Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S Dengan CVA BLEEDING
DI RUANG MARWAH 3 RSU HAJI SURABAYA
4.1 PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Kamis, 03 Juli 2014 pukul 14.00 WIB di
ruang Marwah 3 RSU HAJI Surabaya. Data diperoleh melalui wawancara dengan
keluarga pasien, pemeriksaan serta catatan status perkembangan pasien.
1. Identitas Pasien
Nama
: Tn. S
Umur
: 62 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Alamat
: Kalibokor timur 158 SBY
Pendidikan
: SMA
Tanggal masuk RS : 11 Juni 2014 jam 06.09 WIB
No RM
: 695429
Dx Medis
: CVA Bleeding
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak sadar
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 11 juni 2014 jam 06 09 pasien dibawah oleh keluarga ke UGD
rumah sakit umum haji Surabaya, keluarga pasien mengatakan pasien tidak
sadar setelah jatuh di dapur saat akan keluar dari kamar mandi untuk
mengangkat HPnya yang sedang berbunyi. Lalu dari UGD pasien di pindah
ke ICU. Pasien dirawat di ICU selama 6 hari kemudian pasien di pindah ke
ruang shofa 3 dan dirawat selama 5 hari, lalu pasien mengalami koma lagi
dan di pindah ke ruang ICU lagi dirawat selama 5 hari. Kemudian pasien di
pindah ke ruang marwah 3 pada tanggal 02 juli 2014 jam 18.00 di ruangan
pasien terpasang NGT, nasofaring tube, masker O2, dower kateter, infuse di
ekstremitas kanan bawah, restrain (+) di tangan kanan. Keluarga pasien
mengatakan kaki dan tangan kiri pasien lemah dan berat untuk digerakkan,
daerah punggung tampak kemerahan, pada nasofaringeal tube terdapat
banyak secret.
26
27
persebaran
merata.
: simetris, pupil isokor (2mm/2mm), refleks cahaya (+/+),
3)
4)
5)
6)
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
massa.
7) Thorak/paru
I : pengembangan dada kanan dan kiri simetris, tidak ada retraksi, tidak
ada lesi.
P : vokal fremitus teraba simetris kanan dan kiri.
P : suara sonor di seluruh lapang paru, tidak ada pembesaran paru.
A : suara vesikuler di seluruh lobus paru rh +/+,wh-/-.
8) Jantung
I : ictus cordis tidak tampak, tidak ada luka/lesi.
P : ictus cordis tidak teraba/ tidak kuat angkat.
P : pekak di seluruh lapang jantung, tidak ada pembesaran jantung.
A : S1 dan S2 reguler dan tidak ada suara tambahan
9) Abdomen
I : simetris, tidak terdapat lesi/luka dan benjolan, tidak terdapat distensi.
A: bising usus 10x/menit
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
hati, lien dan ginjal.
P : timpani di seluruh lapang perut.
10)
Genetalia: terpasang dower kateter
11)
Integumen: turgor kulit baik, perfusi hangat, kering,
12)
28
S= ringan (1-3)
T= Hilang timbul
13)
Pengkajian Nutrisi:
A= BB: 60Kg, TB: 160cm
IMT= BB/TB = 18 (kurus ringan).
B= Hb 11,4gr/dl,
C= Sklera ikterius (-/-), konjungtiva merah muda, mukosa bibir kering.
D= bubur cair 6x 250 cc.
14)
Ekstremitas: tidak tampak oedema pada kedua ektremitas
atas dan bawah, akral hangat, terpasang infus RL 15 tpm di
ekstremitas kanan bawah. Kekuatan otot:
Hasil
Satuan
Normal
11,4
4,05
32,8
81,0
28,1
34,8
41,6
14,5
10,31
0.6
0,2
89,3
6,0
3,9
0,06
0,02
9,21
0,62
0,40
259.000
10,1
9,6
20,1
gr/dl
Juta/L
%
H
pg
g/dl
11,4-15,1
4,0-5,0
38.0-42.0
80-96
27-31
32-36
10/L
%
%
%
%
%
5,0-10,0*
1,0-3,0
0,0-1.0
55,0-70,0
20,0-40,0
2,0-8,0
4,1
142
107
140
Mmol/L
Mmol/L
Mmol/L
g/dL
3,5-5,0
135-145
94-111
140-150
29
Data Fokus
DS: DO:
KU Lemah, GCS 3,X,5
Px terpasang nasofaringeal tube di
Problem
Etiologi
Ketidakefektifan
Peningkatan TIK /
bersihan jalan
herniasi serebral
Penurunan kesadaran
Ketidak mampuan
nafas
batuk efektif
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
S= 37 C
Ds:
Gangguan
Keluarga pasien mengatakan pasien
perfusi jaringan
tidak sadar
serebral
DO:
KU Lemah
Pasien bedrest total
Ekstremitas kiri lemah
ROM
+
+
GCS 3,X,5
Kesadaran : somnolen
Thrombus/emboli di
serebral
Sumbatan pembulu
darah di otak
Gangguan perfusi
jaringan serebral
30
Kerusakan
mobilitas fisik
kiri
Kerusakan mobilitas
GCS 3,x,5
Semua
kebutuhan
Iskemik infark
Deficit neurologis
Hemisfer kanan
Hemiparese / plegi
fisik
ADL
pasien
a.
b.
c.
d.
e.
Intervensi
a. Observasi kecepatan, kedalaman dan a. Kecepatan
suara nafas klien
Rasional
pernafasan
menunjukkan
mengindikasikan
ketidak
pasien f. Pemahaman
mengoptimalkan
penyebab keadaan pasien saat ini
keperawatan
f. Informasikan
pada
keluarga
keluarga
akan
proses
tindakan
2. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema otak sekunder ICH
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
perfusi jaringan serebral kembali baik.
Kriteria hasil :
a. Pasien tidak gelisah
32
c. Untuk
mengetahui
perkembangan
d. Mengurangi
meningkatkan
tekanan
arteri
drainage
dengan
vena
dan
Rasional
a. Mengetahui kemampuan gerak pasien
saat ini
33
digerakkan
dengan
keluarga
untuk
No.Dx
03 Juli 2014
10.00
Implementasi
Melakukan
Evaluasi
10.20
10.25
kesadaran
dan gargling
Melakukan
10.15
Ttd
observasi
konsistensi
warna secret
Hasil : konsistensi kental,
warna putih kekuningan
Menginformasikan kepada
34
keluarga
pasien
tentang
10 30
hipertensi
Hasil :
keluarga
px
memahami
S: Berkolaborasi dengan tim
O: KU lemah kesadaran
medis dalam pemberian
somnolen GCS 3,x,5
terapi nebul (-) suction (+)
TD= 160/110mmHg
N= 98x/mnt
jm 12,00
RR= 21x/mnt
S= 36 c
Melakukan
monitoring
A : masalah belum teratasi
ukuran,
kesimetrisan, P : lanjutkan intervensi
10.45
10.45
10.50
GCS 3,x,5
Melakukan observasi TTV
Hasil :
TD= 160/110mmHg
N= 98x/mnt
RR= 21x/mnt
S= 36 c
Mengganjal kepala dengan
11.00
bantal
11.10
dan
11.10
menaikkan
lingkungan
S : keluarga px mengatakan
tangan dan kaki kiri px sulit
11.15
medis
dalam pemberian
lemah,
oedem
(-),
35
obat neuroprotektor
kontraktur (-)
Jm 09.00 inj citicolin 250 A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
mg
Melakukan
observasi
11.20
11.25
11.35
mobilitas
fisik
miring
09.40
miring
kanan,
09.45
09.55
10.00
S : keluarga px mengatakan
terkadang jika kepala px
dimiringkan px dapat batuk
sedikit, tapi nafas masih
terdengar grok-grok
O : px bedrest total
tonus
otot
dan
Kesadaran somnolen
GCS 2,x,4
memperlancar
sirkulasi
Suara nafas tambahan
darah
ronchi (+) gurgling (+)
Mengganjal
ekstremitas
batuk (+) grok-grok (+)
yang parese dengan bantal
TD= 170/90mmHg
Berkolaborasi dengan ahli
N= 102x/mnt
fisioterapi
RR= 20x/mnt
S= 37,1 c
A : masalah belum teratasi
Melakukan
observasi P : lanjutkan intervensi
gerak pasif untuk menjaga
observasi
keefektifan pemberian O2
36
10.30
masker 8 lpm
Hasil : saturasi O2 98%
Mengauskultasi
suara
tambahan
Hasil : gargling (+), ronchi
10.35
(+)
Mencatat
10.40
10.45
px
memahami
Berkolaborasi dengan tim
11.15
medis
dalam pemberian
Melakukan
ukuran,
monitoring
kesimetrisan,
11.35
11.40
S : keluarga px mengatakan
tangan dan kaki kiri px sulit
37
N= 102x/mnt
RR= 20x/mnt
S= 37,1 c
Memberikan
digerakkan
Kontraktur (-)
lingkungan
A : masalah belum teratasi
yang tenang dengan cara P : lanjutkan intervensi
membatasi pengunjung dan
memasang pagar tempat
tidur
Berkolaborasi dengan tim
medis
dalam pemberian
observasi
miring
kanan,
otot
memperlancar
darah
Mengganjal
dan
sirkulasi
ekstremitas
38
09.30
Melakukan
09.40
dan gargling
Melakukan
09.45
10.00
(+)
Mencatat
konsistensi
warna secret
Hasil : saat kepala px
dimiringkan
10.05
tidak
ada
10.20
10.25
10.35
10.40
11.00
11.15
11.30
11.40
11.45
miring
kanan,
otot
memperlancar
darah
Mengganjal
dan
sirkulasi
ekstremitas
40
fisioterapi
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Serangan stroke sering kali dating secara mendadak, tidak terduga
sebelumnya. Namun sebelum menderita stroke biasanya di dahului dengan stroke
ringan atau lebih dikenal dengan TIA. Gejala TIA mirip dengan stroke kecuali pada
durasi waktu. TIA hanya berlangsung selama beberapa menit atau kurang dari 24
jam. Sedangkan stroke berlangsung selama 24 jam atau lebih, meninggal kecacatan
yang menetap, atau berakhir dengan kematian
5.2 SARAN
Marilah menjaga kesehatan dengan baik karena kesehatan mahal harganya.
Dan lakukan olahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh. Serta
mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi (4 sehat 5 sempurna) agar tetap
sehat. Jangan suka mengkonsumsi makanan cepat saji, kurangi kebiasaan merokok
dan minuman beralkohol. Lakukanlah hal-hal positif.
41