Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan untuk memudahkan
masyarakat untuk mengetahui atau memeriksakan kesehatan terutama untuk
ibu hamil dan anak balita. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan
dari,
oleh,
untuk
dan
bersama
masyarakatdalam
dengan rasio 3,55 Posyandu per desa/kelurahan. Namun bila ditinjau dari
aspek kualitas, masih ditemukan banyak lain kelengkapan sarana dan
ketrampilan kader yang belum memadai.
masalah, antara Hasil analisis Profil Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) menunjukkan pergeseran tingkat perkembangan
Posyandu. Jika pada tahun 2001, tercatat 44,2% Posyandu strata pratama,
34,7% Posyandu strata madya, serta 18,0% Posyandu tergolong strata
purnama. Maka pada tahun 2003 tercatat 37,7% Posyandu tergolong dalam
strata pratama, 36,6% Posyandu tergolong strata madya, serta 21,6%
Posyandu tergolong strata purnama. Sementara jumlah Posyandu yang
tergolong mandiri meningkat dari 3,1% pada tahun 2001 menjadi 4,82% pada
tahun 2003.
Dari penelitian Yon Ferizal dan Mubasysyir (2007) krisis ekonomi yang
melanda Indonesia turut mempengaruhi meningkatnya gizi buruk pada anakanak, meningkatnya angka kesakitan dan kematian, meningkatkan penyakit
infeksi yang mempengaruhi keadaan gizi penderita serta turut mempengaruhi
aktivitas kegiatan posyandu.Untuk itu posyandu diperbaiki kualitas dan
kuantitasnya tiap tahun, sehingga pembinaan posyandu dapat dilakukan.
Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan program pembinaan Posyandu,
petugas
Puskesmas
dan
stakeholder
lainnya
berkewajiban
untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Posyandu
1. Definisi Posyandu
Posyandu merupakan salah satus bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan
masyarakat
masyarakat
dalam
dan
memperoleh
memberikan
pelayanan
kemudahan
kesehatan
dasar
kepada
untuk
3. Sasaran Posyandu
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:
a. Bayi
b. Anak balita
c. Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
d. Pasangan Usia Subur (PUS)
4. Fungsi Posyandu
a. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama
masyarakat
dalam
AKABA.
b. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
5. Manfaat Posyandu
Bagi Masyarakat
kesehatan,
pusat
pemberdayaan
masyarakat,
pusat
7. Kedudukan
a. Kedudukan Posyandu Terhadap Pemerintahan Desa/Kelurahan
Pemerintahan
desa/kelurahan
bertanggung
jawab
adalah
instansi
menyelenggarakan
desa/kelurahan.Kedudukan
Posyandu
pemerintah
pembangunan
terhadap
yang
di
pemerintahan
di
kecamatan
yang
berfungsi
menaungi
dan
Puskesmas
adalah
unit
pelaksana
teknis
Dinas
Kesehatan
b. Pengelola Posyandu
Pengelola Posyandu adalah unsur masyarakat, lembaga kemasyarakatan,
organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga mitra
pemerintah, dan dunia usaha yang dipilih, bersedia, mampu, dan
memiliki waktu dan kepedulian terhadap pelayanan sosial dasar
masyarakat di Posyandu.
Pengelola Posyandu dipilih
setempat.
Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu
memotivasi masyarakat.
Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.
c. Kader Posyandu
Kader Posyandu yang selanjutnya disebut kader adalah anggota
masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk
menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara sukarela.
9. Pembentukan
tokoh
penyelenggaraan
masyarakat,
Posyandu.Untuk
sehingga
ini
perlu
bersedia
mendukung
dilakukan
berbagai
10
berlaku.
-
wadah Posyandu.
dengan
kesepakatan
masyarakat
misalnya
kesehatan
Secara
Puskesmas,
berkala
yang
kegiatan
asilnya
Posyandu
dipakai
sebagai
dipantau
masukan
oleh
untuk
Posyandu
terdiri
dari
kegiatan
utama
dan
kegiatan
Kegiatan Utama
- Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1) Ibu Hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup:
Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan,
pengukuran tekanan darah, pemantauan nilai status gizi (pengukuran
lingkar lengan atas), pemberian tablet besi, pemberian imunisasi
Tetanus Toksoid, pemeriksaan tinggi
lebih
meningkatkan
kesehatan
ibu
hamil,
perlu
12
umum,
pemeriksaan
menyenangkan
dan
memacu
kreativitas
tumbuh
13
Imunisasi
Gizi
Kegiatan Pengembangan/Tambahan
14
15
Kegiatan
Pendaftaran
Penimbangan
Pengisian KMS
Penyuluhan
Pelayanan
Kesehatan
Pelaksana
Kader
Kader
Kader
Kader
Kader
16
setempat.
Mempersiapkan tempat pelaksanaan Posyandu.
Mempersiapkan sarana Posyandu.
Melakukan pembagian tugas antar kader.
Berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya.
Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan.
ke Posyandu.
Mencatat hasil penimbangan di buku KIA atau KMS dan mengisi
b. Petugas Puskesmas
Kehadiran tenaga kesehatan Puskesmas yang diwajibkan di Posyandu satu
kali dalam sebulan. Dengan perkataan lain kehadiran tenaga kesehatan
Puskesmas tidak pada setiap hari buka Posyandu (untuk Posyandu yang buka
lebih dari 1 kali dalam sebulan). Peran petugas Puskesmas pada hari buka
Posyandu antara lain sebagai berikut:
-
kesehatan
dan
KB
oleh
petugas
puskesmas
hanya
diselenggarakan satu kali sebulan. Dengan perkataan lain jika hari buka
Posyandu lebih dari satu kali dalam sebulan, pelayanan tersebut
diselenggarakan
hanya
oleh
kader
Posyandu
sesuai
dengan
kewenangannya.
Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling kesehatan, KB dan gizi
pembinaan
untuk
terselenggaranya
kegiatan
tokoh
masyarakat
untuk
berperan
aktif
dalam
penyelenggaraan Posyandu.
4) Menindaklanjuti hasil kegiatan Posyandu bersama Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Lembaga Kemasyarakatan
atau sebutan lainnya
5) Melakukan pembinaan
-
untuk
terselenggaranya
kegiatan
Desa
(BPMPD)
berperan
dalam
fungsi
masyarakat,
pengembangan
jaringan
kemitraan,
19
4)
keagamaan, dsb.
Dinas Pertanian, berperan dalam hal pendayagunaan
dalam
hal
penyuluhan
gizi,
khususnya
(IBI),
Persatuan Ahli
Gizi
(PERSAGI),
20
mungkin
tidak
terdapat
unsur
dinas/instansi/lembaga
masalah
pelaksanaan
program
fasilitasi,
21
Organisasi Kemasyarakatan/LSM:
1) Bersama petugas Puskesmas berperan aktif dalam kegiatan
Posyandu, antara lain: pelayanan kesehatan masyarakat,
penyuluhan, penggerakan kader sesuai dengan minat dan misi
organisasi.
2) Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pelaksanaan
kegiatan Posyandu.
Swasta/Dunia Usaha:
1) Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pelaksanaan
kegiatan Posyandu.
2) Berperan aktif sebagai sukarelawan dalam pelaksanaan
kegiatan Posyandu.
15. Pembiayaan
a. Sumber Biaya
Pembiayaan Posyandu berasal dari berbagai sumber, antara lain:
-
Masyarakat:
1) Iuran pengguna/pengunjung Posyandu.
2) Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat.
3) Sumbangan/donatur dari perorangan atau kelompok
masyarakat.
4) Sumber dana sosial lainnya, misal dana social keagamaan,
zakat, infaq, sodaqoh (ZIS), kolekte, punia paramitha, dan
sebagainya.
Swasta/Dunia Usaha
22
Hasil Usaha
Pengelolaan Dana
23
(PUS).
Buku register bayi dan balita yang mencatat jumlah seluruh bayi dan
Posyandu.
Buku catatan kegiatan usaha apabila Posyandu menyelenggarakan
kegiatan usaha.
Buku pengelolaan keuangan.
Dan lain-lain sesuai kegiatan yang dilaksanakan dan kebutuhan
24
kepada Camat;
Kepala Desa melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan layanan
25
Posyandu
(Pokjanal
Posyandu).Di
desa/kelurahan
yang
duduk
dalam
pengorganisasian
Pokjanal
26
Propinsi,
Bupati/Walikota
untuk
Pokjanal
Posyandu
Pembentukan
sepenuhnya
organisasi
kepada
Pokjanal/Pokja
pemerintah
daerah
Posyandu
diserahkan
masing-masing,
namun
Musyawarah mufakat;
Struktur organisasi ramping, sederhana, dan kaya fungsi;
Kesetaraan;
Keanggotaannya fungsional berdasarkan kompetensi masingmasing unsur, sehingga ada kejelasan fungsi dan peran masing-
27
pembinaan,
fasilitasi,
advokasi,
royong,
dan
swadaya
masyarakat
dalam
mengembangkan Posyandu;
8) Mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan;
9) Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa /
Camat / Bupati / Walikota / Gubernur /Menteri sesuai dengan
kedudukan Pokjanal dari tingkat desa/kelurahan sampai tingkat
pusat.
-
koordinasi
dan
kemitraan
yang
didasarkan
pada
Posyandu Pratama
29
Posyandu Madya
Posyandu Purnama
30
Posyandu Mandiri
pembinaan
program
dana
sehat,
sehingga
terjamin
kemampuan
masing-masing.
c. Indikator Tingkat Perkembangan Posyandu
Untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu, ditetapkan seperangkat
indikator yang digunakan sebagai penyaring atau penentu tingkat
perkembangan Posyandu.
Tingkat Perkembangan Posyandu
31
peran
serta
masyarakat
dan
kemitraan
dalam
32
Indikator Input :
Jumlah Posyandu yang telah lengkap sarana dan obat-obatnya.
1)
bekerja.
2)
3)
Indikator Proses :
1)
2)
3)
4)
Meningkatnya
partisipasi
masyarakat
Menguatnya
kapasitas
pemantauan
untuk Posyandu.
5)
pertumbuhan anak.
-
Indikator Luaran :
33
1)
2)
3)
4)
2)
cukup naik.
3)
ISPA).
4)
menyusui.
5)
keluarga.
6)
34
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Dalam Negeri RI: Permendagri No. 18 Tahun 2011 tentang pedoman
Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS), Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI . 2006. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu,
Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2011.Buku Panduan Kader Posyandu Menuju
Keluarga Sadar Gizi, Jakarta.diakses dari www.gizi.depkes.go.id
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Panduan Kader Posyandu dalam Kadarzi,
Jakarta.diakses dari www.gizi.depkes.go.id
Kementerian Kesehatan RI. 2009.Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil,
Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.diakses
dari www.kesehatanibu.depkes.go.id
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu,
Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Kementerian Kesehatan RI, Jakartadiakses
dari www.kesehatanibu.depkes.go.id
Kementerian Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pendampingan Keluarga Menuju
Kadarzi, Jakartadiakses dari www.gizi.depkes.go.id
Kementerian Kesehatan RI.2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat, Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI.2011. Pedoman Kader Seri Kesehatan Anak, Jakarta.
diakses dari www.kesehatananak.depkes.go.id
Kementerian Pendidikan Nasional RI.2011. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
PAUD, Jakarta.diakses dari www.paud.kemdiknas.go.id
35