You are on page 1of 8

1.

2.
3.
4.

Apa hubungan kebiasaan merokok dan minum alkohol dengan skenario?


Hubungan pemakaian obat antidepresan dengan skenario?
Faktor yang menjadi penyebab terjadinya celah pada bibir dan langit langit?
Apa hubungannya ibuyang tidak suka terhadap buah dan sayur pada kondisi
anak di skenario?
5. Bagaimana patofisiologi pada skenario?
6. Pencegahan dari skenario?
7. Penatalaksanaan dari skenario?
8. Akibat dari kasusu di skenario?
9. Apa diagnosa dari skenario dan klasifikasinya?
10. Apa hubungan kondisi ibu yang mengalami depresi dengan janin di skenario?
11. Mengapa dari skenario anak tidak mampu menyusu?
12. Apa saja macam macam kelainan kongenital yang berhubungan dengan
pertumbuhan gigi dan mulut?
13. Masa rawan pada saat kehamilan?
STEP 3
1. Apa hubungan kebiasaan merokok dan minum alkohol dengan skenario?
Karena pada ibu tidak mengetahui kehamilannya,kemudian merokok dan
mengkonsumsi alkohol dapat mempengaruhi janin karena setiap yang
dikonsumsi ibu pada awal trisemester dapat menyebabkan kematian pada
janin,zat kimia pada rokok mampu mempengaruhi kelainan kongenital pada
janin
Alkohol bersifat keratogen dan dapatmenembus plasenta,dapat merusak
perkembangan embrio pada trisemester 1 liver janin belum terbentuk
sehingga tidak mampu menyaring zat teratogen saat minum alkohol dapat
mengganggu pertumbuhan palatum janin
Rokok,sitokrom 450 dapat menimbulkan hipoksia pada sel janin dan
menggangu proses embriologi
2. Apa hubungan kondisi ibu yang mengalami depresi dengan janin di skenario?
Pada keadaan stress korteks adrenal menghasilkan hidrokortison tinggi
mengkibatkan palatine shelves gagal berfusi satu sama lain
Stress merangsang hipotalamus mengeluarkan ACTH dan hidrokortison tidak
hanya pada palatum namun pada semua organ janin yang mengalami
perkembangan akan terganggu
3. Hubungan pemakaian obat antidepresan dengan skenario?
Obat mampu mempengaruhi janin, dari obat antidepresan terdapat
kandungan lithium dapat menimbulkan cacat bawaan pada janin
Bahan kimia pada obat dapat memiliki efek yang berbahaya pada janin jadi
konsumsi obat harus dikonsulkan ke dokter
Jenis obat analgetik asetosal dan aspirin pada trisemester 1 dapat
menimbulkan celah pada bibir
Antihistamin celah pada palatum
Antidepresan Talidomit diazepam, mengandung B amino propionitil dapat
menganggu perlekatan sel mesenkim dan menggangu gabungan processus

facialis dengan epitelnya sehingga dapat menimbulkan celah pada bibir dan
palatum
4. Mengapa dari skenario anak tidak mampu menyusu?
Karena adanya celah pada bibir dan palatum sehingga tidak ada tekanan dan
tidak mampu menyusu
Karena kelainan sudah mencapai langit langit sehingga asi ibu harus dipompa
terlebih dahulu karena asi dapat masuk ke hidung
Menyusu dalam posisi tegak, dan penggunaan dot khusus
5. Apa hubungannya ibu yang tidak suka terhadap buah dan sayur pada kondisi

anak di skenario?
Nutrisi yang kurang pada masa kehamilan dapat menggangu perkembangan
organ pada janin seperti celah pada bibir dan palatum
Pemberian vit.A yang berlebih atau kurang dapat menimbulkan celah pada
bibir
Ibu hamil harus mendapat nutrisi berupa asam folat dapat mencegah defek
kongenital yang akan ditimbulkan pada janin
Asam folat 2 fungsi : mencegah anemia lanjut dan mencegah defek
kongenital.Asam folat dapat diperoleh dari sayur bayam, biji bijian asparagus
Zink : berfungsi sebagai bahan dasar kolagen pada tulang apabila zink
berkurang maka kolagen tidak dapat terbentuk secara sempurna
Vit B kompleks B6 (Halley) pada hewan mengalami defisiensi vitamin maka
janin dapat mengalami kelainan tulang pada orofacial
6. Apa diagnosa dari skenario dan klasifikasinya?
- Labia atau palatoschizis kelainan gagalnya proc nasal media dan maxila
gagal menyatu pada masa embrionik selain itu di dukung dengan merokok
- Klasifikasi :
Labioscihis : malformasa pada proc nasal dan maxila
Palotoschicis : fissura garis tengah pada palatum gagal menatu
Labiopalatoscihis : gabungan antar keduanya
- Berdasar lengkap atautidaknya celah :
Unilatral : celah sumbing pada satu sisi bibir memanjang ke hidung
Bilateral : celah sumbing terjadi pada dua sisibibir memanjang sampai ke
hidung
- Veao Berdasarkan golongan:
Celah pada palatum molle
Celah pada palatum durum dan molle di bag posterior foramen incisivum
Celah pada palatum durum dan molle mengenai tl alveolar dan bibir padas
atu sisi
Celah apada palatum durum dan molle mengenaitl alveolar dan bibir pada
dua sisi
- Alberry
Celah bibir : terjadi di sisi kanan atau kiri tanpa tl alveolus
Celah bibir dan langitan satu sisi : sisi kanan atau kiri premaxilla melewati
foramen incisivum melewatipalatum durum dan molle

Celah bibir dan langitan dua sisi : Bila celah melewati dua sisi premaxila dan
palatum durum dan molle
Celah langitan : hanya mengnai pataum saja
Syndrom pierre robin : Memiliki celah pada paltum durum dan molle, kelainan
retroknatia dan masalah respirasi
7. Faktor yang menjadi penyebab terjadinya celah pada bibir dan langit langit?
Genetik : mutasi gen dan kelainan kromosom. Pada bibir sumbing terjadi
trisomi 13 atau syndroma patau ada 13 untai kromosom total kromosom47,
kurangnya berat pada otak ginjal dan jantung
Def Nutrisi
Trauma kehamilan pada trimester 1
Infeksi pada masa kehamilan
- Herediter
Adanya keturunan pada ayah dan ibu
Ada 2 :
Mutasi gen :
- Autosom dominan : orang tua memiliki kelainan dan anak akan sama
- Autosamal resesif : orang tua normal tetapi membawa gen yg abnormal
- X link : wanita memiliki gen abnormal tidak menimbulkan kelainan pria
abnormal dan menimbulkan kelainan
Abrasi kromosom
Tejadi perubahan besar kromosom ex:trisomi 13
- Lingkungan
Def nutisi,adanya stress dalam pelepasan hidrokortison
Pemberian obat obatan
Anemia malnutrisi
- Usia kehamilan : usia ibu 60 tahun maka sel telurnya 60 tahun
- Penyinaran radioaktif
- Ibu mengalami kelainan metabolik
- Infeksi virus toksoplasma dapat menyebabkan kelainan labiopalato
- Obat teratogenik
- Bahan kosmetik
8. Bagaimana patofisiologi pada skenario?
Pada fase embrionik ibu merokok dan def nutisi mempengaruhi sel
mesenkim (komponen dari palatum shelves)
Ibu stress Korteks adrenal mengeluarkan hormon ACTH hidrokortison
keluar akan menunda pembentukan fusi dari palatine shelves
Obat antidepresan penurunan sel mesenkim
Teratogenik menghambat fusi dari palatine shelves dan pembentukan
processus
PATOGENESIS
Celah bibir
- Dimulai pd minggu ke 4 proc frontonasalis premaxila tl alveolar anterior
foramen incisivus bibir atas bagian philtrum
- dua proc maxilaris lateral bibir posterolateral ke anteromedial bersatu
dengan proc frontonasalis akan membentuk bibir secara utuh

Apabiala ada faktor yang mempengaruhi pada proses iniakan terbentuk


labioschizis
Celah Palatum
- Pro maxila dan proc premaxila pada minggu ke 6 palatum shelves
mingguke 7 palatum shelves akan naik ke atas diatas lidah berfusi atau
bergabung jadi palatum yang utuh
9. Pencegahan dari skenario?
Menghindari faktor resiko
Perbaikan nutrisi
Menghindari stress
Tidak merokok dan minumalkohol
10. Penatalaksanaan dari skenario?
Operasi : dilakukan bayi berusia 2 bulan lakukan rules of ten berat badan
10 pon Hb 10 g% dan usia 10 minggu leukosit 10.000/ui
-

USIA

TINDAKAN

0-1 minggu

Pemberian nutisi posisi 45 derajat

1-2 minggu

Dipasang opturator untuk menutup celah


pada palatum

10 minggu

Labioplasty dengan memenuhirules of


ten

1,5- 2 tahun

Palatoplasty

2-4 tahun

Speech terapi

4-6 tahun

Velofaringeoplasty : mengembalikan
fungsi katub yang dibentuk oleh m.tensor
feli palatini dan m.levator felli palatini
dengan latihan meniup

6-8 tahun
8-9 tahun
9-17 tahun
17-18 THUN

Ortodonsi
Alveolar bone grafting
Ortodonsi ulang
Cek kesimetrisan maxila dan mandibula

11. Akibat dari kasusu di skenario?


- Akibat bila tidak dilakukan pembedahan
Asupan makanan
Masalah pada dental maloklusi dan malformasi
Infeksi telinga
Gngguan berbicara
Gangguan aspirasi
Pertumbuhan dan perkembangan terhambat
Asimetri wajah
Penyakit Periodontal

Crossbite
Pembentukan
KurangPalatum
percaya diri
sel untuk pembentukan daerah kepala berasal dari:
11. Apa saja macam macam kelainan kongenital yang berhubungan dengan
pertumbuhan gigi dan mulut?
- Rahang :
Ektoderm yang
Mesoderm paraksial
Krista dan mandibula
Aknatia dan
: tidak memiliki maxila
lateral
menebal disebut
neuralis
Microcnatia : ukuran rahang
lebih kecil
plakoda ektoderm
Macronatia : ukuran rahang lebih besae
Membentuk lekung
Paraksial: Macroglossia dan microglossia
membentuk
lantai
Bersama dengan
struktur tulang
- Gigi
tengkorak dan
krista neuralis akan
Ukuran, bentuk,jumlah,struktur
dan pertumbuhan
dengan wajah
sebagian
kecil
12. Masa rawan pada saat
kehamilan?
membentuk neuron
(midfacial)
dan lekung
daerah oksipital
- Periode preimplantasi
:
saat
pembuahan
teratogenkematian
janin
ganglia sensorik
faring dan semua
Lateral: membentuk
Periode embrionik :jaringan
2-8 minggu,
organ tubuh mulai terbentuk
sangat rentan
kranial 5,6,7,9,dan
lain daerah
kartilago- kartilago
10
ini,
termasuk
kongenital
laring dan mengalami kelainan
penyambung
daerah
- Periode
Fetal : organ
sudah terbentuk
kartilago,
tulang sempurna peluang kelainan kongenital
ini.
dentin
tendo,
dermis, pertumbuhan dan fungsi organ
Pada minggu kekecil
3 namun dapat mengalami gangguan
pia dan arakhnoid,
LI
dan ke 4 ektoderm,
1. Hubungan
Etiologi dengan
patofisiologi
neuron
sensorik,(dari
dansel-selnya)
mesoderm,
dan
2.Patofisiologi
dari
tiap
etiologi
stroma
kelenjar
endoderm tumbuh
dengan pesat
Pada akhir minggu ke
4 akan mulai tampak
tonjol tonjol wajah
yang berasal dari
krista neuralis dan
lekung faring pertama
yaitu:
Tonjol maksila
Tonjol mandibula
Tonjol frontonasalis
Disisi kanan dan kiri
tonjol fontonasalis
muncul penebalan
dari ektoderm yang
disebut plakoda nasal
Pada minggu ke 7, lempeng
lempeng palatina ini
bergerak naik hingga
mencapai kedudukan
horizontal di atas lidah dan
saling bersatu satu sama
lain, sehingga membentuk
palatum sekunder.
Disebelah anterior lempeng
ini akan bersatu dengan
palatum primer yang
berbentuk segitiga, dan
foramen incisivum dapat
dianggap sebagai

Lenkung faring ini dalam perkembanganya ada 6 tahap : lekung faring


pertama, kedua, sampai ke enam.
Pada lekung faring pertama terdiri dari atas satu bagian dorsal dan
ventral. Bagian dorsal disebut (Prominensia maksilaris), sedangkan
ventral disebut (prominentia mandibularis / tulan rawan meckel).
Prominentia maksilaris premaksila, maksila, os zigomatikus, dan
bagian os temporalis.
Prominentia mandibularis membentuk daerah mandibula dan tulang
telinga tengah

Selama minggu ke 5, plakoda hidung


membentuk lobang hidung dan tonjol
hidung. Tonjol hidung luar adalah
tonjol hidung lateral dan dalam
adalah tonjol hidung medial
Pada minggu ke 6, akan
membentuk pertumbuhan
baru dari tonjol maksila dan
membentuk lempeng
palatina yang menyerupai
tameng. Dan mengarah
miring ke bawah pada sisi
kanan dan kiri lidah.

Selama 2 minggu
selanjutnya, tojol maksila
akan terus berkembang
dan tonjol ini akan
tumbuh ke medial
sehingga mendesak
tonjol hidung medial ke
arah garis tengah dan
dan bergabung akan
membentuk suatu
bangunan yang disebut
segmen antarmaksila
yang terdiri dari unsur
bibir, rahang atas, 4
incisivus, unsur langitlangit mulut dan
membentuk palatum
primer

palatum primer dan


sekunder.

Sumber: T.W Sadler. Langmans Medical Embriologi Edisi ke-7; alih bahasa, joko suyono.
Jakarta: EGC 1997.

1. Hubungan etiologi dengan patofisiologi.


Ada 3 golongan sumbing:
a. Cleft lip/ Sumbing depan foramen incisivum: meliputi sumbing bibir lateral, celah
rahang atas, dan celah antara palatum primer dan sekunder.
Disebabkan karena tidak menyatunya sebagian atau seluruh tonjol maksila
dengan tonjol hidung medial pada satu atau kedua sisi.
b. Cleft palate/ Sumbing belakang foramen incisivum: meliputi celah palatum
(sekunder), dan celah uvula
Disebabkan karena tidak menyatunya lempeng lempeng palatina, yang
kemungkinan disebabkan oleh kecilnya ukuran lempeng tersebut, kegagalan
lempeng untuk terangkat, hambatan proses penyatuanya sendiri.
c. Sumbing Gabungan: bermacam macam tingkatnya, mulai kelainan hampir tidak
tampak pada vermilion bibir sampai meluas kedalam hidung
2. Patofisiologi dari setiap etiologi
3 faktor:
a. Gen
Sumbing bisa ditularkan melalui gen namun perbandinganya, sumbing bibir
(1:1000 kelahiran), sumbing palate (1:2500). Semakin banyak saudara atau
keluarga yang memiliki kelainan sumbing ini akan meningkatkan persentase
yang semula 2-4% menjadi 15-17%.
Kelainan gen ini akan mempengaruhi pembentukan sel mesenkim yang akan
membentuk dari palatum, tergantung akan menimbulkan defek dimana, apa di
perlekatan atau pengabungan tonjol maksila dan tonjol hidung, perkembangan
tonjol maksila, atau lempeng palatum
b. Teratogen
Contohnya obat anti konvulsan, seperti phenobarbital dan difenilhidantoin,
apanila diberikan selama kehamilan akan meningkatkan resiko sumbing palatum
Akan mempengaruhi penyatuan tonjol maksila dan tonjol hidung atau lempeng
palatum
c. Nutrien
Contoh: Asam folat, vitamin B6, vitamin A, dll

Asupan pada ibu hamil harus benar benar diperhatikan karena bila tidak
memenuhi gizi yang diperlukan bayi akan meningkatkan resiko sumbing.
Asam folat: akan berfungsi untuk maturasi janin dan mencegah defek kongenital
selama tumbuh kembang embrionik

You might also like