Professional Documents
Culture Documents
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman III
Disusun oleh:
Marsha Hewy Savero
Fitrianti Widya L.
Nisrina Salma Alifah
Satriyo Restu Adhi
Jodi Apriadi
150510120138
150510130196
150510130198
150510130200
150510130232
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat segala
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman III.
Makalah ini berisi tentang modifikasi akar pada tanaman bangkuang.
Penyusunan makalah ini bersumber dari beberapa tinjauan maupun referensi terkait.
Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan makalah ini.
Penulis
kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari para pembaca bersifat terbuka dan
penulis harapkan adanya demi penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
I.
II.
III.
IV.
Pendahuluan...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
I.3 Tujuan.............................................................................................................1
Pembahasan...........................................................................................................1
2.1 Botani Tanaman Bengkuang...........................................................................2
2.2 Syarat Tumbuh dan Budidaya Bengkuang......................................................3
2.3 Teknik Rekayasa Budidaya... .........................................................................7
Kesimpulan dan Saran.........................................................................................13
3.1 Kesimpulan....................................................................................................13
3.2 Saran..............................................................................................................13
Daftar Pustaka......................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui syarat tumbuh dan prinsip budidaya tanaman disertai
dengan teknik rekayasa untuk mendapatkan hasil organ target yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
:Plantae
:Magnoliophyta
:Magnoliopsida
:Fabales
:Fabaceae
:Pachyrhizus
:P.erosus
sebagai bahan makanan, dibuat tepung, bahan baku obat dan pangan olahan
lainnya.
Terdapat dua varietas bengkoang yang dibudidayakan di Indonesia, yaitu
verietas genjah dan badur. Varietas genjah mempunyai umur panen yang lebih
cepat yaitu 4-5 bulan sedangkan varietas badur umur panennya antara 7
sampai 11 bulan. Pada ulasan kali ini, kami akan membahas mengenai varietas
genjah .
Budidaya bengkoang cocok dilakukan didataran rendah hingga ketinggian
1500 meter dari permukaan laut. Namun ketinggian idealnya adalah 200-800
meter dari permukaan laut dengan curah hujan sekitar 700-1000 mm per
tahun. Suhu ideal untuk tumbuh berkisar antara 25 hingga 28oC. Bengkoang
bisa tumbuh baik di tanah lempung berpasir dengan kandungan hara tinggi
dan keasaman ada pada kisaran 4,5-8 pH. Umumnya umbi bengkuang hanya
bisa bertahan sampai 2 bulan dengan suhu 12C-16C.
Penyiapan Benih
Umumnya benih bengkuang disemai dengan memilih umbi bengkuang
yang berkualitas baik dan sehat. Lalu dibiarkan tumbuh berbunga sampai
mengeluarkan polong. Polong tersebut akan diapakai sebagai benih. Biasanya
benih dapt bertahan sampai 1 tahun jika disimpan di tempat penyimpanan
yang baik.
Polong yang tumbuh hingga tua, setelah itu polong siap dipanen sebagai
benih. Apabila benih akan disimpan, sebaiknya jangan dibuka kulit polongnya.
Kalaupun dibuka dari kulitnya harus disimpan ditempat yang kering dan
tertutup rapat. Dengan penyimpanan yang baik benih biasanya bertahan
hingga 1 tahun.
Cara yang kedua adalah dengan menyeleksi benih dari hasil panen. Pilih
beberapa umbi yang kualitasnya bagus, bisa dilihat dari ukuran dan
bentuknya. Kemudian simpan umbi tersebut ditempat yang memiliki
kelembaban cukup. Biarkan tumbuh tunas pada umbi tersebut. Setelah tunas
tumbuh, seleksi tunas tersebut. Tunas yang paling baik adalah yang paling
dekat dengan pusat umbi. Kemudian tanam bengkuang tersebut, dan biarkan
bunganya tumbuh hingga menghasilkan polong. Setelah itu polong bisa
dipanen sebagai benih. Cara kedua ini biasanya menghasilkan benih yang
lebih baik dari cara pertama.
Pengolahan Tanah
Pertama-tama
tanah
dibajak
atau
dicangkul
dengan
tujuan
rendam dahulu benih selama 6-12 jam, kemudian tiriskan dan biarkan selama
satu hari. Nanti akan terlihat calon-calon tunas tumbuh pada biji bengkoang.
Penanaman benih bengkuang dilakukan dengan cara tugal sedalam 5-7 cm.
Dalam satu bedangan sendiri, dibuat dua baris lubang dengan jarak dalam
baris 25 cm dan
sebanyak 1 biji per lubang. Lalu berikan air secukupnya. Umunya benih
bengkuang yang bisa ditanamn berkisar 25-30 kg per hektar.
Perawatan
Bengkoang termasuk tanaman yang tahan kekeringan. Namun jika terjadi
kekeringan
ekstrim,
lakukan
penyiraman
secukupnya.
Perlu
diingat
penyiraman jangan dilakukan setengah basah, hal ini akan membuat tanaman
mati dan layu.
Ketika tanaman berumur 2 minggu biasanya batangnya sudah tumbuh dan
mulai menjalar, pada umur ini bisa dilakukan penyiangan tergantung kondisi
dilahan. Pada saat ini juga dilakuakn penyulaman jika ada tanaman bengkoang
yang tidak tumbuh. Namun penyulaman sebaiknya menggunakan kacang
tanah, tidak memakai begkuang lagi. Karena pada umur seperti ini, bengkoang
baru tidak bisa mengejar yang lainnya. Penyulaman dengan kacang tanah
berfungsi juga untuk memperkaya nitrogen tanah.
Pada umur 3 minggu lakukan pemupukan tambahan dengan kompos
kering ataupun sekam ayam. Satu bedengan bengkoang bisanya membutuhkan
sekitar 20 kg, atau kira-kira 20 ton per hektar. Untuk pemberian pupuk
tambahan sebaiknya dissesuaikan dengan penampakan tanaman, bila terlihat
kurang gizi berikan pupuk tambahan secara penuh. Namun apabila tanaman
tumbuh subur kurangi pemberian pupuk untuk menghemat pengeluaran.
Pada umur satu bulan mulai lakukan proses pengguntingan pucuk daun
pada semua tanaman yang ada. Biasanya setelah penguntingan pertama akan
muncul banyak tunas baru. Pengguntingan kedua dilakukan ketika bengkoang
berumur 2 bulan. Lakukan lagi pengguntingan pucuk dan bunga.
Pemanenan
Dosis Pupuk
Kalium (g/plot)
K0 = 0
K1 = 6
K2 = 12
K3 = 18
Rataan
J1 = 15x10
45,67
45,29
49,69
40,25
J3 = 15x20
39,40
44,48
47,60
42,34
45,23
43,51
43,46
Rataan
43,38
44,92
46,23
41,72
Tabel 2. Jumlah cabang primer bengkuang pada beberapa dosis kalium dan
jarak tanam umur 7 MST
Dosis Pupuk Kalium
(g /plot)
K0 = 0
K1 = 6
K2 = 12
K3 = 18
J3=15x20
7,20
6,60
7,27
6,80
Rataan
6,35 a
6,97 b
6,57 ab
Rataan
6,71
6,71
6,60
6,49
J1=15x10
0,70
0,70
0,86
0,73
0,75 a
J3=15x20
0,99
0,98
1,09
0,91
0,99 b
Rataan
0,85
0,86
0,89
0,81
Tabel 4. Volume akar (cm3) bengkuang pada beberapa dosis kalium dan
jarak tanam
Dosis Kalium (g
K2O/plot)
J1 = 15x10
J3 = 15x20
Rataan
K0 = 0
K1 = 3
K2 = 6
K3 = 9
. cm3.
1,37
0,97
1,22
1,18 a
0,90
1,43
1,30
1,21 ab
1,42
1,48
1,87
1,59 b
0,77
1,15
1,20
1,04 a
Rataan
1,11
1,26
1,40
Tabel 5. Lingkar umbi (cm) bengkuang pada beberapa dosis kalium dan
jarak tanam
Dosis Pupuk
Kalium (g/plot)
K0 = 0
K1 = 6
K2 = 12
K3 = 18
Rataan
J3 = 15x20
35,0
31,9
33,3
32,5
33,2 b
Rataan
31,1
30,6
28,5
29,6
Tabel 6. Bobot umbi per sampel (g) bengkuang pada beberapa dosis
kalium dan jarak tanam
Dosis Pupuk
Kalium (g/plot)
K0 = 0
K1 = 6
K2 = 12
K3 = 18
Rataan
J1 = 15x10
289,3
261,3
224,7
261,0
259,1 a
Jarak Tanam
J2 = 15x15
423,3
503,3
314,3
342,7
395,9 b
J3 = 15x20
530,3
423,3
454,7
452,0
465,1 b
Rataan
414,3
396,0
331,2
351,9
Pemangkasan
Pemangkasan dilaukan untuk mengendalikan perumbuhan. Dengan
pemangkasan diharapkan jara sumber (source) ke penyimpanan (sink)
menjadi lebih pendek sehingga fotosintesis lebih efektif dan translokasi
lebih cepat dan lancar (Panggabean, 2014). Selain itu pemangkasan akan
memperbaiki kualitas hasil. Pada fase vegetatif, terjadi akumulasi pati
pada bagian akar yang akhirnya akan membentuk umbi. Setelah tanaman
memasuki fase reproduktif, asimilat akan ditarik ke sink reproduktif. oleh
karena itu, pemangkasan sink reproduktif akan diasumsikan akan
mengalihkan distribusi asimilasi ke sink storage (umbi). Untuk
meningkatkan pertumbuhan umbi tanaman bengkuang pemangkasan
dilakukan pada 8 MST (Panggabean, 2014).
Tabel 7. Nilai Rataan Bobot Umbi Per Plot (g) Pada Perlakuan
Rataan
x J4:20
15
Tanpa Pemangkasan 5718.33 5338.33
20
4693.67
25
3671.67
4855.50
(PA)
Pemangkasan 7 MST 5096.67 3981.67
5518.33
5296.67
4973.33
(PB)
Pemangkasan 8 MST 4813.33 4973.33
4041.67
3591.67
4355.00
(PC)
Rataan
4751.22
4186.67
5209.44 4764.44
11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Tanaman bengkuang merupakan tanaman yang organ targetnya umbi
akar (modifikasi akar). Tanaman ini biasa tumbuh di dataran rendah. Teknik
rekayasa dalam budidaya bengkuang diantaranya rekayasa jarak tanam, pemberian
pupuk kalium, serta pemangkasan.
3.2 Saran
Penulis menyarankan untuk memelajari terlebih dahulu teknik
budidaya serta rekayasa organ target sebelum melakukan budidaya
bengkuang
12
DAFTAR PUSTAKA
13