You are on page 1of 5

Anatomi dan Fisiologi Tractus Urinarius

Posted on 10 Juni 2012by bocahradiography

Yang dimaksud dengan Tractus Urinarius atau Sistem Urinaria adalah suatu sistem
sistem kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan
internal atau Homeostatis, selain itu dalam sistem ini terjadi proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dan bersih dari zat-zat yang tidak digunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.Hasil keluaran sistem urinari
berupa urin atau air seni. Sistem ini terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih,
dan uretra.

Ginjal
Ginjal biasa juga disebut dengan renal, kidney, terletak di belakang rongga peritoneum
dan berhubungan dengan dinding belakang dari rongga abdomen, dibungkus lapisan
lemak yang tebal. Ginjal terdiri dari dua buah yaitu bagian kanan dan bagian kiri. Ginjal
kanan lebih rendah dan lebih tebal dari ginjal kiri, hal ini karena adanya tekanan dari
hati. Letak ginjal kanan setinggi lumbal I sedangkan letak dari ginjal kiri setinggi
thorakal XI dan XII. Bentuknya seperti biji kacang tanah dan margo lateralnya
berbentuk konveks dan margo medialnya berbentuk konkav. Panjangnya sekitar 4,5
inchi (11,25 cm), lebarnya 3 inchi (7,5cm), dan tebalnya 1,25 inchi (3,75cm). Bagian luar
dari ginjal disebut dengan substansia kortikal sedang bagian dalamnya disebut
substansia medularis dan dibungkus oleh lapisan yang tipis dari jaringan fibrosa.

Nefron merupakan bagian terkecil dari ginjal yang


terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal, lengkung hendle, tubulus distal, dan tubulus
urinarius (papilla vateri). Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron, selama
24 jam dapat menyaring darah 170 liter, arteri renalis membawa darah murni dari aorta
ke ginjal. Lubang-lubang yang terdapat pada pyramid renal masing-masing membentuk
simpul dan kapiler suatu badan malphigi yang disebut glomerulus. Pembuluh afferent
bercabang membentuk kapiler menjadi vena renalis yang membawa darah dari ginjal ke
vena kava inferior.
Fungsi ginjal antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.

Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksik atau racun


Mempertahankan suasana keseimbangan cairan
Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh
Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh
Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum, kreatinin,
dan amoniak.
Ureter
Ureter adalah lanjutan dari renal pelvis yang panjangnya antara 10 sampai 12 inchi (2530 cm), dan diameternya sekitar 1 mm sampai 1 cm. Ureter terdiri atas dinding luar
yang fibrus, lapisan tengah yang berotot, dan lapisan mukosa sebelah dalam. Ureter
mulai sebagai pelebaran hilum ginjal, dan letaknya menurun dari ginjal sepanjang
bagian belakang dari rongga peritoneum dan di depan dari muskulus psoas dan
prosesus transversus dari vertebra lumbal dan berjalan menuju ke dalam pelvis dan
dengan arah oblik bermuara ke kandung kemih melalui bagian posterior lateral. Pada
ureter terdapat 3 daerah penyempitan anatomis, yaitu :

1.

Uretropelvico junction, yaitu ureter bagian proksimal mulai dari renal pelvis
sampai bagian ureter yang mengecil
2.
Pelvic brim, yaitu persilangan antara ureter dengan pembuluh darah arteri iliaka
3.
Vesikouretro junction, yaitu ujung ureter yang masuk ke dalam vesika urinaria
(kandung kemih).
Ureter berfungsi untuk menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih. Gerakan
peristaltik mendorong urine melalui ureter yang diekskresikan oleh ginjal dan
disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam
kandung kemih.
Kandung Kemih

Kandung kemih
merupakan muskulus membrane yang berbentuk kantong yang merupakan tempat
penampungan urine yang dihasilkan oleh ginjal, organ ini berbentuk seperti buah pir
(kendi). Letaknya di dalam panggul besar, sekitar bagian postero superior dari simfisis
pubis. Bagian kandung kemih terdiri dari fundus (berhubungan dengan rectal ampula
pada laki-laki, serta uterus bagian atas dari kanalis vagina pada wanita), korpus, dan
korteks. Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan peritoneum (lapisan sebelah luar),
tunika muskularis (lapisan otot), tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan
bagian dalam). Kandung kemih bervariasi dalam bentuk, ukuran, dan posisinya,
tergantung dari volume urine yang ada di dalamnya. Secara umum volume dari vesika
urinaria adalah 350-500 ml.
Kandung kemih berfungsi sebagai tempat penampungan sementara (reservoa) urine,
mempunyai selaput mukosa berbentuk lipatan disebut rugae (kerutan) dan dinding otot

elastis sehingga kandung kencing dapat membesar dan menampung jumlah urine yang
banyak.
Uretra
Uretra adalah saluran sempit yang terdiri dari mukosa membrane dengan muskulus
yang berbentuk spinkter pada bagian bawah dari kandung kemih. Letaknya agak ke atas
orivisium internal dari uretra pada kandung kemih, dan terbentang sepanjang 1,5 inchi
(3,75 cm) pada wanita dan 7-8 inchi (18,75 cm) pada pria. Uretra pria dibagi atas pars
prostatika, pars membrane, dan pars kavernosa.
Fungsi uretra yaitu untuk transport urine dari kandung kencing ke meatus eksterna,
uretra merupakan sebuah saluran yang berjalan dari leher kandung kencing ke lubang
air.
Pembentukan Urin
Urin merupakan larutan kompleks yang terdiri dari sebagian besar air (96%) air dan
sebagian kecil zat terlarut (4%) yang dihasilkan oleh ginjal, disimpan sementara dalam
kandung kemih dan dibuang melalui proses mikturisi.

Urin dihasilkan dari penyaringan darah yang dialirkan melalui cabang aorta
abdominalis yaitu arteri renalis oleh nefron-nefron yang ada di ginjal. Nefron-nefron itu
melakukan fungsi-fungsi seperti Filtrasi, Reabsorbsi, dan Sekresi.

Proses pembentukan urin, yaitu :


a. Filtrasi (penyaringan) : capsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam
glomerulus yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein
dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerulus (urin primer). Di dalam filtrat ini
terlarut zat seperti glukosa, asam amino dan garam-garam.
b. Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam urin
primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus (urin
sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.
c. Sekresi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah
menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsorbsi aktif ion Na+ dan
Cl- dan sekresi H+ dan K+. Selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis
renalis.

You might also like