You are on page 1of 5

2.

DBD
a. Laboratorium
Melakukan pemeriksaan darah rutin
Leukosit : dapat normal atau menurun
Trombosit : trombositopenia
Hematokrit : peningkatan hematokrit
Protein / albumin : dapat terjadi hipoproteinemia krn
kebocoran plasma
SGOT / SGDT : serum alanin aminotransferase dapat
meningkat
Ureum, kreatinin : bila di dapat gangguan fungsi ginjal
Elektrolit : sbg parameter pemberian cairan
Imuno serologi : dilakukan pemeriksaan IgM & IgG thd
dengue
Uji HI

b. Pemeriksaan radiologis
Pada foto dada di dapatkan efusi pleura,
terutama pada hemitoraks kanan tapi
apabila terjadi pembesaran plasma
hebat, efusi pleura dapat dijumpai pada
kedua hemitoraks.

Malaria
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan mikroskopik darah tepi untuk
menemukan adanya parasit malaria yg
sangat penting untuk menegakkan
diagnosa
Tetesan preparat, darah tebal
Tetesan darah tipis : untuk identifikasi
jenis plasmodium
Tes antigen : PF test
Tes serologi
Pemeriksaan PCR

Filariasis
pada filariasis
- pada pemeriksaan darah tepi
ditemukan leukosit dengan eusinofilia
sampai 10-30 %
- pemeriksaan USG dopler skrotum (pria)
dan payudara (wanita) memperlihakan
adanya cacing dewasa yang bergerak
aktif di dalam pem. Getah bening yang
mengalami dilatasi. Cacing dapat
terlihat di pem. Getah bening korda
spermatika hampir pada 80% pria .

Chikungunya
a. Pemeriksaan labooratorium
Pemeriksaan hematologi rutin
Kadar Hb normal
Trombositopenia
leukopenia / leukositosis
peningkatan LED
Pemeriksaan kimia klinis
fungsi hati bisa terganggu apabila terjadi hepatomegali
yg di tandai dg SGOT / SGPT dan bilirubin direk
b. Pemeriksaan serologi
Rapid Diagnostic test
ELISA
Hemaglutinase Inhibisi ( HI )
IFA : mendeteksi antibodi IgM dan IgG
PCR : memeriksa materi genetik virus

You might also like