Professional Documents
Culture Documents
PERILAKU KONSUMEN
KELOMPOK
:3
KELAS
:K
ASISTEN
Aditya Yudistira
125040101111163
125040101111162
Bariroh Fuadatinnisa
125040101111165
Basa Uli S.
125040101111166
125040101111168
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengetahui minat atau keinginan konsumen terhadap suatu produk sangat
penting bagi prousen, namun untuk mengetahui minat-minat yang diinginkan oleh
konsumen menjadi suatu permasalahan utama bagi produsen dalam memproduksi
dan memasarkan suatu produk. Minat konsumen terhadap suatu produk
merupakan suatu cara atau pandangan bagi produsen untuk mengetahui
kelemahan dan keunggulan produknya sehingga produsen pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas produknya sehingga dapat menarik konsumen.
Agar produsen dapat mengetahui informasi mengenai minat konsumen
terhadap produk yang ditawarkan maka produsen dapat menggunakan quisioner
pengamatan mengenai produk yang ditawarkan, sehingga produsen dapat
mengetahui kelemahan dan mempertahankan maupun meningkatkan keunggulan
produk yang ditawarkan tersebut.
Dalam laporan ini kami membahas mengenai produk Brownies Amanda.
Pencarian data dari Brownies Amanda dilakukan dengan cara membagikan
quisioner kepada konsumen Brownies Amanda tersebut, kemudian data yang telah
diperoleh dimasukkan ke dalam program SPSS. Program tersebut berfungsi untuk
mengetahui tingkat kevalidan data ataupun atribut yang dimiliki.
Ketika atribut tersebut sudah menjadi kevalidan dari pencarian data melalui
program SPSS, maka data-data atau atribut-atribut yang valid tersebut akan
menjadi patokan utama produsen untuk mengetahui seberapa besar minat dan
keinginan konsumen dalam membeli produk tersebut.
Dengan mempelajari dan mengetahui seberapa besar perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi Brownies Amanda, maka dapat menjadi acuan untuk
menentukan rencana pemasaran seperti strategi pemasaran produk Brownies
Amanda sehingga produk tersebut dapat lebih dikenal oleh masyarakat. Bagi
pengamat dan peniliti ekonomi dapat mengaplikasikan pengetahuannya secara
langsung dalam meneliti kasus perilaku konsumen.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk mengetahui dan
memahami mengenai :
1. Analisis Cochran Q Test, Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan Uji Fishbein
2. Cara-cara mengaplikasikan Cochran Q Test, Uji Validitas, Uji Reliabilitas,
dan Fishbein.
3. Untuk mengetahui minat-minat dari konsumen berdasarkan hasil analisis.
4. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam produk dan keunggulankeunggulan yg harus di tingkatkan produsen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Hawkins, Best dan Coney (2007), perilaku konsumen merupakan
studi tentang bagaimana individu, kelompok atau organisasi melakukan proses
pemilihan, pengamanan, penggunaan dan penghentian produk, jasa, pengalaman
atau ide untuk memuaskan kebutuhannya terhadap konsumen dan masyarakat.
Berdasarkan uraian dari Hawkins dkk, perilaku konsumen yang
dibedakan atas tujuan pembeliannya tergolong menjadi 2, yaitu :
a. Merek (branding)
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
kombinasi dari
produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari
produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam
strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta
dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik
dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk.
b. Pengemasan (packing)
Pengemasan
program Total
Quality
Manajemen (TQM)".
Selain
pendapatan
memaksa
orang
menetukan
pilihan
agar
Menurut Sugiyono (2006) Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang
dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk
mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Adapun
tujuan dari uji validitas adalah untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya.
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen
(kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara
mengkorelasi setiap skor variable jawaban responden dengan total skor masingmasing variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada
taraf siginifikan 0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya validitas instrumen akan
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang variabel yang dimaksud.
2.4.3Analisis Iklan Model Fishbien
Model Sikap Fishbein pada prinsipnya akan menghitung Ao (Attitude toward
the object), yaitu Sikap seseorang terhadap sebuah objek, yang dikenali lewat
atribut-atribut yang melekat pada obyek tersebut.
Dengan mengenali sebuah obyek melalui cara melihat, meraba, mencoba dan
menggunakan obyek itu untuk sekian waktu lamanya, maka seorang konsumen
akan mempunyai sikap tertentu terhadap obyek dipakai atau digunakannya
tersebut. Biasanya sebelum konsumen mengkonsumsi sebuah obyek tentunya ia
memiliki suatu harapan-harapan terhadap obyek tersebut. Sehingga setelah
melihat, mencoba dan menggunakannya, konsumen tersebut dapat menilai apakah
obyek yang bersangkutan telah sesuai dengan harapannya.
Dari pemaparan di atas, terlihat bahwa ada dua komponen penting pada
pengukuran sikap Fishbein, yaitu adanya evaluasi dan belief yang ada pada diri
konsumen terhadap sebuah obyek tertentu.
Urutan Pengerjaan sebagai berikut :
1. Menentukan Salient Belief
Setiap produk mempunyai banyak atribut, namun akan lebih baik jika
kepada konsumen (responden) ditanya tentang atribut yang relevan atau
penting saja, yang disebut Salient Belief. Dalam kasus ini ditentukan atribut
adalah Kualitas, Model, Warna dan Harga.
2. Membuat Pertanyaan untuk Mengukur Belief
Setelah atribut ditentukan, konsumen akan ditanya bagaimana keyakian
(belief) dia terhadap atribut tersebut. Isi pertanyaan tentu tidak baku, hanya
diusahakan mengukur keyakinan seseorang terhadap atribut obyek.
3. Membuat Pertanyaan untuk Mengukur Evaluation
Sama dengan pengukuran belief, konsumen akan ditanya bagaimana
evaluasi dia terhadap atribut yang telah diukur beliefnya, apakah penting atau
tidak.
4. Mengukur Sikap terhadap Produk
Pengukuran Sikap dilakukan dengan mengukur keseluruhan atribut
(multiatribut), dengan rumus :
Ao = (bi x ei)
Dimana :
para
pesaing
dengan
tetap
melestarikan
atau
meningkatkan
BAB III
METODOLOGI
3.1 Metode Penelitian
3.1.1 Penetapan Lokasi
Penetapan lokasi penelitian dilakukan di Universitas Brawijaya tepatnya di
Fakultas Pertanian.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober - November 2013.
3.2 Metode Pengambilan Keputusan
Kesadaran terhadap keadaan ini membuat seorang peneliti lebih bijaksana
dalam pengambilan keputusan pada setiap tahap penelitian. Adapun beberapa
tahapan dari metode pengambilan keputusan antara lain :
1. Perencanaan
Perencanaan meliputi penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu
penelitian dan merencanakan strategi umum untuk memperoleh dan
menganalisa data bagi penelitian itu.
2. Pengkajian secara teliti terhadap rencana penelitian
Tahapan ini merupakan pengembangan dari tahap perencanaan. Disini
disajikan lagi latar belakng penelitian, permasalahan, tujuan penelitian, serta
metode atau prosedur analisis.dan tahapan ini meliputi tahap penyusunan
usulan proyekn penelitian
3. Pengambilan contoh (sampling)
Proses pemilihan sejumlah bagian tertentu dari suatu populasi guna
mewakili seluruh populasi itu.
4. Penyusunan daftar pertanyaan
2. Buka program SPSS yang telah tersedia, hingga akan muncul seperti
berikut :
Files
of
type
formatnya
diubah
ke
dalam
Excel
(*_xls,*_xlsx,*_xlsm). Setelah itu pilih data yang telah disimpan tadi dan
klik Open.
Agar didapat atribut yang valid maka nilai tabel Chi harus lebih besar dari
nilai hitung cochran. Berikut ini adalah tabel chi :
Untuk perhitungan respon rata-rata atribut Rasa pada kategori Belief atribut
rata-rata
untuk
semua
responden
dengan
formula:
yang diberikan.
3.3.3 Uji Validitas
Langkah-langkah yang dapat dilakukan yaitu:
Buka program SPSS yang telah tersedia, hingga akan muncul seperti
berikut:
Files
of
type
formatnya
diubah
ke
dalam
Excel
(*_xls,*_xlsx,*_xlsm). Setelah itu pilih data yang telah disimpan tadi dan
klik Open.
Klik OK.
Setelah itu akan diperoleh tampilan hasil seperti berikut.
TRA
Model ini merupakan lanjutan dari analisis yang sebelumnya yaitu analisis
believe dan evaluasi. Berikut merupakan langkah-langkah dalam menganalisis
sikap konsumen setelah membeli produk Brownis Amanda.
1. Membuat kuisioner yang berisi pertanyaan pengaruh keluarga dalam
pembelian Brownis Amanda.
2. Input data hasil kuisioner ke dalam program Excel.
3. Cari total Nb dengan formula: =SUM(I3:K3) dan total MC dengan formula:
=SUM(M3:O3)
4. Selanjutnya cari nilai Sn 1 dengan mengalikan MC 1 x Sn 1, demikian
selanjutnya untuk Sn 2 dengan mengalikan MC 2 x Sn 2 serta MC3 x Sn 3.
5. Kemudian jumlahkan ketiga Sn dengan formula: =SUM(Q3:S3)
Berikut merupakan tampilan Excelnya :
bi
yang merupakan total dari penjumlahan data kuesioner believe atribut yang
sudah valid.
8. Buat kolom yang berisi data
ei
ei
bi
dan
10. Pindahkan data total Nb pada sheet sebelumnnya pada kolom baru dengan
nama kolom
Nbj
11. Pindahkan data total MC pada sheet sebelumnya pada kolom baru dengan
nama kolom
Mcj
Mcj
Nbj
GMAB
GMAB +GMSN
GMSN
GMAB +GMSN
kolom
forlumasi
yaitu
=IF(F2<52;"Tidak
Bermaksud
24. Langkah selanjutnya setelah membuat sheet model sikap yaitu membuat sheet
hubungan
25. Membuat kolom sikap, kemudian coppy sikap responden yang ada pada sheet
model sikap
26. Langkah selanjutnya membuat kolom mengenai keinginan bertindak
konsumen mengenai produk brownies amanda, dengan cara coppy
interpretasi yang ada pada sheet TRA kemudian paste pada kolom keinginan
bertindak.
Berikut merupakan tampilan dari excelnya :
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian dapat dilihat dari segi umur, jenis
kelamin, dan daerah asal. Adapun karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
Umur
Fakultas
Pertanian,
Universitas
Brawijaya.
Sebagai
Untuk mengetahui atribut apa saja yang dianggap sah (valid), kami
melakukan uji Cochran Q-test, dimana kami mengeluarkan atribut-atribut yang
dinilai tidak sah berdasarkan kriteria-kriteria statistik yang dipakai setelah
melakukan 4 kali pengeliminasian agar memperoleh Qhitung < Qtabel. Pada uji
kali ini digunakan 10 atribut yaitu A1 = rasa, A2 = harga, A3 = tekstur, A4 =
tampilan kemasan, A5 = bersertifikat, A6 = kandungan, A7 = tempat, A8 = iklan,
A9 = variasi harga, dan A10 = inovasi.
Untuk hasil uji Cochran Q-test yang pertama diperoleh Qhitung sebesar
55,571 yang nilainya lebih besar dibanding Qtabel sebesar 16,92. Data yang
diperoleh belum valid sehingga dilakukan pengeliminasian A8, A5, A7, dan A4.
Setelah pengeliminasian A8, diperoleh Qhitung sebesar 24,126 yang nilainya
masih lebih besar daripada Qtabel yaitu 15,51. Selanjutnya dilakukan lagi
peneliminasian atribut A5, diperoleh Qhitung sebesar 19,064 yang nilainya masih
lebih besar daripada Qtabel yaitu Qhitung sebesar 14,07 itu artinya bahwa atribut
A5 dianggap tidak valid.
Selanjutnya dilakukan lagi peneliminasian atribut A7, diperoleh Qhitung
sebesar 15,064 yang nilainya masih lebih besar daripada Qtabel yaitu Qhitung
sebesar 12,59 itu artinya bahwa atribut A5 dianggap tidak valid. Dan yang
terakhir, dilakukan lagi peneliminasian atribut A4, diperoleh Qhitung sebesar
10,462 yang nilainya lebih kecil daripada Qtabel yaitu Qhitung sebesar 11,07 itu
artinya bahwa atribut A5 dianggap tidak valid dan atribut yang tersisa dianggap
valid.
Jurnal Pertama dengan Judul :
Analisis Persepsi Konsumen Tentang Atribut Produk Yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Brem Padat Di Kota Madiun
Analisis Cochran Q Test digunakan untuk menemukan atributatribut suatu
produk yang mempengaruhi keputusan atau maksud beli konsumen melalui daftar
pertanyaan yang pilihannya YA dan TIDAK (Simamora, 2002). Cochran Q Test
dilakukan untuk menentukan atribut yang valid dengan prosedur sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis yang diuji, yaitu :
Ho: Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban YA yang sama.
Ha: Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban YA yang berbeda.
2. Mencari Q hitung dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
i = jumlah
responden,
i = 1, 2, 3, ,n
j = jumlah atribut,
j = 1, 2, 3, .,
kRi = jumlah nilai yang diberikan oleh responden ke-i
Cj = jumlah nilai yang diberikan oleh responden untuk atribut ke-j
Dengan = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1, maka diperoleh Qtab (0,05; df)
dari tabel Chi-Square Distribution. Keputusan : terima Ha dan tolak Ho, jika Qhit
> Qtab tolak Ha dan terima Ho, jika:
Qhit Qtab
Kesimpulan :
Jika terima Ha berarti proporsi jawaban YA masih berbeda pada semua atribut.
Artinya belum ada kepakatan diantara responden tentang atribut.
Jika tolak Ha berarti proporsi jawaban YA pada semua atribut dianggap sama.
Dengan demikian, semua responden dianggap sepakat mengenai semua atribut
sebagai faktor yang dipertimbangkan.
Skor total performance merupakan penjumlahan angka yang dipilih
responden pada setiap atribut dalam kuesioner. Skor total performance atribut
yang telah dipertimbangkan oleh konsumen kemudian dianalisis dengan Cochran
Q Test yaitu untuk mengukur tingkat kepentingan setiap atribut dimana atribut
yang digunakan pada pengukuran performance agregat merupakan atribut yang
telah dipertimbangkan oleh konsumen.
Jurnal Kedua dengan Judul :
Analisis Preferensi Calon Mahasiswa Terhadap Program Studi Dengan
Menggunakan Cochrant Q Test Dan Analytical Hierarchy Process (AHP)
yang
dimaksud
adalah
atribut
resiko
pembelian
yang
telah
disebutkansebelumnya.
Dalam metode ini, responden diberikan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan
yang dipilih jawabannya terdiri atas setuju dan tidak setuju terhadap daftar
atribut yang telah diidentifikasi terkait dengan pupuk organik kemasan (6atribut).
Atribut tersebut antara lain biaya produksi, hasil panen, kesuburan tanah, harga
jual, menggantikan pupuk kimia, aman dan mudah dalam aplikasi.
Dimana :
Q = Q hitung
Rj = jumlah setuju pada semua atribut yang diuji
Cj = jumlah setuju pada semua atribut untuk satu responden
semakin kompleks, tetapi dipengaruhi juga oleh budaya, sosial, kepribadian dan
kejiwaan. Serta Selain aroma brownies yang selalu menarikk minat konsumen,
brownies ini juga sangat nikmat sehingga disukai oleh banyak kalangan baik dari
segi umur, strata sosial, karena mengikuti perubahan bahkan sudah menjadi gaya
hidup. Dan hal inilah yang sangat mempengaruhi kevalidan data yang kelompok
kami dapatkan.
Jurnal Pertama dengan Judul :
Sikap Konsumen Terhadap Sepeda Motor Yamaha Mio Pada Pt. Sabang
Raya Motor Di Kota Jambi
Model Fishbein yang dihubungkan dengan variabel-variabel yang diteliti.
Adapun rumus dari metode Fishbein yang digunakan untuk mencari sikap tersebut
adalah sebagai berikut :
Ao = bi . ei
Dimana :
Ao = Sikap konsumen terhadap produk yang digunakan
bi = Tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk yang digunakan
ei = Evaluasi konsumen terhadap atribut dari produk yang digunakan
= Penjumlahan dari sejumlah atribut, dimana terdapat empat atribut
Dengan demikian model ini mengemukakan sikap terhadap objek tertentu
didasarkan pada perangkat kepercayaan yang diringkas mengenai atribut suatu
objek yang bersangkutan yang diberi bobot oleh evaluasi terhadap atribut-atribut
suatu barang atau semua jasa yang dihasilkan dari konsumen atau pemilikan
barang tersebut. Untuk mendapatkan data mengenai sikap konsumen maka
kuisioner yang disebar terdiri dari dua bagaimana yaitu mengenai evaluasi
harapan responden terhadap kemudahan yang diberikan oleh perusahaan PT. SRM
kepada konsumen sebagai konsumen dan kepercayaan responden yaitu seberapa
tinggi perusahaan PT. SRM memberikan kemudahan kepada konsumen terhadap
atribut.
Jurnal Kedua dengan Judul :
Sikap Konsumen Terhadap Citra Toko Distro Inspired Di Kota Malang
Untuk mengukur sikap konsumen maka digunakan Fishbein Multi Attribute
Model yang melibatkan komponen cognitive dan affective. Komponen cognitive
2005), instrumen dianggap cukup reliabel bila r > 0,70. Karena r = 0,751, maka
soal tes matematik cukup reliabel.
BELUM ADA JURNAL
TRA
Analisa pembelian konsumen dengan menggunakan TRA erat kaitannya
dengan analisa sebelumnya, yaitu mengenai balieve dan evaluasi (Fishbein)
ditambah dengan kepercayaan normatif (NB) dan motivasi (MC). Dari hasil
tersebut didapatkan apakah konsumen akan memumutuskan membeli, ragu-ragu,
atau tidak jadi membeli.
Berikut adalah hasil dari analisa yang telah kami lakukan:
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini maka
kesimpulan yang dirumuskan adalah sebgai berikut :
1. Setelah melakukan pengeliminasian sebanyak empat kali pada uji Cochran
Q-test, maka diperoleh atribut yang dianggap valid adalah atribut rasa,
harga, tekstur, kandungan, variasi harga dan inovasi. Keenam atribut ini
dinyatakan valid apabila nilai Qhitung < Qtabel yakni sebesar 10,462 <
11,07.
2. Sesuai dengan model Fishbein dengam acuan produk brownies amanda ,
tahapan analisis data dilakukan dengan menghitung nilai keyakinan
konsumen atas atribut pada produk yang disimbolkan dengan (belief),
kemudian hasil evaluasi konsumen atas masing-masing atribut, yang
disimbolkan dengan (evaluation). Dengan memperoleh kedua nilai masing
masing keyakinan dan evaluasi, maka diperoleh nilai sikap konsumen,
yang merupakan penjumlahan dari nilai keyakinan dengan nilai evaluasi.
Data yang didapat dari analisis ini diperoleh data yang memiliki bintang
satu dari keseluruhan data ada 18 sedangkan yang memiliki bintang dua
ada 6. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan melihat data yang ada
di paling atas dan paling samping kanan, yang memiliki bintang satu hanya
ada satu yaitu V29 sedangkan yang memiliki bintang dua tidak ada.
Melihat data banyaknya bintang yang hanya ada satu, dapat diketahui
bahwa atribut yang digunakan masih tidak valid.
3. Dari data quisioner Brownies Amanda yang disebar kepada 30
responden, maka sikap yang diperoleh dari responden tersebut terhadap
brownies amanda yaitu bermacam-macam, dengan asumsi 13 responden
menyatakan positif, 12 responden menyatakan netral, 3 responden
menyatakan sangat positif, serta 2 responden menyatakan negatif.
Sehingga dari 30 responden tersebut, dapat dikatakan bahwa sikap
konsumen terhadap Brownies Amanda yaitu memiliki sifat yang positif.
Setelah mengetahui sikap konsumen terhadap brownies amanda,
selanjutnya yaitu mengetahui keinginan konsumen untuk bertindak dalam
membeli brownies amanda, dari hasil pembahasan tersebut dapat diketahui
bahwa dari 30 responden terdapat 16 responden yang ragu dalam membeli,
10 responden bermaksud untuk membeli, dan 4 responden tidak
bermaksud membeli brownies amanda. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
responden lebih dominan yaitu ragu-ragu dalam membeli brownies
amanda.
Dengan adanya hubungan TRA, maka produsen Brownies Amanda dapat
mengetahui sejauh mana konsumen memiliki sikap dan keinginan untuk
membeli brownies amanda.
5.2 Saran
Sebaiknya pengkoordinasian tugas yang rumit seperti ini lebih baik dijelaskan
dengan cara yang mudah dimengerti. Agar pengerjaannya tidak menemui banyak
kesulitan.
DAFTAR PUSTAKA
Grifin and Hauser. 1993.The Voice of the Customer. Marketing Science. 12. 1-2.
Hawkins, Best dan Coney.2007. Panduan riset perilaku konsumen. Gramedia
Pustaka Utama: Jakarta.
Jacques-Francois Thisse. 1992. Discrete Choice Theory of Product. MIT Press.
Kotler, Philp, 2008. Principles of Marketing.12 Edition. Pearson Education.
Philip, Kotler, dan Amstrong. 1993. Dasar-dasar Riset Pemasaran. Erlangga:
Jakarta.
Simon P. Anderson, Andr De Palma, Simon P. Anderson Andre De Palma.
William J. Stanton, Michael J. Etzel. Bruce J. Walker. 1994. Fundamentals of
marketing. McGraw-Hill.
Sudarsono. 1998. Perilaku Konsumen dan Lingkungannya. Graha Media:
Bandung.
Sugiyono. 2006. Uji validitas. Graha Media : Bandung.
Mowen, Minor. 1998. Sikap-sikap Konsumen. Bandung : PT Gramedia Pusaka
Utama
La Pierre. 2003. Sikap Konsumen serta Perilaku. Jakarta : Erlangga
Soetarno, Tugiman. 1994. Pandangan Konsumen. Yogyakarta : UGM