You are on page 1of 6

Kamis, 29 Oktober 2009

Kisah Memilukan: Penculikan, Perkosaan danPenyiksaan Kejam Selama 44 Hari


Terhadap Junko Furuta
Berawal, dari Mia iseng mencari lirik dari sebuah band, The Gazette yang berjudul
Taion disebuah forum diskusi musik di indowebster, disana dibahas tentang inspirasi
sang vokalis, Ruki untuk menciptakan lagu ini berdasarkan atas kisah nyata yang
sempat menggemparkan Jepang di tahun 1989 dahulu. Lagu ini mempunyai irama
yang suram, sedih dan sangat menyayat hati. Sejak pertama kali mendengar lagu ini
hingga sampai sekarang, Mia selalu menangis mendengarkannya. Karena itulah,
ketika Mia mengetahui latarbelakang ide penciptaan lagu ini, Mia menjadi terpaku
dan terguncang. Tidak menyangka, lagu yang bernada sedih seolah-olah luapan dari
jeritan hati yang tersayat, ternyata memang diperuntukkan sebagai penghormatan
mereka atas kisah tragis seorang gadis bernama Junko Furuta.
Bisa di bilang, inilah postingan pertama mia selama ini yang Mia tulis dengan
linangan airmata. Sebuah kisah nyata, sebuah kisah hidup yang tragis dan
mengerikan, dari seorang gadis biasa bernama Junko Furuta.
Junko Furuta
Mungkin, banyak diantara kita yang tidak mengenal nama itu. Nama seorang gadis
SMA biasa, dengan kehidupan yang biasa, dengan keluarga yang biasa tetapi
berakhir dengan sebuah tragedi yang sangat memilukan. Bahkan, Mia memerlukan
waktu untuk menenangkan rasa sakit yang menyesakkan setelah membaca
kisahnya, lalu memulai menuliskan kisah hidup Furuta di blog ini. Sungguh, tidak
sampai hati Mia untuk memposting kisah yang sangat mengerikan ini. Akan tetapi,
Mia ingin semuanya bisa mengambil sebuah pelajaran dari kisah Junko ini, bahwa
kepedulian kita untuk menolong orang lain, bahkan satu nyawa yang tidak bersalah,
sangatlah penting. Jika saja orang-orang yang terlibat di kasus Furuta ini mempunyai
keberanian dan kepedulian terhadap nasib gadis ini, tentu Furuta tidak akan
mengalami pengalaman yang sangat mengerikan dan menyakitkan ini.
Junko Furuta, adalah seorang siswi SMA biasa berumur 16 tahun. Suatu hari, 25
November 1988, ketika Junko pulang dari tempat ia biasa bekerja part time, empat
orang pemuda, pemuda A (18 tahun), pemuda B (bernama Jo kamisaku umur 17,
kamisaku adalah nama keluarga yang dia ambil setelah keluar dari penjara), pemuda
C (umur 16),dan cowok D (umur 17) dari Tokyo menculik dan menyekap furuta
selama 44 hari. Mereka menjadikan Furuta sebagai tahanan di rumah yang dimiliki
orang tua si pemuda C.
Untuk menghindari pengejaran polisi, si cowok A memaksa furuta untuk menelepon
orangtuanya dan menyuruhnya mengatakan kalau dia kabur dari rumah, dengan
temanya, dan tidak berada dalam bahaya. Bahkan cowok A membuat furuta berpose
sebagai pacar dari salah satu cowok cowok itu ketika orangtua C, pemilik rumah
sedang ada dirumah tersebut. Kalau mereka sudah yakin orang tua C tidak akan
telepon polisi, mereka pun menyudahi sandiwara tersebut. Furuta mencoba kabur
berkali kali, memohon pada orang tua C untuk menyelamatkan dia, tapi mereka ga
ngelakuin apa2 meskipun mereka tau kalau selama ini furuta disiksa, karena
Orangtua C takut kalau cowok A akan menyiksa mereka. Cowok A saat itu adalah
pemimpin yakuza kelas rendah dan telah mengancam siapapun yang ikut campur
akan dibunuh.
Menurut kesaksian para cowok itu di persidangan, mereka berempat memperkosa
furuta, memukulinya, memasukan macam2 ke dalam kemaluannya termasuk
tongkat besi, membuatnya minum urinenya sendiri dan memakan kecoak,

memasukan petasan ke dalam anusnya dan meledakannya, memotong pentilnya


dengan tang, menjatuhkan barbel ke perutnya, dan membakarnya dengan rokok dan
korek api (salah satu dari pembakaran itu adalah berupa hukuman karena Furuta
berusaha menelepon polisi atau berusaha kabur. Pertama, dia tertangkap saat
berusaha menelepon. Yang kedua kali, dia berusaha melarikan diri. Ketiga, Furuta
meminta tolong sama orang tua cowok C, si pemilik rumah. Tetapi, pemilik rumah
yang ternyata telah mengetahui selama ini apa yang terjadi pada Furuta. Dia
memohon minta tolong, tapi mereka menolak. Mereka beralasan bahwa anaknya
punya banyak koneksi penjahat sehingga mereka tidak mau dan takut ikut campur
ke dalam masalah itu dan dengan teganya meninggalkan gadis itu mati perlahan
dengan cara menyakitkan)
Akibat serangkaian penyiksaan demi penyiksaan yang dialami Furuta, pada akhirnya
Furuta mengalami luka yang sangat parah hingga menurut salah satu cowok itu,
furuta membutuhkan waktu satu jam lebih untuk merangkak turun tangga untuk
menggunakan kamar mandi. Mereka bahkan mengatakan ada kemungkinan kalau
100 orang tau kalau mereka menahan furuta di rumah tersebut, tapi hal ini ga jelas
artinya apa 100 orang itu hanya sekedar tau saja atau mereka juga ikut memperkosa
dan menyiksa Furuta saat berkunjung ke rumah tersebut. Cowok2 itu menolak
membiarkan furuta pergi dan terus menyiksanya. Bahkan Furuta seringkali
memohon pada mereka untuh membunuhnya saja dan menyudahi penderitaan
tersebut.
Pada January 4, 1989, dengan menggunakan alasan kekalahan saat bermain mahyong, keempat cowok itu memukuli furuta (dimana sebagian anggota badannya
sudah dimutilasi) dengan barbel besi. Setelah itu mereka menuangkan cairan dari
pemantik api ke kaki dan tangan Furuta yang belum termutilasi, perutnya, dan
mukanya, dan lalu membakarnya. Furuta meninggal tidak beberapa saat kemudian
karena diduga shock atas luka bakar yang dideritanya. Jadi dapat dibayangkan
bagaimana Furuta merasakan perihnya luka bakar di tubuhnya sebelum ia meregang
nyawa. Kempat cowok itu menyatakan kalau mereka ga menyadari betapa parahnya
luka yang dialami oleh furuta, dan mereka percaya kalau furuta hanya berpura2
mati.
Sesudah mereka menyadari Furuta benar-benar telah meninggal. Para pembunuh
menyembunyikan mayatnya di dalam drum galon dan lalu mengisinya dengan
semen. Mereka kemudian membuang drum tersebut di koto, Tokyo dan drum ini baru
ditemukan setahun kemudian.
PENAHANAN DAN HUKUMAN
Para cowok itu ditangkap dan disidangkan sebagai orang dewasa, tapi karena Jepang
menangani kejahatan yag dilakukan oleh pelaku yang masih dibawah umur, maka
identitas mereka disembunyikan oleh persidangan. Akan tetapi, seminggu kemudian,
majalah mingguan bernama Shukan Bunshun menerbitkan nama mereka, dengan
menyatakan "Hak asasi tidak dibutuhkan oleh penjahat biadab". Mereka juga
menerbitkan nama asli Furuta lengkap dengan detail tentang kehidupan pribadinya
dan menerbitkannya besar-besaran di media.
Kamisaku dituntut sebagai pemimpin para cowok itu menurut persidangan. Keempat
cowok itu diberi dinyatakan bersalah tetapi hanya diberi hukuman 8 tahun
(seharusnya hukuman mati tuh dengan cara paling menyakitkan[Image:
marah] [Image: marah] [Image: marah] ) dengan tuntutan "membuat luka fisik yang
menyebabkan kematian", yang seharusnya mereka dituntut dalam tuntutan
pembunuhan. Orang tua cowok A menjual rumah mereka dengan harga maksimum
50 juta yen atau 5 miliar rupiah dan membayarnya sebagai kompensasi untuk

keluarga Furuta. (Penderitaan Furuta tidak sebanding dengan harga


berapapun[Image: marah] [Image: marah] [Image: marah] ).
Orangtua Junko Furuta terkejut dengan kalimat yang diterima dari pembunuh anak
perempuannya, dan bergabung dengan grup masyarakat melawan orangtua cowok
C yang rumahnya dijadikan tempat menyekap. Ketika beberapa masalah ditimbulkan
dari bukti (semen dan rambut yang didapat dari tubuh itu tidak cocok dengan para
cowok2 yang ditangkap), pengacara yang menangani lembaga masyarakat
memutuskan untuk tidak membantu mereka lagi karena merasa ga ada bukti berati
ga ada kasus atau dakwaan.(pengacara, apa disogok ya!). Ada spekulasi bahwa
bukti yang mereka dapat itu didapat dari orang tidak teridentifikasi yang
memperkosa atau ikut mukulin furuta.
Satu dari yang paling mengganggu dari kisah nyata ini adalah bahwa para
pembunuh Furuta sekarang bebas (di bulan Agustus 1999). Setelah membuat Junko
Furuta melalui berbagai penderitaan, mereka adalah cowok bebas sekarang. Tetapi,
di bulan juli 2004, Jo Kamisaku kembali ditangkap karena mencelakai seorang
kenalannya (cowok), karena dia pikir kenalannya itu membuat pacarnya menjauhi
dia. Ia memukuli kenalannya itu selama 4 jam, dan bahkan sebelum ia
menganiayanya, dengan bangga ia menceritakan tentang perbuatannya sebelumnya
(pembunuhan Furuta ) kepada kenalan yang akan disiksanya itu. Kamisaku dituntut
dihukum 7 tahun dengan tuduhan pemukulan (berarti dia sekarang masih di
penjara). Pada kasus penculikan, perkosaan, penyiksaan dan pembunuhan atas diri
Junko Furuta dia hanya dipenjara 8 tahun... Tapi untuk kasus pemukulan, dia di
penjara selama 7 tahun. KEADILAN MACAM APA INI!!!! [Image: marah] [Image:
marah] [Image: marah] [Image: marah] [Image: marah] [Image: marah]
Seorang cewek smu diculik oleh 4 remaja pengacau ketika dia sedang perjalanan ke
tempat kerja sambilannya. Mereka membawa dia ke rumah seorang teman,
mengurungnya di kamar, dan selama 44 hari kedepan dan menerapkan setiap
bentuk tak terbayangkan oleh manusia berhati untuk menyiksanya (dan beberapa
dari kita ga akan mau bayangkan). Mereka memperkosanya rame rame, dengan
badan mereka atau dengan benda benda asing. Memberinya makanan berupa
kecoak dan minuman dari urinenya sendiri, memukulinya, menendanginya,
memutilasi beberapa bagian anggota badannya dan sangat banyak lagi yang tidak
terdokumentasikan oleh para penjahat itu atau oleh polisi. Mereka membuatnya
babak belur dengan rasa kelewat nyeri di seluruh tubuhnya, mereka mengikatnya,
menindihnya, dan menjatuhkan barbell ke atas perutnya dan terakhir menyiram
dengan cairan yang ada dalam korek api lalu membakarnya. Penyiksaan terakhir
lebih dari yang Furuta sanggup menahannya dan pada akhirnya dia meninggal
dunia. Ketika para cowok itu ditanyai kenapa mereka tidak melakukan apa2 pada
detik2 menjelang kematian Furuta, mereka menjawab, "kami kira dia pura-pura ".
Setelah kematian Furuta, mereka mengisolasi tanganya dan kakinya jadi satu,
memasukan dalam drum lalu mengisinya dengan semen dan buang di tanah kosong.
Tubuhnya tidak ditemukan sampai setaun kemudian. Para pemuda penjahat itu
hanya dipenjara 8 tahun dari kejahatan mereka yang tidak termaafkan dan sekarang
berkeliaran bebas.
Kronologi Kejadian Menurut Catatan Sidang Dari Pengakuan Para Tersangka:
Hari 1 : 25 november 1988:
- penculikan atas Furuta
- Dikurung sebagai tahanan dirumah, dan dipaksa berpose sebagai pacar salah satu
cowok
- Diperkosa

- Dipaksa tlp orangtuanya dan mengatakan kalau dia kabur dan dia dalam situasi
aman
- Kelaparan dan kekurangan gizi
- Diberi makan kecoak dan minum kencing
- Dibakar dengan korek api
Hari 16 : 1 desember 1988:
- Menderita luka pukulan keras yang tak terhitung berapa ratus kali
- Muka terluka karena jatuh dari tempat tinggi ke permukaan keras
- Tangan diikat ke langit langit dan badannya digunakan sebagai sasak untuk ditinju
- Hidungnya dipenuhi sangat banyak darah sehingga dia cuma bisa bernafas lewat
mulut
- Barbel sering dipukulkan ke perutnya
- Muntah darah ketika minum air (lambungnya ga bisa menerima air itu)
- Mencoba kabur dan dihukum dengan sundutan rokok di tangan
- Cairan seperti bensin dituang ke telapak kaki, dan betis hingga paha lalu dibakar
- Botol dipaksa masuk ke anusnya, sampe masuk, menyebabkan luka.
Hari 26 : 10 desember 1989:
- Tidak bisa jalan dengan baik karena luka bakar dikaki
- Dipukuli dengan tongkat bamboo
- Petasan dimasukin ke anus, lalu disulut
- Tangan dipenyet (dipukul supaya gepeng) dengan sesuatu yang berat dan kukunya
pecah
- Dipukulin dengan tongkat dan bola golf
- Memasukan rokok ke dalam kemaluan (atau mungkin maksudnya dijadiin asbak,
dimatiin di kemaluan dan abunya dibuang ke dalam)
- Dipukulin dengan tongkat besi
- Saat itu musim dingin bersalju (dinginnya pasti dibawah 0 dejat alias minus)
disuruh tidur di balkon
- Tusuk sate dimasukin ke dalam kemaluan dan anus menyebabkan pendarahan
Hari 30 :
- cairan lilin panas diteteskan ke mukanya
- Lapisan mata dibakar korek api
- Dadanya ditusuk2 jarum
- Pentil kiri dihancurkan dan dipotong tang
- Bola lampu panas dimasukin kekemaluan
- Luka berat di kemaluan karena dimasukin gunting
- Ga bisa pipis dengan normal
- Luka sangat parah hingga membutuhkan sejam untuk merangkak turun tangga
saja untuk menggunakan kamar mandi
- Gendang telinga rusak parah
- Ukuran otak yang menciut sangat sangat banyak
Hari 40:
- memohon sama para penyiksa untuk membunuhnya saja.
1 january 1989 : tahun baru
- Sendirian di dalam gudang. Kedinginan dengan menahan nyeri di beebrapa bagian
tubuh karena dimutilasi.
- ga bisa bangun dari lantai
hari ke 44 :
- para cowok itu menyiksa badannya yang termutilasi dengan barbel besi, dengan
menggunakan alasan kalah main mahyong.

- Furuta mengalami pendarahan di hidung dan mulut.


- Mereka menyiram mukanya dan matanya dengan cairan lilin yang dibakar.
- Cairan korek api dituang ke kaki tangan muka, perut dan dibakar. Penyiksaan akhir
ini berlangsung sekitar 2 jam nonstop.
- Junko furuta meninggal hari itu dalam rasa nyeri sakit dan sendirian. Ga ada yang
bisa ngalahin 44 hari penderitaan yang udah dia alamin.
Hari ke 45
- Mengisolasi mayat Furuta tanganya dan kakinya jadi satu, memasukan dalam drum
lalu mengisinya dengan semen dan buang di tanah kosong.
Mungkin, kita sudah banyak mendengar kisah Furuta-furuta lainnya yang mengalami
penyiksaan yang tidak kalah menyakitkannya (seperi penyiksaan terhadap TKW
kita). Akan sampai kapankah, para wanita seperti Furuta dan Furuta-furuta lainnya
akan mengalami penyiksaan seperti ini? Kepedulian dan keberanian kita semua
dalam membela dan menyelamatkan Furuta-furuta lainnya, akan sangat berarti
besar.
Kisah Furuta ini telah diangkat dua kali dalam sebuah film ditahun 1995 dan ditahun
2004.
Selain itu, seorang anggota band Gazette, Ruki, (ketika tahun 1989 masih berumur 7
tahun) tergerak untuk membuat sebuah lagu pada tahun 2006 (di album NIL)
dimana lagu tersebut dipersembahkannya sebagai penghormatan dan tanda
belasungkawanya yang terdalam terhadap hal yang dialami oleh Furuta. Dan
berharap, tidak ada lagi siapapun, mengalami nasib serupa seperti Furuta.
Berikut, lirik lagu TAION, yang dipersembahkan untuk Furuta oleh The Gazzette (Lagu
Taion bisa di dengar di musik box yang sedang diputar di blog ini, atau langsung aja
download lagunya)
TAION
(Full of english translete)
A wintry sky and the broken
Streetlight cold wind.
Unknown shadow the footprint of desertion.
Freedom was taken.
An understanding is impossible
If it wakes up a gloomy ceiling.
A laughing voice sinks in the eardrum it is soiled.
And violence rapes me... rapes me... rapes me...
An understanding is impossible
Why was I chosen? Someone should answer
Please answer me it is a horrible dream.
How much should I shout, writhe and suffer?
Please tell me it is a horrible dream.
I shouted many times with losing voice
There is no hand of preparing of the disordered hair.
A laughing voice sinks in the eardrum
a faint temperature is mixed in the midwinter.

An understanding is impossible
I persuaded myself, who had a dying voice and began writhing.
"Not to lose for living."
I was drowned in the night when I feared and had a dying voice.
Please forgive my dying breath.
Please answer me it is a horrible dream.
How much should I shout, writhe and suffer?
Please tell me it is a horrible dream.
I want to smile again at last.
source: - WIKIPEDIA : http://en.wikipedia .org/wiki/ Murder_of_ Junko_Furuta
- Blog Visual Kei : http://mcrbadchan.blogspot.com/2009/09/junko-furuta-storygadisyang-disekap-44.html
- forum di indowebster: http://www.indowebster.web.id/showthread.php?
t=3898&highlight=gazette
Diposkan oleh Miawruu
di 00.28

You might also like