Professional Documents
Culture Documents
Kaolin
Penggunaan Berdasarkan karakteristiknya, kaolin dapat digunakan sebagai bahan baku
utama atau bahan baku penolong di berbagai industri. Pemakai utama kaolin adalah
industri keramik / porselen, kertas, cat, karet/ban, sepatu, sabun dan pestisida. Industri
lainn uga memanfaatkan kaolin adalah industri kosmetik, pasta gigi, farmasi, fertilizer/
pupuk, absorbent, logam, barang-barang untuk bangunan, dan lain-lain. Dalam industri
kertas kaolin digunakan sebagai bahan pengisi atau pelapis agar permukaan menjadi
kuat dan halus. Kaolin sebagai bahan pengisi dipakai juga di indutri cat, karet dan ban.
Pada industri keramik/ porselen, digunakan sebagai bahan baku utama. Pemakaian
kaolin di industri tersebut berkisar antara 15 - 40 %. Pada industri kosmetik, sabun,
pasta gigi, farmasi dan industri lainnya sebagai bahan baku imbuhan atau bahan baku
pembantu. Spesifikasi Jenis kaolin yang dibutuhkan oleh satu industri dengan industri
lainnya berbeda tergantung spesifikasi dari kaolin yang dibutuhkannya. Berikut ini akan
diuraikan spesifikasi kaolin yang dibutuhkan oleh beberapa industri.
a.
b.
c.
heksagonal platest Comptability Baik untuk semua materi Daya rekat Baik
dengan atau tanpa minyak Abrasi Sangat rendah
Industri Cat Pemanfaatan kaolin di industri cat dikarenakan beberapa sifat kaolin,
seperti tidak mudah bereaksi, berwarna putih, suspensi yang baik dan variasi ukuran.
Sifat tidak mudah bereaksi dapat berfungsi sebagai lapisan penutup yang mempunyai
kekuatan Tinggi. Warna putih akan memudahkan campuran warna yang diinginkan.
Selain itu, variasi ukuran butiran akan memungkinkan kaolin digunakan pada berbagai
industri cat.
Chalk
Chalk merupakan salah satu macam batu gamping (kapur), batuan kapur yang terdiri
atas frakmen-frakmen binatang berkerangka kapur dan tumbuh-tumbuhan. Batu kapur
digunakan petani untuk menurunkan keasaman tanah. Dengan fungsi ini banyak petani
menggunakan dolomit untuk disebar di lahan. Selain itu, manusia berkemungkinan
membantu menyebarluaskan secara tidak sengaja ke permuakaan bumi lewat
penggunaan batu kapur untuk berbagai keperluan
Feldspar
Feldspar dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan felspar
olahan untuk keperluan industri tertentu. Mineral ikutannya dapat dimanfaatkan untuk
keperluan industri lain sesuai spesifikasi yang ditentukan. Industri keramik halus dan
kaca/gelas merupakan dua industri yang paling banyak mengkonsumsi felspar olahan,
terutama yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah. Berbicara mengenai
potensi endapan felspar di Indonesia, sebaran material ini terdapat hampir di seluruh
negeri dengan bentuk endapan berbeda dari satu daerah dengan daerah yang lain
tergantung jenis endapan, primer atau sekunder. Data dari Direktorat Inventarisasi
Sumberdaya Mineral menunjukkan cadangan terukur (proved), tereka (probable) dan
terindikasi (possible) masing-masing sebesar 271.693, 11.728 dan 56.561 ribu ton.
Zeolit
Zeolit alam terbentuk dari reaksi antara batuan tufa asam berbutir halus dan bersifat
rhyolitikdengan air pori atau air meteorik . di mana gelas vulkanik bereaksi dengan
Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk : a) Kopling, tirai dan layar, gasket,
sarung tangan, kantong-kantong asbes, pelapis ketel uap, pelapis dinding,
pakaian pemadam kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan tekstil asbes, dan
lain-lain. b) Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyam-bung pipa
uap, alat listrik, alat kimia, gasket keperluan laboratorium, dan pelilit kawat
listrik.
Serabut yang tidak dapat dipintal terdiri atas: a) Semen asbes untuk pelapis tanur
dan ketel serta pipanya, dinding, lantai, alat-alat kimia dan listrik; b) Asbes
untuk atap; c) Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator
panas dan listrik; d) Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macammacam isolasi, gasket, ketel, dan tanur; e) Macam-macam bahan campuran lain
yang menggunakan asbes sangat halus dan kebanyakan asbes sebagai bubur.
Asbes amfibol yang biasa digunakan sebagai bahan serat tekstil adalah dari jenis
varitas krosidolit. Hal ini berhubungan dengan daya pintalnya yang sesuai
dengan kebutuhan industri tekstil. Krisotil dan antagonit termasuk ke dalam
golongan asbes serpentin. Krisotil juga merupakan jenis asbes yang sangat
penting dalam industri pertekstilan.
Grafit
Salah satu zat paling lembut dan merupakan alotrop karbon. Ada banyak kegunaan
industri grafit, seperti dalam bentuk kokas, yang digunakan dalam produksi baja,
sebagai pelumas untuk mesin dan mesin dan sebagai bahan menulis, dalam bentuk
timbal untuk pensil. bahan pembuatan pensil, zat warna untuk cat hitam, dan sebagai
pelumas kering. Grafit juga digunakan sebagai elektroda, bantalan luncur, ring
penyekat, dan aditif untuk bahan pelumas. Grafit juga mempertinggi kemampuan lumas
teflon. Barang yang seluruhnya dibuat dari grafit adalah alat penukar panas, cawan
lebur, batu filter, pompa, dan pelat pecah. Grafit juga digunakan sebagai bahan pengisi.
Pada alat penyekat dan penghitung volume, sebagian peralatannya dibuat dari grafit
(misalnya torak). Serat grafit dimanfaatkan untuk pelepasan muatan elektrostatik pada
selubung ventilasi.
Mika
Penggunaan utama mika adalah di (dalam) papan dinding gips campuran hubungkan, [di
mana/jika] [itu] bertindak sebagai suatu meluas dan pengisi, menyediakan suatu
konsistensi lebih lembut, meningkatkan kemungkinan pelaksanaan, dan mencegah
pecah. Di (dalam) industri cat, mika landasan digunakan sebagai suatu meluas pigmen
yang juga memudahkan pengasingan dalam kaitan dengan cahaya berat/beban nya dan
platy ilmu bentuk kata. landasan Mika juga mengurangi mengecek dan kapur, mencegah
pencukuran dan penyusutan [menyangkut] cat memfilmkan, menyediakan perlawanan
ditingkatkan ke kerusakan karena iklim dan penetrasi air, dan menerangi nada [dari;ttg]
pigmen diwarnai. Andaskan[lah mika juga digunakan di (dalam) dengan baik latihan
industri sebagai suatu aditip untuk mengebor;drill lumpur. Mika pelat digunakan
terutama di (dalam) industri elektrik dan yang elektronik. penggunaan lembar;seprai
[yang] Yang utama dan mika blok adalah [sebagai/ketika/sebab] alat penyekat/bahan
isolasi elektrik di (dalam) peralatan elektronik, isolasi/penyekatan yang berkenaan
dengan panas, meteran gelas/kaca, jendela di (dalam) dilobangi dan minyak tanah
alat pemanas, dielektrikum di (dalam) kapasitor, panel menghias di (dalam) jendela dan
Fire clay
Mineral yang terdiri dari mineral kaolinit yang bentuk kristalnya tidak sempurna,
dengan mengandung sedikit mika atau ilit, kuarsa, dan mineral lempung yang bersifat
lunak dan tidak mempunyai perlapisan. Fire Clay terbentuk karena soil yang tertimbun
oleh sedimen lain di daratan atau cekungan lakustrin ataupun delta yang umumnya
mengandung batubara. Penggunaan fire clay terutama untuk refraktori, isolator, dll.
Potensi fireclay terdapat di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
Pasir kuarsa
Untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah dan sedimen pada air minum atau
air tanah atau air PDAM atau air gunung pada industri pengolahan air. Selain di bidang
pengolahan
air,
pasir
silika
dapat
digunakan
diberbagai
industri
seperti
Dolomit
industri obat-obatan dan komestik, campuran makanan ternak, industri keramik, bahan
penggosok.
Fosfat
Fosfat sebagai pupuk alam tidak cocok untuk tanaman pangan, karena tidak larut dalam
air sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan. Fosfat untuk pupuk tanaman
pangan perlu diolah menjadi pupuk buatan. Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah
diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %).
Keterdapatannya di Propinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara,
Kalimantan, dan Irian Jaya. Di Indonesia, eksplorasi fosfat dimulai sejak tahun 1919.
Umumnya, kondisi endapan fosfat guano yang ada ber-bentuk lensa-lensa, sehingga
untuk penentuan jumlah cadangan, dibuat sumur uji pada kedalaman 2 -5 meter.
Selanjutnya, pengambilan conto untuk analisis kandungan fosfat. Eksplorasi rinci juga
dapat dilakukan dengan pemboran apabila kondisi struktur geologi total diketahui.
Magnesit
Magnesium merupakan logam yang teringan, dengan berat jenisnya 1,74, cukup kuat
dan dalam bentuk alloy, tahan terhadap korosi di udara tetapi tidak tahan terhadap air
laut, serta mudah terbakar. Jumlah mineral yang mengandung magnesium tercatat
sebanyak 244 buah. Magnesit dapat ditemukan dalam mineral sekunder dan biasanya
berasosiasi dengan batuan sedimen atau batuan metamorfik, berasal dari endapan marin,
kecuali brukit. Magnesit ditemukan didalam batuan serpentin. Mineral-mineral lain
yang sering ditemukan bersama magnesium adalah talk, limonit, opal, dan kalsit.
Magnesit umumnya jarang ditemukan dalam bentuk mineral, tetapi secara utuh terdapat
pada larutan padat siderit (FeCO3) bersama-sama Mn dan Ca yang dapat menggantikan
unsur Mg. Magenesit sering digunakan untuk bahan refraktori, industri semen sorel,
bahan
isolasi,
pertanian,
peternakan,
industri
karet,
dll.
Mineral
magnesit
kilap lilin sampai logam, belahan sempurna tidak beraturan, kekerasan 6,5 7,5, berat
jenis 4,6 5,8, indeks refraksi 1,92 2,19, hilang pijar 0,1%, dan titik lebur 2.5000C.
Zirkon terbentuk sebagai mineral asseccories pada batuan yang mengandung Na-feldspa
(batuan beku asam dan batuan metamorf). Jenis cebakannya dapat berupa endapan
primer atau endapan sekunder. Kegunaann zirkon adalah untuk bahan baku elektronik,
keramik. Potensi zirkon menyebar di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kepulauan
Riau, dan Kalimantan bagian barat. Potensi ini mengikuti penyebaran kasiterit, yang
dikenal dengan nama tin belt.
Bentonit
Penggunaan bentonit dalam proses pemurnian minyak goreng perlu aktivasi terlebih
dahulu. Endapan bentonit Indonesia tersebar di P. Jawa, P. Sumatera, sebagian P.
Kalimantan dan P. Sulawesi, dengan cadangan diperkirakan lebih dari 380 juta ton, serta
pada umumnya terdiri dari jenis kalsium (Ca-bentonit). Beberapa lokasi yang sudah dan
sedang dieksploitasi, yaitu di Tasikmalaya, Leuwiliang, Nanggulan, dan lain-lain.
Indikasi endapan Na-bentonit terdapat di Pangkalan Brandan; Sorolangun-Bangko;
Boyolali. Na-bentonit dimanfaatkan sebagai bahan perekat, pengisi (filler), lumpur bor,
sesuai sifatnya mampu membentuk suspensi kental setelah bercampur dengan air.
Sedangkan Ca-bentonit banyak dipakai sebagai bahan penyerap. Untuk lumpur
pemboran, bentonit bersaing dengan jenis lempung lain, yaitu atapulgit, sepiolit dan
lempung lain yang telah diaktifkan. Dengan penambahan zat kimia pada kondisi
tertentu, Ca-bentonit dapat dimanfaatkan sebagai bahan lumpur bor setelah melalui
pertukaran ion, sehingga terjadi perubahan menjadi Na-bentonit dan diharapkan terjadi
peningkatan sifat reologi dari suspensi mineral tersebut Agar mencapai persyaratan
sebagai bahan lumpur sesuai dengan spesifikasi standar, perlu ada penambahan polimer.
Hal itu dapat dilakukan melalui aktivasi bentonit untuk bahan lumpur bor.
Silimanit
Mineral Silimanit pada umumnya dapat terbentuk oleh proses metamorfisme
regional. Metamorfisme regional dapat terjadi pada tempat yang dalam, meliputi daerah
yang luas, dan berasosiasi dengan proses pembentukan pegunungan. Pada proses
pembentukan pegunungan, batuan penyusun kerak bumi mengalami peremasan
sehingga mengalami deformasi yang kuat. Karena proses tersebut batuan akan terlipat
dan tersesarkan, dan kerak bumi menjadi semakin pendek dan tebal. Dan juga ada masa
batuan yang jumlahnya relatif sama dengan batuan yang terlipatkan, tertekan kebawah,
ke tempat yang mempunyai tekanan dan temperatur lebih tinggi. Pada tempat inilah
terjadi
proses
metamorfisme
yang
kuat.
Metamorfisme
regional
umumnya
metamorf
dan
disebut
migmatite.
Silimanit
digunakan di
dalam
manufaktur sebagai bahan porselin untuk refraktori. dari busi dll, sebagai suatu batupermata dan sebagai spesimen-spesimen mineral.
Komposisi Bahan Semen
Semen adalah perekat hidraulis bahan bangunan, artinya akan jadi perekatan bila
bercampurdengan air. Bahan dasar semen pada umumnya ada 3 macam yaitu
klinker/terak (70% hingga95%, merupakan hasil olahan pembakaran batu kapur, pasir
silika, pasir besi dan lempung), gypsum (sekitar 5%, sebagai zat pelambat pengerasan)
dan material ketiga seperti batu kapur, pozzolan, abu terbang, dan lain-lain. Jika unsur
ketiga tersebut tidak lebih dari sekitar 3% umumnya masih memenuhi kualitas tipe 1
atau OPC (Ordinary Portland Cement). Namun bila kandungan material ketiga lebih
tinggi hingga sekitar 25% maksimum, maka semen tersebutakan berganti tipe menjadi
PCC (Portland Composite Cement).Jenis Semen menurut Standarisasi Nasional
Indonesia (SNI) antara lain :
semen.
Semen Portland Campur suatu bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan
bersama-sama dari terak semen portland dangips dengan satu atau lebih bahan
pada
sama.
PCC
mempunyai
panas
hidrasi
yang
lebih
rendah
Bahan abrasif adalah bahan untuk menggosok atau memoles permukaan benda keras
seperti logam dan kaca; abrasif alam biasa dipergunakan adalah intan, korundum,
almandin, topaz, garnet, pasir kuarsa.
Bahan Petrokimia
Residu minyak bumi (parafin dan aspal) digunakan sebagai bahan dasar industri
petrokimia. Senyawa alkena (etena) yang terbentuk dapat diolah lebih lanjut menjadi
senyawa karbon lain, di antaranya sebagai berikut :
a. Senyawa polietena (plastik)
[CH2 = CH2]nn(CH2 = CH2)
b. Senyawa etanol
Etanol dibuat melalui reaksi hidrasi etena berikut
CH3 CH2 OHCH2 = CH2 + H2O
Selain sebagai bahan bakar gas bumi (gas alam) merupakan bahan industri kimia
yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini
disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia telah dihasilkan.
Bahan-bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik serat sintetik.
Karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat dan vitamin.
Dalam bagian ini akan dibahas sedikit tentang industri petrokimia tersebut. Pembahasan
terutama mengenai bahan dan proses kimia yang terjadi pada pembuatan berbagai
produk petrokimia.
1. Bahan Dasar Petrokimia
Pada umumnya proses industri petrokimia melalui tiga tahapan, yaitu
Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia
Mengubah bahan dasar menjadi produk antara
Mengubah produk menjadi produk akhir
Hampir semua produk petrokimia berasal dari 3 jenis bahan dasar yaitu :
a. Olefin (alkana-alkena)
Olefin merupakan bahan dasar petrokimia paling utama. Produksi olefin
diseluruh dunia mencapai milyaran kg per tahun. Di antara olefin yang
terpenting (paling banyak diproduksi) adalah etilena (etena propilena
(propena), butilena (butena) dan butadiena.
b. Aromatika
Aromatika adalah benzene dan turunannya. Aromatika dibuat dari nafta
melalui proses yang disebut reforming. Di antara aromatika yang terpenting
adalah benzene (C6H6), toluena (C6H5CH3) dan xilena (C6H4(CH3)2).
Ketiga jenis senyawa ini, secara kolektif disebut BTX. Struktur senyawasenyawa BTX sebagai berikut :
c. Gas sintesis
Gas sintesis (syn-gas) adalah campuran dari karbon monoksida (CO) dan
hydrogen (H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses
yang disebut steam reforming atau oksidasi parsial. Reaksinya berlangsung
sebagai berikut : Steam reforming : campuran metana (gas bumi) dan uap air
dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalisor (bahan
pemercepat reaksi).
2. Petrokimia dan Olefin
Beberapa di antara produk petrokimia yang berbahan dasar etilena sebagai
berikut :
a. Polietilena
Polietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi plastik polietilena
antara lain digunakan sebagai kantong plastik pembungkus/sampul.
Pembentukan polietilena dari etilena merupakan reaksi polimerisasi.
b. PVC
PVC atau polivinilklorida juga merupakan plastik, yang antara lain
digunakan untuk membuat pipa (paralon) dan pelapis lanti PVC dibuat dari
etilena
c. Etanol
Etanol adalah bahan yang sehari-hari biasa kita kenal sebagai alkohol. Etanol
digunakan untuk bahan bakar atau bahan antara untuk berbagai produk lain,
misalnya asam asetat. Pembuatan etanol dari etilena
d. Etilena glikol atau glikol
Glikol digunakan untuk bahan anti beku dalam radiator mobil didaerah
beriklim dingin.
3. Petrokimia dari Aromatika
Pada industri petrokimia berbahan dasar benzena, umumnya benzena diubah
menjadi stirena kumena dan sikloheksana :
a. Stirena digunakan untuk membuat karet sintetik seperti SBR dan polistirena
b. Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol untuk membuat
perekat dan resin.
c. Sikloheksana digunakan terutama untuk membuat nylon, misalnya nylin-6,6
dan nylon-6. Beberapa contoh produk petrokimia berbahan dasar toulena dan
xilena antara lain TNT.
4. Petrokimia dari Gas-Sintetik (Syn-Gas)
Seperti telah disebutkan, gas sintetik (syn-gas) merupakan campuran dari karbon
monoksida (CO) dan hydrogen (H2).
REFRENSI:
http://geo-student.blogspot.com/
http://kampungminers.blogspot.com/
http://mineraldanbatuan.blogspot.com/
http://www.tekmira.esdm.go.id/
http://tugassekolahonline.blogspot.com/
http://www.chem-is-try.org/
https://www.linkedin.com/
http://www.purewatercare.com/
https://www.academia.edu/