Professional Documents
Culture Documents
HIPERTIROID
A. ANATOMI FISIOLOGI
Kelenjar tirod terletak pada leher, bagian anterior daripada trakea, dan
terdiri dari 2 lobus konikal yang dihubungkan oleh suatu jaringan yang
disebut isthmus tiroid. Kadang-kadang ditemukan juga lobus ke 3, terdapat
pada isthmus ke atas atau di bagian depan larings yang disebut lobus
piramidalis. Lobus-lobus ini dibagi atas septa-septa jaringan ikat fibrous
menjadi lobulus-lobulus, yang masing-masing terdiri dari 30-40 folikel.
Kelenjar tiroid ini mengandung banyak pembuluh darah dan mempunyai
kecepatan arus darah yang tinggi.
C. ETIOLOGI
Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :
a.
Penyakit Graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan
merupakan penyebab hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit
ini biasanya turunan. Wanita 5 kali lebih sering daripada pria. Di duga
penyebabnya adalah penyakit autonoium, dimana antibodi yang
ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating.
Immunogirobulin
(TSI
antibodies),
Thyroid
peroksidase
c.
demikian
tidak
jarang
terjadi,
karena
periksa
d.
e.
f.
D. Patofisiologi
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter
toksika. Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar
dua sampai tiga kali dari ukuran normalnya, disertai dengan banyak
hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel, sehingga
jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan
pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya
beberapa kali lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal.
Pada hipertiroidisme, kosentrasi TSH plasma menurun, karena ada
sesuatu yang menyerupai TSH, Biasanya bahan bahan ini adalah antibodi
immunoglobulin yang disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin),
yang berikatan dengan reseptor membran yang sama dengan reseptor yang
mengikat TSH. Bahan bahan tersebut merangsang aktivasi cAMP dalam sel,
dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasien
hipertiroidisme kosentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI
meningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada
kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya
berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh
TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis
anterior.
Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid dipaksa mensekresikan hormon
hingga diluar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel
sekretori kelenjar tiroid membesar. Gejala klinis pasien yang sering
berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormon tiroid
yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas
normal. Bahkan akibat proses metabolisme yang menyimpang ini, terkadang
penderita hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan
sinaps saraf yang mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme
ini menyebabkan terjadinya tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15
kali perdetik, sehingga penderita mengalami gemetar tangan yang abnormal.
Nadi yang takikardi atau diatas normal juga merupakan salah satu efek
hormon tiroid pada sistem kardiovaskuler. Eksopthalmus yang terjadi
merupakan reaksi inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan
periorbital dan otot-otot ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak keluar.
E. WOC TEORI
Tiroditis
Nodul tiroid
toksis
Hipertiroidisme
Metabolisme
Peningkatan frekuensi
dan kontraksi jantung
Peningkatan
konsumsi O2
Sistem Kardiovaskuler
Kandungan o2 diplasma menurun maka
Pemecahan lemak
dan protein
meningkat
MK: Intoleransi
aktivitas
Kulit
Kelelahan otot
Peningkatan
suhu tubuh
- Takikardi &
Aritmia
- TD, Nadi
- Angina / nyeri
dada
- Gagal Jantung
MK: Penurunan
curah jantung
Peningkatan
kebutuhan kalori
MK: Ketidakefektifan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
MK: Hipertermi
F. TANDA DAN GEJALA
Walaupun jumlah hormon tiroid pada setiap orang berbeda, namun
gejala hipertiroid pada setiap orang adalah samaa. Tanda dan gejala
hipertiroid sebagai berikut:
1. Jantung sering berdebar cepat.
2. Berat badab terus menerus turun meskipun nafsu makan normal.
3. Emosi yang tidak stabil.
4. Mengeluarkan banyak keringat yang berlebihan.
5. Sering gemeteran.
6. Sering agitasi atau gelisah.
7. Kulit menjadi lebih tipis dan halus.
8. Insomnia atau susah tidur.
9. Kuku jari yang tumbuh lebih cepat.
10. Sering mengalami kelelahan.
11. Kurang berkonsentrasi.
12. Mensturasi yang terjadi secara tidak teratur.
13. Sering BAB .
14. Kerontokan rambut.
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini :
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH,
dan TRH akan memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di
tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid.
1.
2.
Bebas T4 (tiroksin)
3.
Bebas T3 (triiodotironin)
4.
5.
6.
7.
H. PENATALAKSANAAN
Pengobatan penderita hipertiroid dapat dilakukan dengan berbagai cara,
dengan obat-obatan, pembedahan, maupun dengan menggunakan bahan
radioaktif. Lamanya penanganan dengan obat-obatan bisa sampai 12 bulan.
Dengan pembedahan, hanya sebagian kelenjar yang diambil, sedangkan
pengobatan dengan radioaktif tidak boleh dilakukan pada ibu hamil. Secara
lengkap teknik pengobatannya yaitu:
1. Beristirahat
Untuk kasus-kasus yang ringan, cukup berobat jalan dengan
observasi yang baik. Sedangkan untuk kasus-kasus yang berat, diperlukan
istirahat total, lebih-lebih bila pasien direncanakan akan dioperasi.
2. Makanan
Pengaturan makanannya yaitu tinggi kalori, tinggi vitamin dan
mineral serta cukup protein.
3. Obat-obatan
Apabila masalahnya berada di tingkat kelenjar tiroid, maka
pengobatan yang diberikan adalah pemberian obat antitiroid yang
menghambat produksi HT dan atau obat-obat penghambat beta untuk
menurunkan hiperresponsivitas simpatis.
Jenis obat-obatan yang biasanya diberikan di antaranya adalah:
- Propiltourasi (PTU), 100 mg 3x sehari, sampai tercapai kondisi eutiroid
(keadaan normal). Ini diberikan untuk menormalkan produksi hormone
tiroidnya.
- Fenobarbital yang berfungsi sebagai penenang atau obat tidur karena
pasien biasanya gekisah dan tidak bias tidur.
- Vitamin B kompleks diberikan karena kekurangan vitamin B adalah salah
satu pemicu hipertiroid.
bagian).
Tetapi
sebelum
operasi
dilakukan
kaleng,
sosis,
bakso,
smoke
beef,
dll).
Lebih
baik
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
Seorang wanita, 47 tahun datang ke klinik dengan keluhan dada kiri terasa
berdebar-debar,matanya tampak melotot.serta tangan yang bergetar getar terus
(tremor), sering berkeringat dan merasa cepat lapar.tekanan darah ; 140 / 70
mmHg,suhu tubuh; 37,5 C. Pada pemeriksaan fisik tampak pembesaran ringan
kelenjar tiroid.ibu ini telah melakukan pemeriksaan Darah,hasilnya sebagai
berikut.pemeriksaan laboratorium
WOC KASUS
Tiroditis
Nodul tiroid
toksis
Hipertiroidisme
Metabolisme
Peningkatan frekuensi
dan kontraksi jantung
Peningkatan
konsumsi O2
Sistem Kardiovaskuler
- Takikardi &
Aritmia
- TD, Nadi
- Angina
- Gagal Jantung
Pemecahan lemak
dan protein
MK: Penurunan
curah jantung
Kulit
Peningkatan
suhu tubuh
MK: Hipertermi
Peningkatan
kebutuhan kalori
MK: Ketidakefektifan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
A. PENGKAJIAN
1) Data Pasien :
Nama
: Ny. N
Umur
: 47 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pekerjaan
Status perkawinan
: Menikah
Status pendidikan
: SLTA
Diagnosa medis
: Hipertiroid
2) Riwayat penyakit
Keluhan Utama :
Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan dada kiri terasa
berdebar-debar, matanya tampak melotot, serta tangan yang bergetargetar/tremor,sering berkeringat dan terasa cepat lapar
Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien tidak mempuyai riwayat penyakit.
Riwayat Kesehatan Keluarga :
Keluarga klien tidak ada yang mempunyai penyakit hiperteroid.\
B. Pemeriksaan fisik
1.
2.
: 140/70 mmHg
: 37,5C
4.
Pola Aktivitas
Pemeriksaan Penunjang
Hb
: 12,5 g/dL
Hmt
: 39%
Leukosit
: 11.000/mmk
Netrofil
: 56%
Limfosit
: 40%
Eosinofil
: 1%
Monosit
: 3%
Trombosit
: 420.000/mmk
Kolesterol total
: 179 mg/dL
Trigliserida
: 105 mg/dL
: 0,003 U/mL
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.d Peningkatan beban
kerja jantung
2. Kelelahan b.d hipermetabolik
3. Resiko tinggi terhadap kerusakan intergritas jaringan b.d kerusakan
penutupan kelopak mata / eksolftalmus.
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan
metabolisme
5. Kurang pengetahuan b.d kurang informasi mengenai kondisi, prognosis
dan kebutuhan pengobatan
RASIONAL
Pantau tekanan darah pada posisi Hipotensi umum atau ortostatsik dapat
baring,
duduk
dan
baring
volume sirkulasi.
menggunakannya
Kaji nadi atau denyut jantung saat Memberikan hasil pengkajian yang
pasien tidur
lebih akurat untuk menentukan
takikardia.
Observasi tanda dan gejala haus yang Dehidrasi yang cepat dapat terjadi yang
hebat, mukosa membran kering, nadi akan menurunkan volume sirkulasi dan
lemah,
pengisian
Timbang
berat
Berikan
cairan
kapiler
badan
setiap
hari, Aktivitas
akan
meningkatkan
srankan untuk tirah baring, batasi kebutuhan metabolik / sirkulasi yang
aktivitas yang tidak perlu
berpotensi menimbulkan gagal jantung.
melalui
dengan indikasi
IV
terhadap
/
tanda
kebutuhan
gagal
terhadap
Kriteria Hasil : Menunjukkan berat badan yang stabil disertai dengan nilai
laboratorium yang normal dan terbebas dari tanda-tanda malnutrisi
INTERVENSI
Auskultasi bising usus
RASIONAL
Bising usus hiperaktif mencerminkan
peningkatan motilitas lambung yang
menurunkan fungsi absorbsi
Pantau masukan makanan setiap hari penurunan berat badan terus menerus
dan timbang BB setiap hari serta dalam keadaan masukan kalori yang
laporkan adanya penurunan.
Dorong
pasien
untuk
makan
hipermetabolik
dapat
vitamin B complex
mengakibatkan
diare
dan
mengobati hipoglikemia
molekul cepat.
Untuk mengganti cairan yang hilang
keringat.
Kolaborasi dalam pemberian obat
antipiretik
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hyperthyroidism merupakan keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid
bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang
berlebihan di dalam darah. Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid
yaitu :
a.
Penyakit Graves
b.
c.
d.
e.
f.
B. SARAN
Dari penyakit ini, dapat dihindarkan dengan cara tidak stress, tidak
merokok,
tidak
mengkonsumsi
obat-obatan
sembarangan
dan tidak