Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan mendengar adalah karunia Tuhan yang tiada tara
nilainya. Tanpa pendengaran sangatlah sulit menjalani kehidupan
(Soeripto, 2008). Kemajuan teknologi saat ini telah memasuki ampir
seluruh
sendi-sendi
kehidupan
manusia,
akan
tetapi
setiap
inilah
yang
sering
disebut
bising
atau
kebisingan
(Notoatmodjo, 2011).
Kebisingan merupakan salah satu factor bahaya fisik yang
sering dijumpai ditempat kerja. Terpajan oleh kebisingan yang
berlebihan dapat merusak kemampuan untuk mendengar (menjadi tuli)
dan juga dapat mempengaruhi anggota tubuh yang lain termasuk
jantung (Soeripto, 2008).
Dari hasil penelitian diperoleh bukti bahwa intensitas bunyi yang
dikategorikan bising dan yang dapat mempengaruhi kesehatan
(pendengaran) adalah diatas 60 dB. Oleh sebab itu, para karyawan
1
mampu
mengoperasikan
alat
pengukur
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Lingkungan Kerja
1. Pengertian Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan termasuk salah
satu hal yang penting untuk diperhatikan. Meskipun lingkungan
kerja
tidak
perusahaan,
melaksanankan
namun
proses
lingkungan
kerja
produksi
dalam
mempunyai
suatu
pengaruh
yang
hendaknya
diciptakan
adalah
suasana
baik
secara
kuantitatif
(peningkatan
ambang
tentang
Baku
Tingkat
Kebisingan
menimbulkan
gangguan
kesehatan
manusia
dan
berdasarkan
atas
pengaruhnya
terhadap
bising
yang
berbentuk
sebagai
suatu
dan
ketulian.
Lebih
rinci
lagi,
maka
dapatlah
konsentrasi,
susah
tidur,
emosi,
dan
lain-lain.
baru
yang
belum
berpengalaman.
Gangguan
akan
dapat
menurunkan
mutu
pekerjaan
dan
produktifitas kerja.
d. Gangguan Keseimbangan
Gangguan keseimbangan ini mengakibatkan gangguan
fisiologis seperti kepala pusing, mual, dan lain-lain.
e. Gangguan Terhadap Pendengaran (Ketulian)
Diantara sekian banyak gangguan yang ditimbulkan oleh
bising, gangguan terhadap pendengaran adalah gangguan yang
paling
serius
karena
dapat
menyebabkan
hilangnya
Hal
ini
dapat
dilakukan
dengan
pengendalian
yaitu
menggunakan
atau
10
pemeriksaan
itu jelas
tidak
11
12
Tingkat intensitas
bising dalam dB (A)
80
82
85
88
91
94
97
100
103
106
109
112
115
118
121
124
127
130
133
136
139
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Alat
1. Sound Level Meter (SLM)
2. Stopwatch
B. Peserta Praktikum
1. Husnul Khatimah
(14120110125)
2. Muammar Iksan
(14120110129)
3. Fitriani Tasmin
(14120110131)
4. Adliah Ali
(14120110132)
5. Tri Wahyuni Rahman
(14120110136)
6. Marifat Istiqa Mukty
(14120110138)
7. Sri Rahayu Pratiwi
(14120110139)
8. Putri Intan Permatasari
(14120110144)
9. Andi Irma Syahrani
(14120110147)
C. Prosedur Kerja
1. diaktifkan alat dengan menekan tombol power, lalu menunggu
hingga angka pada monitor menjadi stabil.
2. ditekan tombol slow untuk jenis kebisingan terputus-putus.
3. Pada tombol A/C, pilih tombol A sebagai tanda bahwa yang akan
diukur merupakan intensitas kebisingan yang sampai ke individu.
4. Posisikan alat sejajar dengan telinga.
5. Pembacaan dilakukan setiap 3 detik selama 15 menit dengan
menggunakan stopwatch.
6. Catat setiap hasil pembacaan pada tabel yang tersedia.
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
14
A. Hasil
Dari percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan hasil
sebagai berikut:
63,3
70,0
68,9
68,9
71,4
72,5
72,9
66,1
66,8
70,1
71,6
72,3
72,9
72,8
76,7
73,2
68,8
71,4
76,8
69,3
67,5
71,6
74,5
64,4
68,4
69,1
70,6
69,1
70,8
72,6
67,4
64,4
69,9
71,7
70,4
70,2
70,5
72,8
80,2
71,3
64,4
73,3
70,7
71,3
66,4
63,9
66,5
63,1
68,1
68,9
69,7
74,7
71,5
73,1
61,8
69,0
69,3
71,8
71,7
66,8
69,6
72,4
70,2
64,5
62,1
63,9
68,7
70,1
68,7
67,6
70,0
73,9
69,2
70,7
69,9
72,0
65,7
67,1
71,1
72,9
68,3
69,1
65,3
65,2
71,8
71,0
68,0
73,1
63,3
69,1
62,0
64,9
73,7
62,4
74,2
71,4
69,6
68,0
72,3
68,3
71,7
75,3
70,8
68,5
71,6
77,0
61,1
73,1
71,8
75,6
68,3
66,2
70,7
70,5
63,3
74,7
70,6
75,4
72,0
71,5
66,4
63,5
65,3
68,1
76,5
70,3
72,5
64,6
74,4
71,1
71,6
75,3
75,3
68,6
63,8
64,7
66,1
B. Analisis Data
Rentangan
Jumlah Kelas
= 1 + 3,3 x log n
= 1 + 3,3 x log 225
15
69,1
68,9
71,6
70,5
70,5
70,5
70,2
67,8
70,6
65,4
70,6
69,7
72,2
76,1
72,4
63,8
75,6
66,3
62,8
68,3
68,1
70,4
64,3
69,6
70,3
69,4
71,9
73,5
71,5
68,3
72,1
72,2
70,9
72,8
68,0
72,1
75,6
69,1
75,5
66,0
68,5
70,5
72,3
69,0
70,0
71,4
69,3
70,2
71,9
72,9
66,3
68,7
71,0
67,4
71,2
67,8
69,4
71,0
71,8
74,9
75,6
66,4
67,1
72,7
70,3
64,5
66,4
65,4
68,8
77,0
68,5
75,3
68,4
68,5
73,5
73,1
73,8
70,8
71,7
70,8
75,9
69,7
68,3
69,9
62,6
62,1
69,6
68,1
=5
Panjang Kelas = 5
L1
= 60 + 64,9
2
= 62,45
L2
= 65 + 69,9
2
= 67,45
L3
= 70 + 74,9
2
= 72,45
L4
= 75 + 79,9
2
= 77,45
L5
= 80 + 84,9
2
= 82,45
Panjang
Kelas
60 64,9
65 69,9
70 74,9
75 79,9
80 84,9
Nilai Tengah
Sampel
Persen
62,45
67,45
72,45
77,45
82,45
26
80
102
16
1
11,56%
35,56%
45,33%
7,11%
0,44%
16
Persen
Kumulatif
0,44%
12%
47,56%
92,89%
100%
TOTAL
Leq
225
100%
C. Pembahasan
Setelah melakukan praktikum terhadap tingkat kebisingan di
laboratorium FKM UMI dan data yang telah didapatkan kemudian
dianalisis maka didapatkan hasil yaitu 62,92 dB. Dimana hal tersebut
sudah sesuai dengan nilai ambang batas kebisingan di dalam ruangan
yaitu berkisar antara 50-100 dB.
Adapun dari hasil penelitian Adelina Octavia, dkk menemukan
bahwa rata-rata intensitas kebisingan di Bagian Pemeliharaan PT. PLN
(Persero) Sektor Barito PLTD Trisakti Banjarmasin adalah sebesar 104
dB (melebihi NAB). Dimana tingkat kebisingan yang tinggi di tempat
kerja dapat menyebabkan stress sehingga mempercepat timbulnya
kelelahan.
Kelelahan
dapat
menurunkan
kekuatan
otot
yang
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil yaitu:
1. Kebisingan merupakan sesuatu yang tidak diinginkan yang dapat
menyebabkan
gangguan
kesehatan
seperti
gangguan
pendengaran.
2. Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat intensitas kebisingan
yaitu sound level meter (SLM)
18
3. Berdasarkan
hasil
analisis
data
didapatkan
bahwa
tingkat
DAFTAR PUSTAKA
Buchari, 2007. Kebisingan Industri dan Hearing Conservation Program.
Hendro, dkk. 2004. Tingkat Kebisingan di DKI Jakarta dan Sekitarnya.
Media Litbang Kesehatan. Volume XIV, Nomor 3, Tahun 2004.
Jakarta: Puslitbang Ekologi Kesehatan, Depkes.
Mulia, Ricki. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Notoatmodjo, 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineke Cipta
Octavia A, dkk. 2013. Pengaruh Intensitas Kebisingan Lingkungan Kerja
Terhadap Waktu Reaksi Karyawan PT. PLN (Persero) Sektor
Barito PLTD Trisakti Banjarmasin. Berkala Kedokteran,
Volume 9 No. 2, Tahun 2013. FK Universitas Lampung
Sedarmayanti, 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.
Jakarta: Mandar Maju
19
20