Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) dan kematian bayi (AKB) merupakan indikator
penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu negara dan status kesehatan
masyarakat. Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di
Indonesia saat ini masih cukup tinggi, menurut riset Kesehatan Dasar diperoleh
AKI tahun 2007 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 34 per
1000 KH. Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2009 sebesar 228 per 100000 KH
dan AKB sebesar 25 per 1000 KH (Depkes RI, 2009).
Kehamilan biasanya berlangsung 40 minggu atau 280 hari, dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu lengkap
adalah kehamilan post date. Diagnosa kehamilan lebih dari 42 minggu didapatkan
dari perhitungan seperti rumus neagle atau dengan tinggi fundus uteri (Sujiyatini,
2009).
Kekhawatiran
dalam
menghadapi
kehamilan
lewat
wakt
ialah
BAB 2
KONSEP DASAR
2.1 Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri)
yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Manuba, 2000 : 157).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 42 ) minggu, lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala, yang berlangsung dalam 8 jam tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun ibu janin.
Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut :
a. Persalinan spontan
Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
b. Persalinan buatan
Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
c. Persalinan anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari
luar dengan jalan rangsangan.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servik dari
janin turun ke dalam jalan lahir.
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar
melalui jalan lahir.(Sarwono, 2001)
Persalinan adalah keluarnya atau lahirnya janin dan plasenta dari
rahim.
2.2 Penyebab persalinan
Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui
secara benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks
antara lain ditemukan factor hormonal, struktur rahim sirkulasi rahim,
pengaruh prostaglandin, pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi.
a. Kala I
b. Kala II
c. Kala III
d. Kala IV
menyebabkan
servik
membuka
secara
bertahap
Biasanya his palsu tidak sesering dan tidak sekuat his asli.
Jika ibu berjalan atau beristirahat atau jika posisi ibu berubah,
kontraksi akan menghilang / berhenti.
b. His sejati
His biasanya mulai dirasakan dalam waktu 2 minggu (sebelum atau
sesudah) tanggal perkiraan persalinan. Pada pemeriksaan dalam bisa
diketahui adanya perubahan pada servik yang menandakan dimulainya
proses persalinan.
-
Berat badan
Tekanan darah
normal. Rongga rongga panggul yang normal adalah pintu atas panggul
hampir terbentuk bundar, sacrum lebar dan melengkung, promontorium
tidak menonjol kedepan, kedua spina ischiadica tidak menonjol kedalam,
sudut arcus pubis cukup luas (90 - 100) ukuran conjungata vera (ukuran
muka belakang pintu atas panggul melintang pintu atas panggul) 12 14
cm, diameter oblique (ukuran seseorang pintu atas panggul) 12 14 cm,
pintu bawah panggul ukuran muka melintang 10 10,5 cm.
Jalan lahir dianggap
tersebut makin lama makin cepat dan teratur jaraknya sesuai dengan
proses persalinan sampai anak dilahirkan.
(b) Kontraksi otot dinding rahim
Kontraksi otot dinding rahim mulai dari salah satu tanduk
rahim, kontraksi bersifat simetris, fundal dominan yaitu menjalar
keseluruh otot rahim, kekuatannya seperti meremas isi rahim, otot
rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga
terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim, bersifat
involunter yaitu tidak dapat diatur oleh parturient.
(c) Kontraksi diafragma pelvis / kekuatan mengejan
Tenaga meneran merupakan kekuatan lain, atau tenaga sekunder
yang berperan dalam persalinan. Tenaga digunakan saat kala 2 dan
untuk mendorong bayi keluar, tenaga ini berasal dari otot perut dan
diafragma. Meneran memberikan kekuatan yang sangat membantu
dalam mengatasi resistensi otot - otot dasar panggul.
Persalinan akan berjalan normal, jika his dan tenaga meneran
ibu baik. Kelainan his dan tenaga menaran dapat disebabkan karena
hypotonic latonia uteri dan hypertonic atau tetania uteri.
Kelainan kekuatan his dan meneran dapat disebabkan oleh :
-
c. Passanger (penumpang)
Passanger terdiri dari janin dan plasenta. Janin merupakan
passanger utama dan bagian janin yang paling penting adalah kepala,
karena kepala janin mempunyai ukuran yang paling besar, 90 % bayi
pada waktu
pembukaan serviks
Lamanya
Nyerinya
6. Darah lendir
Darah bercampur lendir yang keluar dari uterus akibat pergeseran
selaput ketuban dengan dinding uterus pada waktu pembukaan seviks.
BAB 3
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Biodata
-
Nama
Tujuan: agar dapat mengenal klien dan memanggil klien
dengan baik dan benar agar tidak keliru dengan penderita
lainnya.
Umur
Tujuan: untuk mengetahui keadaan ibu, apakah ibu hamil
primi, para atau multigravida.
Bangsa / Suku
Tujuan: unutk menentukan prognosa persalinan dengan melihat
keadaan panggul dan untuk memudahkan dalam melakukan
statistic persalinan.
Agama
Tujuan: berhubungan erat dengan perawatan klien dalam
keadaan
darurat,
ketika
memberikan
pertolongan
dan
Pendidikan
Tujuan: untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu
sehingga memudahkan petugas untuk berkomunikasi.
Pekerjaan
Tujuan:
untuk
mengetahui
apakah
pekerjaan
tersebut
Perkawinan
Tujuan : untuk membantu menentukan bagaimana keadaan alat
kelamin dalam ibu.
Alamat
Nama suami
Tujuan: agar dapat mengenal suami dan dapat memanggil
suami bila sewaktu-waktu diperlukan.
Umur suami
Tujuan : untuk mengetahui keadaan suami
Bangsa/Suku
Tujuan:
untuk
mengetahui
dan
memudahkan
dalam
Agama
Tujuan: untuk mengetahui agama apa yang dianut apakah sama
dengan ibu atau tidak.
Pendidikan
Tujuan: untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan suami.
Pekerjaan
Tujuan: untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial.
Perkawinan
Tujuan: untuk mengetahui status dari pernikahan.
Alamat
Tujuan: untk mengetahui suami tinggal dimana, untuk
memudahkan menghubungi suami
b. Keluhan utama
Apa yang dirasakan/ dikeluhkan ibu, misalnya:
-
c. Riwayat menstruasi
-
Siklus
Lama
: berapa hari
Bau
Disminorhae
: amis
: kapan dan berapa hari
Fluor Albus
Riwayar kehamilan
Pernah keguguran: ya/tidak, berapa kali, keguguran kapan,
ditolong siapa.
Pernah dikuret: pernah/tidak, berapa kali, dimana, kapan
Keguguran terakhir kapan terjadi
Jarak antara kehamilan kurang dari 2 tahun atau lebih dari 2
tahun
Sudah pernah diimunisasi, kapan, berapa kali dan dimana
Komplikasi waktu kehamilan ada atau tidak
untuk menentukan
kehamilan
Tempat persalinan: dimana dan ditolong siapa
Komplikasi saat persalinan ada atau tidak
jarak
e. Riwayat kesehatan
-
Perilaku kesehatan
Jika sakit dibawa kemana
f. Keadaan psikososial
Makanan panatangan
h. Keadaan spiritual
-
Pola nutrisi
Bagaimana nutrisi sebelum hamil
Bagaimana nutrisi selama hamil
Apakah ada perubahan pola makan meningkat/menurun
Apa komposisi dan berapa banyak
Makan minum yang disukai
Ada/tidaknya makanan pantang
Diet khusus yang dilakukan
Pola eliminasi
Ada atau tidak perubahan selama hamil dan saat persalinan
Berapa kali BAB dan BAK selama hamil dan saat
persalinan
Pola aktivitas
Bagaimana pekerjaan sehari-hari di rumah, mempengaruhi
persalinan atau tidak
Pola istirahat/tidur
Istirahat cukup atau tidak
Personal hygiene
Mandi, gosok gigi, ganti baju, celana panjang dalam sehari
berapa kali
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
-
Tanda-tanda vital:
Tensi
Nadi
Keadaan umum:
Postur tubuh : kyfosis atau lordosis
Cara berjalan : apakah tegap, miring atau pincang
BB
bersalin
Kenaikannya berapa untuk mengetahui tafsiran berat badan
janin
TB
tidak
LILA
b. Pemeriksaan fisik
-
Inspeksi
Rambut
Muka
tidak
Mata
Mulut
Gigi
Telinga
Leher
tidak
Struma ada atau tidak
Dada
Vulva
Palpasi
TFU
kehamilan
Leopod I
Auskultasi
Terdengar atau tidak
Baik atau tidak
Frekuensi berapa x/menit
Perkusi
Reflek patella positif atau negative
Pemeriksaan obstetric
Vaginal taucher:
Pembukaan berapa cm
Effacement berapa%
Ketuban positif atau sudah negative
Teraba kepala/bokong, hodge berapa
c. Pemeriksaan penunjang
-
Urine albumin
Reduksi
: positif/ negative
: normal hijau/ biru
2.
3.
4.
3.3
No
Perencanaan
Nama pasien :
Ruang/kelas
Umur
No. Reg
Tujuan dan KH
Intervensi
Rasional
Ttd
.dx
1. Setelah dilakukan tindakan O: Observasi TTV selama 1. Deteksi dini keadaan
keperawatan selama ...x... jalannya persalinan
dilakukan
tidak
terganggu
atau
klien
penyebab
mengetahui
ketidakefektifan
N:
Dampingi
klien
&
sehingga
pola nafas.
secara
benar
tindakan
mengatasi
E:
Ajarkan
tehnik
kontraksi
dan
3. Meningkatkan
cadangan oksigen &
menghemat
serta
energi
melahirkan
cara
untuk
mengatasi yg benar.
bayinya
pola
nafas
dengan
cepat
kembali C:
kolaborasi
dalam 4. Untuk
terapi
O2
normal
apabila ketidakefektifan
TD:120/80mmHg
mencegah
terjadinya kegagalan
nafas.
N:60-100x/menit
RR:16-20x/menit
2.
S:36,5oC
Setelah dilakukan tindakan O: Observasi skala nyeri, 1. Mengetahui tingkat
keperawatan
jam
selama
diharapkan
nyeri
nyeri
&
ketergantungan
K:
nyeri
klien
mengetahui
penyebab nyeri
hipoksia jaringan.
E: Berikan penjelasan ttg 3. Meningkatkan
vena
cava, meminimalkan
penekanan
hilangnya,
tehnik
Ajarkan
relaksasi
pengetahuan
sehingga
&
mengurangi
kecemasan,
menjadi kooperatif,
yg
Meningkatkan
benar
pembeukaan
lengkap
jika
sudah
relaksasi
klien
&
nyaman,
rasa
serta
Mengurangi
kelelahan
&
mempercepat proses
persalinan.
C:
kolaborasi
pemberian
dalam 4. Analgesik
analgesik
dapat
mengurangi nyeri
yang sesuai
3.
selama
KU dan tingkat
Klien
perasaan,
kecemasan klien.
2. Untuk
ketakutan,
mengetahui persepsi.
penyebab kecemasan
1. Untuk mengetahui
menggali
penyebab
kecemasan klien
keamanan
3. Tindakan tersebut
dapat mengurangi
kecemasan klien.
cara
untuk
Berikan
mengatasi faktual
kecemasan.
diagnosis,
informasi
mengenai
4. Informasi
yang
tindakan
faktual
dapat
memberikan klien
kecemasan,
dalam
pengetahuan yang
ekspresi
kecemasan
TTV
wajah,
menggunakan
relaksasi
dan
klien
berkurang.
5. Teknik
relaksasi
dapat menurunkan
situasi
tingkat
menimbulkan
kecemasan.
yang
kecemasan.