You are on page 1of 15

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013

ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

PERAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK
Fadil Yudia Fauzi, Ismail Arianto, Etin Solihatin)
Program Studi PPKN FIS Universitas Negeri Jakarta
ABSTRACT
About the establishment of national character through character education
implemented by the schools is one of the mission of realizing the vision of the
Indonesian nation. Which the democratic national education and quality to
strengthen noble character, creative, innovative, national paradigm, intelligent,
healthy, disciplined and responsible, skilled and master of science and technology.
However from the result research and interviews are still occur juvenile
delinquency that exceeds normal limits. If less control of their so deviation of
violence like this is what happens at school. Negative influence this also arises
because the lack of attention their family.
This study aims to determine the extent of the role of education Pancasila and
citizenship in the efforts to establishment character of students. In Order To seek
information by interviewing the teachers and some school students researchers also
observe.
PENDAHULUAN
Pendidikan

PPKn
karakter

mengajarkan kebiasaan cara berpikir


dan prilaku yang menbantu individu
untuk hidup dan bekerja sama sebagai
keluarga, masyarakat, dan bernegara
dan membantu mereka untuk membuat
keputusan yang dapat dipertanggung
jawabkan.

Pendidikan

memiliki

peranan yang sangat penting dalam


pembentuka karakter. Di dalam dunia
pendidikan sejumlah mata pelajaran
dapat membentuk karakter bangsa,

merupakan

mata

pelajaran yang sarat isi dengan nilainilai

pancasila

untuk

membentuk

kepribadian. PPKn tidak cukup hanya


sampai pada penghafalan, melainkan
PPKn diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari peserta didik dalam bentuk
perbuatan, nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila bukan untuk dihafal
melainkan untuk dipraktekan dalam
kehidupan nyata. Oleh karena itu
pembelajaran

PPKn

perlu

mengutamakan perilaku

salah satu diantaranya adalah mata


pelajaran PPKn.

Dalam hidup berbangsa dan


bernegara dewasa ini PPKn sangatlah
penting dalam mewujudkan pribadi

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013


ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

bangsa yang berkualitas. Dan PPKn


haruslah

mampu

menumbuhkan

Pendidikan
baik

atau

karakter

adalah

suatu

system

unggul

kemandirian. Sehingga peserta didik

penanaman nilai-nilai karakter kepada

dapat tumbuh sebagai manusia yang

warga

berkualitas dalam keidupan berbangsa

komponen

dan bernegara.

atau kemauan, dan tindakan untuk

sekolah

yang

meliputi

pengetahuan

kesadaran

melaksanakan nilai-nilai tersebut.


Akan tetapi dizaman yang
sudah

maju

terlupakan

PPKn

saat ini seiring kemajuan teknologi,

masyarakat Indonesia. Karena dengan

nilai-nilai kesopanan, budi pekerti

PPKn diharapkan bisa membentuk

seakan

karakter peserta didik yang memiliki

mengakibatkan prilaku yang peserta

kepribadian. Kepribadian adalah ciri

didik

atau karakteristik atau gaya atau sifat

dikarenakan krisis karakter bangsa.

dari

diri

sebagian

Akan tetapi di era globalisasi

besar

khas

oleh

seolah-olah

seseorang

yang

telah

diabaikan.

menyimpang.

Kenakalan

Yang

Hal

remaja

ini

di

era

bersumber dari bentuk-bentuk yang

modern ini sudah melebihi batas yang

diterima dari lingkungan misalnya

sewajarnya. Banyak anak dibawah

keluarga pada masa kecil, dan juga

umur yang sudah mengenal rokok,

bawaan seseorang sejak lahir.

narkoba, freesex, dan terlibat banyak

Sudah

saatnya

tiap

tindakan kriminal lainnya. Fakta ini

sekolah untuk melaksanakan kembali

sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda

Pancasila sebagai acuan dasar dalam

dapat melihat brutalnya remaja jaman

membentuk karakter peserta didik.

sekarang.

Terbukti Pancasila sangat kaya akan

kriminal di Indonesia tidak hanya

nilai-nilai

dilakukan oleh orang dewasa, tetapi

keutamaan

bagi

hidup

yang

Meningkatnya

mampu mensejahterakan masyarakat

banyak

Indonesia.

Satu-satunya

jalan

remaja. Tindakan kenakalan remaja

mewujudkan

kesejahteraan

adalah

sangat beranekaragam dan bervariasi

melalui pendidikan karakter.

juga

dari

tingkat

kalangan

para

dan lebih terbatas jika dibandingkan


tindakan kriminal orang dewasa. Juga
2

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013


ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

motivasi para remaja sering lebih

tuntutan dalam sebuah profesi atau

sederhana

berkaitan

dan

mudah

dipahami

dengan

keadaan

dan

misalnya : pencurian yang dilakukan

kenyataan.

Jadi peran merupakan

oleh seorang remaja, hanya untuk

perilaku yang diharapkan oleh orang

memberikan hadiah kepada mereka

lain terhadap seseorang yang sesuai

yang disukainya dengan maksud untuk

dengan kedudukannya dalam suatu

membuat kesan impresif yang baik

sistem. Jadi peran di pengaruhi oleh

atau mengagumkan.

keadaan

sosial

baik

dari

dalam

maupun dari luar dan bersifat stabil.


Melihat permasalahan di atas
Perilaku

pendidikan karakter sangat dibutuhkan

individu

dalam

dalam pendidikan saat ini. Karena

kesehariannya hidup bermasyarakat

hanya dengan pendidikan karakter

berhubungan

sajalah

mengatasi

Karena peran mengandung hal dan

permasalahan-permasalahan tersebut.

kewajiban yang harus dijalani seorang

Selain itu juga guru sekolah sangat

individu dalam bermasyarakat. Sebuah

berpengaruh

peran harus dijalankan sesuai dengan

yang

bisa

dalam

pembentukan

erat

dengan

peran.

norma-norma yang berlaku juga di

karakter peserta didik.

masyarakat. Seorang individu akan


Berdasarkan latar belakang di
atas, penulis mencoba untuk mengkaji
secara

lebih

mendalam

mengenai

terlihat status sosialnya hanya dari


peran

yang

dijalankan

dalam

kesehariannya.

peranan pendidikan pancasila dan


kewarganegaraan

dalam

Upaya

pembentukan karakter peserta didik.


KAJIAN
PUSTAKA/KAJIAN
TEORI
Pengertian Peran
Pengertian peran adalah sebuah
kegiatan

yang

dilakukan

karena

adanya sebuah keharusan maupun

Hakikat PPKn
PPKn sering juga disebut PKn
atau pendidikan civic, yang membahas
tentang kewarga negara, moral, norma,
hukum, budi pekerti dan lain-lain.
Sejarah
kewarganegaraan

pendidikan
berawal

dari
3

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013


ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

menanggapi usulan UNESCO agar

(responsiviness,

accountability),

setipa negara Asia Pasifik memberikan

pemberdayaan (empowerment), dll.

bahan ajar yang mengarah kepada


Pendidikan

pembangunan karakter bangsa maka


salah

satu

bahan

ajar

adalah

pendidikan kewarganegaraan,

civic

membantu

kewarganegaraan

peserta

didik

untuk

membentuk pola pikir dan pola sikap


sebagai seorang warga negara yang

education, civic.

mencerminkan atau selaras dengan


Sebagai

mata

pelajaran

di

nilai-nilai

kemanusiaan.

sekolah, Pendidikan Kewarganegaraan

dalam

telah mengalami perkembangan, baik

karakter,

dalam kemasan maupun substansinya.

kewarganegaraan mencakup nilai-nilai

Hal tersebut

hidup yang khas dari masyarakat

dapat dilihat

dalam

substansi kurikulum, PKn yang sering

pembentukan

Termasuk

watak

karena

atau

pendidikan

sekitarnya.

berubah dan tentu saja disesuaikan


dengan

kepentingan

Pendidikan

kewarganegaraan

membicarakan tentang warga negara


dan

segala

sesuatu

yang

ada

hubungannya dengan warga negara,


seperti hak dan kewajibannya, peran
dan tanggung jawab sebagai warga
negara,

dan

peraturan-peraturan

hukum yang berlaku di negaranya. Inti


pendidikan kewarganegaraan adalah
nilai-nilai kemanusiaan : kesamaan,
kebebasan, keadilan, solidaritas, dan
prinsip-prinsip

Untuk

negara.

pegelolaan

hidup

bernegara : partisipasi, transparansi


atau keterbukaan, tanggung jawab

mengenali

identitas

bangsa Indonesia, diperlukan pelajaran


PKn

yang

pancasial.

membahas
Namun,

tentang
pendidikan

kewarganegaraan di Indonesia tidak


hanya terbatas pada pembentuka suatu
kepribadian

keindonesiaan

atau

kepribadian yang mengindonesiakan


atau pendidikan pancasila. Pendidikan
kewarganegaraan

juga

membahas

prilaku sosial yang terdapat dalam


masyarakat

termasuk

pembentukan

karakter bangsa. Dengan mempelajari


PKn diharapkan masyarakat Indonesia
menjadi warga negar yang baik dan
berkarakter.
4

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013


ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

Karakter

Hakikat Karakter

seseorang,
Karakter adalah suatu sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada
warga

sekolah

komponen

yang

meliputi

pengetahuan,

kesadaran

atau kemauan, dan tindakan untuk


melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik
terhadap Tuhan YME, diri sendiri,
sesama,

lingkungan,

maupun

sehingga

menjadi

kebangsaan
manusia.

yang

adalah

watak

meliputi

moral,

prilaku, budi pekerti. Dalam kamus


besar

bahasa

Indonesia

belum

memasukan kata karakter,yang ada


adalah watak yang diatikan sebagai
sifat batin manusia yang mempengari
segenap pikiran dan tingkah laku ;
budi pekerti ; tabiat.
Pendidikan karakter bertujuan
untuk

meningkatkan

mutu

penyelenggaraan dan hasil pendidikan


Pendidikan

karakter

ditempatkan sebagai landasan untuk


mewujudkan
nasional,

visi
yaitu

pembangunan
mewujudkan

masyarakat berakhlak mulia, bermoral,


beretika,

berbudaya,

dan

beradab

berdasarkan falsafah Pancasila. Upaya


pembentukan karakter sesuai dengan
budaya bangsa ini tentu tidak sematamata hanya dilakukan di sekolah
melalui serangkaian kegiatan belajar
mengajar dan luar sekolah, akan tetapi
juga

melalui

kebiasaan

dalam

kehidupan, seperti: religius, jujur,


disiplin, toleran, kerja keras, cinta
damai,
sebagainya.

tanggung-jawab,

dan

di sekolah

yang

mengarah pada

pencapaian pembentukan karakter dan


akhlak mulia peserta didik secara utuh.
Melalui

pendidikan

karakter

diharapkan

peserta

mampu

didik

secara mandiri meningkatkan dan


menggunakan

pengetahuannya,

mengkaji dan menginternalisasi serta


mempersonalisasi nilai-nilai karakter
dan akhlak mulia sehingga terwujud
dalam perilaku sehari-hari. Selama ini,
pendidikan informal terutama dalam
lingkungan

keluarga

belum

memberikan kontribusi berarti dalam


mendukung pencapaian kompetensi
dan pembentukan karakter peserta
didik. Kesibukan dan aktivitas kerja
orang

tua

yang

relatif

tinggi,
5

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013


ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

kurangnya

pemahaman

orang

tua

dalam mendidik anak di lingkungan


keluarga,

pengaruh

lingkungan
media

pergaulan

sekitar,

elektronik

berpengaruh

dan

negatif

karakter

anak

di

lingkungan.

di

pengaruh

ditengarai

pembentukan

bisa

terhadap

perkembangan dan pencapaian hasil

Jadi pendidikan karakter sangat


terpengaruhi

oleh

pendidikan

kewarganegaraan, dimana pendidikan


kewarganegaraan memiliki peranan
penting dalam pembentukan karakter.

belajar peserta didik.

Karena pendidikan kewarganegaraan


Dengan pendidikan karakter

mencakup semua poin-poin karakter.

yang diterapkan secara sistematis dan

Yang termasuk poin karakter didalam

berkelanjutan,

pendidikan kewarganegaraan adalah

memiliki

peserta

didik

kecerdasan

akan
emosi.

budi pekerti, moral, norma.

Kecerdasan emosi ini adalah bekal


penting dalam mempersiapkan anak
menyongsong masa depan, karena
seseorang akan lebih mudah dan
berhasil menghadapi segala macam
tantangan
tantangan

kehidupan,
untuk

termasuk

berhasil

secara

Pembentukan karakter peserta


didik ini bertujuan untuk menciptakan
seorang

berakhlak,

berbudi

pekerti, bermoral dan taat terhadap


peraturan yang ada baik yang terisirat
maupun
karakter

akademis.

yang

tersurat.
ini

Pembentukan

sudah

dilaksanakan

semenjak anak berusia dini. Tidak


Aspek-aspek

penting

dalam

hanya didalam sekolah akan tetapi

pendidikan karaktr anak, menurut

didalam

keluarga

Megawangi ada tiga kebutuhan dasar

karakter

sudah

anak yang harus dipenuhi,

yaitu

nantinya anak memiliki kepribadian

(kelekatan

yang berkualitas, sesuai dengan yang

maternal

bonding

psikologis dengan ibunya), rasa aman,

pun pendidikan
diterapkan,

agar

diharapkan.

dan stimulasi fisik dan mental. Ketiga


aspek

ini

sangat

penting

dalam

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013


ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

yang tangguh, kompetitif, berakhlak

Pengertian Pendidikan Karakter

mulia, bermoral, bertoleran, bergotong


pendidikan
suatu

usaha

karakter

adalah

pengembangan

dan

mendidik karakter seseorang, yaitu


kejiwaan, akhlak dan budi pekerti
sehingga
Pendidikan

menjadi
karakter

lebih

baik.

adalah

suatu

royong, berjiwa patriotik, berkembang


dinamis,

berorientasi

ilmu

pengetahuan

dan

yang

teknologi

semuanya dijiwai oleh iman dan takwa


kepada

Tuhan

yang

Maha

Esa

berdasarkan Pancasila.

sistem penanaman nilai-nilai karakter


kepada warga sekolah yang meliputi
komponen

pengetahuan,

Pendidikan karakter berfungsi

kesadaran

mengembangkan potensi dasar agar

atau kemauan, dan tindakan untuk

berhati baik, berpikiran baik, dan

melaksanakan nilai-nilai karakter.

berperilaku baik, memperkuat dan


membangun perilaku bangsa yang

Ada

18

nilai-nilai

dalam

pengembangan pendidikan karakter


bangsa yang dibuat oleh Diknas.

multikultur, meningkatkan peradaban


bangsa

yang

kompetitif

dalam

pergaulan dunia.

Mulai tahun ajaran 2011, seluruh


tingkat pendidikan di Indonesia harus

Pendidikan karakter dilakukan

menyisipkan pendidikan berkarakter

melalui

berbagai

media

yang

tersebut dalam proses pendidikannya.

mencakup

keluarga,

18 karakter menurut Diknas adalah :

pendidikan,

masyarakat

Religi, jujur, toleransi, disiplin, kerja

masyarakat politik, pemerintah, dunia

keras, kreatif, mandiri, demokratis,

usaha, dan media massa.

satuan
sipil,

rasa ingin tahu, semangat keangsaan,


cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, dan bertanggung jawab.

Tujuannya

adalah

untuk

menanamkan dan membentuk sifat


atau karakter yang diperoleh dari
cobaan,

pengorbanan,

pengalaman

hidup, serta nilai yang ditanamkan


Pendidikan

karakter

pada

intinya bertujuan membentuk bangsa

sehingga

dapat

membentuk

nilai

intrinsik yang akan menjadi sikap dan


7

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013


ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

perilaku peserta didik. Nilai-nilai yang

berani berbuat benar, berani memikul

ditanamkan berupa sikap dan tingkah

resiko, berdisiplin, berhati lapang,

laku tersebut diberikan secara terus-

berhati lembut, beriman dan bertaqwa,

menerus sehingga membentuk sebuah

berinisiatif,

kebiasaan. Dan dari kebiasaan tersebut

berkepribadian, berpikiran jauh ke

akan menjadi karakter khusus bagi

depan,

individu atau kelompok.

bersifat

berkemauan

bersahaja,
konstruktif,

keras,

bersemangat,
bersyukur,

bertanggung jawab, bertenggang rasa,


Dasar pendidikan karakter ini,
sebaiknya diterapkan sejak usia dini.
karena usia dini sangat menentukan
kemampuan

anak

mengembangkan
Beberapa

negara

dalam
potensinya.
yang

telah

menerapkan pendidikan karakter sejak


pendidikan dasar di antaranya adalah;
Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan
Korea.

bijaksana, cerdas, cermat, demokratis,


dinamis, efisien, empati, gigih, hemat,
ikhlas,

jujur,

kesatria,

komitmen,

kooperatif, kosmopolitan (mendunia),


kreatif, kukuh hati, lugas, mandiri,
manusiawi, mawas diri, mencintai
ilmu, menghargai karya orang lain,
menghargai
pendapat

kesehatan,

orang

lain,

menghargai
menghargai

waktu, patriotik, pemaaf, pemurah,


Pendidikan karakter di nilai

pengabdian,

berpengendalian

diri,

sangat penting untuk di mulai pada

produktif, rajin, ramah, rasa indah,

anak usia dini karena pendidikan

rasa kasih sayang,rasa keterikatan,

karakter adalah proses pendidikan

rasa malu, rasa memiliki, rasa percaya

yang ditujukan untuk mengembangkan

diri, rela berkorban, rendah hati, sabar,

nilai,

yang

semangat kebersamaan, setia, siap

memancarkan akhlak mulia atau budi

mental, sikap adil, sikap hormat, sikap

pekerti luhur. Nilai-nilai positif dan

nalar, sikap tertib, sopan santun,

yang seharusnya dimiliki seseorang

sportif, susila, taat asas, takut bersalah,

menurut ajaran budi pekerti yang luhur

tangguh, tawakal, tegar, tegas, tekun,

adalah amal saleh, amanah, antisipatif,

tepat

baik sangka, bekerja keras, beradab,

sejenisnya.

sikap,

dan

perilaku

janji,

terbuka,

ulet,

dan

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013


ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

Untuk

menjaga

agar

cara untuk mendidik karakter peserta

pertumbuahnan pendidikan karakter

didik.

sesuai dengan kultur individu yang

Sejarah Pendidikan Karakter

ada, pendidikan karakter memiliki


sebuah dimensi yang mengandung arti
bahwa

pendidikna

karakter

membantu

dapat

mengembangkan

kehidupan

moral

memperkokoh

individu,

keyakinan

agama

seseorang untuk menciptakan suatu


tatanan

masyarakat

ditengah

yang

keragaman

memerlukan

adanya

stabil
sangat

nilai-nilai

bersama yang menjadi dasar hidup


masyarakat.

Sejarah

Indonesia

telah

mengalami beberapa kali perubahan


zaman. Begitu pula perkembangan
pendidikan

di

mengalami

Indonesia

berkali-kali

yang

perubahan

dalam kurikulum. Kurikulum yang


pertama kali diterapkan di Indonesia
adalah kurikulum tahun 1947 (rentjana
pendidikan). Seiring berkembangnya
zaman, berkembang pula pendidikan
di Indonesia, kurikulum pun berkalikali mengalami perubahan seperti

Pendidikan karakter atau budi

kuriklim

tahun

1952

(rentjana

pekerti sangat efektif di terapkan pada

pendidikan),

jalur pendidikan formal. Pendidikan

(rentjana

karakter

harus

tahun 1968, kurikulum tahun 1975,

menyusun kurikulum baru, kurikulum

kurikulum tahun 1984, kurikulum

pendidikan

tahun 1994, kurikulum tahun 2004

di

sekolah

tidak

karakter,

pendidikan

kurikulum tahun 1964

pendidikan),

kurikulum

dalam

(kurikulum berbasis kompetensi), dan

pokok-pokok bahasan. Memberikan

kurikulum tahun 2006 (kurikulum

nasehat,

tingkat satuan pendidikan).

karakter

dapat

arahan,

dimasukan

petunjuk

untuk

berbuat kebaikan. Sebaliknya untuk


Upaya membangun karakter

tidak melakuakn sesuatu yang kurang


baik

sebelum

dan

sesudah

menyampaikan materi atau disela-sela


penyampaian materi merupakan suatu

bangsa

sejak

dini

melalui

jalur

Pendidikan dianggap sebagai langkah


yang

tepat. Mulai tahun pelajaran

2010/2011, pendidikan karakter telah


9

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013


ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

diselipkan
muatan

kedalam

kurikulum

struktur
tingkat

dan
satuan

Moral Pancasila (PMP), Penataran


Pedoman

Penghayatan

Pendidikan (KTSP). Setiap sekolah

pengamalan

merumuskan

Pendidikan

bagaimana

konsep

Pancaila

(P4),

Pancasila

Pendidikan karakter yang tertuang

Kewarganegaraan

dalam kurikulum sekolah masing-

sekarang

masing.

Kewarganegaraan (PKn).

Kurikulum

Berbasis

dan

Dan

(PPKn),

menjadi

serta

dan

Pendidikan

Dalam pengembangan karakter

Kompetensi (KBK), yang kemudian

peserta

diterpakan

Kurikulum

memiliki posisi yang strategis sebagai

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

pelaku utama. Guru merupakan sosok

merupakan kurikulum yang dirancang

yang bisa ditiru atau menjadi idola

untuk memberikan peluang seluas-

bagi peserta didik. Guru bisa menjadi

luasnya bagi sekolah dan tenaga

sumber inpirasi dan motivasi peserta

pendidik untuk melakukan praktik-

didiknya. Sikap dan prilaku seorang

praktik

guru sangat membekas dalam diri

menjadi

pendidikan

dalam

rangka

didik

di

didik,

sekolah,

sehingga

guru

mengembangkan semua potensi yang

peserta

dimiliki peserta didik, baik melalui

karakter dan kepribadian guru menjadi

proses pembelajaran di kelas maupun

cermin

melalui program pengembangan diri

demikian guru memiliki tanggung

(ekstrakurikuler).

jawab

peserta

besar

didik.

dalam

ucapan,

Dengan

menghasilkan

generasi yang berkarakter, berbudaya,


Dalam

sejarah

pendidikan

indonesia, pendidikan karakter juag


pernah dimaknai dan diwadahi oleh
semangat memberikan pengertian dan
jiwa patriotisme di dalam hati peserta
didik

melalui pendekatan

struktural

melalui

mata

formal-

dan bermoral. Tugas-tugas manusiawi


itu

merupakan

transpormasi,

identifikasi, dan pengertian tentang


diri sendiri, yang harus dilaksanakan
secara bersama-sama dalam kesatuan
yang organis, harmonis, dan dinamis.

pelajaran

formal yang disebut civic, Pendidikan


10

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013


ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

Pembentukan karakter

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang

anak

memang semestinya dilakukan oleh

digunakan adalah metode penelitian


deskriptif dengan pendekatan

orang tua. Namun, ketika anak berada


di sekolah, maka yang menjadi orang

kualitatif. Penelitian deskriptif

tua anak adalah guru. Sehubungan

adalah penelitian yang dirancang


untuk memperoleh informasi

dengan perannya sebagai pembentuk


karakter anak di sekolah, maka guru

tentang fakta-fakta yang ada di

dituntut

lapangan, yakni mengenai PPKn


dalam mewujudkan pembentukan
karakter peserta didik SMAN 1

untuk

sungguh-sungguh

menjalankan peran tersebut, karena


salah membentuk karakter anak akan
berakibat fatal bagi kehidupan anak.

Sukatani. Peneliti menggunakan


metode deskriptif dikarenakan datadata yang dikumpulkan berupa katakata, gambar, dan bukan angka-

Oleh karena itu guru memiliki peran


penting dan strategis bagi setiap
pembaharuan pendidikan, hal ini yang
menuntut guru untuk memiliki cara

angka. Sehingga laporan penelitian


akan berisi data-data untuk memberi

bertindak

untuk

menanmkan

pendidikan karakter.

gambaran pada penyajian laporan


Maka dari itu anak memiliki

tersebut.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

karakter yang berbeda-beda, karena

Karakter sering disamakan dengan

berbeda yang ditanamkan kepada anak

budi

dan menjadi kebiasaan, pihak sekolah

pekerti,

mendefinisikan

ada

pula

karakter

setiap keluarga memiliki karakter yang

yang
sebagai

hanya

bersifat

mengasah

dan

sistem keyakinan dan kebiasaan. Jika

memperdalam lagi karakter mereka.

kita simpulkan karakter adalah akhlak

Oleh karena itu apabila si anak tidak

atau moral yang sudah tertanam dalam

mendapatkan pendidikan karakter dari

pikiran, dengan kata lain karakter itu

keluarganya dari pihak sekolah agak

sebuah

kesulitan dalam membentuk karakter

kebiasaan

yang

sudah

ditanamkan oleh lingkungan keluarga.

peserta didik.

11

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013


ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

Seorang guru harus menjadi

teladan yang baik bagi anak, potensi

seorang pengasuh bagi peserta didik,

untuk berbuat yang melanggar norma,

menjadi panutan dan teladan untuk

aturan itu akan semakin kecil.

dicontoh oleh peserta didik, guru pula


harus menjadi pembimbing untuk
membimbing anak didiknya

yang

memiliki integritas dan kedisiplanan


dalam kehidupan sehari-hari. Namun
upaya pembentukan karakter anak
merupakan hal yang tidak mudah
dijalankan oleh seorang guru. Guru
akan kesulitan dalam

membentuk

karakter anak, jika tidak ada dukungan


dari keluarga dan masyarakat yang ada
di

lingkungan

Pembentukan

peserta

karakter

didik.

Jadi seorang guru harus bisa


menjadi orang tua kedua bagi peserta
didik di sekolah, agar peserta didik
merasa nyaman dan terbuka kepada
guru disekolah. Sehingga nantinya
guru dapat menanamkan nilai-nilai
karakter kepada peserta diidk, dan bisa
mengarahkan mereka kearah yang
lebih baik lagi dalm mencari jati diri
mereka yang berakhlak muliya.
Dan

sebagai

guru

PKn

merupakan

penanaman karakter tidak lepas dari

tanggung jawab bersama antara guru,

nilai-nilai yang terkandung dalam

keluarga dan masyarakat.

pancasila. Disini Pendidikan pancasila

Peranan
pembentukan

guru
karakter

dalam
di

sekolah

sebagai contoh atau teladan bagi anak


khususnya

dan

masyarakat

pada

umumnya. Oleh karena itu seorang


guru haruslah memberi contoh yang
baik, segala tingkah lakunya tidak
bertentangan dengan norma dan nilai
yang berlaku dimasyarakat. Segala
bentuk

penyimpangan

tidak

akan

terjadi jika guru, orang tua dan


masyarakat

mampu

memberikan

dapat dijadikan sebagai sarana dalam


pembentukan karakter peserta didik,
karena pancasila mengandung nilainilai kehidupan yang bisa dijadikan
pedoman

dalam

menjalankan

kehidupan berbangsa dan bernegara.


Peserta didik yang pada hakikatnya
adalah warga negara Indonesia.
Jadi tentunya guru PKn dalam
membentuk karakter peserta didik
memiliki peranan yang sangat penting.
Karena PKn merupaka pelajaran yang
12

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013


ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

bertujuan

untuk

warganegara
kehidupan

yang
sehari-hari

membentuk
baik
atau

dalam
dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.


Dengan

demikian,

peserta

Saran

didik

diharapkan memiliki kepribadian yang

Dari

uraian

diatas

maka

peneliti memberikan saran sebagai


berikut :
1. sekolah

harus

lebih

sesuai dengan nilai-nilai pancasila

mesosialisasikan

tentang

sehingga terciptalah generasi bangsa

pendidikan

kepada

yang cerdas dan bermoral.

peserta didik.

KESIMPULAN

2. Kepala

Dari hasil penelitian yang telah

karakter

sekolah

diharapkan

mengupayakan

peningkatan

dilakukan oleh peneliti, maka dapat

pemahaman orang tua peserta

ditarik kesimupan peran guru dalam

didik

memberikan

kelas

karakter terutama di lingkungan

diharapkan mengacu dan menekankan

keluarga, sehingga anak dapat

pada tujuan pembelajaran mengenai

memiliki karakter yang baik.

materi

di

implikasinya dalam kehidupan seharihari. Jadi tentunya guru PKn dalam


membentuk karakter peserta didik
memiliki peranan yang sangat penting.

terhadap

3. Pihak

pendidikan

sekolah

membuat

diharapkan

suatu program atau

kebijakan yang berkaitan dengan


pendidikan karakter.

Karena PKn merupaka pelajaran yang


bertujuan

untuk

warganegara
kehidupan

yang
sehari-hari

membentuk
baik
atau

4. perlu adanya perenan pemerintah

dalam

dalam

penerapan

dalam

pendidikan

kebijakan

karakter

disekolah.

diadakan

pelatihan-

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perlunya

Dengan

didik

pelatihan atau diklat mengenai

diharapkan memiliki kepribadian yang

pendidikan karakter, baik untuk

sesuai dengan nilai-nilai pancasila

kepala

sehingga terciptalah generasi bangsa

sehingga

yang cerdas dan bermoral.

menghasilkan

demikian,

peserta

sekolah

maupun

nantinya
guru-guru

guru
dapat
yang
13

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013


ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

berkarakter,

dimana

nantinya

sangat berguna pada penerapan


pendidikan karakter di sekolah.
5. Pemerintah

hendaknya

lebih

mengoptimalkan lagi perannya


dalam

menangani

masalah-

masalah yang berkaitan dengan


penerapan kebijakan pendidikan
karakter disekolah.

Multidimensi, Jakarta : Bumi


Aksara, 2011
Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian
Anak, Jakarta : Bumi Aksara, 2008
Zuriah Nurul, Pendidikan Moral Dan
Budi Pekerti Dalam Perspektif
Perubahan Jakarta : Bumi
Aksara, 2008
Mudyahardjo Redja, Filsafat Ilmu
Pendidikan, Bandung : Remaja

REFERENSI

Rosdakarya, 2010
Wabsite

Buku
Aqib Zaenal dan Sujak, Panduan Dan

http://id.shvoong.com/social-

Aplikasi Pendidikan Karakter

sciences/education/2094267-contoh-

Bandung : Yarma Widaya,

makalah-pendidikan-budi-

2011

pekerti/#ixzz1hHWQGFRR ( 19 11

Azra Azyumardi, Para digma Baru


Pendidikan

Nasional

2011)
http://adzraiq.blogspot.com/2008/09/h

Rekonstuksi Dan Demokratis

akekat-dan-tujuan-

Jakarta : Buku Kompas, 2002

pendidikan.html (22-11-2011)

Kaelan,

Pendidikan

Pancasila,

http://blog.binadarma.ac.id/muhamma

Yogyakarta : Paradigma, 2003

dinah/?p=107 (22-11-2011)

Mikhael Mali Benyamin dkk Civic

http://h4dyme.wordpress.com/2010/05

Education

Uupaya

Pengembangan

Epistemi

Politik (Jakarta Fidei Press :

/17/hakikat-fungsi-dan-tujuanpendidikan-kewarganegaraan-di-sd/
(22-11-2011)

2011
Muslich Masnur, Pendidikan Karakter
Menjawab

Tenang

Krisis

14

Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013


ISSN: 2337-5205

JURNAL PPKN UNJ ONLINE


http://skripsippknunj.org

http://goeroendeso.wordpress.com/201

beralamat di Kp. Srengseng Rt/Rw

1/09/13/nilai-nilai-karakter-di-sekolah/

004/06 Ds. Sukamulya Kec. Sukatani

(08-12-2012)

Kab. Bekasi.

http://definisimu.blogspot.com/2012/0
9/definisi-karakter.html

(06-

12-2012)

Adapun riwayat pendidikan


penulis, yaitu pada tahun 2002 lulus
dari

http://www.setneg.go.id/index.php?opt
ion=com_content&task=view&id=529
&Itemid=116 (06-12-2012)

SDN

Sukatani.

Kemudian

melanjutkan di SMPN 1 Sukatani dan


lulus pada tahun 2005. Pada tahun
2008 lulus dari SMAN 1 Sukatani dan

BIOGRAFI PENULIS

melanjutkan ke Universitas Negeri


Nama lengkap

Jakarta pada tahun 2008 program S1

penulis, yaitu Fadil

jurusan Ilmu Sosial Politik Prodi.

Yudia Fauzi, lahir

Pendidikan

di Ciamis.

Kewarganegaraan.

tanggal

Pada

Pancasila
Selama

dan
masa

04

kuliah, penulis pernah aktif mengikuti

September 1990 dari pasangan Bapak

organisasi di kampus, diantaranya

Iwan Ruswandi dan Ibu Juarsih.

menjadi anggota Biro PPSDM (Priode

Penulis berkebangsaan Indonesia dan

2009-2010).

beragama

Islam.

Kini

penulis

15

You might also like