Professional Documents
Culture Documents
AMRE, INC.
Dalam film terkenal The Tin Men yang diluncurkan pada 1987, Richard Dreyfus
dan Danny Devito memerankan salesmen yang menjual siding (penutup dinding)
aluminium selama awal 1960-an. Kedua pesaing itu menggunakan segala cara
yang mungkin untuk memperoleh keuntungan yang tidak fair atas satu sama
lain. Seperti salesmen siding aluminium lainnya, kunci untuk sukses bagi Dreyfus
dan Devito adalah mendapatkan dan mengejar keuntungan (lead), atau
indikasi-indikasi kebutuhan dari para konsumen potensial. Keuntungan bukan
hanya factor sukses kunci bagi perusahaan-perusahaan pembuat siding tetapi
juga mewarnai sebagian besar system akuntansi dan control dari perusahaanperusahaan ini. Perhatikan AMRE, Inc. sebuah perusahaan yang menjual produkproduk siding rumah dan produk dekorasi interior seperti countertops lemari.
AMRE, singkatan dari American Remodeling, mulai beroperasi pada tahun 1980
di Irving, Texas, pusat pra Cowboy Dallas. Dalam satu decade, perusahaan
terkemuka dalam industry siding rumah, yang didominasi oleh bisnis-bisnis kecil
yang memasarkan jasa-jasa mereka disuatu kwasan metropolitan. Pada 1987,
AMRE go public dan mendaftarkan saham biasanya di Bursa Efek New York.
Ketika AMRE go public pada awal 1987, para pejabat perusahaan itu
mengeluarkan proyeksi-proyeksi revenue dan profit yang optimistis untuk para
analis yang memantau perusahaan tersebut (Pada waktu itu, tahun fiscal AMRE
dimulai dari 1 Mei di suatu tahun hingga 30 April di tahun berikutnya. Tahun
fiscal pertama perusahaan itu sebagai sebuah perusahaan pubik,berakhir 30
April 1988). Ketika akhir kuartal pertama AMRE sebagai perusahaan public
mendekat, 31 Juli 1987, income bersih yang diproyeksikan untuk kuartal tersebut
sebelumnya pada tahun itu jelas tidak bisa diperoleh.
Robert Levin, seorang eksekutif AMRE dan pemegang saham utama, tampaknya
kuatir bahwa kegagalan untuk mencapai earnings kuartalan yang diproyeksikan
akan menyebabkan harga saham AMRE menurun tajam. Levin seorang CPA sejak
1972, adalah pejabat keuangan utama perusahaan itu dan berkedudukan
sebagai wakil presiden eksekutif, bendahara, dan chief operating officer. Untuk
menaikkan income bersih AMRE selama kuartal pertama tahun fiscal 1988, Levin
memerintahkan kepala akuntan perusahaan itu, Dennie D. Brown, untuk
membuat laporan tidak wajar (overstate) mengenai jumlah keuntungan yang
belum ditetapkan dalam lead bank AMRE. Brown selanjutnya memerintahkan
Walter W. Richardson, wakil presiden untuk pengolahan data perusahaan itu,
yang pernah bertindak sebagai pengawas AMRE pada awal 1980-an, untuk
memasukkan keuntungan-keuntungan yang belum ditetapkan fiktif dalam lead
bank. Memasukkan keuntungan-keuntungan fiktif ke dalam lead bank
Selama kuartal ketiga dan keempat tahun fiscal 1988, hasil-hasil operasi actual
AMRE kembali menurun tajam tidak seperti yang diharapkan. Disini, Levin
memutuskan untuk memperluas cakupan kecurangan akuntansi. Selain mengoverstate keuntungan-keuntungan yang belum ditetapkan, Levin memerintahkan
para bawahannya untuk mengoverstate inventori penutup AMRE untuk kuartal
ketiga dan keempat tahun fiscal 1988. Richardson turut membantu upaya ini
dengan memasukkan inventori fiktif dalam catatan-catatan inventori AMRE yang
telah dikomputerisasikan dan dengan menyiapkan count sheets inventori palsu
yang kemudian diserahkan kepada para auditor Price Waterhouse yang
mengaudit perusahaan itu.
AMRE melaporkan income sebelum pajak sebesar 12,2 juta dolar dalam laporanlaporan keuangan tahun fiscal 1988-nya. Suatu penyelidikan berikutnya oleh SEC
mengungkapkan bahwa income sebelum pajak actual AMRE untuk tahun
tersebut kurang dari 50 persen dari jumlah yang dilaporkan. Sebelum AMRE
mengajukan format 10-K tahun 1988-nya kepada SEC, Levin mengadakan
pertemuan dengan para pimpinan AMRE dan ketua dewan direksi, Steven D.
Bagi para short seller, kelihatannya merupakan suatu pola lama untuk
menaikkan revenue-revenue dan meng-understate biaya-biaya, suatu pola yang
sering berakhir dengan suatu penghapusan. Mr. Wesselman (juru bicara AMRE)
mengatakan praktik-praktik akuntansi perusahaan itu sudah tepat dan secara
berkala dikaji ulang dengan bantuan para auditor luar.
Selama tahun fiscal 1989, para eksekutif puncak AMRE terus menyajikan laporan
yang tidak wajar tentang hasil-hasil operasi yang dilaporkan dan kondisi
keuangan perusahaan itu. Selain teknik-teknik akuntansi yang tidak sah yang
digunakan pada tahun sebelumnya, selama tahun fiscal 1989 para eksekutif
AMRE secara material menutup-nutupi piutang perusahaan itu dan secara
material menggelembungkan secara tidak wajar receivables yang dipinjam ke
perusahaan itu oleh staf penjualannya sendiri.
Diakhir tahun fiscal 1989, para eksekutif AMRE memutuskan untuk mengakhiri
kecurangan akuntansi. Para eksekutif tersebut mengadakan pertemuan secara
teratur untuk membahas bagaimana sebaiknya menghentikan kecurangan itu
tanpa menimbulkan kecurigaan di kalangan para auditor Price Waterhouse yang
mengaudit perusahaan tersebut dan pihak-pihak lain. Salah satu metode yang
diputuskan oleh para eksekutif itu adalah mengalihkan asset-aset fiktif dalam
catatan-catatan akuntansi AMRE kedivisi Decks dari perusahaan itu.Dengan
memindahkan sekitar 3 juta dolar asset fiktif ke divisi tersebut, AMRE menutupnutupi penghapusan asset-asset tersebut dalam bagian operasi yang terputus
pada laporan income tahun 1989-nya. Penghapusan-penghapusan ini dicatat
terutama selama kuartal ketiga tahun fiscal 1989.
Setelah pembicaraan di antara para eksekutif AMRE, sekitar 5 juta dolar asset
fiktif baru pada pembukuan perusahaan itu dianggap hilang sebagai kerugiankerugian atau biaya-biaya pada kuartal keempat tahun fiscal dengan cara
menyesuaikan entri-entri. Penghapusan-penghapusan pada kuartal sebelumnya
menyebabkan AMRE melaporkan kerugian bersih hampir 6 juta dolar pada 1989.
Lampiran 1 memuat data-data keuangan utama yang dmasukkan dalam laporan
tahun 1989 AMRE untuk periode lima tahun dari 1985-1989.
Pada maret 1989, menjelang akhir kuartal keempat tahun fiscal 1989, AMRE
menyewa Mac M. Martirossian untuk bertindak sebagai kepala akuntan
perusahaan itu. Martirossian pernah menajdi seorang CPA sejak 1976 dan
berpengalaman lebih dari sepuluh tahun di bidang akuntan public pada kantor
Price Waterhouse di Dallas, yang melakukan audit-audit tahunan AMRE. Pada juli
1989, Martirossian memangku jabatan chief financial officer (CEO). Levin, yang
sebenarnya, bertindak sebagai CFO AMRE selama beberapa tahun, memangku
jabatan sebagai wakil presiden eksekutif, bendahara dan chief operating officer.
Sementara membiasakan diri dengan system akuntansi AMRE pada mingguminggu pertamanya dengan perusahaan itu, Martirossian menemukan sejumlah
besar entri akuntansi yang tidak memiliki dokumentasi pendukung yang
memadai. Martirossian segera mulai menyelidiki masalah control internal ini.
Tentu para pimpinan AMRE menyadari bahwa akuntan yang sangat teliti ini
akhirnya akan menemukan kecurangan itu kepada Martirossian. (dengan
melakukan ini para eksekutif telah mulai menghentikan kecurangan tersebut)
Pengakuan awal yang diberikan oleh para rekan kerja barunya mngejutkan
Martirossian. Pada tnggal 28 April 1989, hanya dua hari sebelum berakhirnya
thun fiscal 1989, Martirossian mengadakan pertemuan dengan para eksekutif
yang terlibat dalam kecurangan itu. Pada pertemuan itu, ia mengatakan bahwa
laporan-laporan yang tidak sewajarnya yang masih ditemukan dalam catatancatatan akuntansi perusahaan itu harus segera diperbaiki. Jika perbaikanperbaikan tidak dilakukan, Martirossian mengancam untuk mengundurkan diri.
pada kuartal keempat tahun fiscal 1989 melalui entri-entri penyesuaian periode
penutup.
Usaha dari para koleganya untuk menyesatkan para auditor Price Waterhouse
menyulitkan Martirossian. Sebelum Price Waterhouse menyelesaikan auditnya
tahun 1989 atas AMRE, Martirossian berencana mengadakan pertemuan penting
di sebuah hotel setempat dengan para staf Price Waterhouse yang ditunjuk
untuk melakukan audit atas AMRE. Martirossian tampaknya telah terbiasa
dengan beberapa orang ini selama sepuluh tahun ia bekerja pada kantor Price
Waterhouse di Dallas.
dan para eksekuif kunci AMRE lainnya tidak menyadari berbagai kekacauan yang
secara material akan mempengaruhi keakuratan laporan-laporan keuangan
perusahaan tersebut.
Setiap eksekutif AMRE yang berpartisipasi aktif dalam kecurangan itu, termasuk
Bedowitz, Levin, Brown, dan Richardson, menyetujui sebuah perjanjian yang
dikeluarkan oleh SEC. dalam menyepakati perjanjian tersebut,tak satupun dari
orang0-orang ini menyangkal atau mengakui dugaan mengenai peranan-peranan
mereka dalam kecurangan itu. Tetapi, masing-masing setuju untuk tidak
melanggar undang-undang sekuritas federal di masa mendatang. Levin dan
Brown juga diminta untuk menyerahkan dana-dana yang telah mereka terima
dari penjualan saham AMRE ketika kecurangan tersebut sedang berlangsung.
Sifat dari perjanjian ini mewajibkan Brown untuk membayar sekitar 16.000 dolar
kepada pemerintah federal, Levin membayar hamper 1,8 juta dolar kepada
pemerintah federal, termasuk denda seniali 500.000 dolar karena melanggar
ketentuan-ketentuan dari the insider Trading Sanctions Act.
Pada bulan Nopember 1991, The Wall Street Journal melaporkan bahwa
Bedowitz, Levin, dan AMRE, Inc. telah mencapai kesepakatan untuk
menyelesaikan gugatan hokum yang dilancarkan oleh para pmegang saham
AMRE. Kesepakatan ini mewajibkan dua mantan eksekutif AMRE untuk
menyerahkan sekitar 88 juta dolar untuk penyelesaian masalah itu. AMRE, Inc.
menyerahkan 5,9 jut lainnya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Para auditor staf dari Price Waterhouse yang ditunjuk untuk mengaudit AMRE
memverifikasikan komputasi biaya per keuntungan selama audit tahun 1988.
Namun, para auditor staf diduga gagal untuk menguji dengan tepat jumlah
keuntungan yang belum ditetapkan yang dilaporkan oleh AMRE pada akhir tahun
fiscal 1988. Prosedur audit utama yang digunakan untuk menguji jumlah
keuntungan-keuntungan yang belum ditetapkan pada akhir tahun fiscal 1988
adalah untuk membandingkan jumlah keuntungan-keuntungan yang didafter
pada dua jdwal yang disiapkan klien berbeda.
Metode lain yang digunakan oleh AMRE untuk meningkatkan profit-profit yang
dilaporkannya adalah membuat laporan yang tidak sewajarnya mengenai
inventori akhir tahun. Selama tahun fiscal 1988, inventori AMRE meningkat
sekitar 66 peren. Memorandom perencanaan audit AMRE tahun 1988
mengidentifikasi kenaikan yang besar dalam inventori sebagai factor risiko
utama. Memorandum perencanaan audit tersebut juga menyatakan bahwa AMRE
tidak menggunakan system inventori yang berkesinambungan, yang berarti
bahwa jumlah-jumlah inventori akhir tahun akan ditentukan oleh suatu
perhitungan fisik.
Rencana audit awal Price Waterhouse untuk tahun 1988 memerlukan obervasi
terhadap perhitungan-perhitungan inventori fisik dark lien pada sebelas dari
duapuluh enam tempat inventori. Tahun sebelumnya, Price Waterhose
mengunjungi Sembilan dari dua puluh dua lokasi invetori Selama perhitunganperhitungan fisik. Manajemen klien mengeluh bahwa peningkatan dalam jumlah
lokasi inventori yang akan diamati oleh Price Waterhouse akan meningkat biaya
audit tahun 1988. Para eksekutif AMRE tampaknya meminta Price Waterhouse
untuk mengijinkan staf akuntansi AMRE mangamati perhitungan-perhitungan
fisik di tiga tempat inventori yang telah dipilih oleh para auditor untuk observasi.
Menurut investigasi SEC, manajemen AMRE menaikkan inventori akhir tahun dari
masing-masing delapan belas lokasi inventori yang tidak diamati di akhir tahun
oleh Price W aterhouse. Lokasi lokasi ini meliputi tiga lokasi yang perhitunganperhitungan fisiknya diamati oleh staf akuntansi AMRE. Secara keseluruhan,
AMRE mengeluarkan laporan berlebihan tentang inventori akhir tahunnya untuk
1988 sekitar 1,4 juta dollar.
Selama kuartal ketiga dan keempat tahun fiscal 1989, AMRE mulai menghapus
asset-aset fiktif yang telah diadakan selama kecurangan akuntansi berskala
besar. Ingat bahwa para eksekutif AMRE menyembunyikan beberapa juta dolar
dari penghapusan-penghapusan semacam itu dalam pembukuan kerugian untuk
divisi Decks yang tidak lagi beroperasi. Para auditor Price Waterhouse mengkaji
ulang kerugian-kerugian besar yang disebabkan karena penghapusan divisi
Decks AMRE selama tahun fiscal 1989. Tetapi menurut SEC para auditor Price
Waterhouse menerima penjelasan-penjelasan klien untuk kerugian-kerugian ini
tanpa menerapkan prosedur-prosedur yang sangat penting untuk kerugiankerugian tersebut.
Sebuah factor kunci yang diduga mempengaruhi keputusan Smith dan Reed
untuk menerima metode-metode akuntansi yang patut dipertanyakan yang
diterapkan AMRE adalah karena mereka mengenal martirossian, seorang
mantan teman mereka d kantor Price Waterhouse di Dallas. Menurut SEC, Smith
dan Reed tidak terlalu bergantung pada representasi-represntasi Martirossian
yang kuang tepat atas dasar pengalaman mereka dengannnya dan reputasinya
dengan integritas yang tinggi di Price Waterhouse.
menggunakan
-100
100
Sangat Beretika
Jawab:
Etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang
dapat dipahami oleh pikiran manusia. Sedangkan etika profesi merupakan konsep etika yang
ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu. Etika profesi juga
dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral
dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.
Dalam kode etik akuntan Indonesia, tercantum beberapa prinsip etika yang harus dijadikan
pedoman dalam pelayanan terhadap masyarakat, yaitu tanggung jawab profesi, kepentingan
publik, integritas, objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, prilaku
professional, standar teknis. Dalam kasus ini, eksekutif telah melakukan pelanggaran etik
serius yang bisa dikatakan -100 (sangat tidak beretika), sedangkan pihak auditor Price
Waterhouse melakukan pelanggaran etika prfesi karena tidak menunjukan integritas,
objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian professional, serta standar teknis sehingga
menurut kelompok kami nilai bagi Price waterhouse adalah -50 (beretika).
2. Apakah Anda yakin
bahwa orang
yang berperilaku tidak
ini telahdihukum secara tepat? Pertahankan jawaban Anda
etis dalam
kasus
Jawab:
Menurut kelompok kami, orang yang tidak berprilaku tidak etis dalam kasus ini tepat untuk
dihukum, karena dengan adanya hukuman tersebut merupakan cara untuk memberikan efek
jera kepada pihak-pihak yang telah dengan sengaja melanggar etika demi tujuan tujuan yang
sudah berbeda dari kode etik yang diharapkan dan wajib untuk dijalankan. Hukaman ini
selain memberikan efek jera juga sebagai alat untuk mengontrol jalannya pelaksnaan etika
agar sesuai dengan apa yang diharapkan.
3. Identifikasi tindakan
alternatif yang
tersedia
untuk Martirossian ketika
ia menyadaripenipuan akuntansi di AMRE. Asumsikan peran Martirossian. Manakah
dari alternatif ini akan Anda pilih? Kenapa?
Jawab:
a. Peran Martirossian sebagai kepala akuntan perusahaan
Martirossian melakukan perbaikan-perbaikan dalam catatan akuntansi perusahaan. Perbaikan
dapat dilakukan dengan cara:
Memperbaiki catatan-catatan akuntansi AMRE dengan melakukan penyesuaian besarbesaran dengan periode sebelumnya.
Kesalahan-kesalahan dalam catatan-catatan akuntansi AMRE akan dihapus terhadap selain
hasil-hasil operasi pada kuartal keempat tahun fiscal 1989 melalui entri-entri penyesuaian
periode penutup.
b. Peran Martirossian sebagai mantan akuntan Price Waterhouse.
Martirossian dapat mengungkapkan secara jelas sifat atau tujuan sebenarnya dari
penyesuaian-penyesuaian kepada Price Waterhouse.
Alternatif yang kami pilih adalah Martirossian berperan sebagai akuntan
AMRE.Sebaiknya Martirossian melakukan perbaikan-perbaikan dalam catatan akuntansi
dengan cara melakukan penyesuaian besar-besaran dengan periode sebelumnya.Hal ini
dilakukan agar laporan keuangan AMRE benar-benar mengambarkankeadaan perusahaan
yang sebenarnya.
4. Apakah praktik AMRE mengenai menunda sebagian dari biaya iklan dalam akun
tepat? Pertahanan jawaban Anda
asetyang
Jawab:
Menurut kami tidak tepat, seharusnya AMRE langsung membebankan biaya iklannya. Karena
jika biaya iklan tersebut ditangguhkan maka biaya-biaya iklan tersebut akan meningkat
dengan cepat, sehingga akan membebani laporan laba rugi tahun berikutnya.
Dalam menilai kemungkinan adanya manfaat ekonomis masa depan, perusahaan harus
menggunakan asumsi masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan yang merupakan
estimasi terbaik manajemen atas kondisi ekonomi yang berlaku sepanjang masa manfaat
aktiva tersebut. Dalam menilai tingkat kepastian akan adanya manfaat ekonomis masa depan
yang timbul dari penggunaan aktiva tidak berwujud, perusahaan mempertimbangkan bukti
yang tersedia pada saat pengakuan awal aktiva tidak berwujud dengan memberikan
penekanan pada bukti eksternal.
AMRE menghitung biaya-biaya iklan yang akan ditangguhkan selama periode akuntansi
tertentu dengan mengalikan biaya per keuntungan untuk periode tersebut dengan jumlah
keuntungan-keuntungan yang belum ditetapkan pada akhir periode tersebut. Salah satu
metode yang digunakan AMRE untuk menaikkan profit-profit yang diaporkannya adalah
menetapkan keuntungan-keuntungan fiktif yang belum ditetapkan.
5. Apa kunci red flags, atau faktor risiko audit, yang hadir selama audit AMRE 1988 dan
1989? Apakah Price
Waterhouse secara
tepat mempertimbangkan faktor dalam
perencanaan audit tersebut? Mengapa atau mengapa tidak?
Jawab:
Kuncinya adalah adanya hubungan pertemanan antara Martirossian, mantan staf auditor Price
Waterhouse yang bekerja untuk AMRE dengan staf auditor Price Waterhouse yang sekarang
menangani audit AMRE. Martirossian melakukan pertemuan rahasia dengan staf auditor
Price Waterhouse untuk mengungkapkan masalah dalam AMRE dan akan menyelesaikan
masalah tersebut, hingga Price Waterhouse mengeluarkan oopini wajar tanpa pengecualian
untuk audit AMRE.
Price Waterhouse tidak secara tepat mempertimbangkan faktor dalam perencanaan audit
tersebut, karena Price Waterhouse tidak benar-benar melakukan pengujian yang berarti bagi
AMRE, kurangnya independensi dan prosedur audit yang dilakukan oleh Price Waterhouse
batas auditnya untuk AMRE, misalnya dalam prosedur audit dalam perhitungan fisik
persediaan. Price Waterhouse hanya meninjau beberapa lokasi, sedangkan lokasi yang tidak
dipantau oleh Price Waterhouse, terjadi penggelembungan fisik persediaan.
6. Apakah Price
Waterhouse dibenarkan selama
audit tahun
1988 menyetujui
untukmengizinkan personel klien
untuk mengamati perhitungan fisik persediaan di
lokasitertentu? Sampai sejauh mana suatu klien audit diperbolehkan untuk mempengaruhi
keputusan perencanaan audit utama?
Jawab:
Mengizinkan
personel
klien untuk mengamati perhitungan fisik persediaan di
lokasitertentu dibenarkan, karena fisik persediaan tersebut adalah milik klien. Klien masih
diperbolehkan untuk ikut mengamati proses perhitungan fisik persediaan, tanpa akan
mempengaruhi hasil perhitungan fisik persediaan di lokasi tertentu tersebut. Pengamatan oleh
pihak klien tersebut juga dapat meyakinkan pihak klien atas proses audit yang telah
dilaksanakan, khususnya dalam pelaksanakan perhitungan fisik persediaan.
Klien diperbolehkan mempengaruhi keputusan perencanaan audit utama selama pengaruh itu
tidak mempengaruhi hasil dari audit, tidak ikut dalam proses, tidak menghilangkan prosesproses atau prosedur audit yang seharusnya dilaksanakan dan yang utama adalah tidak
mempengaruhi opini audit nantinya.
7. SAS No 31, "soal bukti", identifikasi pernyataan lima manajemen yang
mendasari satu
set laporan keuangan. Manakah dari pernyataan ini seharusnya paling menjadi perhatian Price
Waterhouse mengenai periode akhir penyesuaian besar AMRE yang tercatat selama kuartal
keempat tahun fiskal 1989?
a.
b.
c.
d.
e.
Jawab:
Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi di
Indonesia. Kewajaran laporan keuangan dinilai berdasarkan atas asersi yang terkandung
dalam setiap unsur yang disajikan dalam laporan keuangan. Asersi asalah pernyataan
manajemen yang terkandung dalam komponen laporan keuangan. Asersi manajemen
diklasifikasikan sebagai berikut:
Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence) berhubungan dengan apakah aktiva
atau utang entitas ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang dicatat telah terjadi
selama periode tertentu.
Kelengkapan (completeness) berhubungan dengan apakah semua transaksi dan akun yang
seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan di dalamnya.
Hak dan Kewajiban (right and obligation) berhubungan dengan apakah aktiva merupakan
hak entitas dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu.
Penilaian (valuation) atau alokasi berhubungan dengan apakah komponen-komponen aktiva,
kewajiban, pendapatan dan biaya sudah dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah
yang semestinya.
Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure) berhubungan dengan apakah
komponen-komponen tertentu laporan keuangan diklasifikasikan, dijelaskan, dan
diungkapkan semestinya.
Menurut pendapat kami, yang seharusnya paling menjadi perhatian dari Price Waterhouse
adalah penyajian dan pengungkapan, dimana AMRE tidak melakukan penyajian dan
pengungkapan sesuai dengan bukti yang ada kepada Price Waterhouse. Dimana saat
pertemuan antara Martirossian, eksekutif AMRE, dan perwakilan Price Waterhouse, eksekutif
AMRE memberikan penjelasan palsu kepada Price Waterhouse, eksekutif AMRE tidak
mengungkapkan hal yang sebenarnya terjadi pada perusahaannya dan juga tidak menyajikan
laporan keuangan yang wajar. Pengungkapan dilakukan oleh Martirossian secara pribadi
mengenai hakikat atau
tujuan dari penyesuaian kepada Price
Waterhouse yang akhirnya menerima large
accounting
adjustment kuartal
keempat sebelum mengeluarkan pendapat wajar tanpa pengecualian pada laporan keuangan
AMRE 1989.
8. Tanggung jawab apa yang auditor miliki untuk informasi keuangan triwulanan yang
dilaporkan dalam catatan kaki laporan keuangan auditan milik klien?
Jawab:
Laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen. Tanggung jawab auditor adalah
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Manajemen bertanggung jawab untuk
menerapkan kebijakan akuntansi yang sehat dan untuk membangun dan memelihara
pengendalian intern di antaranya mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi
(termasuk peristiwa dan kondisi) yang konsisten dengan asersimanajemen yang tercantum
dalam laporan keuangan. Transaksi entitas dan aktiva, utang, dan ekuitas yang terkait berada
dalam pengetahuan dan pengendalian langsung manajemen. Pengetahuan auditor tentang
masalah dan pengendalian intern tersebut terbatas pada yang diperolehnya melalui audit.
Oleh karena itu, penyajian secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia merupakan bagian yang tersirat dan terpadu dalam tanggung jawab manajemen.
Auditor independen dapat memberikan saran tentang bentuk dan isi laporan keuangan atau
membuat draft laporan keuangan berdasarkan informasi dari manajemen dalam pelaksanaan
audit. Namun, tanggung jawab auditor atas laporan keuangan auditan terbatas pada
pernyataan pendapatnya atas laporan keuangan tersebut.