indonesia digunakan
untuk makanan ternak.
3. Berperan dalam sustainable agriculture yang berprinsip mengurangi
pupuk kimia yang mencemari lingkungan dan polusi air tanah yang akan
mempengaruhi kahidupan organisme perairan..
4. Nematoda berperan sebagai parasit pada tanaman dan hewan.
5. Merupakan parasit pada manusia dan mamalia di Afrika dan Asia.
Larvanya terdapat dalam tubuh cyclops di perairan tawar.

F.Annelida
Ciri-ciri Annelida:

Triploblastik Selomata
Simetris Bilateral
Panjang, bersegmen, berambut
Sekresi dengan nephridia
Hemafrodit dan gonokoris
Reproduksi dengan seksual
Pernafasan difusi & insang
System syaraf tangga tali
Pencernaan lengkap
Peredaran darah dengan 5 lengkung aorta

Struktur Tubuh

Annelida
memiliki
sistem
pencernaan yang lengkap, yaitu mulut, faring, esofagus, tembolok,
lambung otot (empedal), usus halus, dan anus. Cacing ini memiliki
sistem peredaran darah tertutup, yaitu darah mengalir di dalam
pembuluh darah. Terdapat dua pembuluh darah utama, yaitu
pembuluh darah dorsal dan pembuluh darah ventral yang sejajar
dengan saluran pencernaan. Annelida bernapas dengan seluruh
permukaan tubuhnya, namun ada pula yang bernapas dengan
insang yang merupakan modifikasi sebagian parapodia atau ciri
(rambut-rambut kasar) dorsal. Annelida memiliki alat ekskresi
berupa metanefridia, yang terdiri atas nefrostom (corong bersilia),
nefridia (saluran yang terbungkus peritoneum), dan nefridiopor
(lubang ekskresi).
Annelida memiliki sistem saraf tangga tali dengan ganglia otak di
bagian dorsal depan faring serta sel indra atau sel petaba di seluruh
permukaan tubuhnya. Annelida memiliki bintik mata dan alar
keseimbangan statosista.

Reproduksi
Aseksual : Konjugasi
Seksual : Pembuahan silang secara internal

Contoh Spesies

Klasifikasi Annelida
- Polychaeta
Ciri ciri :
Memiliki rambut yang lebat.
Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina.
Memiliki parapodia ( semacam kaki ).
Panjang tubuhnya antara 5 10 cm, berdiameter 2-10 mm.
Pada bagian anterior tubuh, terdapat kapala yang dilengkapi mata,
tentakel, serta mulut yang berahang.
Contoh : Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice olele (cacing palolo)
- Olygochaeta
Ciri-ciri :
Oligochaeta tidak memiliki parapodia.
Memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.
Memiliki sedikit rambut.
Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba / tentakel dan mata.
Mengalami penebalan antara segmen ke 32 37, yang disebut
klitelum.
Fertilisasi terjadi secara internal.
Pernafasan secara difusi.
Contoh : Lumbricus terrestris (cacing tanah), Pherethima (cacing tanah),
Tubifex (cacing air)
- Hirudinea
Ciri-ciri :
Hewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen
tubuhnya.
Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 30 cm.
Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang
meruncing.
Tubuhnya tidak memiliki rambut.
Memiliki zat anti koagulan.
Contoh : Hirudo medicinalis (lintah), Haemadipsa (pacet)
Peranan Annelida dalam kehidupan Manusia :
Sebagai sumber protein, misalnya Cacing Palolo dan Cacing Wawo.
Pacet (Haemadipsa) dan lintah air (Hirudo medicinalis) mengisap
darah hewan dan manusia.
Sebagai obat dan bahan kosmetik, misalnya Perichaeta ( cacing
hutan ), Tubifex ( cacing air ) , dan Lumbricus rubellus.
Mencegah koagulasi atau pembekuan darah, misalnya Hirudo
medicinalis
Sebagai vektor penyakit, misalnya nereis virens

G.Mollusca

Ciri-ciri Mollusca :

- Tubuhnya bilateral simetris


- Dinding tubuhnya bersifat tripoblastik
- Tubuh pendek terlindung cangkokyang tersusun atas zat kapur yang
dihasilkan oleh zat mantel. Struktur kepala Mollusca semakin
berkembang
- Alat pencernaan telah berkembang sempurna
- Kecuali Cephalopoda, peredaran darahnya terbuka jantungnya terdiri atas
bagian dorsal yang dikelilingi pericardium
- Pernapasannya dilakukan oleh pulmonum, epidermis, insang atau mantel
- Alat ekskresinya berupa ginjal
- Reproduksi secara seksual
- Sistem syarafnya berupa tiga pasang simpul syaraf (ganglion) yaitu
ganglion serebral, ganglion visceral, dan ganglion pedal, ketiganya
dihubungkan oleh serabut-serabut syaraf
- Alat kelamin umumnya terpisah (dioesus), tetapi ada pula yang
hermaphrodit. Yang berkelamin terpisah, pembuahannya eksternal

Struktur Tubuh

1. Kaki
Kaki
berfungsi
untuk
bergerak.
Sebagian
Mollusca
kaki telah
berubah
menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2. Massa Viseral
Di dalam Massa Viseral terdapat organ pencernaan, ekskresi, dan
reproduksi. Massa Viseral dilindungi oleh mantel.
3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi Massa Viseral. Mantel
membentuk rongga mantel, yang isinya adalah tempat lubang insang,
lubang ekskresi, dan anus.

Reproduksi
Aseksual : Seksual : Fertilisasi internal dan eksternal

Contoh Spesies
Klasifikasi Mollusca
- Gastropoda
Gastropoda memiliki kaki otot yang pipih untuk merayap, kebanyakan
memiliki cangkok (kecuali Vaginula sp). Kepala dengan tentakel
berjumlah dua atau empat, pada lubang mulut terdapat gigi radula (lidah
parut) untuk mengunyah makanan. Gastropoda memiliki bintik mata
sebagai fotoreseptor, biasanya terdapat di ujung tentakel yang panjang,
dan tentakel pendek berfungsi sebagai kemoreseptor. Bernapas dengan
insang atau paru-paru, disesuaikan dengan habitatnya. Gastropoda darat
bernapas dengan paru-paru, sedangkan Gastropoda air bernapas dengan
insang. Jenis kelaminnya diesis atau hermaprodit.
Contoh : Achatina fulica (bekicot), Limnea javanica (siput air tawar)
- Cephalophoda
Kelas Cephalopoda memiliki bagian kepala yang jelas, mata besar, telah
berkembang baik seperti mata pada Vertebrata. Cephalopoda memiliki
tentakel di bagian kepala (berjumlah 8 atau 10 buah) untuk menangkap
mangsa atau membela diri. Semua hewan Cephalopoda tidak
bercangkang (kecuali Nautilus sp), memiliki kelenjar tinta yang
menghasilkan cairan tinta yang berguna untuk mengelabuhi pemangsa.
Jenis kelamin terpisah (dioesis), tidak mengalami fase larva.
Contoh : Nautilus, Octopus, Loligo sp.

- Pelecyphoda

Tubuhnya bilateral simetris, kaki terdapat di bagian ventral memanjang.


Bagian dorsal tubuhnya dilindungi oleh beberapa (biasanya berjumlah 8)
papan berkapur. Ruang mantel banyak mengandung insang. Habitat
cacing ini di laut, menempel pada bebatuan dengan melingkarkan
tubuhnya. Jenis kelaminnya dioesius tapi ada juga yang hermaprodit.
Fertilisasi terjadi secara eksternal. Hewan betina dapat bertelur sampai
200.000 butir.
Contoh : Pinctada margaritifera, Pinctada mertensi, Pinctada
margaritifera

Aplacophora
Tubuh menyerupai cacing, tidak bercangkang dan hanya diselubungi
mantel yang liat.

Monoplacophora
Binatang ini mempunyai cangkang tunggal satu sisi dan insang ganda.

Scaphopoda

Mollusca anggota kelas ini memiliki cangkang berbentuk pena atau


gading gajah yang panjang. Tubuhnya memanjang dorsoventral, kepala
rudimenter/ menyusut, kaki lancip berguna untuk menggali lumpur.
Habitat di laut sampai kedalaman 5.000 meter. Jenis kelaminnya bersifat
diesis, mengalami bentuk larva trokofor. Di dekat mulut terdapat
semacam tentakel untuk alat peraba yang berfungsi menangkap
mikroflora
dan
mikrofauna
(plankton).
Scaphopoda
bernapas
menggunakan rongga mantel, dan tidak memiliki insang. Contoh:
Dentalium sp (siput pena).
Peranan Mollusca dalam Kehidupan Manusia
Peran mollusca yang menguntungkan:

Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea


sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna
sp., sotong (Sepia sp.)

cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot


(Achatina fulica).

Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus,


dan tiram mutiara.

Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.

Peranan Mollusca yang merugikan :

Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya bekicot dan keong


sawah yang merupakan hama dari tanaman.

Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica.

Dan peran Mollusca yang merugikan bagi manusia, yakni misalnya


bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari tanaman.
Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica.

H. Arthropoda

Ciri-ciri Arthropoda :
- Tubuh beruas-ruas atau berbuku (arthros)
- Memiliki 3 lapisan (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm
dengan rongga tubuh.
- Bagian tubuh terbungkus oleh eksoskelet yang mengandung khitin
- Sistem reproduksinya secara seksual yaitu dengan peluburan sel gamet
jantan (spermatozoid) dan sel gamet betina (ovum).
- Sistem pencernaannya berupa saluran tubular, terdapat mulut dan anus
- Memiliki sistem peredaran darah terbuka

- Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupkan otak terletak
di atas saluran pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak
dengan syaraf sebelah ventral,serta pasangan-pasangan ganglion ventral
yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh urat syaraf ventral,
berjalan sepanjang tubuh dari depan ke belakang di bawah saluran
pencernaan.
- Sistem eksresinya berupa berupa saluran-saluran malphigi
- Alat respirasinya memakai insang, trakhea dan spirakel

Struktur Tubuh

Arthropoda termasuk golongan hewan triplobastik selomata, yaitu


mempunyai rongga sejati dan tiga lapisan tubuh. Tubuhnya berbukubuku/ beruas-ruas, kakinya pun beruas-ruas, mempunyai rangka luar
(eksoskeleton) dari bahan kitin yang berguna untuk melindungi alat-alat
tubuh bagian dalam dan dapat memberikan bentuk tubuh.
Tubuhnya dapat dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut
(abdomen). Jika dipotong menjadi dua, maka bersifat simetri bilateral.
Mulutnya terdapat pada bagian ujung anterior dan anus terdapat pada
ujung posterior. Mempunyai alat-alat tubuh yang sudah lengkap meliputi
alat pencernaan, yaitu mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Respirasi
dengan insang, trakea, permukaan tubuh, atau dengan paru-paru buku.
Hewan ini sudah mempunyai sistem saraf, peredaran darah, ekskresi,
serta indra.

Reproduksi / Siklus hidup


- Aseksual : Partenogenesis (perkembangan

individu dari sebuah telur tanpa

fertilisasi)

- Seksual : Paedogenesis (reproduksi yang terjadi ketika suatu organisme


belum mencapai usia kedewasaan secara fisik)

Contoh Spesies
Klasifikasi Anthropoda
- Crustacea
Ciri-ciri:
Memiliki dua pasang antena.
Kepala menyatu dengan dada (sefalotoraks)
Tubuh terdiri dari Cephalothorax dan abdomen.
Memiliki eksoskeleton dari zat tanduk/kitin.
Dapat mengalamai pelepasan kulit dari tubuhnya
Tidak memiliki pembuluh darah kapiler.
Sebagian respirasinya menggunakan insang.
Pertukaran udara terjadi secara difusi.
Contoh : - Daphnia sp. , Oniscus assellus, Lernaea cyprinaceae
(Subkelas Enteromostraca)
- Pepanus sp. , Panulirus argus, Portunus sexdentatus
(Subkelas Malacostraca)
-

Chelicerata
Chelicerata dalam pengertian yang luas merupakan salah satu kelompok
fauna yang
terdiri dari Arachnida, Xiphosura, kelompok yang punah
Eurypterida dan Chasmataspidida dan juga Pycnogonida.
- Arachnida
Kelas Arachnida dibagi menjadi tiga ordo yaitu Araneae, Scorpiones,
dan Acarina
1. Scorpiones
Spesies yang termasuk Scorpiones mencakup segala macam
kala, antara lain kalajengking, kala kuku, dan kala laba laba.
Tubuh Scorpiones dibagi menjadi dua , yaitu sefalotoraks
( disebut juga prosoma ) dan bagian perut ( opisthosoma).
Perut dibagi lagi menjadi nesosoma dan metasoma.
Pedipalpusnya berbentuk seperti capit besar, sedangkan
kelisera keliseranya kecil.
2. Araneae
Ordo ini mencakup berbagai jenis laba laba. Laba laba
bersifat predator. Tubuhnya terdiri dari dua segmen, delapan
kaki, dan tidak memiliki sayap serta bagian mulut untuk
mengunyah. Semua laba laba menghasilkan sutra, biasanya
terdapat di bagian abdomen.
3. Acarina

Acarina dipelajari dalam cabang ilmu acarologi. Acarina


mencakup caplak dan tungau. Cirri khas acarina ialah
tubuhnya tidak berbuku buku.
Contoh : Chelifer cancroids, Heteropoda venatoria, Sacroptes scabiei
- Myriapoda
Ciri-ciri:
Tubuh terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen.
Pada kepala terdapat sepasang mata, sepasang alat peraba besar,
dan peraba kecil yang beruas-ruas.
Tiap ruas pada tubuhnya terdapat sepasang atau dua pasang kaki.
Sistem respirasinya menggunakan trakea.
Tubuh berbentuk silindris, memanjang, terdiri dari cephalon (ruasruas kepala).
Contoh : Kelabang (lipan), Luing
- Insecta :
Ciri-ciri:
Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan perut.
Mulut bertipe penggigit, penghisap dan penelan.
Memiliki 3 pasang kaki.
Sebagian besar hidup di darat.
Contoh : Monomorium monomorium (semut), Coccinella spesies (kepik),
Leptocorica acuta (Walang sangit) dll.
Metamorfosis Insecta ada 3 macam yaitu :
1. Metamorfosis Sempurna (holometabola) :
Telur - Larva - Kepompong (pupa) - Dewasa (imago).
2. Metamorfosis Tidak Sempurna (hemimetabola) :
Telur Nimfa Imago.
3. Tidak mengalami metamorfosis (Ametabola)
Peranan Arthropoda dalam Kehidupan Manusia :
1) Menguntungkan
Peran insecta yang menguntungkan bagi kehidupan manusia tercantum
berikut ini.
a)
Insecta menghasilkan sesuatu yang berguna bagi manusia,
contohnya lebah madu menghasilkan madu.
b)
Insecta membantu proses penyerbukan/polinasi tanaman,
contohnya, kupu-kupu, lebah.
c)
Insecta merupakan musuh alami hama tanaman, contohnya kepik
memakan kutu daun.
d)
Insecta membantu proses degradasi sampah organik, contohnya
kumbang kotoran, larvanya membantu degradasi sampah organik berupa
kotoran ternak.
e)
Insecta berperan sebagai media pengobatan berbagai penyakit,
contohnya lebah hutan (Aphis mellifera) dimanfaatkan sengatnya untuk
terapi berbagai macam penyakit.
f) Insecta merupakan sumber protein hewani, contohnya belalang kayu
ada yang memanfaatkannya sebagai makanan.

2) Merugikan
Contoh peran insecta yang merugikan manusia tercantum di bawah ini.
a)
Insecta merupakan vektor (agen penular) berbagai penyakit,
contohnya nyamuk Anopheles sp, dan nyamuk Aedes aygepti.
b)
Insecta merusak tanaman budidaya, contohnya ulat/larva
Lepidoptera memakan berbagai dedaunan, walang sengit mengisap
cairan biji padi yang masih muda.

I. Echinodermata
Ciri-ciri Echinodermata :
-

Memiliki tiga lapisan embrional (triploblastik)


Simetri tubuh bilateral pada fase larva dan radial pada fase dewasa
Terdapat pembagian tubuh anterior dan posterior
Euselomata / selomata
Tidak memiliki segmen tubuh
Sistem pencernaan sempurna, ada beberapa jenis yang tidak memiliki
anus
Tidak memiliki sistem peredaran darah
Sistem pernapasan berupa insang kecil atau papulae dan ada juga yang
menggunakan kaki ambulakral (kaki tabung), atau teripang laut
Tidak memiliki sistem ekskresi
Sistem saraf dibentuk oleh saraf cincin, saraf radial dan saraf jala
Reproduksi secara aseksual (regenerasi) dan seksual. Pada umumnya
memiliki kelamin yang terpisah namu beberapa jenis bersifat
hermaprodit
Penyokong tubuh berupa kerangka dalam (endoskleton), berupa pelat dan
berada dibawah kulit.

Struktur Tubuh

Ukuran tubuh bervariasi dengan diameter 1 36 cm.


Echinodermata hidup sebagai plankton, bentuk simetri bilateral kemudian
mengalami metamorfosis dewasa dengan bentuk tubuh simetri radial

dengan lima penjuru.


Echinodermata tidak memiliki kepala dan tubuh tersusun dalam sumbu

oral-aboral.
Kulit keras karena terbuat dari Zat Kapur
Mulut terletak di bawah dan anus terletak di atas (tripblastik selomata)
Memiliki sistem ambukaral, gerakan terjadi dengan cara mengubah
tekanan air yang diatur system pembuluh air yang berkembang dari

selom
Memiliki sistem pencernaan yang sempurna

Reproduksi / Siklus Hidup


Pembuahan berlangsung di luar tubuh. Telur yang dibuahi kemudian
terbelah dengan cepat menciptakan blastula yang berkembang sampai
jadi gastrula. Gastrula berubah jadi larva yang selanjutnya berenang
bebas

dalam

air

sampai

mendapatkan

bermetamorfosis sampai dewasa.


Perkembangan telur setelah pembuahan :

lokasi

yang

pas

untuk

Contoh Spesies
Klasifikasi Echinodermata
- Kelas Asteroidea
Ciri-ciri Kelas Asteroidea antara lain :

Tubuhnya berbentuk pipih seperti bintang atau pentagonal dan


memiliki lima lengan atau lebih yang tersusun secara simetri radial.

Pada setiap ujung lengan terdapat alat sensor yang bentuknya


menyerupai tentakel dengan bintik mata pada ujungnya. Bintik
mata ini mengandung pigmen merah yang peka terhadap cahaya.

Lekukan ambulakralnya terbuka dan didalamnya berisi kaki tabung.


Kaki tabung ini biasanya dilengkapi dengan sucker (batil penghisap).

Permukaan tubuh bagian atas (aboral) ditutupi oleh diri-diri tumpul


berbentuk catut (pediselaria).

Contoh : Asterias Vulgaris


irregularis, Crossaster sp.

(bintang

laut),

Astropecten

- Kelas Echinoidea
Ciri-ciri Kelas Echinoidea antara lain :

Ciri utama Echinoidea adalah memiliki banyak pediselaria di seluruh


permukaan tubuh, berupa duri-duri seperti batang yang panjang.

Kerangka tersusun atas lempengan-lempengan zat kapur dan


membentuk cangkang yang kaku dengan bentuk seperti kotak.

Tubuhnya berbentuk globuler dan bulat (oval).

Tidak memiliki lengan.

Memiliki duri-duri tubuh yang panjang. Duri ini digerakkan oleh otot
dan berfungsi untuk berjalan.

Lekukan ambulakral tertutup dan kaki tabung dilengkapi dengan


sukers.

Memiliki tiga pediselaria yang bentuknya seperti rahang.

Mulutnya terletak di tengah dan dikelilingi oleh selaput peristoma.

Contoh : Arbacia puctulata (babi laut), Strongylocentrotus


spatangus (landak laut)
- Kelas Ophiuroidea
Ciri-ciri Kelas Ophiuroidea antara lain :

Bentuk tubuhnya memipih, seperti bintang atau pentamerous


dengan lengan yang ramping dan fleskibel (elastis).

Tidak mempunyai kaki amburakral dan anus sehingga sisa makanan


dikeluarkan melalui mulut.

Lekukan ambulakralnya tertutup dan kaki tabung tidak memiliki


sucker.

Madreporit terdapat pada permukaan oral.

Tidak mempunyai pediselaria.

Contoh : Ophioplocus (bintang ular)


- Kelas Crinoidea
Ciri-ciri Kelas Crinoidea antara lain :

Habitatnya di karang atau tumbuhan laut.

Memiliki pinnula. Pinnula adalah lengan yang panjang menyerupai


daun, berjumlah lima atau kelipatannya. Panjang pinnula dapat
mencapai 80-200 cm.

Beberapa jenis Crinoidea memiliki tangkai yang berasal dari daerah


aboral, tangkai ini berfungsi untuk melekatkan diri pada substrat.

Mulutnya terletak di daerah oral, mengarah ke atas dan dikelilingi


oleh tentakel-tentakel halus yang disebut cirri.

Amburakral terletak di permukaan oralnya.

Contoh : Metacrinus (lili laut), Antendon tenella (bintang bulu)

- Holothuroidea
Ciri-ciri Kelas Holothuroidea antara lain :

Tubuhnya memanjang dalam sumbu oral seperti cacing dan simetri


bilateral.

Mulut dan anusnya terletak pada kedua ujung yang berlawanan.

Tidak mempunyai lengan dan duri. Durinya tereduksi menjadi


spikula.

Kulitnya lunak dan tipis serta tidak memiliki spina (duri) atau
pediselaria.

Memiliki kaki tabung

Contoh : Thyone briareus (tripang), Curcumaria (mentimun


laut)
Peranan Echinodermata dalam Kehidupan Manusia :

Echinodermata dimanfaatkan manusia, antara lain:


Bulu babi dapat diambil gonadnya untuk dikonsumsi. Jepang
memiliki peternakan bulu babi yang luas. Di wilayah Indonesia,
terdapat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kendari.
Holothuria (mentimun laut) diperdagangkan sebagai teripang
kering atau kerupuk teripang. Hongkong merupakan pusat
perdagangan teripang dunia. Di negeri China, mentimun laut
dikeringkan dan dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
Echinodermata memakan bangkai-bangkai, sehingga pantai
menjadi bersih
Sedangkan peranan merugikan, antara lain:
Bintang laut sering memakan kerang mutiara di tempat budidaya
kerang mutiara.
Achanbasther merupakan hama pada terumbu karang, karena
memakan polip Coelenterata.

J.Chordata

Ciri-ciri Chordata
- Memiliki notokorda pada masa embrionik, yaitu sumbu penyokong tubuh
primer
- Memiliki celah faring atau celah insang pada beberapa tahap selama
masa perkembangannya
- Memiliki tali saraf dorsal
- Memiliki ekor, paling tidak pada masa embrionik

Struktur Tubuh
- Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor
pada sebagian vertebrata
- Kulit tersusun atas 2 bagian yakni epidermis dan dermis dan
menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar, atau horn
- Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan
- Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada
hewan darat hanya terdapat pada tingkat embrio
- Otot melekat pada endoskeleton
- System pencernaan memiliki kelenjar pencernaan, hati, dan pancreas
- Jantung beruang 2 hingga 4
- Darah mengandung sel darah putih dan sel darah merah berhemoglobin
- Rongga tubuh mengandung system visceral
- Ginjal sepasang dengan salurannya untuk mengeluarkan zat sisa
- Gonad sepasang pada betina dan jantan

Reproduksi / Siklus Hidup


Chordata memiliki kelamin yang terpisah (gonokris), tetapi ada pula yang
bersifat hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun
eksternal, ovipar, ovovivipar, dan vivipar. Reproduksi secara seksual dan
aseksual. Secara seksual dengan peleburan antara sel kelamin jantan dan
betina.

Contoh Spesies
Klasifikasi Chordata
- Hemichordata
Hemichordata adalah hewan mirip cacing yang hidup air, tinggal di dasar
lumpur, di antara bebatuan, atau di antara tanaman. Keempat ciri filum
chordata dimiliki saat fase larvae dari hewan tersebut. Larva
hemichordata berukuran sekitar 0.5 sampai 1 mm dan memiliki silia
sebagai alat gerak.
Contoh : Balanoglossus dan Saccoglossus.

- Urochordata

Urochordata juga sering disebut dengan tunikata. Sebagian besar tunikata


adalah hewan laut yang diam menempel pada batuan, beberapa yang lain
hidup seperti plankton. Keempat ciri khas chordata hanya muncul saat
fase larva dari hewan urochordata tersebut. Air laut memasuki hewan ini
melalui sifon arus masuk, kemudian lewat melalui celah faring ke dalam
suatu ruangan yang disebut atrium, dan keluar melalui sifon arus keluar
yang disebut atriopori.
Contoh: Tunicata dan Ascidia

- Cephalochordata
Cephalocordata dikenal juga dengan nama lancelet karena bentuknya
yang seperti mata pisau. Keempat ciri chordata dipertahankan hingga
hewan ini dewasa. Lancelet dewasa memiliki panjang hanya beberapa
sentimeter dan tinggal di dasar laut yang dangkal. Lancelet mengubur
dirinya dalam pasir dan hanya menampakkan ujung anteriornya berupa
tentakel-tentakel yang berfungsi untuk menangkap makanan berupa
plankton.

Contoh

Amphioxus

Peranan Chordata dalam Kehidupan Manusia :


Manfaat Filum Chordata bagi kehidupan manusia antara lain :
1. Sumber protein hewani, contohnya ayam, itik, ikan, kambing, sapi
dan sebagainya.
2. Sumber bahan sandang, contohnya domba yang menghasilkan wol
dan sapi penghasil kulit samakan.
3. Di bidang kesehatan, minyak ular, minyak penyu, dan sirip ikan hiu
dapat diolah menjadi obat-obatan.
Selain menguntungkan, sebagian hewan juga bisa merugikan kehidupan
manusia

K. Vertebrata

Ciri-ciri Vertebrata

- Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan dan ekor
(tidak semua)
- Kulit terdiri atas epidermis dan dermis, menghasilkan rambut, sisik, bulu,
kelenjar atau horn/ zat tanduk (plastron dan karapax pada penyu)
- Endoskeleton tersusun dari tulang sejati atau tulang rawan ( khusus
Chondrichtyes)
- Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada
hewan darat terdapat pada tingkat embrio
- Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak/alat gerak aktif
- Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar makanan
berupa pankreas, hati, dan empedu
- Jantung beruang 2 hingga 4
- Darah mengandung sel darah putih, sel darah merah dan hemoglobin dan
peredaran darahnya tertutup
- Rongga tubuh mengandung organ visceral ( organ organ dalam)
- Gonad sepasang baik pada betina dan jantan
- Terdapat sepasang ginjal untuk alat ekskresi berupa urine
- Poikilotermis suhu tubuh mengikuti suhu lingkungan ( berdarah dingin)

Reproduksi / Siklus Hidup


Fertilisasi pada vertebrata dapat terjadi secara eksternal atau secara
internal.

- Fertilisasi eksternal
merupakan penyatuan sperma dan ovum di luar tubuh hewan betina,
yakni berlangsung dalam suatu media cair, misalnya air. Contohnya pada
ikan (pisces) dan amfibi (katak).
- Fertilisasi internal
merupakan penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam tubuh
hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena adanya peristiwa kopulasi,
yaitu masuknya alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina.
Fertilisasi internal terjadi pada hewan yang hidup di darat (terestrial),
misalnya hewan dari kelompok reptil, aves dan
- Mamalia.
Setelah fertilisasi internal, ada tiga cara perkembangan embrio dan
kelahiran keturunannya, yaitu dengan cara ovipar, vivipar dan ovovivipar.
- Ovipar (Bertelur)
Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur dan dilindungi
oleh cangkang. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang
ada di dalam telur. Telur dikeluarkan dari tubuh induk betina lalu dierami
hingga menetas menjadi anak. Ovipar terjadi pada burung dan beberapa
jenis reptil.
- Vivipar (Beranak)
Vivipar merupakan embrio yang berkembang dan mendapatkan makanan
dari dalam uterus (rahim) induk betina. Setelah anak siap untuk
dilahirkan, anak akan dikeluarkan dari vagina induk betinanya. Contoh
hewan vivipar adalah kelompok mamalia (hewan yang menyusui),
misalnya kelinci dan kucing.

- Ovovivipar (Bertelur dan Beranak)


Ovovivipar merupakan embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi
telur tersebut masih tersimpan di dalam tubuh induk betina. Embrio
mendapat makanan dari cadangan makanan yang berada di dalam telur.
Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya dan anak
akan keluar dari vagina induk betinanya. Contoh hewan ovovivipar adalah
kelompok reptil (kadal) dan ikan hiu.

Contoh Spesies
Klasifikasi Vertebrata
- Kelas Pisces
Ciri-ciri umum dari ikan :
1. Hidup di dalam air.
2. Mempunyai sisik yang berlendir.
3. Mempunyai sirip untuk bergerak.
4. Bernafas melalui insang.
5. Membiak secara bertelur.
Struktur pisces :

Kelas pisces dibagi menjadi 3 ordo yaitu :

Kelas Agnatha
Rangka terdiri atas tulang rawan, sirip tidak
berpasangan. Di bagian ventral tubuh
terdapat mulut dan lubang hidung. Celah
faring 5 pasang. Jantung 2 ruang: atrium
dan ventrikel. Contoh: ikan bermulut bundar
(Cyclostomata), ikan lamprey (Petromyxin
Sp.), ikan hag (Polistotrema sp).

Kelas Chondrichtyes
Endoskeleton semuanya terdiri dari tulang rawan.
Celah faring 5 pasang. Tidak punya tutup insang.
Bagian ventral tubu terdapat lubang hidung dan
mulut. Jantung terdiri dari 2 ruang, yaitu atrium
dan ventrikel. Contoh: ikan hiu (Squalus sp), ikan
cucut macan (Galeocerdoryneri), dan ikan pari.

Kelas Osteichthyes
Ikan bertulang sejati. Di kepala terdapat sepasang mata, selaput
pendengaran, celah mulut, lubang hidung, celah insang dan tutup
insang. Alat gerak berupa sirip yang berpasangan, untuk keseimbangan
dibantu sirip punggung, untuk kemudi sirip ekor. Terdapat gurat sisi dan
3 lubang keluar. Tubuh dilindungi kulit tipis, transparan, banyak kelenjar
lendir, tertutup sisik. Contoh: ikan bandeng, ikan mas, ikan tawas, ikan
lele, dan ikan kakap.
Contoh : Ikan kakap, Ikan Bandeng
Peran Pisces bagi kehidupan manusia, antara lain:
1. Sebagai sumber protein hewani
2. Minyak ikan sebagai sumber Vitamin A
3. Tulang ikan digunakan untuk bahan perekat
4. Limbah ikan tibuat tepung untuk pakan ternak dan pupuk
5. Sebagai peliharaan, ikan hias di akuraium

- Kelas Amphibi
Ciri-ciri Amphibi :

tubuh diselubungi kulit yang berlendir

merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)

mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi
dan satu bilik

mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat


selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya
berfungsi untuk melompat dan berenang

matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana


niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam

pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah


dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan
hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam
rongga mulut ketika menyelam

berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi


oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).

Struktur Amphibia :

Kelas Amphibia dibagi menjadi 3 ordo yaitu :


1) Ordo Caudata (Urodela)
Caudata bentuknya seperti kadal, berekor, bernapas dengan paru-paru,
sebagian ada yang bernapas dengan insang. Tubuhnya jelas terbagi
dalam bagian kepala, badan, dan ekor. Kaki-kaki sama besar.
Contoh: Megalobatrachus japonius
(salamander raksasa).
2) Ordo Salientia (Anura)
Anura adalah bangsa katak, tidak
berekor, pandai melompat. Hewan
dewasa bernapas dengan paru-paru.
Kepala dan tubuh hewan ini bersa-tu,
tanpa leher. Kaki depannya pendek,
kaki belakang besar dan kuat untuk
melompat. Anura memiliki selaput
renang pada jari-jari kaki. Mengalami metamorfosis, fertilisasi eksternal.

Contoh Bufo terrestris (katak bangkong), Rana pipiens (katak hijau).

3) Ordo Apoda (Gymnophiona)


Hewan semacam cacing, tanpa kaki. Kulitnya lunak dan menghasilkan
cairan yang merangsang. Antara mata dan hidung pada terdapat tentakel
yang dapat ditonjolkan. Hewan ini mempunyai mata tanpa kelopak dan
ekornya pendek. Hewan jantan memiliki organ kopulasi yang dapat
ditonjolkan. Perkembang-biakannya secara ovipar atau ovovivipar. Hewanhewan Anura banyak terdapat di daerah tropis.
Contoh: Ichthyosis glutinosus.

Peranan Amphibia bagi kehidupan manusia antara lain:


1. Sebagai sumber protein hewani
2. Sebagai pengendalian hama alami (natural biological control),
memakan hama serangga
3. Dapat digunakan untuk tes kehamilan (Bufo melanostictus) karena
menghasilkan hormon perangsang gonad yang memiliki efek sama
dengan hormon perangsang gonad yang terdapat dalam urine
wanita hamil
4. Orang Indian menggunakan racun katak untuk racun katak
5. Kulit katak dapat diberi samak untuk dibuat jaket dan barang
kerajinan lainnya.
- Kelas Reptilia
Ciri-ciri :
1. Bernapas dengan paru-paru.
2. Kulit kering bersisik.
3. Sisik dari zat tanduk.
4. Tidak berkelenjar lendir maupun kelenjar keringat.
5. Alat gerak berupa 2 pasang kaki yang berjari-jari dan berkuku.
6. Suhu tubuh poikiloterm.
7. Berkembang biak secara kawin.

8. Fertilisasi internal.
9. Ovipar, ovovivipar, maupun vivipar.
Struktur Reptilia :

Klasifikasi reptilia dibagi menjadi 3 ordo yaitu :


1) Ordo Chelonia
Chelonia meliputi sebangsa penyu dan kura-kura. Tubuhnya lebar, bagian
dorsal dilindungi oleh karapaks (perisai dorsal), dan plastron (perisai
ventral). Rahangnya tidak bergigi, tapi dilapisi zat tanduk. Rusuk-rusuknya
bersatu dengan perisai dorsal. Habitat Chelonia di darat, air laut, dan air
tawar. Pembiakan secara Ovipar, telur diletakkan dalam lubang-lubang
yang dibuat oleh hewan betina.
Contoh: Chelonia myotas (penyu), Chelydra serpentina (kura-kura air
tawar).

2) Ordo Squamata
Golongan reptilia bersisik, tanpa rusuk abdominal.
(a) Subordo Lacertilia
Lacertilia adalah bangsa kadal,
panjang tubuhnya sekitar 30 cm,
memiliki empat kaki atau tanpa kaki,
kelopak mata dapat digerakkan,
bentuk lidah bercabang.
Contoh:
Lacerta
sp
(kadal),
Hemidactylus turcicus (tokek), Drao
sp, Chameleo chameleon (bunglon),
Varanus komodoensis (komodo).
b. SubOrdo Ophidia/Serpentes
Ophidia adalah bangsa ular, tubuh memanjang, tanpa kaki. Ular berbisa
memiliki sepasang taring untuk menyalurkan bisa pada tubuh mangsanya.
Hewan ini tidak mempunyai kelopak mata, tapi mata dilindungi membran.
Lidah
panjang,
sempit,
bercabang. Di dalam rongga
hidungnya
terdapat
organ
Jacobson yang dapat terangsang
secara kimia untuk membau
mangsanya. Pada hewan yang
jantan terdapat alat bantu
kopulasi yang disebut hemipenis
(penis palsu). Hewan-hewan
Phidir
menelan
bulat-bulat
mangsanya.
Contoh Phyton molurus, Phyton reticulates (ular piton), Natrix sp (ular air),
Naja sp (kobra), Anaconda sp.
c. SubOrdo Amphisbaena
3) Ordo Crocodilia
Ordo ini meliputi golongan buaya. Hewan ini
memiliki kulit tebal, dengan rusuk-rusuk
abdominal. Tubuhnya memanjang, kepala besar
dan panjang dengan rahang dan gigi-gigi yang
kuat. Crocodilia hidup di air tawar dan laut.
Jantung dengan sekat ventrikel yang sempurna.
Pembiakan secara Ovipar, telur diperam dalam
daun-daun yang membusuk. Crocodilia memiliki
kaki sebanyak empat buah, pendek, jari-jari berkuku.
Contoh: Crocodylus sp, Alligator sp.
Peranan Reptilia dalam Kehidupan Sehari-hari :
1. Sebagai sumber protein hewani
2. Kulitnya sebagai bahan kerajinan

3. Sebagai pengendalian hama, predator hama tikus


4. Bahan kosmetika, minyak bulus (sejenis kura-kura) dipercaya dapat
menghaluskan kulit.
5. Obat-obatan, minyak dan bisa ular sering digunakan sebagai bahan
obat.
- Kelas Aves
Ciri-ciri :
1. Badan ditutupi oleh bulu.
2. Memiliki paruh yang tidak bergigi dan dua sayap.
3. Memiliki sisik pada kakinya.
4. Bertelur dan telurnya dilindungi oleh cangkang keras.
5. Bernafas melalui paru-paru. Juga terdapat pundi-pundi udara atau
kantung udara
6. Berdarah panas.
Struktur Aves :

Klasifikasi Aves :
Aves terdiri dari beberapa ordo, di antaranya:
1) Ordo Struthioniformes
Contoh hewan Struthioniformes adalah Struthio camelus (burung unta)
dan omnivora. Burung unta tergolong pemakan hewan dan tumbuhan

tinggi dapat mencapai 2,5 m, merupakan pelari ulung, tidak dapat


terbang.
2) Ordo Casuariiformes
Contoh Ordo Casuariiformes adalah Dromiceius sp (burung kasuari); tidak
dapat terbang, sayap kecil, kepala dan leher tidak berbulu, tinggi
mencapai 1,7 m, banyak terdapat di Australia dan Papua.
3) Ordo Apterygiformes
Apterygiformes adalah hewan sejenis burung kiwi, paruh panjang, lubang
hidung di ujung paruh, sayap mereduksi, bulu-bulunya seperti rambut.
Contoh Apteryx sp (kiwi).
4) Ordo Procellariiformes
Procellariiformes adalah hewan sejenis burung albatros dengan ciri-ciri:
lubang hidung tubular, dalam hidung terdapat kelenjar, paruh berlapis
beberapa papan, jari kaki vestigial/mereduksi, hidup di lautan.
Contoh Oceanodroma sp (albatros kecil).
5) Ordo Pelecaniformes
Ordo Pelecaniorfmes adalah hewan sejenis burung pelikan, burung ganet.
Paruh besar, keempat jari dalam satu membran kulit, lubang hidung
vestigial, hidup di laut tropis.
Contoh: Pelecanus occidentalis (pelikan putih), Morus bassana (camar).
6) Ordo Ciconiiformes
Ordo Ciconiiformes adalah hewan sebangsa burung blekok, flamengo.
Dengan ciri-ciri leher panjang, kaki panjang, hidup di sawah, berkelompok.
Makanannya ikan dan hewan air lainnya.
Contoh: Cosmerodius albus (blekok putih), Ardea herodias (blekok biru),
Phoeniopterus rubber (flamengo).
7) Ordo Anseriformes
Ordo Anseriformes adalah golongan
angsa, bebek, entok dengan ciri-ciri
paruh lebar tertutup lapisan yang
banyak mengandung organ sensori.
Angsa mempunyai kaki pendek, jari
dengan membran kulit, ekor pendek.
Hewan muda berbulu seperti kapas.
Contoh: Anas sp (bebek liar), Anser sp
(entok), Cygnus sp (angsa).
8) Ordo Falconiformes
Falconiformes merupakan burung karnivor, paruh kuat sekali dengan kait
di ujungnya, kaki dengan kuku-kuku tajam untuk menerkam mangsanya.
Sayapnya kuat, mampu terbang dengan cepat dan melakukan manuver.
Ordo Falconiformes meliputi elang, garuda, burung pemakan bangkai.
9) Ordo Galliformes
Ordo Galliformes meliputi burung berparuh pendek, pemakan padi-padian.
Paruh pendek, kaki untuk berlari dan mengais. Contoh: Gallus varius

(ayam hutan), Gallus gallus (ayam kampung), Pavo cristatus (merak),


Melleagris gallopavo (kalkun).
10) Ordo Columbifomes
Ordo Columbifomes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, ramping dengan
kulit lunak (sera) pada pangkal paruhnya. Tembolok Columbifomes besar
dan dapat memuntahkan isinya untuk memberi makan anaknya.
Keberadaan Columbifomes tersebar di seluruh dunia.
Contoh: Columba livia, Columba fasciata (merpati), Zenaidura macroura
(perkutut).
11) Ordo Psittaciiformes
Ordo Psittaciiformes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, kuat, bagian
pinggir tajam dengan kait pada ujungnya. Suaranya keras, tempat hidup
di hutan, dan pemakan buah-buahan.
Contoh: burung kakatua, betet, burung makao.
12) Ordo Strigiformes
Ordo Strigiformus meliputi burung nocturnal, kepala
besar, mata besar. Lubang telinganya besar, kadangkadang mempunyai lembaran penutup. Makanannya
burung kecil dan Arthropoda.
Contoh: Tyto alba, Bubo sp (burung hantu).
Peranan Aves dalam Kehidupan Sehari-hari :
Manfaat aves bagi kehidupan manusia, antara lain:
1. Daging dan telurnya sebagai sumber protein hewani
2. Sebagai bahan industri, misalnya bulunya untuk membuat shuttle
cock dan kemoceng
3. Untuk hobi dan kesenangan dari warna bulunya yang indah dan
suaranya yang merdu.
4. Sebagai pengendali hama misalnya burung hantu sebagai predator
tikus

- Kelas Mammalia
Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut:
1. Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air
seperti ikan paus, lumba-luma
2. Berdarah panas
3. Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak
4. Otak berkembang dengan baik
5. Fertilisasi internal

6. Bernafas dengan paru-paru


7. Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna
Struktur tubuh :

Beberapa ordo dalam kelas mamalia:


1) Ordo Marsupialia (mamalia berkantung)
Marsupialia betina memiliki kantung (marsupium)
di bagian ventral, embrio lahir prematur dan
berkembang lebih lanjut di dalam kantung.
Contoh Dendrolagus sp (kanguru), Phalanger sp
(kuskus), Phascolarctus sp (koala), Didelphia
marsupialia (opossum).
2) Ordo Insektivora
Insektivora adalah mamalia pemakan (terutama)
serangga,
cacing,
tunas,
dan
biji-bijian.
Insektivora memiliki mata tertutup, telapak kaki
depan lebar dengan cakar-cakar besar.
Contoh: Scalopus sp, Scapanus sp, Echinosorex albus.
3) Ordo Dermoptera
Monyet terbang, keempat kaki dan ekornya bersama-sama membentuk
parasut berbulu (patagium), makanannya daun dan buah-buahan.
Contoh: Gakopithecus sp.
4) Ordo Chiroptera
Mamalia terbang, sayap berupa membran interdigital pada kaki depan
dan kaki belakang. Pemakan buah. Kaki belakang lebih kecil, kaki
bercakar, pandai terbang, nocturnal.
Contoh Pteropus edulis (kalong Jawa), Myotes sp, Desmodus sp (vampire),
pengisap darah kuda, sapi, bahkan manusia.
5) Ordo Primata
Primata mencakup lemur, monyet, kera, orang utan, gorila. Primata
termasuk pemakan tumbuhan, hewan, atau pemakan segala. Hewan ini
termasuk nocturnal atau diurnal. Tangan dan kakinya besar, dengan jari
untuk memanjat atau memegang.

6) Ordo Rodentia
Rodentia meliputi tikus, tupai, landak, hamster. Tidak memiliki gigi taring.
Rodentia hidup pada segala
habitat.
Contoh: Sciurus sp (tupai pohon),
Marmota sp (marmut), Rattus sp
(tikus), Mus musculus (mencit),
Erethyson sp (landak).
7) Ordo Carnivora
Carnivora
adalah
mamalia
pemakan daging, gigi taring
berkembang baik. Jari-jarinya
bercakar tajam.
Contoh: Canis lupus (serigala), Canis familiaris (anjing), Felis leo (singa),
Felis tigris (harimau), Felis catus (tikus rumah), Zalophus sp (singa laut),
Eumetopias jubata (anjing laut).
8) Ordo Laghomorpha
Laghomorpha adalah hewan pemakan tumbuhan meliputi kelinci atau
trewelu.
Contoh: Oryctologus cuniculus (kelinci).
9) Ordo Cetacea
Cetacea meliputi ikan paus dan lumba-lumba.
Contoh Dolphinus delvis (dolpin laut), Phalenoptera musculus (paus biru).
10) Ordo Proboscidea
Proboscidea meliputi semua jenis gajah.
Contoh: Elephas maximus (gajah di India dan Indonesia), Loxodonta
africana (gajah
Afrika).
11) Ordo Perissodactyla
Perissodactyla meliputi kuda, zebra, tapir, keledai, badak. Jari kakinya
berjumlah ganjil.
Contoh: Equus caballus (kuda), Equus asinus (keledai), Tapirus indicus
(tapir).
12) Ordo Artiodactyla
Artidactyla meliputi babi, sapi, kerbau, unta, menjangan, antelope (kijang
bertanduk tanpa ranting). Jari kaki hewan itu berjumlah genap.
Contoh: Antilocarpa sp (antelope), Camelus sp (unta), Cervus sp (kijang),
Aries sp (kambing), Bos sondaicus (banteng), Bos indicus (sapi putih),
Giraffa sp (jerapah).

Peranan Mamalia dalam Kehidupan Manusia :


1. Susu dan dagingnya sumber protein hewani
2. Kulitnya sebagai bahan kerajinan
3. Untuk transportasi
4. Membantu pertanian dalam mengelola sawah
5. Memberantas serangga, contohnya kelelawar
Adapun yang merugikan yaitu :
1. Penyebar kuman penyakit, contohnya penyakit pes yang dibawa
tikus dan rabies dibawa anjing yang terinfeksi virus rabies.
2. Pemakan buah-buahan kebun, contohnya kalong.
3. Perusak lahan pertanian, contohnya babi liar.

You might also like