Professional Documents
Culture Documents
Anggota :
1.
2.
3.
4.
Ihwan Rahmadi
(130425024)
M. Ferdiansyah
(130425022)
M. Hidayat Hasibuan (130425020)
Firman Abednego Sibarani (130425014)
Krim
Definisi
Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental
mengandung tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk
pemakaian luar. Tipe krim ada dua yaitu krim tipe air
minyak (A/M) dan krim minyak air (M/A). untuk membuat
krim digunakan zat pengemulsi.Umumnya berupa surfaktansurfaktan anionik, kationik, dan nonionik (Anief, 2000).
Penggolongan Krim
Krim
Emulsi
Bentuk
Fungsi
(Zain, 2012)
Manfaat Krim
1.
2.
Krim berisi minyak nabati atau minyak hewani, yang terkadang bersifat
komedogenik. Tentu saja minyak pengganti tidak dapat sepenuhnya
menggantikan peran minyak alamiah yang keluar dari kelenjar palit,
namun setidaknya dapat membantu dalam segi fisik proteksi dan
pelembut kulit.
(Wasitaatmadja, 1997).
Pembuatan Krim
Krim dapat dibuat dengan beberapa jenis :
1. Emulsi air dalam minyak (W/O)
Sistem yang mengandung dispersi tetesan air dalam fasa
minyak disebut emulsi air dalam minyak;
2. Emulsi minyak dalam air (O/W)
Sistem yang mengandung dispersi tetesan minyak dalam
fasa air disebut emulsi minyak dalam air.
1.
2.
3.
4.
(Wibowo, 2001)
terkendali.
b)
Pressure
Homogenizer
c)
Ultrasonic
Homogenizer
a)
Coloid Mill
Tidak cocok jika rasio viskositas terlalu tinggi karena droplet akan seperti
bola yang kaku dan memutar arah kebalikannya, laju geser tergantung
pada rotasi kecepatan.
b)
Pressure Homogenizer
Energi disebarkan oleh kecepatan fluida yang tinggi menciptakan pusaran
dan menghasilkan geser tinggi. Umpan dipaksa untuk melewati katup
yang sempit dengan penerapan tekanan tinggi.
c)
Ultrasonic Homogenizer
Umpan mengalir melalui sebuah lubang dan mengenai pisau tajam, hal
ini membuat pisau bergetar dengan cepat dan menghasilkan medan
ultrasonik yang memecah tetesan.
Problem
Memformulasikan Kembali Krem Message
Perusahaan anda telah memasarkan sejenis krem massage selama bertahun-tahun.
Namun, belakangan ini, produk saingan telah berhasil menguasai pasar dengan
laju yang mengkhawatirkan. Hasil penelitian pasar menunjukkan bahwa hal ini
disebabkan pengguna merasa bahwa krem saingan memiliki kemampuan
pencucian yang lebih baik. Manajemen telah menginstruksikan untuk
memformulasikan kembali dengan daya pencucian yang lebih baik, paling tidak
dengan kinerja yang identik dengan produk ash. Bubuk pencuci dalam krem jenis
ini normalnya berhubungan dengan ekstraksi bahan berminyak dari kulit.
Fasa Terdispersi
Parafin (pelarut) 65%
Beeswax (krem dasar) 20%
Petrolatum (emollient) 15%
Viskositas pada 25 oC dan geseran rendah 4,5 x 10-2 Pa.S
Densitas 860 kg/m3
Surfaktan
Gliseril monostearat 50%
POE-20 sorbiton monolaurat 50%
Tegangan antarmuka 4 x 10-3 N/m
Konsentrasi permukaan excess 1,24 x 10 -6 kg/m3
Yield value 30 Pa
Viskositas pada 25 oC 1020 Pa.S
Pemilihan Bahan
Agar produk memiliki 15% kandungan yang
lebih berminyak maka Fasa terdispersi harus
dimodifikasi, meliputi:
Petrolatum (emmolient) : dari 15% menjadi
25%;
Parafin : dari 65% menjadi 55%;
Beeswax : 20%
Kesimpulan
1. Tipe emulsi harus dimodifikasi agar sesuai
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo, Christianto., Product-Oriented Process Synthesis
and
2001.