Professional Documents
Culture Documents
Px PENUNJANG
KOMANG DEWI FRIDAYANTI
122010101038
ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
2. Keluhan Utama
Kapan pertama kali menemukan adanya
benjolan?
Bagaimana? Sejak saat itu adakah perubahan sifat
benjolan?
...
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Adakah benjolan payudara sebelumnya?
Jika Ya, terapinya apa?
Adakah riwayat penyakit serius lain?
Bagaimana riwayat kehamilan?
Menarkhe? Laktasi?
...
4. Obat-obatan
Pernahkah pasien mengonsumsi estrogen
atau tamoksifen?
Pernahkah pasien menjalani kemoterapi?
Pemeriksaan Fisik
Catatan:
Karena organ payudara dipengaruhi
oleh hormonal, pastikan pemeriksaan
fisik dilakukan saat pengaruh
hormonal seminimal mungkin
Pemeriksaan Fisik
Penderita diperiksa dengan badan bagian
atas terbuka:
1.Posisi Tegak (duduk)
Penderita duduk, tangan bebas ke samping,
pemeriksa berdiri di depan pasien, lebih
kurang sama tinggi
Pada inspeksi dilihat
1.simetri payudara kiri-kanan; kelainan papila; letak
dan bentuknya; adakah retraksi puting susu;
kelainan kulit, tanda-tanda radang; peau d'orange,
dimpling; ulserasi dan lain-lain.
...
2. Posisi Berbaring
Penderita berbaring, diusahakan agar payudara jatuh
tersebar rata di atas lapangan dada; bahu atau
punggung diganjal dengan bantal kecil
Palpasi: gunakan falang distal dan falang medial jari II,
III, IV, lakukan sistematis mulai dari kranial setinggi iga
ke-2 sampai ke distal setinggi iga ke-6; juga
pemeriksaan daerah sentral subareolar dan papil. Px
dapat dari tepi ke sentral (sentrifugal) Rabaan halus
akan dapat membedakan kepadatan massa payudara
Periksa adanya cairan keluar dengan menekan daerah
sekitar papil
...
3. Menetapkan Keadaan Tumor
Lokasi tumor menurut kuadran di
payudara atau terletak di daerah sentral
...
Ukuran tumor, konsistensi, batas-batas
tumor tegas atau tidak tegas
Mobilitas tumor terhadap kulit dan
Muskulus Pektoralis atau dinding dada
Lengket pada kulit adanya cekungan pada
posisi diam
M. Pektoralis kontraksi (menekankan tangan
pada krista ihaka) jika tumor tampak
bergerak dengan gerakan pektoral, berarti
tumor ini melekat pada m. Pektoralis atau
pada fasia m. Pektoralis.
...
4. Memeriksa Kelenjar Getah Bening
Regional
a. Supra dan Infraklavikuler serta leher utama, bagian bawah
dipalpasi dengan cermat dan teliti
b. Aksila: posisi duduk (fossa aksila jatuh ke bawah mudah
diperiksa dan lebih banyak dapat dicapai).
Yang diraba kelompok kelenjar getah bening:
Mammaria eksterna di bagian anterior dan di bawah tepi m.
Pektoralis aksila;
Subskapularis di posterior aksila;
Sentral di bagian pusat aksila;
Apikal di ujung atas fossa aksilaris.
...
4. Organ lain yang ikut diperiksa
adalah hepar, lien untuk mencari
metastasis jauh, juga tulang-tulang
utama, tulang belakang.
Penentuan metastasis sulit namun dapat
dilakukan pemeriksaan menggunakan kriteria
inoperabilitas Haagensen
Suprapto, Priscila Ratna. 2013. Karsinoma Mammae pada Wanita Paruh Baya.
Makalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA.
Pemeriksaan Penunjang
Catatan:
Biasanya dilakukan oleh RS Tipe C ke
atas
Pemeriksaan Penunjang
(Non-Invasif)
1. Mammograf
...
2. Ultrasonograf
Dengan pemeriksaan
ini hanya dapat
dibedakan lesi solid
dan kistik
Sensifisitas dan
Spesifisitas tinggi
...
3. Ro Thorax, Bone
Scanning (Bone Survey),
USG Abdomen/Hepar
Pemeriksaan Penunjang
(Invasif)
...
2. Biopsi Eksisional dan
Insisional
Biopsi insisional: pengambilan sebagian
jaringan yang sakit, dilakukan bila jaringan
yang sakit terlalu besar (ukuran lebih dari 2
cm).
Biopsi eksisional: pengangkatan seluruh
jaringan yang sakit sampai tepi yang
sehat, dilakukan bila jaringan yang sakit
kecil (kurang dari 2 cm), sehingga defek
masih bisa ditutup primer.
TERIMA KASIH