You are on page 1of 3

ANALISIS BCG Pada PT.

SONY
INDONESIA
Bruce Henderson dari Boston Consulting Group (BCG) mengembangkan sebuah model untuk
mengelola portofolio dari berbagai unit bisnis strategis (SBU) atau lini produk utama. BCG adalah
perusahaan konsultan manajemen swasta yang berbasis di Boston, AS, awal tahun 1970-an. BCG
mempekerjakan 1.400 konsultan di seluruh dunia tetapi sedang mengurangi pekerjanya sebanyak 12
persen di tahun 2002. The BCG Growth-Share Matrix adalah empat-sel (2 dari 2) matriks
digunakan untuk melakukan analisis portofolio bisnis sebagai langkah dalam perencanaan strategis
yang didesain secara spesifik untuk mendorong usaha perusahaan multidivisi dalam merumuskan
strategi tersebut
Kerangka dasar BCG mengasumsikan bahwa peningkatan pangsa pasar relatif akan meningkatkan
kas yang dihasilkan. Seringkali asumsi ini benar karena dari kurva; meningkatkan pangsa pasar
relatif menyiratkan bahwa perusahaan adalah bergerak maju pada kurva pengalaman relatif terhadap
pesaing, dengan demikian meningkatkan keunggulan biaya. Asumsi kedua adalah bahwa pasar yang
berkembang membutuhkan investasi dalam bentuk aset untuk meningkatkan kapasitas dan sehingga
menghabiskan uang kas. Dengan demikian posisi bisnis di matriks pertumbuhan-pangsa
memberikan indikasi dari penciptaan kas dan konsumsi kas.
Henderson beralasan bahwa kas yang diperlukan oleh unit-unit usaha yang berkembang pesat dapat
diperoleh dari perusahaan dari unit bisnis lainnya yang berada di tahap yang lebih matang dan
menghasilkan uang yang lebih banyak. Dengan berinvestasi untuk menjadi pemimpin pangsa pasar
dalam pasar yang berkembang dengan cepat, unit bisnis bisa bergerak sepanjang kurva dan
menciptakan keunggulan biaya.
Matriks Boston Consulting Group (BCG)

Matriks BCG adalah perangkat strategi untuk memberi pedoman pada keputusan alokasi sumber
daya berdasarkan pangsa pasar. Matriks BCG merupakan empat kelompok bisnis, yaitu :
Bintang (Star) posisi dimana market share sudah dominan, tapi growth masih banyak,
advertising bisa seperlunya saja, penambahan fitur minor bisa dilakukan, kerjasama dengan
club juga bisa digiaatkan lagi dalam promosi.
Tanda tanya (Question Mark) pada quardrant ini product yang ditawarkan walau masih
mempunyai market share rendah, tapi demannya udah kelihatan banyak. sehingga market
growthnya tinggi.
Sapi perah (Cash Cow) pada posisi ini perusahaan sudah mempunyai market share yang
tinggi dan growt yang cukup baik, untuk mempertahankan produk perusahaan dapat
menjaga satabilitas dari tingkat pemasaran produk dan harga.
Anjing (Dog) pada posisi ini tingkat pertumbuhan suatu produk masih sangat rendah dan
market sharenya juga masih rendah. Pada posisi ini harus segera mengambil tindakan, kalau
tidak secepatnya mengambil tindakan maka suatu perusahaan akan mengalami
kebangkrutan.
Penerapan BCG pada PT SONY INDONESIA
PT Sony Indonesia melakukan kegiatan penjualan kepada para konsumen di Indonesia. Produkproduk yang terkenal dari PT Sony Indonesia mengeluarkan VAIO (notebook), PlayStation,
Walkman, DIGITAL CAMERAS + CAMCORDER, dan HOME ENTERTAINMENT.
Sesuai diagram BCG Matrix, DIGITAL CAMERAS + CAMCORDER dianggap sebagai Question
Mark karena memiliki posisi pangsa pasar yang masih mempunyai market share rendah, tapi
demannya udah kelihatan banyak, sehingga market growthnya tinggi., sedangkan PlayStation
dianggap sebagai Cash cows karena mempunyai market share yang tinggi dan growt yang cukup

baik, untuk mempertahankan produk perusahaan dapat menjaga satabilitas dari tingkat pemasaran
produk dan harga. Walkman dianggap sebagai Dog karena ingkat pertumbuhan suatu produk masih
sangat rendah dan market sharenya juga masih rendah. Pada posisi ini harus segera mengambil
tindakan, kalau tidak secepatnya mengambil tindakan maka suatu perusahaan akan mengalami
kebangkrutan. sedangkan HOME ENTERTAINMENT dianggap sebagai Star karena market share
sudah dominan, tapi growth masih banyak, advertising bisa seperlunya saja, penambahan fitur
minor bisa dilakukan, kerjasama dengan club juga bisa digiaatkan lagi dalam promosi.
Matriks BCG PT.SONY INDONESIA

You might also like