Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir seluruh kehidupan perseorangan dan perkembangan dunia bisnis
dipengaruhi oleh ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Pengaruh tersebut cukup berarti, sehingga bagi para eksekutif komponen
pajak merupakan komponen yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
Walaupun pajak berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan
perseorangan dan keputusan bisnis, tidaklah berarti bahwa pajak tersebut
tidak dapat dikendalikan. Memahami dengan baik ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan serta perkembangan dan perubahannya,
pada hakikatnya pajak terseut akan dapat dimajemeni dengan berhasil.
Salah satu fungsi manajemen pajak adalah perencanaan pajak (tax
planning). Perencanaan pajak itu sendiri sesungguhnya merupakan
tindakan penstrukturan yang terkait dengan konsekuensi potensi pajaknya.
Tujuannya
adalah
bagaimana
pengendalian
tersebut
dapat
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini :
1. Untuk mengetahui pengertian dari perencanaan pajak .
2. Untuk mengetahui Tahapan dalam perencanaan pajak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pada umumnya, perencanaan pajak (tax planning) merujuk kepada proses
merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak agar utang pajak berada
perencanaan
pajak
(tax
planning)
adalah
untuk
oleh
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
perpajakan.
B. Tahapan Dalam Perencanaan Pajak
Dalam melakukan perencanaan pajak tentunya tidak bisa dilakukan
dengan sembarangan, tetapi harus melalui tahapan-tahapan yang terperinci
agar perencanaan pajak yang dilakukan dapat berhasil sesuai dengan yang
diharapkan.
Adapun tahapan-tahapan dalam membuat perencanaan pajak menurut Erly
Suandi dalam bukunya Perencanaan Pajak (2006:14) adalah sebagai
berikut:
1. Menganalisis informasi (basis data) yang ada.
Tahap pertama dari proses pembuatan perencanaan pajak adalah
menganalisis komponen yang berbeda atas pajak yang terlibat dalam
suatu proyek dan menghitung seakurat mungkin beban pajak yang
harus
ditanggung.
Hal
ini
hanya
bias
dilakukan
dengan
Negara
Sikap fiskus dalam menafsirkan peraturan perpajakn
baik undang-undangan domestic maupun kebijakan
perpajakan.
c. Faktor non-pajak lainnya
Beberapa factor non-oajak yang relevan untuk diperhatikan
dalam penyususnan suatu perencanaan pajak, antara lain:
Masalah badan hokum
Masalah mata uang dan nilai tukar
Masalah pengawan devisa
Masalah program insentif investasi
Masalah factor non-pajak lainnya
2. Membuat satu model atau lebih rencana kemungkinan besarnya pajak.
Model perjanjian internasional dapat melibatkan satu atau lebih atas
tindakan-tindakan berikut:
a. Pemilihan bentuk transaksi yang akan dilakukan oleh perusahaan
atau hubungan internasional.
b. Pemilihan negara asing sebagai tempat melakukan investasi atau
menjadi residen dari negara tersebut.
c. Penggunaan satu atau lebih negara tambahan.
3. Mengevaluasi pelaksanaan perencanaan pajak.
Perencanaan pajak sebagai suatu perencanaan yang merupakan bagian
kecil dari seluruh perencanaan strategis perusahaan, oleh karena itu
perlu dilakukan evaluasi untuk melihat sejauh mana hasil pelaksanaan
suatu perencanaan pajak terhadap beban pajak yang harus dibayar oleh
perusahaan. Beban pajak tersebut akan dihitung dengan menggunakan
hipotesis sebagai berikut:
a. Bagaimana jika perencanaan pajak tidak dilaksanakan
b. Bagaimana jika perencanaan pajak tersebut dilaksanakan dan
berhasil dengan baik
c. Bagaimana jika perencanaan pajak tersebut dilaksanakan tetapi
gagal.
4. Mencari kelemahan, kemudian memperbaiki rencana pajak.
yang
terjadi
baik
dari
undang-undang
maupun
pengenaan
pajak
melalui
transaksi
yang
bukan
ditingkatkan
penerapannya.
Hal
ini,
disamping
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Intinya Tax Planning ( perencanaan pajak ) adalah proses mengorganisasi
usaha wajib pajak sekelompok wajib pajak sehingga utang pajaknya, baik
pajak penghasilan maupun pajak lainnya. Dan pada umumnya ,
perencanaan pajak merujuk pada proses merekayasa usaha transaksi wajib
pajak agar utang pajak berada dalam jumlah yang minimal tetapi masih
dalam bingkai peraturan perpajakan. Jika perencanaan tepat maka akan
menghasilkan beban pajak minimal yang merupakan hasil dari perbuatan
penghematan / penghindaran pajak bukan karena penyelundupan pajak
yang tidak berdasarkan pada peraturan perundang undangan.
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
http://riskymahira.blogspot.com/2012/11/perencanaan-pajak-taxplanning.html
http://konsultanpajak-aaa.com/pajak-%20perencanaan.html
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/11/27/pengertiandan-manfaat-perencanaan-pajak-512217.html
http://indriramadhaniekonomi.blogspot.com/2013/05/strategiperencanaan-dan-manajemen_15.html
http://ilmupengertian.blogspot.com/2013/06/perencanaan-pajaktax-planning.html
12
13