You are on page 1of 24

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) dan kematian bayi (AKB) merupakan indikator
penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu negara dan status kesehatan
masyarakat. Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di
Indonesia saat ini masih cukup tinggi, menurut riset Kesehatan Dasar diperoleh
AKI tahun 2007 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 34 per
1000 KH. Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2009 sebesar 228 per 100000 KH
dan AKB sebesar 25 per 1000 KH (Depkes RI, 2009).
Kehamilan biasanya berlangsung 40 minggu atau 280 hari, dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu lengkap
adalah kehamilan post date. Diagnosa kehamilan lebih dari 42 minggu didapatkan
dari perhitungan seperti rumus neagle atau dengan tinggi fundus uteri (Sujiyatini,
2009).
Kekhawatiran

dalam

menghadapi

kehamilan

lewat

wakt

ialah

meningkatkan resiko kematian dan kesakitan perinatal. Resiko kematian perinatal


kehamilan lewat waktu dapat dibagi menjadi 3 kali dibandingkan aterm, dampak
kehamilan lewat waktu adalah janin bisa asfiksia sampai kematian dalam rahim
(Wiknjosastro, 2007).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil perumusan masalah Bagaimana
penatalaksanaan asuhan keperawatan pada ibu bersalin dengan pendekatan
manajemen kebidanan?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mendapat pengalaman nyata dan dapat memberikan asuhan
keperawatan dengan menggunakan proses manajemen kebidanan pada ibu
bersalin.
2. Tujuan Khusus
a) Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada ibu bersalin.
b) Menginterpretasikan data yang didapat dari pengkajian

c) Merencanakan tindakan sesuai pengkajian


d) Melaksanakan tindakan sesuai rencana
e) Mengevaluasi tindakan yang sudah diberikan

BAB 2
KONSEP DASAR
2.1 Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri)
yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Manuba, 2000 : 157).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 42 ) minggu, lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala, yang berlangsung dalam 8 jam tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun ibu janin.
Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut :
a. Persalinan spontan
Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
b. Persalinan buatan
Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
c. Persalinan anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari
luar dengan jalan rangsangan.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servik dari
janin turun ke dalam jalan lahir.
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar
melalui jalan lahir.(Sarwono, 2001)
Persalinan adalah keluarnya atau lahirnya janin dan plasenta dari
rahim.
2.2 Penyebab persalinan
Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui
secara benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks
antara lain ditemukan factor hormonal, struktur rahim sirkulasi rahim,
pengaruh prostaglandin, pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi.

1. Teori penurunan hormonal


Seiring dengan bertambahnya umur kehamilan yang semakin tua,
maka umur placenta semakin tua dan terjadi perubahan pada villi korteks,
1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormone
estrogen dan progesterone yang bekerja sebagai penenang otot-otot polos
rahim. Apabila terjadi penurunan kadar hormone tersebut akan
menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his (kontraksi
uterus).
2. Teori terbentuknya oksitosin
Kelenjar pituitary membentuk oksitosin yang menstimulasi
kontraksi dari serabut yang mudah terangsang, yang akan menyebabkan
kontraksi uterus.
3. Teori iritasi mekanik
Dibelakang servik terdapat ganglion servikale (frannken hauser).
Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misal oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
4. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia
otot-otot sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenta.
5. Induksi partus (induction of labour)
Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan amniotomi, oksitosin
drips, rangsang laminaria. (Rustam Mochtar, 2001).
2.3 Tanda-tanda persalinan
Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa saat persalinan semakin dekat, yaitu
1. Perasaan seolah-olah bayi telah turun kebawah, lightening yaitu turunnya
bayi, yang disebabkan oleh (kontraksi Braxton hicks, ketegangan dinding
perut, ketegangan ligamentum rotandum, gaya berat janin dimana kepala
turun kebawah).
2. Kepala bayi telah masuk ke pintu atash panggul ibu. Mulai dari beberapa
minggu sampai beberapa jam sebelum persalinan dimulai, hal ini ditandai

denga (teasa ringan di atas, rasa sesak berkurang, dibagian bawahterasa


sesak, terjadi kesulitan saat berjalan, sering merasa ingin BAK).
3. Keluar cairan dari vagina.
Show yaitu lendir kental yang tertimbun di servik selama kehamilan,
ketika servik mulai berdilatasi, lendir ini terdorong kedalam vagina.
Beberapa hari sebelum persalinan dimulai atau pada awal persalinan
keluar cairan encer yang memancar dari vagina.
4. Ketuban / selaput ketuban pecah
Yaitu pecahnya kantung berisi cairan yang mengelilingi bayi selama
dalam kandungan. Mulai dari beberapa jam sebelum persalinan dimulai
sampai setiap saat selama persalinan.
5. Pola kram yang teratur, yang mungkin dirasakan sebagai nyeri punggung
atau kram menstruasi.
6. Kontraksi
Yaitu mengerut dan mengendurnya rahim. Semakin dekat saat
persalinan, kontraksi ini semakin kuat dan bisa menyebabkan nyeri karena
servik membuka dan bayi bergerak di sepanjang jalan lahir pada awal
persalinan.
Gambaran perjalanan persalinan (Manuaba,2001) :
1. Tanda persalinan sudah dekat
a. Terjadi lightening
b. Terjadi his permulaan (palsu)
2. Tanda persalinan
a. Terjadinya his persalinan
b. Pengeluaran lender dan darah (pembawa tanda)
c. Pengeluaran cairan (ketuban pecah)
3. Pembagian waktu persalinan

a. Kala I

: sampai pembukaan lengkap (pembukaan 10)

b. Kala II

: pengeluaran janin (lahirnya bayi)

c. Kala III

: pengeluaran uri (lahirnya plasenta)

d. Kala IV

: observasi 2 jam (perdarahan post partum)

2.4 Macam-macam his


His (kontraksi) adalah serangkaian kontraksi rahim yang teratur,
yang secara bertahap akan mendorong janin melalui servik (rahim bagian
bawah) dan vagina (jalan lahir, sehingga janin keluar dari rahim ibu).
Kontraksi

menyebabkan

servik

membuka

secara

bertahap

(mengalami dilatasi), menipis dan tertarik sampai menyatu dengan rahim.


Perubahan ini memungkinkan janin bisa melewati jalan lahir.
His biasanya mulai dirasakan dalam waktu 2 minggu (sebelum atau
sesudah) tanggal perkiraan persalinan. Penyebab yang pasti dari mulai
timbulnya his tidak diketahui. Mungkin karena pengaruh dari oksitosin
(hormone yang dilepaskan o

leh kelenjar hipofisa dan menyebabkan

kontraksi rahim selama persalinan). Persalinan biasanya berlangsung selama


tidak lebih dari 12 14 jam (pada kehamilan pertama) dan pada kehamilan
berikutnya cenderung lebih singkat 6 8 jam.
Macam macam his :
a. His palsu
Sebelum terjadi his sejati, seorang ibu biasa merasakan his palsu atau
kontraksi rahim yang tidak teratur.
His ini disebut kontraksi Braxton Hicks. Ini merupakan hal yang
normal dan mungkin lebih sering muncul pada sore hari.
-

Biasanya his palsu tidak sesering dan tidak sekuat his asli.

Karakteristik kontraksi tidak teratur dan tidak semakin sering

Jika ibu berjalan atau beristirahat atau jika posisi ibu berubah,
kontraksi akan menghilang / berhenti.

Nyeri karena kontraksi biasanya hanya dirasakan ditubuh bagian


depan.

b. His sejati
His biasanya mulai dirasakan dalam waktu 2 minggu (sebelum atau
sesudah) tanggal perkiraan persalinan. Pada pemeriksaan dalam bisa
diketahui adanya perubahan pada servik yang menandakan dimulainya
proses persalinan.
-

Kontraksinya semakin kuat

Timbul secara teratur dan semakin sering, berlangsung selama 30


70 detik.

Biasanya berawal di punggung dan menjalar ke depan.

Pemeriksaan yang secara rutin dilakukan terhadap wanita hamil


yang sedang memasuki proses persalinan :

Berat badan

Tekanan darah

Denyut nadi dan laju pernafasan

Analisa air kemih dan darah

Pemeriksaan perut untuk memperkirakan besar, posisi dan


letak janin

Denyut jantung janin

Pemeriksaan dalam untuk mengetahui besarnya pembukaan


atau keutuhan selaput ketuban

2.5 Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan


a. Passageway (jalan lahir)
Adalah jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
panggul, dasar panggul, servik dan vagina. Agar janin dan plasenta dapat
melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus

normal. Rongga rongga panggul yang normal adalah pintu atas panggul
hampir terbentuk bundar, sacrum lebar dan melengkung, promontorium
tidak menonjol kedepan, kedua spina ischiadica tidak menonjol kedalam,
sudut arcus pubis cukup luas (90 - 100) ukuran conjungata vera (ukuran
muka belakang pintu atas panggul melintang pintu atas panggul) 12 14
cm, diameter oblique (ukuran seseorang pintu atas panggul) 12 14 cm,
pintu bawah panggul ukuran muka melintang 10 10,5 cm.
Jalan lahir dianggap

tidak normal dan kemungkinan dapat

menyebabkan hambatan persalinan apabila : panggul sempit seluruhnya,


panggul sempit sebagian, panggul miring, panggul seperti corong, ada
tumor dalam panggul.
Dasar panggul terdiri dari otot otot dan macam macam jaringan,
untuk dapat dilalui bayi dengan mudah jaringan dan otot otot harus lemah
dan mudah meregang, apabila terdapat kekakuan pada jaringan, maka otot
otot ini akan mudah ruptur.
Kelainan pada jalan lahir lunak diantaranya disebabkan oleh servik
yang kaku (pada primi tua primer atau sekunder dan servik yang cacat atau
skiatrik), servik gantung, servik konglumer, edema servik.
b. Power (kekuatan)
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri
dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu.
Power merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang
dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot otot rahim.
Power terdiri dari :
(a) His (kontraksi uterus)
Merupakan kotraksi dan relaksasi otot uterus yang bergerak dari
fundus ke korpus sampai dengan ke servik secara tidak sadar. His
adalah kontraksi otot otot rahim pada persalinan.
His yang normal adalah timbul mula mula perlahan tetapi
teratur, makin lama bertambah kuat sampai kepada puncaknya yang
paling kuat kemudian berangsur angsur menurun menjadi lemah. His

tersebut makin lama makin cepat dan teratur jaraknya sesuai dengan
proses persalinan sampai anak dilahirkan.
(b) Kontraksi otot dinding rahim
Kontraksi otot dinding rahim mulai dari salah satu tanduk
rahim, kontraksi bersifat simetris, fundal dominan yaitu menjalar
keseluruh otot rahim, kekuatannya seperti meremas isi rahim, otot
rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga
terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim, bersifat
involunter yaitu tidak dapat diatur oleh parturient.
(c) Kontraksi diafragma pelvis / kekuatan mengejan
Tenaga meneran merupakan kekuatan lain, atau tenaga sekunder
yang berperan dalam persalinan. Tenaga digunakan saat kala 2 dan
untuk mendorong bayi keluar, tenaga ini berasal dari otot perut dan
diafragma. Meneran memberikan kekuatan yang sangat membantu
dalam mengatasi resistensi otot - otot dasar panggul.
Persalinan akan berjalan normal, jika his dan tenaga meneran
ibu baik. Kelainan his dan tenaga menaran dapat disebabkan karena
hypotonic latonia uteri dan hypertonic atau tetania uteri.
Kelainan kekuatan his dan meneran dapat disebabkan oleh :
-

Kelainan kontraksi rahim


Inersia uteri primer dan sekunder.
Tetania uteri dapat menyebabkan partus presipitatus, asfiksi uterin
sampai kematian janin dalam rahim. Inkoordinasi kontraksi otot
rahim yang disebabkan karena usia terlalu tua, pimpinan persalinan
salah, induksi persalinan, rasa takut dan cemas.

Kelainan tenaga meneran


Kelelahan, salah dalam pimpinan meneran pada kala 2.

c. Passanger (penumpang)
Passanger terdiri dari janin dan plasenta. Janin merupakan
passanger utama dan bagian janin yang paling penting adalah kepala,
karena kepala janin mempunyai ukuran yang paling besar, 90 % bayi

dilahirkan dengan presentasi kepala. Kelainan kelainan yang sering


menghambat dari pihak passanger adalah kelainan ukuran dan bentuk
kepala anak seperti hydrochepalus ataupun anechepalus, kelainan letak
muka ataupun dahi, kelainan kedudukan anak seperti kedudukan lintang
atau letak sungsang.
d. Psyche (psikologis)
Faktor psikologis kekuatan dan kecemasan sring menjadi penyebab
lamanya persalinan, his menjadi kurang baik, pembukaan menjadi kurang
lancar.
Menurut Pritchard dkk perasaan takut dan cemas merupakan factor
utama yang menyebabakan rasa sakit dalam persalinan dan berpengaruh
terhadap kontraksi rahim dan dilatasi servik sehingga persalinan menjadi
lama.
e. Possition (posisi ibu)
Berbagai posisi dapat dipertimbangkan : semi fowler, jongkok,
berdiri, merangkak, miring sisi kiri. Tujuan memberi rasa nyaman,
memperbaiki sirkulasi dan mencegah kelelahan. Meminimalkan posisi
terlentang karena dapat meminimalkan kompresi pembulah darah besar.
2.6 Mekanisme persalinan
a. Engagement
Diameter biparietal kepala janin melewati pintu atas panggul dan telah
menancap (engaged)
b. Penurunan
Gerakan bagian presentasi melewati panggul. Terjadi akibat tekanan
cairan amnion, kontraksi uterus, kontraksi diafragma dan otot abdomen
ibu.
c. Fleksi
Segera setelah kepala turun tertahan servik, dinding panggul dan dasar
panggul, dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu janin mendekat
kearah dada.
d. Putaran paksi dalam

Rotasi kepala janin untuk menyesuaikan bidang pintu bawah panggul,


agar janin dapat keluar.
e. Ekstensi
Saat kepala janin mencapai perineum, kepala akan defleksi kearah
anterior.
f. Putaran paksi luar
Setelah kepala lahir bayi berputar hingga mencapai posisi yang sama saat
janin memasuki PAP. Putaran 45 derajat, kepala bayi sejajar punggung
dan bahu.
g. Ekspulsi
Lahirlah seluruh tubuh bayi.
2.7 Macam-macam Persalinan
a. Persalinan spontan
Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui
jalan lahir.
b. Persalinan buatan
Persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar, ekstraksi dengan forcep
atau dilakukan operasi section cesaria.
c. Persalinan anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, baru berlangsung stelah
pemecahan ketuban, piton atau prostaglandin.
2.8 Mekanisme dan Proses Persalinan Kala 1
A. Mekanisme
Kala 1 persalinan yaitu dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan
adanya kontraksi yang teratur, adekuat dan menyebabkan perubahan pada
serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.
a) Fase Laten
Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks.
Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.

Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.


b) Fase Aktif
Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara
bertahap (kontraksi dianggap adekuat, memadai jika terjadi tiga
kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40
detik atau lebih).
Dari pembukaan 4 cm hingga mencaspai pembukaan lengkap atau
10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam
(nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm
(multipara).
Terjadi penurunan bagian terbawah janin.
B. Proses persalinan pada kala I :
1. Dimulai pada waktu serviks membuka karena his: kontraksi uterus
yang teratur, makin sering, makin nyeri; disertai pengeluaran
darah-lendir (tidak lebih banyak dari darah haid).
2. Berakhir

pada waktu

pembukaan serviks

telah lengkap (pada

periksa-dalam bibir porsio tidak dapat diraba lagi). Selaput


ketuban biasanya pecah pada akhir kala I.
3. Lamanya tergantung paritas ibu : primigravida 12 jam, multigravida
7 jam.
4. Mekanisme pembukaan serviks adalah sebagai berikut :
Kontraksi segmen atas uterus dan retraksi (regangan) segmen
bawah uterus yang mengakibatkan pembukaan serviks. Akhirnya segmen
bawah uterus makin menipis, dan segmen atas uterus (korpus) makin
menebal. Pada primigravida retraksi (regangan, penipisan) mendahului
pembukaan serviks, sedangkan pada multigravida berlangsung bersamasama. Inilah yang menentukan lamanya kala I. Kecepatan pembukaan
pada sepertiga pertama lambat, dan pada dua per tiga kedua cepat.
Pembukaan lengkap = 10 cm
5. His

Frekuensi : 1 kali/10 menit pada permulaan persalinan 2-3 kali/10


menit pada akhir kala I.

Lamanya

: kurang lebih satu menit.

Nyerinya

: berasal dari regangan seviks yang membuka.

6. Darah lendir
Darah bercampur lendir yang keluar dari uterus akibat pergeseran
selaput ketuban dengan dinding uterus pada waktu pembukaan seviks.

BAB 3
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Biodata
-

Nama
Tujuan: agar dapat mengenal klien dan memanggil klien
dengan baik dan benar agar tidak keliru dengan penderita
lainnya.

Umur
Tujuan: untuk mengetahui keadaan ibu, apakah ibu hamil
primi, para atau multigravida.

Bangsa / Suku
Tujuan: unutk menentukan prognosa persalinan dengan melihat
keadaan panggul dan untuk memudahkan dalam melakukan
statistic persalinan.

Agama
Tujuan: berhubungan erat dengan perawatan klien dalam
keadaan

darurat,

ketika

memberikan

pertolongan

dan

perawatan dapat siapa harus berhubungan.


-

Pendidikan
Tujuan: untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu
sehingga memudahkan petugas untuk berkomunikasi.

Pekerjaan
Tujuan:

untuk

mengetahui

apakah

pekerjaan

tersebut

mempengaruhi persalinan atau tidak.


-

Perkawinan
Tujuan : untuk membantu menentukan bagaimana keadaan alat
kelamin dalam ibu.

Alamat

Tujuan: untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga


kemungkinan bila nama ibu yang sama dan diperlukan bila
sedang mengadakan kunjungan rumah.
-

Nama suami
Tujuan: agar dapat mengenal suami dan dapat memanggil
suami bila sewaktu-waktu diperlukan.

Umur suami
Tujuan : untuk mengetahui keadaan suami

Bangsa/Suku
Tujuan:

untuk

mengetahui

dan

memudahkan

dalam

mengadakan data statistic tentang kelahiran.


-

Agama
Tujuan: untuk mengetahui agama apa yang dianut apakah sama
dengan ibu atau tidak.

Pendidikan
Tujuan: untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan suami.

Pekerjaan
Tujuan: untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial.

Perkawinan
Tujuan: untuk mengetahui status dari pernikahan.

Alamat
Tujuan: untk mengetahui suami tinggal dimana, untuk
memudahkan menghubungi suami

b. Keluhan utama
Apa yang dirasakan/ dikeluhkan ibu, misalnya:
-

Hamil berapa bulan

Kenceng-kenceng mulai kapan, sering/tidak

Mengeluarkan lendir/ darah kapan, banyak/ tidak

Mengeluarkan air/tidak, kapan, banyak/tidak

Makan terakhir jam berapa

BAB/BAK terakhir jam berapa

Perdarahan ada /tidak

c. Riwayat menstruasi
-

Menarche : umur berapa pertama kali haid

Siklus

: berapa hari, teratur/tidak

Lama

: berapa hari

Warma : merah/merah kecoklatan

Bau

Disminorhae

: amis
: kapan dan berapa hari

Fluor Albus

: ada atau tidak, warna, gatal/tidak

dan kapan terjadinya.


d. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
-

Riwayar kehamilan
Pernah keguguran: ya/tidak, berapa kali, keguguran kapan,
ditolong siapa.
Pernah dikuret: pernah/tidak, berapa kali, dimana, kapan
Keguguran terakhir kapan terjadi
Jarak antara kehamilan kurang dari 2 tahun atau lebih dari 2
tahun
Sudah pernah diimunisasi, kapan, berapa kali dan dimana
Komplikasi waktu kehamilan ada atau tidak

Riwayat persalinan dan nifas yang lalu


Lahir premature : pernah lahir premature atau tidak
Anak laki-laki : berapa orang, hidup atau mati dan umur
berapa
Anak perempuan : berapa orang, hidup atau mati dan
sekarang umur berapa
Persalinan terakhir kapan,

untuk menentukan

kehamilan
Tempat persalinan: dimana dan ditolong siapa
Komplikasi saat persalinan ada atau tidak

jarak

Laktasi: diberikan ASI atau tidak berapa lama meneteki


Komplikasi nifas ada atau tidak
Pernah ikut KB atau tidak
Alat kontrasepsi yang pakai sebelum kehamilan
Rencana KB yang diinginkan
Alasan kontrasepsi yang dipakai
-

Riwayat kehamilan yang sekarang


Hamil yang keberapa
Umur kehamilan berapa bulan
Gerakan anak dirasakan: biasanya pada usia 3,5 4 bulan.
Pernah perdarahan pada jalan lahir atau tidak
Mendapatkan imunisasi TT ya atau tidak, berapa kali,
kapan, dimana
Merasakan mual atau muntah, ya atau tidak, sampai
kehamilan berapa bulan
Sakit pada ulu hati ada atau tidak
Penglihatan kabur ya/tidak
Merasa mules-mules ya/tidak

e. Riwayat kesehatan
-

Riwayat penyakit yang pernah/sedang diderita


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis atau
menular

Riwayat penyakit keluarga atau turunan kembar


Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit kronis
atau menular dan apakah ada riwayat keturunan kembar atau
tidak, siapa dari pihak mana.

Perilaku kesehatan
Jika sakit dibawa kemana

f. Keadaan psikososial

Kehamilan diharapkan atau tidak oleh ibu

Dilanjutkan atau tidak

Direncanakan atau tidak

Ibu dan suami senang atau tidak

Kehamilan menimbulkan masalah atau tidak

Harapan terhadap kahamilan

Jenis kelamin penolong, tempat persalinan dan bayi dapat lahir


dengan selamat.

g. Latar belakang budaya


-

Harapan terhadap kehamilan

Makanan panatangan

Penolong persalinan biasanya lahir dimana

Kebiasaan minum jamu-jamuan dalam kehamilan

Kebiasaan pijat dalam kehamilan

h. Keadaan spiritual
-

Ibu taat menjalankan ibadah/tidak, missal sholat 5 waktu, untuk


yang beragama Kristen ke gereja atau tidak

i. Pola kebiasaan sehari-hari


-

Pola nutrisi
Bagaimana nutrisi sebelum hamil
Bagaimana nutrisi selama hamil
Apakah ada perubahan pola makan meningkat/menurun
Apa komposisi dan berapa banyak
Makan minum yang disukai
Ada/tidaknya makanan pantang
Diet khusus yang dilakukan

Pola eliminasi
Ada atau tidak perubahan selama hamil dan saat persalinan
Berapa kali BAB dan BAK selama hamil dan saat
persalinan

Pola aktivitas
Bagaimana pekerjaan sehari-hari di rumah, mempengaruhi
persalinan atau tidak

Pola istirahat/tidur
Istirahat cukup atau tidak

Personal hygiene
Mandi, gosok gigi, ganti baju, celana panjang dalam sehari
berapa kali

2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
-

Kesadaran: baik atau tidak

Tanda-tanda vital:
Tensi

: apakah ibu menderita preeklamsi atau tidak

Nadi

: normal atau tidak. Biasanya nadi akan

meningkat karena adanya rasa sakit dan his


Suhu normal atau tidak. Normal 36o C- 37o C
Respirasi normal atau tidak. Normal 18 24x/menit
-

Keadaan umum:
Postur tubuh : kyfosis atau lordosis
Cara berjalan : apakah tegap, miring atau pincang
BB

: barat badan berapa, sebalum dan saat akan

bersalin
Kenaikannya berapa untuk mengetahui tafsiran berat badan
janin
TB

: berapa cm apakah kurang dari 145 cm atau

tidak
LILA
b. Pemeriksaan fisik
-

Inspeksi

: normal > 23.5cm

Rambut

: bersih, kusam, rontok atau tidak

Muka

: odema atau tidak, claosma gravidarum ada atau

tidak
Mata

: conjungtiva tampak pucat atau tidak, Sclera

tampak ikterus atau tidak


Hidung

: bersih atau tidak


Ada polip atau tidak
Flu atau tidak

Mulut

: mukosa kering atau tidak


Bersih atau tidak
Berbau atau tidak
Stomatitis atau tidak

Gigi

: ada karies atau tidak


Bersih atau tidak

Telinga

: bersih atau tidak


Ada secret yang keluar atau tidak

Leher

: pembesaran kelenjar getah bening ada atau

tidak
Struma ada atau tidak
Dada

: bentuk simetris atau tidak

Payudara: bentuk membesar, menggantung atau tidak


Areola mamae hyperpigmentasi atau tidak
Puting susu menonjol/ tidak
Keluar ASI atau tidak
Perut

: terdapat strie liride/ strie albicans atau tidak


Terdapat linea nigra/ linea alba atau tidak
Pembesaran sesuai usia kehamilan atau tidak
Bekas operasi atau tidak

Vulva

: warna kebiruan atau tidak


Luka parut atau tidak

Fluor albus ada atau tidak


Odema ada atau tidak
Pengeluaran pervaginaan ada atau tidak
Anus

: ada/ tidaknya hemoroid

Extermitas atas dan bawah: apakah ada oderma, varises dan


kelumpuhan
-

Palpasi
TFU

: berapa cm apakah sesuai dengan usia

kehamilan
Leopod I

: untuk menentukan bagian apa yang ada

difundus, biasanya bokong, lebar dan lunak


Leopod II

: untuk menetukan bagian apa yang ada di

samping ibu, biasanya punggung seperti ada tahanan


Leopod III : untuk menentukan bagian yang menjadi bagian
terendah dari janin, biasanya kepala bulat, keras dan
melintang.
Leopod IV : bagian terendah danin sudah masuk PAP atau
balum, berapa jari masuknya
-

Auskultasi
Terdengar atau tidak
Baik atau tidak
Frekuensi berapa x/menit

Perkusi
Reflek patella positif atau negative

Pemeriksaan obstetric
Vaginal taucher:
Pembukaan berapa cm
Effacement berapa%
Ketuban positif atau sudah negative
Teraba kepala/bokong, hodge berapa

c. Pemeriksaan penunjang
-

Darah normal HB 11 gr%

Urine albumin
Reduksi

: positif/ negative
: normal hijau/ biru

3.2 Diagnosa keperawatan :


1.

Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan, penggunaan


energi berlebihan

2.

Nyeri berhubungan dengan kontraksi rahim & regangan pada jaringan

3.

Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

4.

Resiko penurunan cardiak output berhubungan dengan peningkatan kerja


jantung sekunder penggunaan energi berlebih.

3.3

No

Perencanaan
Nama pasien :

Ruang/kelas

Umur

No. Reg

Tujuan dan KH

Intervensi

Rasional

Ttd

.dx
1. Setelah dilakukan tindakan O: Observasi TTV selama 1. Deteksi dini keadaan
keperawatan selama ...x... jalannya persalinan

klien sehingga dapat

jam diharapkan pola nafas

dilakukan

tidak

terganggu

atau

kembali efektif dengan KH:


K:

klien

penyebab

mengetahui
ketidakefektifan

N:

Dampingi

klien

&

berikan dorongan mental


selama persalinan

secara tepat & cepat.


2. Mengurangi
kecemasan

sehingga

klien dapat mengatur


pernapasan

pola nafas.

secara

benar

A: klien mengetahui cara


untuk

tindakan

mengatasi

ketidakefektifan pola nafas.


P: klien mampu melakukan

E:

Ajarkan

tehnik

pernapasan yang benar


saat

kontraksi

dan

ajarkan cara mengedan

3. Meningkatkan
cadangan oksigen &
menghemat
serta

energi

melahirkan

cara

untuk

mengatasi yg benar.

bayinya

ketidakefektifan pola nafas.


P:

pola

nafas

dengan

cepat

kembali C:

kolaborasi

efektif dan TTV dalam batas pemberian

dalam 4. Untuk

terapi

O2

normal

apabila ketidakefektifan

TD:120/80mmHg

pola nafas semakin parah

mencegah

terjadinya kegagalan
nafas.

N:60-100x/menit
RR:16-20x/menit
2.

S:36,5oC
Setelah dilakukan tindakan O: Observasi skala nyeri, 1. Mengetahui tingkat
keperawatan
jam

selama

diharapkan

..x.. intensitas & lokasi nyeri

nyeri

nyeri

&

ketergantungan

berkurang dengan KH:

klien serta kualitas

K:

nyeri

klien

mengetahui

penyebab nyeri

N: Anjurkan klien u/ 2. Mengurangi

A: klien mengetahui cara istirahat miring kiri jika


untuk mengatasi nyeri

tdk sedang kontraksi

hipoksia jaringan.
E: Berikan penjelasan ttg 3. Meningkatkan

P: nyeri dapat berkurang, penyebab nyeri & kapan


skala nyeri 0-1

vena

cava, meminimalkan

P: klien mampu melakukan


cara untuk mengatasi nyeri

penekanan

hilangnya,
tehnik

Ajarkan
relaksasi

pengetahuan
sehingga

&

mengurangi

menarik napas panjang,

kecemasan,

Ajarkan cara mengedan

menjadi kooperatif,

yg

Meningkatkan

benar

pembeukaan
lengkap

jika
sudah

relaksasi

klien

&

nyaman,

rasa
serta

Mengurangi
kelelahan

&

mempercepat proses
persalinan.

C:

kolaborasi

pemberian

dalam 4. Analgesik
analgesik

dapat

mengurangi nyeri

yang sesuai
3.

Setelah dilakukan tindakan O: Kaji TTV dan tingkat


keperawatan

selama

..x.. kecemasan klien.

KU dan tingkat

jam diharapkan kecemasan N: Dorong pasien untuk


klien berkurang atau hilang, mengungkapkan
dengan KH:
K:

Klien

perasaan,

kecemasan klien.
2. Untuk

ketakutan,

mengetahui persepsi.

penyebab kecemasan

1. Untuk mengetahui

menggali

penyebab
kecemasan klien

N: Temani pasien untuk

A: Klien mengetahui cara memberikan

keamanan

3. Tindakan tersebut

untuk mengatasi kecemasan. dan mengurangi takut

dapat mengurangi

P: Klien mampu melakukan N:

kecemasan klien.

cara

untuk

Berikan

mengatasi faktual

kecemasan.

diagnosis,

informasi
mengenai

4. Informasi

yang

tindakan

faktual

dapat

P: Klien dapat mengontrol prognosis

memberikan klien

kecemasan,

dalam

pengetahuan yang

batas normal, Postur tubuh,

lebih agar tingkat

ekspresi

kecemasan

TTV
wajah,

bahasa E: Ajarkan pada pasien

tubuh dan tingkat aktivitas untuk


menunjukkan berkurangnya tehnik
kecemasan.

menggunakan
relaksasi

dan

klien

berkurang.
5. Teknik

relaksasi

Bantu pasien mengenal

dapat menurunkan

situasi

tingkat

menimbulkan
kecemasan.

yang

kecemasan.

You might also like