Professional Documents
Culture Documents
luas. Alat screening untuk resiko nutrisi pada anak-anak, disebut Screening Tool
for Risk Of impaired Nutritional status and Growth (STRONGkids), berhasil
digunakan di Belanda. STRONGkids dilakukan pada pasien Intestinal Bowel
Disease (IBD) namun reliabilitasnya masih kurang jelas.
Tujuan dari studi ini adalah untuk meneliti efikasi alat STRONGkids pada
populasi anak-anak yang dirawat pada 12 Rumah Sakit Italia. Sensitivitas,
spesifisitas, dan prediktivitas dinilai dengan membandingkan skor resiko dengan
riwayat nutrisi sebenarnya dari anak-anak. Skor STRONGkids juga berhubungan
dengan faktor resiko untuk malnutrisi termasuk umur, etiologi khas yang
menyebabkan anak dirawat di rumah sakit dan hubungannya dengan penyakit
kronik tersebut dengan tujuan untuk memeriksa peran yang mungkin.
Metode dan Materi
Studi multi-center prospektif observasional dilakukan di 12 rumah sakit di daerah
Campania< Italia (termasuk 1 rumah sakit universitas), meliputi 70% dari semua
populasi pediatrik yang hidup di daerah tersebut, antara bulan Oktober-November
2012. Anak-anak Italia berumur 1-18 tahun yang dirawat di Rumah Sakit untuk
penyakit apapun, sehingga tidak dipilih, dimasukkan. Pasien di perawatan intensif
tidak diikutkan. Alasan untuk perawatan dikelompokkan menjadi infeksius,
gastrointestinal, respiratori,genetik/metabolik, neurologis, onkologi, trauma,
bedah, jantung, dan lain-lain.
STRONGkids terdiri dari 4 hal (1 resiko tinggi pada penyakit yang mendasari,
2- pemeriksaan klinik, 3- asupan nutrisi dan adanya muntah atau diare, 4kehilangan berat badan baru-baru ini) dan anak-anak dikelompokkan pada 1 dari 3
kelompok malnutrisi (ringan, sedang, dan berat) sesuai dengan skala 5 poin yang
spesifik ( rendah = 0, sedang 1-3, tinggi = 4-5). Setiap hal mempunyai alokasi
nilai 1-2 poin seperti berikut :
-
umum).
Penilaian Klinis Subjektif (1 poin) : riwayat nutrisi yang buruk yang dinilai
dari penilaian klinis subjektif (penurunan lemak subkutan dan/atau massa otot
karena nyeri.
Penurunan berat badan atau buruknya penambahan berat badan (1 poin) :
penurunan berat badan atau berat badan tidak meningkat (bayi <1 tahun) pada
beberapa minggu/bulan terakhir.
52:48
6.5 4.5 (5.7-7.2)
42:58
0.051.85 (0.20.3)
0.371.84 (0.680.06)
52/144 (36)
Hasil
Fitur Umum
Total 144 anak-anak (75 laki-laki rata-rata umur age 6.5 4.5 tahun) dilibatkan
(tabel 1). 60 pasien dirawat di rumah sakit universitas untuk anak dan data mereka
dicatat pada 4 hari yang berbeda, sedangkan 84 lainnya masuk di 11 rumah sakit
umum pada 1 hari observasi. Keseluruhan 52/144 (36%) dari anak yang dirawat
memiliki penyakit kronik (tabel 1). 1/3 anak-anak dirawat mempunyai penyakit
infeksius (43/144). Kondisi gastrointestinal non infeksius 9seperti IBD) atau
respiratori (seperti asma) adalah etiologi umum untuk perawatan (gambar 1).
Skor STRONGkids dan Anthopometri
Sedang
(N = 76)
9 (12%)
Tinggi
(N = 22)
2 (9%)
Total
(N = 144)
16 (11%)
2 (4%)
9 (12%)
4 (18%)
15 (10%)
7 (15%)
17 (22%)
5 (22%)
29 (20%)
Malnutrisi akut
(Akut + Kronik)
* dua pasien dikelompokkan pada malnutrisi akut dan kronik
Faktor Resiko untuk Malnutrisi menurut Anthropometri
Peran faktor resiko terduga untuk malnutrisi dinilai dengan menganalisa distribusi
variabel yang terpilih (tabel 4). Anak-anak berusia 5 tahun mempunyai resiko
yang lebih tinggi untuk mengalami malnutrisi (OR = 2.708; p = 0.024), terutama
malnutrisi akut ( OR 4.602; p = 0.006). adanya penyakit juga berkontribusi pada
perkembangan malnutrisi ( OR = 10.234; p = 0.036), dan secara keseluruhan,
etiologi memiliki peran : anak-anak dengan diagnosis penyakit genetik
mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk menjadi malnutrisi kronik (OR
10.167; p 0.002) daripada kelompok diagnostik lainnya.
Selain itu, anak-anak dengan diagnosis penyakit gastrointestinal (seperti IBD)
lebih sering dikelompokkan sebagai resiko nutrisi tinggi oleh STRONGkids ( OR
3.75; p =0.026) (Tabel 4).
Diskusi
Sejumlah alat screening telah diusulkan dan fiturnya baru-baru ini telah ditinjau.
Reliabilitas (misal prediktivitas) dan penerimaan dari petugas kesehatan dan
pasien adalah faktor penting untuk suksesnya suatu alat. Namun, pada populasi
kami yang kira-kira mencapai 150 anak-anak di 12 rumah sakit yang berbeda,
total 70% merupakan resiko nutrisional sedang atau tinggi menurut STRONGkids,
namun hanya kira-kira 20% yang sebenarnya mengalami kekurangan gizi menurut
pengukuran anthropometri. Meskipun STRONGkids telah didesain untuk menilai
resiko dan bukannya memastikan adanya malnutrisi, jarak antara insidensi
sebenarnya dan estimasi resiko termasuk besar. Perlu dipertimbangkan bahwa
skor STRONGkids memberikan 2 poin (dari total maksimum 5) kepada pasien
yang dilaporkan dengan penyakit yang mendasari, yang dengan sendirinya cukup
untuk memasukkan dia ke kelompok resiko sedang. Walaupun adanya penyakit
kronik berhubungan dengan resiko komplikasi saat perawatan, termasuk
malnutrisi, saat kami melihat distribusi mereka di STRONGkids, beberapa kondisi
yang diduga mempunyai resiko nutrisional intrinsik tidak berhubungan degan
malnutrisi. Contohnya, penyakit celiac (bila terkontrol dengan benar) atau
retardasi mental, tidak selalu berarti mempunyai resiko nutrisional, sedangkan
penyakit jantung kongenital yang biasanya teratasi pada 1 bulan pertama
kehidupan, namun bila terdapat pada riwayat klinik pasien, sudah cukup untuk
mengelompokkan pasien tersebut ke kelompok resiko tinggi malnutrisi.
Kami menemukan korelasi yang signifikan namun lemah diantara skor
STRONGkids dan parameter malnutrisi akut dan kronik. Menurut hasil kami,
korelasi diantara skor STRONGkids dan SD HFA (penanda malnutrisi kronik)
sedikit lebih kuat daripada korelasi diantara skor STRONGkids dan SD BMI
(indeks malnutrisi akut). Hal ini berlawanan dengan studi lainnya dimana
STRONGkids yang secara signifikan berhubungan dengan kedua BMI dan HFA.
Pada studi HFA, STRONGkids memberikan informasi yang lebih bisa dipercaya
bila dibandingkan dengan STAMP (Screening Tool for the Assessment of
Malnutrition in Pediatrics/ Alat Screening untuk Penilaian Malnutrisi di
Pediatrik). Penjelasan yang mungkin adalah perbedaan nilai untuk hal penyakit
yang mendasari pada kedua sistem skoring. STRONGkids memasukkan daftar
yang panjang dari kondisi kronik, sedangkan STAMP hanya memiliki pertanyaan
umum apakah anak mempunyai diagnosis yang dapat berpengaruh pada
nutrisinya?
Korelasi signifikan diantara pengukuran anthropometrik dan skor STRONGkids
hanya ditemukan pada kelompok resiko tinggi, sehingga menegaskan bahwa
hanya anak-anak pada kelompok nutrisional resiko tinggi yang sudah mengalami
kekurangan gizi. Walaupun kurang bisa dipercaya bila dibandingkan dengan yang
dilaporkan pada studi di Belanda, STRONGkids menunjukkan nilai prediktif yang
tinggi. Berlawanan dengan diatas, nilai prediktif positifnya rendah.
Rendah
(N = 46)
Sedang
(N = 76)
Tinggi
(N = 22)
Total
(N = 144)
0.501.90 0.021.66
-0.792.90a
0.051.86
Rata-rata skor SD BMI SD
b
0.501.90
0.501.90 -1.072.08
-0.371.85
Rata-rata skor SD HFA SD
34%(25-43)
71%(48-89)
86%(78-92)
71%(48-89)
Sensitivitas (95% CI)
75%(55-89) 53%(43-63)
21%(8-41)
53%(43-63)
Spesifisitas (95% CI)
9%(5-13)
21%(17-25)
28%(19-37)
21%(17-25)
Nilai Prediktif Positif (95% CI)
Nilai Prediktif Negatif(95% CI) 73%(69-77) 85%(85-90) 82%(79-85) 85%(85-90)
a
SD BMI yang secara signifikan lebih rendah bila dibandingkan pada kelompok
SD HFA yang secara signifikan lebih rendah bila dibandingkan pada kelompok
Determinan
Malnutrisi Akut
Malnutrisi Kronik
Malnutrisi
Keseluruhan
OR (95%
P
CI)
Usia < 5 tahun
4.602 (1.43-
CI)
0.006a
14.77)
1.841 (0.68
yang mendasari
Penyakit Genetik
4.97)
Penyakit
12.24)
1.01
(0.3
Gastrointestinal
1.59)
a-b-c-d-e-f-g
p < 0.05
0.42
2.708
(1.16
CI)
0.024b
6.31)
1.393
(0.56
0.496
10.234 (3.76
0.001
3.47)
(0.72
0.257
1.04 (1.01-2)
0.036c
0.145
10.167 (2.63
0.002
8.293
0.002e
0.529
(0.06
0.547
0.129
39.24)
1.89
30.68)
1.55 (1.223.15)
0.023f
4.35)
3.75
(1.22
0.026g
0.297
2.18
6.19)
(0.7
Tinggi
OR (95%
CI)
(0.44
3.78)
Apapun penyakit
2.925
1.295
Kelompok Resiko
5.23)
28.91)
(0.7
0.216
(2.24
11.5)
pasien anak rawat inap, mengidentifikasi anak beresiko malnutrisi dan secara
efisien menggunakan sumber daya yang tersedia.
Namun, pada studi baru-baru ini STRONGkids dibandingkan dengan PYMS dan
STAMP dan merupakan satu-satunya alat yang mengenali semua anak-anak
kekurangan gizi pada kelompok resiko sedang atau tinggi.
Kesimpulannya, fitur positif yang utama pada STRONGkids terdiri dari struktur
simpel yang membuatnya mudah dipakai pada keadaan rumah sakit apapun.
Namun tingkat kepercayaan dan efikasinya terbatas. STRONGkids secara efektif
mengarahkan perhatian pada isu penting yang berhubungan dengan resiko
nutrisional. Kemungkinan batasan yang penting adalah skor ini dipengaruhi oleh
skor tinggi dari penyakit yang mendasari, yang hanya berhubungan dengan resiko
nutrisional tinggi saat mereka aktif. Batasan ini mungkin dapat dikembangkan
dengan beberapa modifikasi dengan pengelompokkan pasien, supaya dapat
mengidentifikasi anak-anak dengan resiko nutrisional yang sebenarnya.
Modifikasi utama seharusnya re-evaluasi skor yang diberikan untuk kondisi
kronik.